Vous êtes sur la page 1sur 38

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah, ikatan
perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu
sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya terdiri dari orang tua yaitu
ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan masing-masing individu memiliki perannya
masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan
perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif, pembentukan
identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis yang didasarkan
perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak
perhatian, yakni emasipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda
(perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antara generasi (perbedaan nilai-
nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).
Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap perkembangan anak
remaja karena pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas diri, sehingga mereka sering
membantah orang tuanya, karena mulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-
nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Orang yang dianggap penting pada usia ini
adalah teman sebaya, mereka berusaha untuk mengikuti pendapat dan gaya teman-
temannya karena dianggap memiliki kesamaan dengan dirinya, sehingga pada usia ini
sering terlibat dalam geng-geng. Masalah lain yang sering mengganggu anak remaja adalah
masalah yang berkaitan dengan organ reproduksi (seksual). Mereka memiliki dorongan
untuk pemuasan seksual. Oleh karena itu, para remaja mencari kepuasan dalam bentuk
khayalan, membaca buku atau menonton film porno.
Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak usia remaja
adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan
keluarga, sehingga keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri,
dan masalah yang timbul bisa teratasi.

B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami konsep dasar keluarga dengan tahap perkembangan usia
remaja dan asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan usia remaja
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar keluarga dengan tahap
perkembangan usia remaja
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada keluarga
dengan tahap perkembangan usia remaja

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adaptasi, dan kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, dan emosional serta sosial
individu-individu yang ada didalamnya dilihat dari interaksi yang reguler dan ditandai
dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum ( Duval
1972, dalam Ali 1999, hal. 4 ).
Keluarga adalah dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan ( Departemen Kesehatan RI 1988, dalam Ali 1999, hal. 5 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah
perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan yang lainnya
dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya ( Bailon dan
Magloya 1989, dalam Ali 1999, hal. 5 ).
2. Tipe Keluarga
a. Menurut Friedman (1986, dalam Ali, 1999, hal.8 ) terdapat delapan tipe keluarga.
1) Nuclear family
Suatu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi
tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah terpisah dari sanak keluarga
lainnya.
2) Extended family (keluarga besar)
yakni satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal
dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
3) Single parent family
Yakni satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup
bersama dengan anak-anak yang masih bergantung padanya.
4) Nuclear dyatd
Yakni keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam
satu rumah yang sama.
5) Reconti tuened atau blended family
Yakni suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan yang masing-
masing pernah menikah dan masing-masing membawa anak hasil perkawinan
terdahulu.
6) Three generation family
Yakni keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak, ibu,
dan anak dalam satu rumah.
7) Single adult living alone

3
Yaitu bentuk keluarga yang hanya terdiri dari seorang dewasa yang hidup
dalam rumahnya.
8) Midle age atau ederly couple
Yakni keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.

b. Marilyn M. Friedmen (1998, dalam Ali, 1999, hal.9 )


Tipe keluarga :
1) Keluarga inti (konjugal)
Adalah keluarga yang menikah sebagai orang tua, atau pemberi nafkah.
Keluarga inti terdiri dari suami, istri, dan anak (anak kandung, anak adopsi).
2) Keluarga orientasi (keluarga asal)
Adalah unit keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan.
3) Keluarga besar
Adalah keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh darah), yang
paling lazim terjadi anggota keluarga, orientasi yaitu salah satu teman keluarga
inti, sanak keluarga, kakak, nenek, tante, paman dan sepupu

3. Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan


Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang
kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan meliputi (Suprajitno 2004, hal 17 ) :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa
kesehatan, segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang
seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal
keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adaanya perubahan
keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa
besar perubahannya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga
yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
Tindakan keehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah
kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai
keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang dilingkungan tinggal keluarga
agar memperoleh bantuan.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga
memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian,

4
anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan
lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan
dapat dilakukan diinstitusi pelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga telah
memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

4. Fungsi Keluarga
Friedman (dalam Ali, 1999, hal.14) mengemukakan ada 5 fungsi keluarga yaitu:
a. Fungsi afektif
Yaitu yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar
kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Anggota keluarga mengembangkan gambaran dirinya yang positif, peranan yang
dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi sosialisasi
Yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dimulai individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dimana anggota
keluarga belajar disiplin, norma budaya, perilaku, melalui interaksi dalam keluarga
selanjutnya individu maupun berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi reproduksi
Yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
d. Fungsi ekonomi
Yaitu fungsi memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan, pakaian, perumahan,
dan lain-lain.
e. Fungsi perawatan keluarga
Yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian, pelindungan, dan asuhan
kesehatan/keperawatan. Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau
pemeliharaan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu.

5. Peran Perawat Keluarga


Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada
keluarga sebagai unti pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat. Fungsi perawat
membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan
kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga.
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
a. Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
1) Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.

5
2) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan sskomperhensif dapat
dicapai. Koordianasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi
dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
c. Pelaksana
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan
menggunakan metode keperawatan.
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur untuk
mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.
Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien
harus terbina dengan baik , kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi
yang disampaikan secara terbuka dapat dipercaya
f. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim
kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
g. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi,
sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan
penggunaan dana sehat
h. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di masyrakat sehingga
menghindari dari ledakan kasus atau wabah
i. Modifikasi lingkungan
Mampu mmemodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat
agar tercipta lingkungan sehat.

B. Konsep Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja


1. Pengertian
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus kehidupan
keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini
dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika
anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun ( Friedman, 1998, hal.
124).
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir saat anak berusia 19-20
tahun. Keluarga dengan anak remaja berada dalam posisi dilematis, mengingat anak
sudah mulai menurun perhatiannya terhadap orang tua dibandingkan dengan teman

6
sebayanya. Pada tahapan ini seringkali ditemukan perbedaan pendapat antara orang tua
dan anak remaja, apabila hal ini tidak diselesaikan akan berdampak pada hubungan
selanjutnya. (diadaptasi dari Duval, dalam Setiawati & Dermawan, 2008, hal. 20).
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai pada usia 19 sampai 20 tahun, pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa (Mubarak,
2009, hal. 89).
Berlangsung di usia 13-19 tahun (selama 6-7 tahun). Metamorfosis: pergeseran
yang luar biasa pada pola-pola hubungan antar generasi, pergeseran dimulai dengan
kematangan fisik remaja, sejalan dengan peran orangtua memasuki pertengahan hidup
(Preto, 1988, dalam perawatindonesia.org, 2010).

2. Peran, Tanggung Jawab, dan Masalah Orang Tua


Tidak perlu dikatakan bahwa orang tua mengasuh remaja merupakan tugas paling
sulit saat ini. Namun demikian, orang tua perlu tetap tegar menghadapi ujian batas-
batas yang tidak masuk akal tersebut, yang telah terbentuk dalam keluarga ketika
keluarga mengalami proses ”melepaskan”. Duvall (1977) juga mengidentifikasi tugas-
tugas perkembangan yang penting karena masa ini yang menyelaraskan kebebasan
dengan bertanggung jawab ketika remaja menjadi matang dan mengatur diri mereka
sendiri. Friedman (1957) juga mendefinisikan bahwa tugas orang tua selama tahap ini
adalah belajar menerima penolakan tanpa meninggalkan anak ( Friedman, 1988, hal.
125 )
Ketika orang tua menerima remaja apa adanya, dengan segala kelemahan dan
kelebihan mereka, dan ketika mereka menerima sejumlah peran mereka pada tahap
perkembangan ini tanpa konflik atau sensitivitas yang tidak pantas, mereka membentuk
pola untuk semacam menerima diri yang sama. Hubungan antara orang tua dan remaja
seharusnya lebih mulus bila orang tua merasa produktif, puas, dan dapat mengendalikan
kehidupan mereka sendiri ( Kidwell et al, 1983) dan orang tua/keluarga berfungsi secara
fleksibel (Preto, 1988, dalam Friedman, 1988, hal. 125).
Schultz (1972) dan lain-lain telah mengungkapkan pandangan mereka bahwa
kompleksitas kehidupan mereka yang meningkat telah membuat peran orang tua tidak
jelas. Orang tua merasa berkompetensi dengan berbagai kekuatan sosial dan institusi
mulai dari otoritas sekolah dan konselor hingga keluarga berencana dan seks pra nikah
dan pilihan kumpul kebo. Faktor-faktor lain menambah pengaruh mereka yang semakin
berkurang tersebut. Karena adanya spesialisasi jabatan profesi, orang tua tidak lagi bisa
membantu anak-anak mereka dengan rencana-rencana untuk bekerja. Mobilitas
penduduk dan kurangnya hubungan orang dewasa yang kontinu bagi remaja dan orang
tua, selain ketidakmampuan banyak orang tua untuk mendiskusikan masalah-maslah
pribadi, seks, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan obat-obatan secara terbuka

7
dan tidak menghakimi bersama anak-anak mereka memberikan kontribusi pada
masalah-masalah orang tua-remaja ( Friedman, 1988, hal. 125 ).

