Vous êtes sur la page 1sur 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN KELUARGA

A. Identitas Kepala Keluarga


Nama : Nn. R
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Makassar / Indonesia
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Dusun Embung Desa Je’nemadinging

B. Anggota keluarga

Umur
Hubungan dgn
No Nama Pendidikan Pekerjaan Ket
L P KK

1 Dg. B 44 Adik kandung Tdk sekolah Tdk Cacat


bekerja (bisu)
th

C. Genogram Keluarga 3 Generasi

1
D. Sifat Keluarga

1. Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan kepala keluarga selaku kakak yang menetapkan
keputusan akan tetapi bila menghadapi masalah yang berat baru dirembuk
dengan keluarga yang lain.

2. Kebiasaan hidup sehari – hari


a. Kebiasaan istirahat
Nn. R. Mempunyai kebiasaan tidur jam 9 malam setelah memenuhi
kebutuhan adiknya yang cacat ( bisu ). Sedangkan adiknya mempunyai
kebiasaan istirahat malam jam 9 setelah makan malam.

b. Kebiasaan makan / mengolah makanan


Nn. R dan adiknya setiap pagi sarapan air teh dan nasi, pada siang hari dan
malam mereka makan nasi+ikan+sayur..
Pola makan keluarga 3 x 1 hari.

c. Kebiasaan membersihkan diri


Nn. R dan adiknya mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun mandi
yaitu pada pagi dan sore hari dengan menggunakan air Sumur.

d. Sarana hiburan keluarga


Jika keluarga ingin nonton TV di rumah tetangga dan keluarga hanya
memiliki Radio sebagai sarana untuk hiburan.

D. Faktor Ekonomi, Sosial, Budaya

1. Pekerjaan
Dalam keluarga yang bekerja adalah kepala keluarga sebagai seorang IRT dan
kadang membantu di kebun keluarganya.

2. Penghasilan dan Pengeluaran


Nn. R berpenghasilan Rp. 200.000 – Rp. 300.000 / bulan

2
3. Simpanan Keluarga
Keluarga tidak ada menyimpan uang khusus seperti di Bank hanya kelebihan
uang yang ada disimpan sendiri karena kalau ada keperluan yang mendadak
keluarga tidak menjadi repot.

4. Penentu keuangan keluarga


Kepala keluarga adalah sebagai penentu keuangan keluarga untuk memenuhi
anggota keluarga yang diatur oleh Nn. R dalam pengeluaran dan pemasukannya.

5. Peranan Anggota Keluarga


Nn. R. sebagai kepala keluarga bertugas memberi nafkah untuk menghidupi
adiknya sebagai IRT dan kadang membantu di kebun keluarganya.

6. Hubungan dengan masyarakat.


Hubungan keluarga dengan tetangga cukup akrab, saling tolong menolong, aktif
ikut dalam kegiatan di masyarakat seperti gotong royong kecuali adiknya Dg.B
karena cacat fisiknya.

E. Lingkungan Keluarga

1. Perumahan

Ukuran rumah 4 x 8 meter persegi, yang berbentuk persegi panjang, jenis


rumah papan.
Rumah milik sendiri yang berdinding papan, sedangkan skat kamar adalah
triplek dan di daerah dapur di skat oleh gedek.
Jumlah kamar tidur 1 buah, ruang tamu sedangkan WC masih menumpang
pada tetangga.
Ventilasi kamar tidur dan ruang tamu tidak ada jendela, sehingga kamar tidur
agak gelap karena gorden terlalu tertutup rapat, udara di ruang tamu cukup
sehingga pertukaran udara cukup baik hanya didaerah dapur dan kamar mandi
agak gelap.
Kebersihan rumah kurang karena banyak debu di dalam rumah, peralatan
rumah tidak tertata rapi.

3
2. Persediaan Air Bersih
Keluarga menggunakan sumur gali tetapi milik tetangga. Air tidak berbau dan
tidak berwarna (jernih). Pengolahan air dimasak sampai mendidih dan di
konsumsi

3. Pembuangan Sampah

Untuk sampah di luar rumah seperti daun kayu, plastik, kertas dan lain – lain,
dibakar. Untuk sampah di dalam rumah seperti bekas potongan sayuran dan
ikan dibuang sembarang dibelakang rumah.

4. Pembuangan Air Limbah

Air limbah dari rumah tangga dialirkan pada selokan disekitar rumah.

5. Jamban / WC

Untuk buang air besar / kecil keluarga masih menumpang pada tetangganya
yang masih hubungan keluarga dengan mereka dan WC yang digunakan adalah
bentuk leher anggsa .

6. Lingkungan Rumah

Jarak rumah dengan rumah tetangga tidak begitu jauh sehingga ada lorong yang
menghubungkan dengan rumah tetangga. Di halaman rumah tampak bersih
tidak terlihat tumpukan sampah.

