Vous êtes sur la page 1sur 4

ASAS TERRITORIAL DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

ASAS TERRITORIAL DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

(STUDI KASUS TINDAK PIDANA NARKOBA ASAL NIGERIA, HANSEN ANTHONY NWAOLISA DAN SAMUEL
IWUCHUKWU OKOYE)

I. Pendahuluan

Dalam perundang-undangan hukum pidana terdapat batas-batas berlakunya hukum tersebut menurut
tempat terjadinya perbuatan. Dalam pasal 2 sampai 9 KUHP, diadakan aturan-aturan mengenai batas-
batas berlakunya perundang-undangan hukum pidana menurut tempat terjadinya perbuatan.
Pembahasan mengenai batas berlakunya hukum pidana dari segi tempat tidak dapat dilepaskan dari
pengkajian terhadap sejumlah asas yang berhubungan dengan masalah tersebut, yaitu:

1. Asas Territorialitas

2. Asas Nasionalis Aktif

3. Asas Nasionalis Pasif

4. Asas Universal

5. Asas Ekstra Territorialitas

Asas-asas ini berfungsi untuk memecahkan berbagai masalah yang muncul mengenai: sampai batas
manakah sesungguhnya aturan hukum pidana dari suatu negara itu bisa diberlakukan? Munculnya
problem dasar ini adalah karena menurut hukum ketatanegaraan, setiap negara merdeka itu memiliki
apa yang disebut dengan kedaulatan baik bersifat politik maupun hukum. Sehingga konsekwensinya
hukum pidana suatu negara tentu tidak dapat begitu saja bisa diberlakukan di negara lainnya karena bila
hal itu terjadi akan menimbulkan perbenturan kedaulatan.

Pada kesempatan kali ini penulis akan menganalisis sebuah kasus tindak pidana narkoba yang dilakukan
oleh Warga Nigeria, yaitu Hansen Anthony Nwaolisa dan Samuel Iwuchukwu Okoye. Kenapa pada
akhirnya dua WNA tersebut diadili bahkan dieksekusi mati di Indonesia?

II. Pembahasan

A. Analisis Kasus

Samuel Iwuchukwu Okoye dan Hansen Anthony Nwaolisa adalah dua Warga Negara Asing
berkebangsaan Nigeria yang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Indonesia karena terbukti telah
melakukan penyelundupan heroin di Indonesia. Samuel Iwuchukwu Okoye terbukti melakukan
penyelundupan 3,8 kg heroin yang disembunyikan di dalam tasnya saat masuk ke Indonesia pada
tanggal 9 Januari 2001. Majelis Hakim Pengadilan Tangerang memvonis hukuman mati pada 5 Juli 2001.
Vonis itu diperkuat oleh putusan pengadilan tinggi dan Mahkamah Agung. Sedangkan Hansen Anthony
Nwaolisa terbukti menyelundupkan 3,2 kg heroin pada tanggal 29 Januari 2001. Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tangerang kemudian memvonis mati pada 13 Agustus 2001 dan Vonis itu diperkuat
oleh putusan Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. Pada akhirnya dua terpidana mati tersebut telah
dieksekusi mati, Kamis tengah malam di Nirbaya, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa
Tengah.

Kenapa Indonesia berhak mengadili kedua Warga Negara Asing tersebut? Atas dasar apakah penegakan
hukum itu dilakukan?

B. Asas Teritorialitas

Asas teritorialitas mengajarkan bahwa hukum pidana suatu negara berlaku di wilayah negara itu sendiri.
Asas ini merupakan asas pokok dan dianggap asas yang paling tua karena dilandaskan pada kedaulatan
negara. Ketentuan asas territorialitas di Indonesia termaktub dalam KUHP Pasal 2, yang berbunyi:

“Aturan pidana dalam perundang-undangan, berlaku bagi setiap orang yang melakukan perbuatan
pidana di dalam Indonesia”

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka Hukum Pidana Indonesia berlaku bagi siapa saja, baik itu Warga
Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing yang melakukan tindak pidana di wilayah Indonesia.
Mengenai maksud dari wilayah Indonesia adalah mencakup:

1. Seluruh kepulauan maupun daratan bekas wilayah Hindia Belanda;

2. Seluruh perairan territorial Indonesia (laut dan sungai/danau) serta perairan menurut Zona Ekonomi
Eklusif (hasil Konvensi Laut Internasional), yaitu wilayah perairan Indonesia ditambah 200 meter
menjorok ke depan dari batas wilayah perairan semula;

3. Seluruh bangunan fisik kendaraan air atau pesawat berbendera Indonesia sekalipun sedang berlayar
di luar negeri (lihat ketentuan UU No. 4 Tahun 1976)

C. Penerapan Asas Territorialitas Terhadap Kasus Tindak Pidana Narkoba Asal Nigeria, Hansen Anthony
Nwaolisa dan Samuel Iwuchukwu Okoye.