3. Tugas Perkembangan Keluarga


Tugas perkembangan yang pertama dan utama adalah menyeimbangkan
kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja matur dan semakin mandiri. Orang tua
harus mengubah hubungan mereka dengan remaja putri atau putranya secara progresif
dari hubungan dependen yang dibentuk sebelumnya kearah suatu hubungan yang makin
mandiri. Pergeseran yang terjadi dalam hubungan anak dan orang tua ini salah satu
hubungan khas yang penuh dengan konflik-konflik sepanjang jalan ( Friedman, 1998,
hal. 126).
Agar keluarga dapat beradaptasi dengan sukses selama tahap ini, semua anggota
keluarga, khususnya orang tua, harus membuat “perubahan sistem” utama yaitu,
membentuk peran-peran dan norma-norma baru dan “membiarkan” remaja. Kidwell dan
kawan-kawan (1983) meringkas perubahan yang diperlukan ini “secara paradoks sistem
keluarga yang dapat membiarkan anggotanya adalah sistem yang akan bertahan dan
menghasil sistem itu sendiri secara efektif pada generasi-generasi berikutnya” (
Friedman, 1998, hal. 126).
Orang tua yang dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri,
tidak membiarkan anak-anaknya, seringkali menemukan “revolusi”. Oleh remaja bila
perpisahan berlangsung kemudian. Orang tua dapat juga mempercayai anak agar
mandiri secara prematur, dengan menyampaikan kebutuhan-kebutuhan
ketergantungannya. Dalam hal ini remaja ini dapat gagal mencapai kemandirian (Wright
an Leahey, 1984, dalam Friedman, 1998, hal. 126).
Menyangkut tiga tahap terakhir, hubungan perkawinan juga merupakan pusat
perhatian. Tugas perkembangan keluarga yang kedua bagi pasangan suami istri adalah
memfokuskan kembali hubungan perkawinan (Willson, 1988). Banyak sekali pasangan
suami istri yang telah begitu terikat dengan berbagai tanggung jawab sebagai orang tua
sehingga perkawinan tidak lagi memainkan suatu peran utama dalam kehidupan
mereka. suami biasanya menghabiskan banyak waktu diluar rumah, karena bekerja dan
melanjutkan karirnya, sementara itu, istrinya juga bekerja sementara mencoba
meneruskan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga dan tanggung jawab sebagai orang tua.
Dalam situasi seperti ini, hanya tersisa sedikit waktu dan energy untuk hubungan
perkawinan ( Friedman, 1998, hal. 126).
Akan tetapi disisi lain, karena anak-anak lebih bertanggung jawab terhadap
mereka sendiri, pasangan suami istri meninggalkan rumah untuk meniti karir mereka
atau dapat menciptakan kesenangan-kesenangan perkawinan setelah anaknya telah
meninggalkan rumah (postparental). Mereka dapat mulai membangun pondasi untuk
tahap siklus kehidupan keluarga berikutnya ( Friedman, 1998, hal. 126).

8
Tugas perkembangan keluarga yang ketiga yang mendesak adalah untuk para
anggota keluarga, khususnya orang tua dan remaja, untuk berkomunikasi secara
terbuka. Karena adanya kesenjangan antara generasi, komunikasi terbuka seringkali
hanya merupakan suatu cita-cita, bukan suatu realita. Orang tua yang berasal dari
keluarga dengan berbagai masalah terbukti seringkali menolak dan memisahkan diri
dari anak mereka paling tua, sehingga mengurangi saluran-saluran komunikasi terbuka
yang mungkin telah ada sebelumnya ( Friedman, 1998, hal. 126).
Mempertahankan etika dan standar keluarga merupakan tugas-tugas
perkembangan keluarga lainnya (Duvall dan Miller, 1985). Meskipun aturan-aturan
dalam keluarga belum diubah, etika dan standar moral keluarga belum tetap
dipertahankan oleh orang tua. Remaja sangat sensitive terhadap ketidakcocokan antara
apa dikatakan dengan apa yang dipraktekkan. Namun demikian, orang tua dan anak-
anak dapat belajar dari satu sama lain dalam masyarakat yang majemuk dan berubah
dengan cepat saat ini. Transformasi nilai dari kaum muda juga mentransformasikan
keluarga. Adopsi gaya hidup yang lebih bebas dan sederhana melambangkan
transformasi nilai yang mempengaruhi setiap tahap kehidupan keluarga (Yankelowich,
1975, dalam Friedman, 1998, hal. 126).

4. Masalah-Masalah yang Terjadi Pada Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Usia
Remaja
Ketidakmatangan dalam hubungan keluarga seperti yang ditunjukkan oleh adanya
pertengkaran dengan anggota-anggota keluarga, terus-menerus mengritik atau buat
komentar-komentar yang merendahkan tentang penampilan atau perilaku anggota
keluarga, sering terjadi selama tahun-tahun awal masa remaja. Pada saat ini hubungan
keluarga biasanya berada pada titik rendah.
Hubungan keluarga yang buruk merupakan bahaya psikologis pada setiap usia,
terlebih selama masa remaja karena pada saat ini anak laki-laki dan perempuan sangat
tidak percaya pada diri sendiri dan bergantung pada keluarga untuk memperoleh rasa
aman. Yang lebih penting lagi, mereka memerlukan bimbingan atau bantuan dalam
menguasai tugas perkembangan masa remaja. Kalau hubungan-hubungan keluarga
ditandai dengan pertentangan, perasaan-perasaan tidak aman berlangsung lama, dan
remaja kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan pola perilaku yang tenang
dan lebih matang. Remaja yang hubungan keluarganya kurang baik juga dapat
mengembangkan hubungan yang buruk dengan orang-orang diluar rumah. Meskipun
semua hubungan, baik dalam masa dewasa atau dalam masa kanak-kanak, kadang-
kadang tegang namun orang yang selalu mengalami kesulitan dalam bergaul dengan
orang lain dianggap tidak matang dan kurang menyenangkan. Hal ini menghambat
penyesuaian sosial yang baik. Masa remaja dikenal banyak orang sebagai masa yang
indah dan penuh romantika, padahal sebenarnya masa ini merupakan masa yang penuh
dengan kesukaran. Bukan hanya bagi dirinya tetapi bagi keluarga dan lingkungan sosial.