7. Denah Rumah

Keterangan :

2 3 1. Ruang tamu

2. Kamar tidur

1 3. Dapur

8. Interaksi Keluarga
Keluarga berkumpul didalam rumah, di bale-bale pada waktu senggang waktu
untuk berdiskusi dengan anggota keluarga.

4
9. Sarana komunikasi dan transportasi
Bila keluarga hendak bepergian menggunakan kendaraan umum baik untuk
belanja maupun keperluan lain apabila jaraknya memang cukup jauh.

10. Fasilitas kesehatan


Bila ada keluarga yang sakit, berobat ke Puskesmas yang berjarak 1kilometer
dari rumah, yaitu di Puskesmas paccelekang atau kadang beli obat sendiri.

E. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Keluarga
Nn. R jarang mengalami sakit, hanya influenza biasa.
Dg. B. Menderita cacat tuna wicara sejak lahir, sering marah-marah dan kadang
melempar Nn. R dengan barang disekitarnya.

2. Imunisasi
Nn. R. Mengatakan kalau adiknya tidak pernah mendapat imunisasi sejak lahir.

3. Keluarga Berencana ( KB )
Nn. R. Tidak mempunyai riwayat pemakaian KB karena belum menikah.

F. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Dg. B
Nn. R
KEPALA : Bulat Bulat
Rambut Hitam Hitam
Mata TAK Konj. Anemis
Hidung TAK TAK
Telinga TAK Tuli
Gigi – mulut Bersih Bersih
LEHER :
Tonsil TAK TAK
Kelenjar TAK TAK
DADA :
Jantung S1 / S2 S1 / S2
Paru Bersih Bersih
Bentuk dada Simetris Simetris
Gerakan Simetris Simetris
PERUT :
Bising usus (+) (+)
Nyeri Tekan TAK Daerah lambung

KULIT :

5
Turgor Baik Baik
EXTREMITAS :
Gerakan Bebas Bebas
Kelainan TAK TAK
LAIN – LAIN :
Tekanan Darah 120/80 mmHg 90/70 mmHg
Nadi 80x/menit 82 x / menit
Respirasi 20 x / menit 20 x / menit
Berat badan 66 Kg 46 Kg

G. Pengkajian Psikologis

1. Status Emosi
Keadaan emosi kepala keluarga stabil tetapi berbeda dengan anggota keluarga
yang lain (adiknya).
Dalam komunikasi dengan perawat saat mengkaji baik dan terjalin hubungan
emonional yang baik dengan perawat.

2. Konsep Diri
Kepala keluarga berprinsip bahwa dia berperan sebagai kepala keluarga yang
berkewajiban untuk mencari nafkah untuk adiknya yang cacat, jika hal itu tidak
terlaksana maka akan menjadi hal yang tidak wajar bagi dirinya.

3. Pola Komunikasi
Dalam komunikasi sehari – hari di rumah dan dimasyarakat di sekitarnya
menggunakan bahasa Makassar sehingga dengan perawat pun dia sering
menggunakan bahasa makassar.

4. Pola Pertahanan
Dalam mengatasi perbedaan pendapat keluarga selalu mengkomunikasikannya
dengan kakaknya secara kekeluargaan.

H. Pengetahuan Keluarga Terhadap Tumbuh Kembang


Keluarga belum mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta
remajanya, selama ini adikknya dibiarkan tumbuh dan kembang secara alamiah,

6
I. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan
Nn. R sangat senang dengan kedatangan mahasiswa sehingga mereka bisa bertanya
banyak tentang kesehatan. Keluarga mengharapkan agar petugas kesehatan selalu
datang ke rumah penduduk untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan

J. Prilaku keluarga yang berhubungan dengan kesehatan


Nn. R mempunyai kebiasaan membuang limbah keluarga di sembarang tempat
dibelakang rumah sehingga terkadang menimbulkan bau yang tidak sedap.

MASALAH KESEHATAN ( PENJAJAKAN TAHAP I )


ANCAMAN KESEHATAN
1. Risiko terjadinya penyakit pada keluarga akibat lingkungan
yang kurang sehat ( ISPA, Diare, DBD).
2. Risiko cedera akibat gangguan fisik (tuna wicara).
3. Risiko menciderai anggota keluarga akibat ketidak stabilan
emosi.