Hukum Pidana Indonesia dapatlah diterapkan bagi pelaku tindak pidana narkoba yang dilakukan kedua
Warga Negara Nigeria tersebut. Hal tersebut dibenarkan karena penerapan asas territorialitas di
Indonesia. Hansen Anthony Nwaolisa dan Samuel Iwuchukwu Okoye telah melakukan tindak pidana
dengan locus delicti -nya ialah wilayah Indonesia. Sesuai dengan asas territorialitas, maka bagi siapa saja
baik WNI maupun WNA yang melakukan tindak pidana di wilayah Indonesia dapat diberlakukan hukum
pidana Indonesia baginya.
Memang selain dianutnya asas territorialitas dalam hukum pidana, juga terdapat asas nasionalitas aktif,
yaitu perundang-undangan hukum pidana yang berlaku bagi semua perbuatan pidana yang dilakukan
oleh warga negaranya, di mana saja, juga di luar wilayah negaranya. Apabila melihat dari asas tersebut,
maka pada dasarnya Pengadilan Nigeria juga berhak untuk mengadili warga negaranya yang telah
melakukan tindak pidana di Indonesia tersebut.

Dalam tataran aplikasi, penerapan secara mutlak terjadap ajaran kedaulatan negara memang sangat
rentan terhadap timbulnya berbagai masalah seperti benturan kedaulatan antar negara yang dapat
memicu ketegangan hubungan bilateral bahkan mungkin peperangan. Karena mengenai kasus tersebut,
Indonesia berdalih sebagai negara berdaulat berhak dan memiliki kewenganan untuk menindak tegas
siapapun yang berbuat tindak pidana di wilayah Indonesia, dan juga Nigeria dapat berdalih adanya
konsep kedaulatan negara yang mengajarkan bahwa setiap negara berdaulat dapat mengharapkan
kepada setiap warganya untuk tunduk patuh pada undang-undang negaranya di manapun ia berada.

Oleh karena itu untuk mengatasi problem tersebut, maka asas nasionalitas aktif hanya berlaku terhadap
kejahatan-kejahatan tertentu yang mengancam kepentingan bangsa masing-masing. Jadi tidak semua
kejahatan yang dilakukan oleh warga negara di wilayah negara lain dapat diberlakukan hukum
negaranya sendiri.

Dengan penjelasan tersebut maka Indonesia sebagai negara berdaulat yang memiliki kewenangan untuk
menindak tegas siapapun yang berbuat tindak pidana di Indonesia berhak untuk mengadili Hansen
Anthony Nwaolisa dan Samuel Iwuchukwu Okoye.

III. Kesimpulan

Asas territorialitas mengajarkan bahwa hukum pidana suatu negara berlaku di wilayah negara itu
sendiri. Asas ini merupakan asas pokok dan dianggap asas yang paling tua karena dilandaskan pada
kedaulatan negara. Dan Indonesia juga menganut asas ini, hal ini termaktub dalam ketentuan pasal 2
KUHP.

Hansen Anthony Nwaolisa dan Samuel Iwuchukwu Okoye telah melakukan tindak pidana narkoba, yaitu
melakukan penyelundupan 3,8 kg heroin dan 3,2 kg ke Indonesia. Locus delicti kasus tersebut berada di
Indonesia, sesuai dengan asas territorialitas, bagi siapa saja yang melakukan tindak pidana di wilayah
Indonesia baik itu WNI maupun WNA maka berlaku baginya hukum pidana Indonesia, maka Indonesia
berhak untuk mengadili kedua tersangka tersebut. Karena Indonesia adalah negara berdaulat yang
berhak dan memiliki kewenangan untuk menindak tegas siapapun yang berbuat tindak pidana di wilayah
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (terjemahan Moeljatno), cet.22 Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003

- Kholiq, M. Abdul, Buku Pedoman Kuliah Hukum Pidana, 2002

- Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, cet.7, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2002.

- www.kompas.co.id

- www.republika.co.id

- www.kedaulatanrakyat.co.id

Vous aimerez peut-être aussi