9
Masa ini akan membuat remaja mengalami kebingungan disatu pihak masih anak-anak,
tetapi dilain pihak harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi ini membuat
mereka dalam kondisi konflik, sehingga akan terlihat bertingkah laku aneh, canggung
dan kalau tidak dikontrol dengan baik dapat menyebabkan kenakalan. Dalam usahanya
mencari identitas diri, mereka sering membantah orang tuanya, karena memulai
mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang
tuanya.
Pendapat orang tua tidak lagi dapat dijadikan pegangan, meskipun sebenarnya
mereka juga belum memiliki dasar pegangan yang kuat. Orang yang dianggap penting
dalam masa ini adalah teman sebaya. Mereka berusaha untuk mengikitu pendapat dan
gaya teman-temannya karena dianggap memiliki kesamaan dengan dirinya. Karenanya
sering kali remaja terlibat dalam geng-geng, dengan menjadi anggota geng mereka akan
saling memberi dan mendapat dukungan mental. Beberapa kasus terakhir seperti geng-
geng motor yang terlibat kegiatan merupakan bentuk dari kecenderungan tersebut.
Mereka akan berani melakukan tindakan-tindakan kejahatan ketika dilakukan dalam
kelompok dan tidak akan berani melakukannya secara individual. Masalah lain yang
sering mengganggu anak remaja adalah masalah yang berkaitan dengan organ
reproduksi (seksual). Satu sisi mereka sudah mencapai kematangan seksual, yang
menyebabkan mereka memiliki dorongan untuk pemuasan tetapi disisi lain kebudayaan
dan norma sosial melarang pemuasan kebutuhan seksual diluar pernikahan. Padahal
untuk menikah banyak persyaratan yang harus dipenuhi, bukan hanya kemampuan
dalam melakukan hubungan seksual, tetapi diperlukan ekonomi, kematangan psikologi,
dan sebagainya.syarat-syarat ini sangat berat dan mungkin belum dicapai pada usia
remaja. Oleh karena itu, para remaja mencari kepuasan dalam bentuk khayalan,
membaca buku atau menonton film porno. Meskipun tingkah laku ini sebenarnya tetap
melanggar norma masyarakat, tetapi mereka melakukannya dengan sembunyi-
sembunyi.
Untuk menghadapi situasi ini orang tua harus lebih bijaksana dalam menyikapi,
cara yang tepat dilakukan adalah dengan mengurangi control secara bertahap terhadap
anaknya, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi diri sendiri secara bertahap sampai
akhirnya dewasa.

5. Masalah-masalah kesehatan
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik. Tapi promosi
kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentifikasi dan
dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat mulai
dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat dikalangan pria dan pada
usia ini anggota keluarga yang dewasa mulai merasa lebih rentan terhadap penyakit
sebagai bagian dari perubahan-perubahan perkembangan dan biasanya mereka ini lebih
menerima strategi promosi kesehatan. Sedangkan pada remaja, kecelakaan terutama

10
kecelakaan mobil merupakan bahaya yang amat besar, dan patah tulang dan cedera
karena atletik juga umum terjadi (Friedman, 1998, hal. 127).
Penyalahguanaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan yang
tidak dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks merupakan bidang perhatian yang
relevan. Dalam mendiskusikan topik ini dengan keluarga, perawat dapat terjebak dalam
perselisihan atau masalah antara orang tua dan kaum muda, remaja biasanya mencari
pelayanan kesehatan mencakup uji kehamilan, menggunakan obat-obatan, uji AIDS,
keluarga berencana, dan aborsi, diagnosis dan perawatan penyakit kelamin. Agaknya
telah menjadi trend yang sah bagi remaja untuk menerima perawatan kesehatan tanpa
ijin orang tua. Bila orang tua diikutsertakan maka dilakukan wawancara terpisah
sebelum mereka dikumpulkan (Friedman, 1998, hal. 127).
Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang hubungan dan bantuan
untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja dengan orang tua.
Konseling langsung yang bersifat menunjang atau mulai rujukan ke sumber-sumber
dalam komunitas untuk konseling, dan juga pendidikan yang bersifat rekreasional, dan
pelayanan lainnya mungkin diperlukan, pendidikan promosi kesehatan umum juga
diindikasikan (Friedman, 1998, hal. 127).

6. Peran Perawat
Peran perawat pada tahap ini adalah mengarahkan keluarga pada peningkatan dan
pencegahan penyakit. Penyuluhan tentang penyakit kardiovaskuler pada usia lanjut,
penyuluhan tentang obat-obatan terlarang, minuman keras, seks, pencegahan kecelakaan
pada remaja, serta membantu terciptanya komunikasi yang lebih efektif antara orang tua
dengan anak remajanya ( Mubarak, 2009, hal. 90 ).
Peran perawat dalam peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit pada tahap
keluarga dengan anak remaja menurut Stanhope (1998, Hal. 52):
a. Guru tentang faktor-faktor kesehatan
b. Guru dalam isu-isu pemecahan masalah mengenai alkohol dan merokok, diet dan
gerak badan
c. Fasilitator keterampilan interpersonal dengan anak belasan tahun bersama orang tua
d. Penolong langsung, konsultan atau pihak yang merujuk ke sumber-sumber
kesehatan mental
e. Konsultan keluarga berencana
f. Pihak yang merujuk ke bagian penyakit yang ditularkan melalui seksual
g. Peserta dalam organisasi masyarakat untuk pengendalian penyakit.

C. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja


Secara Teoritis
1. Pengkajian

11
Pengkajian data fokus keluarga dengan anak usia remaja dalam Suprajitno ( 2004, hal.
37 ) meliputi:
1) Bagaimana karakteristik teman disekolah atau di lingkungan rumah
2) Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang
3) Bagaimana perilaku anak selama dirumah
4) Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya, dengan teman sekolah
atau bermain
5) Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja dirumah
6) Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh anak
7) Apa kegiatan diluar rumah selain disekolah, berapa kali, berapa lama, dan dimana
8) Apa kebiasaan anak dirumah
9) Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri
10) Berapa lama waktu yang disediakan orang tua untuk anak
11) Siapa yang menjadi figur bagi anak
12) Seberapa peran yang menjadi figur bagi anak
13) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

2. Diagnosa
Masalah keperawatan sampai saat ini masih menggunakan daftar masalah keperawatan
yang dibuat oleh asosiasi perawat Amerika ( NANDA ) yang meliputi masalah aktual,
resiko atau resiko tinggi, dan potensial. Penyebab merujuk pada tugas keluarga dibidang
kesehatan, yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk tindakan,
merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas
layanan kesehatan sesuai data yang telah dikumpulkan dalam pengkajian. Sedang tanda
dapat dituliskan atau tidak karena telah diidentifikasi pada angkah awal.
Daftar masalah keperawatan (NANDA) yang dapat digunakan sebagai berikut:
a. Gangguan proses keluarga
b. Gangguan pemeliharaan kesehatan
c. Perubahan kebutuhan nutrisi: kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh
d. Gangguan peran menjadi orang tua
e. Gangguan pola eliminasi
f. Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan
g. Gangguan penampilan peran
h. Gangguan pola seksual
i. Ketidakmampuan antisipasi dukungan berkepanjangan
j. Konflik pengambilan keputusan
k. Adaptasi kedukaan yang tidak fungsional
l. Potensial berkembanganya koping keluarga
m. Koping keluarga tidak efektif
n. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah

12
o. Hambatan intraksi sosial
p. Defisit pengetahuan
q. Konflik peran keluarga
r. Resiko perubahan peran orang tua
s. Resiko terjadi trauma
t. Resiko tinggi perilaku kekerasan
u. Ketidakberdayaan
v. Terjadinya isolasi sosial

3. Perencanaan Keperawatan Keluarga


Rencana tindakan keperawatan terhadap keluarga, meliputi kegiatan-kegiatan yang
bertujuan ( Suprajitno, 2004, hal. 49 ) :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai maslah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara:
1) Memberi informasi yang tepat
2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
3) Mendorong sikap emosi yang mendukung upaya kesehatan
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara :
1) Mengidentifikasi konsekuensinya bila tidak melakukan tindakan
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki dan ada di sekitar keluarga
3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tipe tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang sakit, dengan
cara :
1) Mendemonstrasikan cara perawatan
2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluarga untuk memelihara (memodifikasi lingkungan) yang dapat
meningkatkan kesehatan keluarga dengan cara :
1) Menemukan seumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
2) Melakukan perubahan lingkungan bersama keluarga seoptimal mungkin
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
disekitarnya, dengan cara :
1) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar lingkungan keluarga
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