7
ANALISA DATA ( PENJAJAKAN TAHAP II )

MASALAH
MASALAH KEPERAWATAN
DATA KESEHATAN
 Ukuran rumah 4 x 8 Resiko terjadi 1. Ketidakmampuan keluarga mengenal
meter persegi, dari penyakit pada masalah kesehatan akibat lingkungan
papan. keluarga akibat yang kurang sehat berhubungan
 Jumlah kamar 1 buah lingkungan yang dengan kurangnya pengetahuan
dan ruang tamu bisa kurang se-hat tentang arti kesehatan lingkungan
dijadikan kamar tidur. (ISPA, Diare, bagi kesehatan , penyebab penyakit,
 WC menumpang pada DBD) tanda – tanda penyakit yang
tetangga dan diakibatkan oleh lingkungan yang
kebersihannya yang kurang sehat.
kurang, ventilasi rumah
2. Ketidakmampuan keluarga
kurang sehingga rumah
mengambil keputusan untuk
terasa pengap.
menangani resiko terjadinya penyakit
 Kebersihan rumah
akibat lingkungan kurang sehat
kurang karena banyak
berhubungan dengan kurangnya
debu.
pengetahuan tentang akibat
 Sampah yang berasal
lingkungan yang kurang sehat.
dari luar dan dalam
3. Ketidakmampuan keluarga
rumah dikumpul dan
memodifikasi lingkungan yang dapat
didepan rumah dan jika
mencegah penyakit berhubungan
banyak baru di bakar.
dengan kurangnya pengetahuan dan
 SPAL yang ada
keterbatasan sumber.
dibelakang rumah tidak
berfungsi sehingga
sering tergenang dan
menimbulkan bau yang
kurang sedap.

 Anggota keluarga Risiko cedera 1. Ketidakmampuan keluarga mengenal

8
menderita cacat fisik akibat gangguan masalah kesehatan akibat informasi
sejak lahir fisik (tuna yang kurang berhubungan dengan
 Keluarga tidak wicara). kurangnya pengetahuan tentang arti
mengetahui tentang kesehatan , penyebab penyakit, tanda
pertumbuhan dan – tanda penyakit..
perkembangan anak serta 2. Ketidakmampuan keluarga
remajanya, selama ini mengambil keputusan untuk
adikknya dibiarkan menangani resiko terjadinya penyakit
tumbuh dan kembang akibat keterbatasan fisik berhubungan
secara alamiah dengan kurangnya pengetahuan
tentang gangguan fisik yang diderita
anggota keluarga.
 Emosi klien tidak stabil Risiko menciderai 1. Ketidakmampuan keluarga mengenal
 Adik klien sering anggota keluarga masalah kesehatan berhubungan
malempar klien dengan akibat ketidak dengan kurangnya pengetahuan
barang-barang yang stabilan emosi. tentang gangguan fisik yang diderita
berada disekitarnya bila oleh klien.
sedang kesal / marah
2. Ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan untuk
menangani penyakit yang diderita
anggota keluarganya berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan
tentang gangguan fisik yang diderita
anggota keluarganya
3. Ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan yang dapat
mencegah cedera berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan dan
keterbatasan sumber.

9
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

Masalah : Resiko terjadinya penyakit pada keluarga ( ISPA, Diare, DBD) akibat
lingkungan yang kurang sehat.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat masalah Masih berupa ancamam karena
- Ancaman kesehatan 2/3 x 1 2/3 penyakit akibat lingkungan yang
sehat belum terjadi
Kemungkinan masalah dapat di Keluarga tidak mempunyai sumber
ubah: daya yang memadai
- sebagian 1/2 x 2 1
Potensi masalah untuk dicegah : Masalah bisa cegah dengan cara H E,
- Cukup 2/3 x 1 2/3 ada kemauan untuk berubah jika ada
waktu yang cukup dan sumber yang
dibutuhkan.
Menonjolnya masalah : Keluarga baru tahu kalau itu
Masalah tidak di rasakan 0/2 x 1 0 merupakan masalah pada
keluarganya
Jumlah 2 1/3

Masalah : Risiko cedera akibat gangguan fisik (tuna wicara).


Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat masalah Masih berupa ancamam karena
- Ancaman kesehatan 2/3 x 1 2/3 anggota keluuarganya masih bisa
diatur
Kemungkinan masalah dapat masalah dapat diatasi dengan
diubah: memodifikasi lingkungan yang ada
- Mudah 2/2 x 2 1 disekitar klien
Potensi masalah untuk dicegah : Masalah bisa cegah dengan cara H E,
- Tinggi 3/3 x 1 1
Menonjolnya masalah : Ny. Sym merasakan sebagai suatu
Masalah tidak di rasakan 1/2 x 1 1/2 masalah namun tidak perlu segera
ditangani
Jumlah 3 1/6

10
Masalah : Risiko menciderai anggota keluarga akibat ketidak stabilan emosi.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat masalah Masih berupa ancamam karena
- Ancaman kesehatan 2/3 x 1 2/3 anggota keluuarganya masih bisa
diatur
Kemungkinan masalah dapat masalah dapat diatasi dengan
diubah: memodifikasi lingkungan yang ada
- Mudah 2/2 x 2 1 disekitar klien
Potensi masalah untuk dicegah : Masalah bisa cegah dengan cara H E,
- Tinggi 3/3 x 1 1
Menonjolnya masalah : Ny. Sym merasakan sebagai suatu
Masalah tidak di rasakan 1/2 x 1 1/2 masalah namun tidak perlu segera
ditangani
Jumlah 3 1/6

11

Vous aimerez peut-être aussi