13
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jalan PB Sudirman 80232 Denpasar Tlp (0361) 222510 Fax. (0361) 246656

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. DATA UMUM KELUARGA


1. Identitas Kepala keluarga

Nama : Tn. D Pendidikan : SLTA


Umur : 40 th Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Hindu Alamat : Jln. Ns Lembongan
Suku : Bali No. Telepon : 082147xxxxxxxx

2. Komposisi keluarga

Hub dgn
No Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
KK
1 Tn D L 40th Kepala Kk SLTA Karyawan -
swasta
2 Ny Y P 39th Istri Diploma I Swasta -
3 Nn. A P 17th Anak SLTA Pelajar -
4 An. A L 14th Anak SD Pelajar -
5 An. S L 12th Anak SD Pelajar -

3. Genogram
x

Keterangan :
: Meninggal

: Meninggal

: Laki-laki

:Perempuan

4. Tipe keluarga
1) Jenis tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
tinggal dalam satu rumah
2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut, keluarga dengan anak usia remaja

5. Suku Bangsa
1) Asal suku bangsa bali, indonesia

14
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan keluarga mengatakan tidak terdapat
budaya yang mempengaruhi kesehatan
6. Agama
Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan keluarga mengatakan tidak terdapat
kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
7. Status sosial ekonomi keluarga
1) Anggota keluarga yang mencari nafkah Tn D
2) Penghasilan keluarga mengatakan penghasilan perbulan adalah ≥ Rp. 2.300.000
3) Upaya lain untuk menambah penghasilan keluarga mengatakan mendapatkan
penghasilan tambahan dari tempat kos yang ada dirumahnya
4) Kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan Tn D mengatakan kebutuhan yang
dikeluarkan keluarga setiap bulan adalah ± Rp 5.000.000
5) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi dll) keluarga mengatakan harta
benda yang dimiliki saat ini adalah sepeda motor sebanyak 3 buah, perabotan
kulkas, mesin cuci, kompor gas dll
6) Tabungan khusus kesehatan keluarga mengatakan tidak mempunyai tabungan
khusus untuk kesehatan, keluarga hanya memanfaatkan asuransi kesehatan BPJS
8. Aktifitas rekreasi keluarga, keluarga mengatakan jarang pergi rekreasi dan kebanyakan
berdiam diri di lingkungan rumah

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) : keluarga
dengan anak usia remaja
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya, tahap
perkembangan keluarga dengan anak remaja yang belum terpenuhi adalah defisit
perhatian (kurangnya perhatian) keluarga baik ibu maupun ayah untuk memperhatikan
pola tumbuh kembang anak yang seharusnya harus dipenuhi anak menginjak usia
remaja sehingga terkesan kurangnya kasih sayang orang tua kepada anak. Selama ini
orang tua hanya menyerahkan anaknya ketika bekerja dengan nenek (Ibu dari Tn D)
yang tinggal 1 rumah
3. Riwayat keluarga inti:
1) Riwayat terbentuknya keluarga inti keluarga terbentuk melalui ikatan pernikahan
2) Riwayat kesehatan keluarga saat ini, keluarga mengatakan saat ini tidak terdapat
anggota keluarga yang sakit
3) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Imunisasi
Keadaan Masalah Tindakan yang
No Nama Umur BB/TB (BCG/Polio/DPT/HB/
kesehatan kesehatan telah dilakukan
Campak)
1 Tn d 40 th 64/174 Baik Lengkap - -
2 Ny y 39 th 55/165 Baik Lengkap - -
3 Nn a 17 th 48/165 Baik Lengkap
4 An m 14 th 155/38 Baik Lengkap
- -
5 An s 12 th 155/34 Baik Lengkap - -

4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan pelayanan kesehatan yang


dimanfaatkan oleh Tn D adalah puskesmas yang jaraknya tidak begitu jauh dari
rumahnya
5) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya, keluarga mengatakan dalam keluarga
pasien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti hipertensi, DM dan
dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular seperti hepatitis
dan TBC

15
III. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a) Luas rumah 15 x 9 m2
b) Tipe rumah, type rumah permanen, berpagar dan sudah memiliki ventilasi yang
bagus
c) Kepemilikan milik sendiri
d) Jumlah dan rasio kamar/ruangan terdapat 4 buah kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
ruangan dapur dan 1 ruangan sebagai kamar mandi
e) Ventilasi dan jendela terdapat 2 ventilasi dan 4 jendela
f) Pemanfaatan ruangan ruang tamu biasanhya digunakan apabila ada tamu yang
berkunjung, ruang tengah/ keluarga biasanya digunakan untuk bersantai dan
menonton TV
g) Septic tank: ada/tidak ada letak dibelakang rumah berjarak 1 meter dari rumah
h) Sumber air minum air PDAM, air gallon
i) Kamar mandi/WC terdapat 1 buah kamar mandi dan 1 buah WC
j) Sampah dibuang ke TPA melalui truk pengangkut sampah, imbah RT keluarga
mengatakan sudah mempunyai saluran pembuangan limbah yang dibuang melalui
septic tank
k) Kebersihan lingkungan lingkungan didalam maupun diluar rumah tidak tampak
kotor dan terlihat bersih
l) Denah rumah

1 4 3 6
5

2 4 7

Keterangan :

: kamar tidur

: dapur

: kamar mandi

: kos - kosan

2. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal


1) Lingkungan fisik di lingkungan banjar bumi kerthi keluarga ny d selalui mengikuti
kegiatan di banjar seperti arisan yang diadakan setiap 1 bulan sekali
2) Kebiasaan dilingkungan banjar bumi kerthi selalu melaksanakan kegiatan
pertemuan di balai banjar melalui sangkep dan kelian banjar selalu menyebarkan
informasi melalui aplikasi medsos (What App)
3) Aturan atau kesepakatan penduduk setempat kesepakatan di banjar bumi kerthi
adalah setiap kepala keluarga harus aktif mengikuti setiap kegiatan banjar
4) Budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan tidak terdapat budaya yang
mempengaruhi kesehatan
3. Mobilitas geografis keluarga keluarga mengatakan sudah menetap di banjar bumi kerthi
dan tidak pernah pindah rumah
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
a) Waktu untuk berkumpul Tn d mengatakan waktu berkumpul dengan keluarga
adalah disaat ada waktu senggang pada saat pulang kerja, Tn d mengatakan jarang
berkomunikasi dengan masyarakat karena informasi sudah disebarkan oleh kelian
adat melalui what App

16
b) Perkumpulan yang ada keluarga mengatakan perkumpulan yang ada di banjar bumi
kerthi adalah PKK, perkumpulan lansia
c) Interaksi keluarga dengan masyarakat keluarga mengatakan interaksi dengan
masyarakat dilakukan setiap ada pertemuan di balai banjar
4. Sistem pendukung keluarga Tn d mengatakan sudah memiliki jaminan kesehatan BPJS

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola komunikasi keluarga keluarga berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia,
komunikasi secara langsung di dalam rumah, frekuensinya tergantung pertemuan setiap
anggota keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga, Tn d mengatakan kekuatan keluarga di pegang oleh Tn d
setiap keputusan selalu dilakukan secara musyawarah, dan kadang kadang langsung
diambil oleh Tn d
3. Struktur peran
Tn d sebagai kepala keluarga dan bertanggung jawab mengatur rumah tangga dan
bekerja untuk menafkahi setiap anggota keluarga
Ny y sebagai ibu rumah tangga di dalam rumah dan membantu kepala keluarga untuk
mencari napkah
An a sebagai anak pertama dan kakak bagi kedua adik adiknya
An m sebagai anak kedua dan saat ini masih duduk dibangku sekolah dasar
An s sebagai anak terakhir dan duduk di bangku sekolah dasar
4. Nilai dan norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan, keluarga mengatakan tidak
terdapat nilai atau kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
a) Perasaan saling memiliki keluarga mengatakan memiliki perasaan saling memiliki
setiap anggota keluarga serta dalam keluarga selalu mengembangkan sikap saling
menghargai
b) Dukungan terhadap anggota keluarga, Tn d selalu mendukung tiap anggota
keluarga untuk melanjutkan pendidikan sampai jenjang perkuliahan
c) Kehangatan, keluarga tampak berkomunikasi dengan baik antar anggota keluarga
d) Saling menghargai, keluarga mengatakan saling menghargai antar anggota keluarga
yang lain
2. Fungsi sosialisasi
1). Kerukunan hidup dalam keluarga, keluarga mengatakan selalu hidup rukun antara
anggota keluarga bila ada masalah selalu diselesaikan secara bersama
2). Interaksi dan hubungan dalam keluarga interaksi dalam keluarga cukup baik
walaupun An a jarang berada di rumah
3). Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan, anggota keluarga
yang dominan dalam pengambilan keputusan adalah Tn d karena Tn d adalah
kepala rumah tangga
4). Kegiatan keluarga waktu senggang, menonton tv dirumah, pergi ke rumah tetangga
atau berpergian ke tempat wisata
5). Partisipasi dalam kegiatan sosial Ny y aktif dalam kegiatan PKK di banjar bumi
kerthi
3. Fungsi perawatan kesehatan
1). Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluargany,
2). Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat,
keluarga mengatakan bila sakit sudah mengganggu aktifitas maka keluarga harus
cepat membawa berobat ke dokter/ rumah sakit
3). Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga mengatakan
selalu memperhatikan anggota keluarga yang sakit, bila sakit sudah mengganggu
aktifitas keluarga langsung membawa berobat ke dokter
4). Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat keluarga
mengatakan selalu menguras BAK mandi setiap 1 minggu sekali, tidak membuang
sampah sembarangan dan keluarga mengatakan sudah memiliki septic tank untuk
saluran pembuangan limbah

17
5). Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat, dalam
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan keluarga lebih memilih pergi ke dokter
umum karena di puskesmas pelayanan serta hasil pengobatan yang diberikan terasa
kurang memuaskan oleh keluarga
4. Fungsi reproduksi
1). Perencanaan jumlah anak 3
2). Akseptor: Ya.......................yang digunakan kondom
3). Akseptor: -
4). Keterangan lain Ny y tidak menggunakan KB karena keluarga takut efek samping
5. Fungsi ekonomi
1). Upaya pemenuhan sandang pangan pemenuhan sandang dan pangan dilakukan oleh
Tn d sebagai kepala keluarga dan dibantu oleh Ny y
2). Pemanfaatan sumber di masyarakat, ny y mengatakan membeli barang untuk
keperluan rumah tangga di pasar sanglah yang berada dekat dengan rumah

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stresor jangka pendek Ny d mengatakan kecewa dengan prestasi anaknya yang akhir
akhir ini menurun dari sebelumnya
2. Stresor jangka panjang, Ny d dan Tn s selalu memikirkan anaknya saat akan memasuki
masa masa ujian nasional
3. Respon keluarga terhadap stresor keluarga berharap prestasi anaknya meningkat
kembali
4. Strategi koping keluarga mengatakan selalu berdiskusi untuk menyelesaikan masalah
5. Strategi adaptasi disfungsional Tn d mengatakan bila mempunyai masalah tidak
melampiaskannya ke hal –hal yang buruk/tidak baik

VII. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal pemeriksaan: 23 oktober 2018

Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga


Tn d Ny y Nn a An m An s
Vital Sign Td 120/80 Td 110/80 Td 100/80 Td 100/60 Td –
N 80x/menit N 64 x/menit N 84 x/menit N 74x/menit N 100
RR 16 x/mnt RR 16 x/mnt RR 18 x/mnt RR 16 x/mnt x/menit
Temp 36,2 Temp 36,3 Temp 36,4 Temp 37 RR 18 x/mnt
Temp 36
BB, TB/PB 64, 174 55, 165 48, 165 38, 155 155, 34

Kepala Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
hematoma hematome lesi, tidak ketombe, benjolan,
terdapat tidak terdapat tidak terdapat
benjolan benjolan kutu
Mata Mata isokor, Mata isokor, Mata isokor, Mata isokor, Mata isokor,
tidak ikterik tidak ikterik, tidak ikterik tidak ikterik tidak ikterik
tidak anemis, tidak anemis tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
fungsi fungsi fungsi
penglihatan penglihatan penglihatan
baik baik baik

Hidung Bentuk Fungsi Fungsi Fungsi Bentuk


simetris, penciuman penciuman penciuman simetris,
Fungsi baik, tidak baik, tidak baik, tidak Fungsi
penciuman terdapat polip terdapat polip terdapat polip penciuman
baik, tidak baik, tidak

18
terdapat polip terdapat polip

Telinga Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk


simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
simetris, tidak simetris, tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
serumen, serumen, serumen, serumen, serumen,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
tidak terdapat tidak terdapat
nyeri, fungsi nyeri, fungsi nyeri, fungsi
nyeri, fungsi nyeri, fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran
pendengaran pendengaran
baik baik baik baik baik
Mulut Simetris, Simetris, Simetris,lidah
Simetris, Simetris,
tidak terdapat tidak terdapat tidak kotor,
lidah tidak lidah tidak
caries/karang caries/karang tidak terdapat
kotor, fungsi kotor, fungsi
gigi gigi caries/karang
pengecapan pengecapan
gigi baik, tidak baik, tidak
terdapat terdapat
caries/karang caries/karang
gigi gigi
Leher Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tyroid, tidak tyroid, tidak tyroid, tidak tyroid, tidak tyroid, tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan
menelan menelan menelan menelan menelan

Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga


Tn d Ny y Nn a An m An s
Thorak Simetris,tidak Simetris,tidak Simetris,tidak Simetris,tidak Simetris,tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
benjolan, benjolan, benjolan, benjolan, benjolan,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
retraksi otot retraksi otot retraksi otot retraksi otot retraksi otot
intercostal, intercostal, intercostal, intercostal, intercostal,
tidak, suara tidak, suara tidak, suara tidak, suara tidak, suara
napas napas napas napas napas
vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
bunyi napas bunyi napas bunyi napas bunyi napas bunyi napas
tambahan tambahan tambahan tambahan tambahan
Abdomen Simetris tidak Simetris tidak Simetris tidak Simetris tidak Simetris tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
distensi, tidak distensi, tidak distensi, tidak distensi, tidak distensi, tidak
terdapat nyeri terdapat nyeri terdapat nyeri terdapat nyeri terdapat nyeri
tekan, tekan, tekan, tekan, tekan,
peristaltic peristaltic peristaltic peristaltic peristaltic
usus 15x/mnt usus 15x/mnt usus 15x/mnt usus 15x/mnt usus 15x/mnt
Tangan Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
deformitas/ deformitas/ deformitas/ deformitas/ deformitas/
kecacatan, kecacatan, kecacatan, kecacatan, kecacatan,
kekuatan otot Kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot
5 5 5 5 5
Kaki Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
deformitas deformitas deformitas deformitas deformitas

19
Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot
5 5 5 5 5

Genitalia Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


terdapat nyeri terdapat nyeri terdapat nyeri terdapat nyeri terdapat nyeri
saat Bak saat Bak saat Bak saat Bak saat Bak

VIII. HARAPAN KELUARGA


1. Terhadap masalah kesehatan, keluarga berharap agar setiap anggota keluarga bias tetep
sehat dan tidak pernah menderita sakit parah
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada keluarga berharap agar pelayanan kesehatan
puskesmas yang ada di daerahnya agar kualitasnya lebih baik dari sekarang dan dalam
penggunaan pengobatan dengan BPJS agar bias lebih dimudahkan

Denpasar, tanggal pengkajian

ttd

Mahasiswa psik b 2016 klpk 1

20
FORMAT ANALISA DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nama mahasiswa : PSIK B 2016 Kelompok 1
Tanggal analisa : 23 oktober 2018

No Tanggal Data Diagnosa Keperawatan


1. 23Oktober Data Subjektif : Kesiapan meningkatkan proses
2018 o Ny y mengatakan kekuatan keluarga pada keluarga Tn d
keluarga dipegang oleh kepala
keluarga. Keputusan yang
diambil dalam keluarga
dipegang oleh Tn d
o Tn d mengatakan model
kekuatan yang digunakan oleh
keluarga untuk mengambil
keputusan adalah melalui
musyawarah dan kadang-
kadang keputusan langsung
diambil oleh kepala keluarga
o Keluarga mengatakan tidak
mengetahui secara pasti
mengenai kegiatan anak
remajanya
o Keluarga mengatakan prestasi
an a menurun akhir akhir ini
dari sebelumnya
o Pemenuhan gizi keluarga
dilakukan oleh Ny y dengan
menyediakan pemenuhan
kebutuhan makan 3 kali sehari,
tidak ada upaya lain yang
dilakukan
o

Data Objektif :
o Saat ini keluarga berada dalam
tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja
o Interaksi dalam keluarga cukup
baik walaupun an a tidak
terlalu sering berinteraksi
dengan anggota keluarga
lainnya karena sering berada
diluar rumah
o Anggota keluarga yang
dominan dalam mengambil
keputusan adalah Tn d
o Saat ini keluarga berada pada
tahap perkembangan anak
remaja
o Keluarga belum mengetahui
secara baik mengenai
pertumbuhan dan
perkembangan anak usia
remaja
o Interaksi dalam keluarga cukup
baik, walaupun An a tidak

21
terlalu sering berinteraksi
dengan anggota keluarga
lainnya karena sering berada di
luar rumah

FORMAT SKORING/ PRIORITAS


DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan : Kesiapan meningkatkan proses keluarga pada keluarga Tn d

Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran

Sifat masalah: 1/3 x 1 = Pengambilan keputusan biasanya diambil


 Aktual 3 1 1/3 oleh Tn d
 Resiko 2
 Potensial 1
Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Kemungkinan masalah untuk diubah mudah
untuk diubah karena keluarga sepertinya mempunyai
 Mudah 2 keinginan untuk membangun hubungan
 Sebagian 1 2 keluarganya menjadi lebih baik
 Tidak dapat 0
Potensial masalah 2/3 x 1 = Keluarga dalam keadaan baik untuk
untuk dicegah 2/3 meningkatkan proses keluarga
 Tinggi 3 1
 Cukup 2
 Rendah 1
Menonjolnya masalah ½x1=½ Keluarga berkeinginan agar memiliki
 Segera diatasi 2 keluarga yang baik dan sehat
 Tidak segera 1 1
diatasi
 Tidak dirasakan 0
adanya masalah
2,5
TOTAL

FORMAT SKORING/ PRIORITAS


DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan : Defisiensi pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga serta


pertumbuhan dan perkembangan remaja pada keluarga Tn d

Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran

Sifat masalah:
 Aktual 3 1
 Resiko 2
 Potensial 1
Kemungkinan masalah
untuk diubah
 Mudah 2
 Sebagian 1 2
 Tidak dapat 0

22
Potensial masalah
untuk dicegah
 Tinggi 3 1
 Cukup 2
 Rendah 1
Menonjolnya masalah
 Segera diatasi 2
 Tidak segera 1 1
diatasi
 Tidak dirasakan 0
adanya masalah
TOTAL

23
FORMAT INTERVENSI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama mahasiswa : Mahasiswa PSIK B 2016


Tanggal : 29 oktober 2018

No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
1 2 3 4 4 5 6
1 Kesiapan Setelah Setelah 1 x 20 Respon verbal Keluarga mampu a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
meningkatkan dilakukan menit pertemuan, menyebutkan diketahui keluarga mengenai pengertian
proses tindakan keluarga mampu pertumbuhan adalah tumbuh kembang.
keluarga pada keperawatan mengenal bertambahnya ukuran b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
keluarga Tn d selama 2 masalah tumbuh anak dari segi jasmani. pemahaman keluarga yang benar.
minggu kembang remaja, Sedangkan c. Berikan informasi kepada keluarga
keluarga dengan mampu: perkembangan adalah mengenai pengertian tumbuh kembang
mampu 1.1 Menyebutkan berkembangnya dengan menggunakan media lembar balik
meningkatkan definisi tumbuh kemampuan atau dan leaflet
kesiapan kembang keahlian anak d. Beri kesempatan kepada keluarga untuk
dalam bertanya mengenai tentang materi yang
meningkatkan disampaikan
proses e. Berikan kesempatan pada keluarga untuk
keluarga bertanya tentang materi yang disampaikan
dengan usia f. Berikan penjelasan ulang terhadap materi
remaja yang belum dimengerti.
g. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan.
h. Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga

24
1 2 3 4 5 6 7
1.2 Menyebutkan Respon verbal Keluarga mampu a. Diskusikan bersama keluarga apa
definisi remaja. menyebutkan remaja yang diketahui keluarga mengenai
adalah anak yang pengertian remaja.
berusia 13-21 tahun. b. Berikan pujian kepada keluarga
Remaja merupakan tentang pemahaman keluarga yang
masa transisi/ benar
peralihan dari masa c. Berikan informasi kepada keluarga
kanak-kanak menuju mengenai pengertian remaja dengan
dewasa yang ditandai menggunakan media lembar balik dan
dengan adanya leaflet.
perubahan aspek fisik, d. Berikan kesempatan kepada keluarga
psikis dan psikososial. untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan.
e. Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
1.3 Menyebutkan Respon verbal Keluarga mampu a. Diskusikan bersama keluarga apa
definisi tumbuh menyebutkan tumbuh yang diketahui keluarga tentang
kembang remaja. kembang remaja definisi tumbuh kembang remaja.
adalah proses lebih b. Berikan pujian kepada keluarga
lanjut remaja menuju tentang pemahaman keluarga yang
tahap perkembangan benar.
dan pertumbuhan c. Berikan informasi kepada keluarga
selanjutnya (dewasa). tentang definisi tumbuh kembang
remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
d. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk Diskusikan bersama keluarga
apa yang diketahui keluarga tentang
definisi tumbuh kembang remaja.

25
e. Berikan pujian kepada keluarga
tentang pemahaman keluarga yang
benar.
f. Berikan informasi kepada keluarga
tentang definisi tumbuh kembang
remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
g. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
h. Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti.
i. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan.
j. Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
1 2 3 4 5 6 7
1.4.Menyebutkan Respon verbal Keluarga mampu a. Diskusikan bersama keluarga apa
perubahan menyebutkan 6 dari 11 yang diketahui keluarga tentang
perubahan yang perubahan-perubahan perubahanperubahan pada remaja.
terjadi pada yang terjadi pada b. Berikan pujian kepada keluarga
remaja. Respon remaja, yaitu: tentang pemahaman keluarga yang
verbal Keluarga 1. Perubahan fisik, benar.
mampu meliputi: c. Berikan informasi kepada keluarga
menyebutkan 6 a. Perubahan TB dan tentang perubahan-perubahan pada
dari 11 BB remaja dengan menggunakan media
perubahan- b. Perubahan bentuk lembar balik dan leaflet.
perubahan yang tubuh: Remaja d. Berikan kesempatan kepada keluarga
terjadi pada putri (penimbunan untuk bertanya tentang materi yang
remaja, yaitu: 1. jaringan lemak, disampaikan.
Perubahan fisik, kulit halus, suara e. Berikan penjelasan ulang terhadap
meliputi: a. nyaring, payudara materi yang belum dimengerti.
Perubahan TB membesar tumbuh f. Motivasi keluarga untuk mengulang
dan BB b. rambut di daerah materi yang telah dijelaskan.

26
Perubahan tertentu. Remaja g. Berikan reinforcement positif atas
bentuk tubuh: putra (peningkatan usaha keluarga
Remaja putri besar otot, kulit
(penimbunan kasar, tumbuh
jaringan lemak, kumis, tumbuh
kulit halus, suara rambut di daerah
nyaring, tertentu).
payudara c. Mengalami
membesar, pubertas: Remaja
bertanya tentang putra (mimpi
materi yang basah). Remaja
disampaikan. putri (menstruasi).

2. Perubahan mental,
meliputi:
a.Berpikir abstrak
b. Kritis
c. Egosentris
d.Selalu ingin tahu
e.Cenderung
menentang orang tua
f. Ingin mencoba hal-
hal yang menguji
keberanian

3. Perubahan sosial,
meliputi: a. Mulai
melepaskan diri dari
keluarga
b. Membentuk
kelompok teman
sebaya

27
1 2 3 4 5 6 7
1.5 Respon afektif Keluarga mengatakan a. Tanyakan kepada keluarga, adakah
Mengidentifikasi An. H adalah remaja. anggota keluarga yang memiliki
anggota keluarga kriteria remaja sebagaimana yang
yang berusia telah dibahas.
remaja. b. Berikan reinforcement positif atas apa
yang telah dikemukakan keluarga
yang tepat dan benar.
Setelah 1 x 15 Respon verbal Keluarga mampu a) Diskusikan bersama keluarga apa
menit menyebutkan minimal yang diketahui keluarga tentang
pertemuan, 2 dari 4 permasalahan akibat perubahan fisik pada remaja.
keluarga mampu akibat perubahan fisik b) Berikan pujian kepada keluarga
mengambil pada remaja, yaitu: tentang pemahaman yang benar.
keputusan yang 1.Jerawat c) Berikan informasi kepada keluarga
tepat untuk 2.Kegemukan mengenai akibat perubahan fisik pada
mengasuh anak 3.Anemia remaja dengan menggunakan media
remaja, dengan 4.Infeksi karena lembar balik dan leaflet.
mampu: 2.1 kekebalan tubuh mulai d) Berikan kesempatan kepada keluarga
Menyebutkan menurun untuk bertanya tentang materi yang
permasalahan disampaikan.
akibat perubahan e) Berikan penjelasan ulang terhadap
fisik pada materi yang belum dimengerti.
remaja. f) Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan.
g) Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga.
h) Diskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga tentang
akibat perubahan kejiwaan pada
remaja.
i) Berikan pujian kepada keluarga
tentang pemahaman yang benar.
j) Berikan informasi kepada keluarga
mengenai akibat perubahan kejiwaan

28
pada remaja dengan menggunakan
media lembar balik dan leaflet.
k) Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan.
l) Berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti.
m) Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
n) Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
1 2 3 4 5 6 7
Menyebutkan Respon verbal Keluarga mampu a) Diskusikan bersama keluarga apa yang
permasalahan menyebutkan minimal diketahui keluarga tentang akibat
akibat perubahan 2 dari 3 permasalahan perubahan sosial pada remaja.
sosial pada akibat perubahan b) Berikan pujian kepada keluarga tentang
remaja sosial pada remaja, pemahaman yang benar.
yaitu : c) Berikan informasi kepada keluarga
1. Timbul konflik mengenai akibat perubahan sosial pada
dengan orang tua remaja dengan menggunakan media
akibat keinginan lembar balik dan leaflet.
remaja ingin d) Berikan kesempatan kepada keluarga
mempunyai untuk bertanya tentang materi yang
keleluasaan disampaikan.
pribadi. e) Berikan penjelasan ulang terhadap
2. Melibatkan remaja materi yang belum dimengerti.
pada perkelahian f) Motivasi keluarga untuk mengulang
antar genk, bolos, materi yang telah dijelaskan.
terlibat dalam g) Berikan reinforcement positif atas usaha
narkoba, minum keluarga.
minuman keras,
merokok akibat
setia kawan
kepada kelompok.

29
3. Sifat egosentris
dan menonjolkan
kelompoknya.
1 2 3 4 5 6 7
Mengambil Respon afektif Keluarga mengatakan a) Bantu keluarga untuk mengenal dan
keputusan yang akan mengasuh anak menyadari akan adanya remaja di
tepat untuk remaja dengan tepat keluarganya.
mengasuh anak sesuai dengan tumbuh b) Bantu keluarga untuk memutuskan
remaja kembangnya. mengasuh anak remaja dengan tepat
sesuai dengan tumbuh kembangnya.
c) Berikan reinforcement positif atas
keputusan tepat yang telah diambil
keluarga.
Setelah 1 x 15 Respon verbal Keluarga mampu a) Dorong keluarga untuk menceritakan
menit menyebutkan minimal sikap orang tua dalam mengasuh anak
pertemuan, 3 dari 4 sikap orang remaja.
keluarga mampu tua dalam mengasuh b) Informasikan kepada keluarga tentang
mengasuh anak anak sikap orang tua dalam mengasuh anak
remaja, dengan remaja, yaitu: 1. remaja dengan menggunakan media
mampu: 3.1 Mengenal anak 2. lembar balik dan leaflet.
Menyebutkan Sering melakukan c) Motivasi keluarga untuk menjelaskan
sikap orang tua percakapan dengan kembali materi yang telah disampaikan.
dalam mengasuh anak 3. Mendampingi d) Tanyakan kepada keluarga mengenai
anak remaja. dan membimbing materi yang belum dimengerti.
remaja dalam e) Jelaskan kepada keluarga mengenai materi
menghadapi tantangan yang belum dimengerti.
hidup 4. Menjadi f) Berikan reinforcement positif terhadap
pemimpin dan teman kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
bagi remaja
1 2 3 4 5 6 7
3.2 Menyebutkan Respon verbal Keluarga mampu a) Dorong keluarga untuk menceritakan
sikap anak menyebutkan minimal sikap anak remaja dalam menjalani masa
remaja dalam 3 dari 5 sikap anak remaja.
menjalani masa remaja dalam b) Informasikan kepada keluarga tentang

30
remaja. menjalani masa sikap anak remaja dalam menjalani masa
remaja, yaitu: remaja dengan menggunakan media
1. Mengetahui lembar balik dan leaflet.
kelebihan dan c) Motivasi keluarga untuk menjelaskan
kekurangan diri. kembali materi yang telah disampaikan.
2. Menerima diri d) Tanyakan kepada keluarga mengenai
sendiri. materi yang belum dimengerti.
3. Meningkatkan e) Jelaskan kepada keluarga mengenai
keimanan materi yang belum dimengerti
kepada Tuhan f) Berikan reinforcement terhadap
semesta ini. kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
4. Bersikap
terbuka.
5. Memiliki
kegiatan positif.
Melakukan Respon Pada kunjungan yang a) Tanyakan kepada keluarga, hal apa yang
komunikasi yang psikomotor tidak direncanakan, telah dibicarakan dengan anggota
terbuka dengan keluarga melakukan keluarga yang remaja.
remaja. komunikasi yang b) Berikan reinforcement positif terhadap
terbuka dengan remaja kemampuan yang dicapai oleh keluarga.
dan saling berbincang
dengan kehidupan
remaja

31
1 2 3 4 5 6 7
Setelah 1 x 15 Respon verbal Keluarga mampu a) Diskusikan cara memodifikasi
menit menyebutkan 2 lingkungan yang sesuai dengan remaja.
pertemuan, modifikasi lingkungan b) Jelaskan kepada keluarga tentang cara
keluarga mampu yang sesuai dengan memodifikasi lingkungan yang sesuai
memodifikasi remaja, yaitu : dengan remaja dengan menggunakan
lingkungan yang 1. Pergaulan dengan media lembar balik dan leaflet.
sesuai dengan teman sebaya yang c) Motivasi keluarga untuk menjelaskan
anak remaja. baik (selektif kembali cara memodifikasi lingkungan
memilih teman) yang sesuai dengan remaja.
2. Komunikasi d) Tanyakan kepada keluarga tentang materi
terbuka dengan yang belum dimengerti.
keluarga e) Jelaskan kepada keluarga mengenai
materi yang belum dimengerti.
f) Berikan reinforcement positif terhadap
kemampuan yang dicapai oleh keluarga
Setelah 1 x 20 Respon verbal Keluarga dapat a) Diskusikan bersama keluarga mengenai
menit menyebutkan fasilitas fasilitas kesehatan yang ada disekitar
pertemuan, yang dapat dikunjungi, tempat tinggal.
keluarga mampu yaitu: b) Motivasi keluarga untuk mengulang
menggunakan 1. Puskesmas fasilitas kesehatan yang dapat
fasilitas (PKPR) dikunjungi.
kesehatan yang 2. Rumah sakit c) Berikan reinforcement positif atas usaha
ada untuk 3. Klinik keluarga.
berkonsultasi 4. dokter d) Motivasi keluarga untuk berkunjung ke
mengenai 5. Psikolog fasilitas kesehatan.
tumbuh kembang 6. Guru wali e) Berikan reinforcement positif atas usaha
remaja, dengan kelas keluarga untuk menggunakan fasilitas
mampu: 7. Guru BP di pelayanan kesehatan
5.1 Menyebutkan sekolah
tempat pelayanan
kesehatan untuk Respon afektif Keluarga
berkonsultasi mengunjungi
mengenai pelayanan kesehatan

32
tumbuh kembang untuk konsultasi
remaja. tumbuh kembang
5.2 Mengunjungi remaja
fasilitas
pelayanan
kesehatan untuk
berkonsultasi
mengenai
tumbuh kembang
remaja

33
IMPLEMENTASI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama mahasiswa : Mahasiswa Psik B 2016

No Diagnosa Tanggal Implementasi Paraf


Keperawatan
1 2 3 4 5
1 Kesiapan 25 1. Mendiskusikan bersama keluarga apa Mhs
meningkatkan proses oktober yang diketahui keluarga mengenai
keluarga pada keluarga 2018 pengertian tumbuh kembang.
Tn d 2. Memberikan informasi kepada keluarga
mengenai pengertian tumbuh kembang
dengan menggunakan media lembar
balik dan leaflet.
3. Mendiskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga mengenai
pengertian remaja.
4. Memberikan informasi kepada keluarga
mengenai pengertian remaja dengan
menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
5. Mendiskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga tentang definisi
tumbuh kembang remaja.
6. Memberikan informasi kepada keluarga
tentang definisi tumbuh kembang
remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
7. Mendiskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga tentang
perubahan-perubahan pada remaja.
8. Memberikan informasi kepada keluarga
tentang perubahan-perubahan pada
remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
9. Menanyakan kepada keluarga, adakah
anggota keluarga yang memiliki kriteria
remaja sebagaimana yang telah dibahas
10. Mendiskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga tentang akibat
perubahan fisik pada remaja.
11. Memberikan informasi kepada keluarga
mengenai akibat perubahan fisik pada
remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
12. Mendiskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga tentang akibat
perubahan kejiwaan pada remaja.
13. Memberikan informasi kepada keluarga
mengenai akibat perubahan kejiwaan
pada remaja dengan menggunakan
media lembar balik dan leaflet.
14. Mendiskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga tentang akibat
perubahan sosial pada remaja.
15. Memberikan informasi kepada keluarga

34
mengenai akibat perubahan sosial pada
remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
16. Membantu keluarga untuk mengenal
dan menyadari akan adanya remaja di
keluarganya.
17. Membantu keluarga untuk memutuskan
mengasuh anak remaja dengan tepat
sesuai dengan tumbuh kembangnya.
18. Mendorong keluarga untuk
menceritakan sikap orang tua dalam
mengasuh anak remaja.
19. Menginformasikan kepada keluarga
tentang sikap orang tua dalam mengasuh
anak remaja dengan menggunakan
media lembar balik dan leaflet.
20. Mendorong keluarga untuk
menceritakan sikap anak remaja dalam
menjalani masa remaja.
21. Menginformasikan kepada keluarga
tentang sikap anak remaja dalam
menjalani masa remaja dengan
menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
22. Menanyakan kepada keluarga, hal apa
yang telah dibicarakan dengan anggota
keluarga yang remaja.
23. Memberikan pujian kepada keluarga
tentang pemahaman keluarga yang
benar.
24. Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang materi
yang disampaikan.
25. Memberikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti.
26. Memotivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan.
27. Memberikan reinforcement positif atas
usaha keluarga.
1. Mengevaluasi TUK 1 – 3
2. Mendiskusikan cara memodifikasi
lingkungan yang sesuai dengan remaja.
3. Menjelaskan kepada keluarga tentang
cara memodifikasi lingkungan yang
sesuai dengan
4. remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
5. Memotivasi keluarga untuk menjelaskan
kembali cara memodifikasi lingkungan
yang sesuai dengan remaja.
6. Mendiskusikan bersama keluarga
mengenai fasilitas kesehatan yang ada
disekitar tempat tinggal.
7. Memotivasi keluarga untuk mengulang
fasilitas kesehatan yang dapat
dikunjungi.
8. Memotivasi keluarga untuk berkunjung
ke fasilitas kesehatan.
9. Menanyakan kepada keluarga tentang

35
materi yang belum dimengerti.
10. Menjelaskan kepada keluarga mengenai
materi yang belum dimengerti.
11. Memberikan reinforcement positif
terhadap kemampuan yang dicapai oleh
keluarga
2 Kesiapan 29 Mengevaluasi TUK 1 – 5
meningkatkan proses oktober
keluarga pada keluarga 2018
Tn d

FORMAT EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama mahasiswa : Mahasiswa Psik b 2016

No Diagnosa Tanggal Evaluasi Paraf


Keperawatan
1 Kesiapan 25 Subjektif : Mhs
meningkatkan proses oktober o Keluarga Ny. y mampu menyebutkan
keluarga pada keluarga 2018 pengertian tumbuh kembang.
Tn d o Ny. y mampu menyebutkan pengertian
remaja Ny. y mampu menyebutkan
definisi tumbuh kembang remaja
o Ny. y mampu menyebutkan perubahan-
perubahan pada remaja.
o Ny. y mampu mengidentifikasi An. H
termasuk dalam remaja
o Ny. y mampu menyebutkan akibat
perubahan fisik pada remaja
o Ny. y mampu menyebutkan akibat
perubahan kejiwaan pada remaja.
o Ny. y mampu menyebutkan akibat
perubahan sosial pada remaja.
o Ny. y mampu mengambil keputusan
untuk mengasuh anak remaja dengan
tepat sesuai dengan tumbuh
kembangnya.
o Ny. y mampu menyebutkan sikap orang
tua dalam mengasuh anak remaja
o Ny. y mampu menyebutkan sikap anak
remaja dalam menjalani masa remaja

O: Orang tua Ny y tampak mengerti


penjelasan perawat

A : Tujuan tercapai

P : Lanjutkan intervensi

36
DAFTAR PUSTAKA

Friedman Marilyn. 1998.Keperawatan Keluarga.EGC:Jakarta


Perry & potter .2005.Fundamental of nursing.EGC:Jakarta
Rahmad hidayat,Dede.2009.Ilmu perilaku manusia.CV Trans Info Media:Jakarta
Suprajitno.2004. Asuhan keperawatan keluarga.EGC:Jakarta
Hurlock B Elizabeth.1980.Psikologi Perkembangan.Erlangga:Jakarta
Mubarak Wahit Iqbal.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas.Salimba Medika:Jakarta

37
38

Vous aimerez peut-être aussi