Vous êtes sur la page 1sur 7

LAPORAN LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 12

JUDUL PERCOBAAN : FIBER OPTIK SINYAL ANALOG

KELAS / GROUP : TT5A / 2 (DUA)

NAMA KELOMPOK : 1. ANNISSA NURRAUDAH K (1316030023)


2. DEVIA FEBRINA (1316030065)
3. MUHAMMAD MIQDAD H.D. (1316030083)
4. SOLICHANA YUSUF (1316030050)

TANGGAL PERCOBAAN :

TGL. PENYERAHAN LAP. :

NILAI :

DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM SST,. MT,.

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
PEREDAMAN SALURAN 3.4 KM DENGAN PUPIN, DENGAN DAN TANPA SUB-
DIVISI

1. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengukur distribusi peredaman, sepanjang saluran dua kawat simetris.
2. Mengukur tegangan masukan dan keluaran dari suatu saluran bila ujungnya
terbuka dan bila terminasi.
3. Menentukan peredaman sebagai suatu fungsi frekuensi , dari nilai-nilai
tegangan masukan dan keluaran yang terukur dan menggambarkannya dalam
sebuah grafik.
4. Mengevaluasi respon transfer dari sebuah saluran yang panjang dan merealisasi
suatu simulasi saluran pembicaraan telepon antara dua lokasi, termasuk
hubungan kemasing-masing subscriber (dalam hal ini langganan).
5. Mengenal dan mengevaluasi pengaruh dari saluran transmisi tanpa pupin,
dengan sub-divisi yang menggunakan kawat dengan diameter kecil, pada respon
transfer sepanjang saluran dengan pupin.

2. DIAGRAM RANGKAIAN
Ri 300

Series Connection
Series Connection
S05125 – 7J :
600
S 05125-7J
S05125 – 7M
S 05125-7M
G OS
Ug S05125 – 7J
S 05125-7J Ua
S 05125-7K
300 S05125 – 7K
S 05125-7D

GAMBAR 1 dan 2
Gambar 2.1

L R

G C C G G C R C G G C C G

Gambar 3
Ri 300

Series Connection

S05125 – 7J
Series Connection :
600
S 05125-7J
S05125 – 7M
S 05125-7M
G OS
Ug
S05125
S 05125-7J– 7J Ua
S 05125-7K
300 S05125 – 7K
S 05125-7D

S05125 – 7D

GAMBAR 1 dan 2

Gambar 2.2

R L R
3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

- 1 Model saluran transmisi sepanjang 0.2 Km (0.4 mm x – seksi)


G C C - G2 G
Model saluran C R sepanjang
transmisi C G0.83 km (0.9
G mm x
C – seksi) C G

- 1 model saluran transmisi sepanjang 1.7 km (0.9 mm x – seksi)


- R
1 koil pupin 80 mh
- 2 buah resistor 200 ohm
- 1 buah resistor 600 ohm
Gambar 3
- 1 panel lintasan universal
- 1 catu daya
R L R Lp
- I buah generator fungsi 0.2 Hz – 200 KHz, 20 Vpp
- 1 buah osiloskop
- 1 buah multimeter
C - Kabel penghubung dan plug

4. Pendahuluan R
Bila informasi dikirimkan sepanjang saluran transmisi melalui jarak yang telah
ditentukan, peredaman, yakni rugi-rugi energi listrik harus tidak melebihi nilai-nilai
Gambar 4
yang telah didefinisikan. Sebagaimana digambarkan pada rangkaian ekuvalen dibawah
ini, saluran dapat direpresentasikan dan induktansi yang dihubungksn seri serta
sejumlah kapasitansi yang sangat kecil dan konduktansi yang dihubungkan secara
parallel.
Gambar 4.1 Rangkaian Ekuvalen
Resistansi R’ dari saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan kawat. Nilai R’ dituliskan dalam ohm/km. Induktansi L’,
kapasitansi C’ dan konduktansi G’ semua tergantung pada jarang antar saluran,
diameter kawat, dan bahan isolasi yang digunakan. Induktanis dituliskandalam mH/km,
kapasitansi dalam nF/km dan konduktansi dalam 𝜇𝑆/𝑘𝑚.
Sebagai contoh, nilai tipikal saluran dengan isolasi plastic dan diameter 0,9 serta
0.4 mm diberikan sebagai berikut :

0.9 mm 0.4 mm
R’ = 57,8 ohm/km R’ = 262 ohm/km
L’ = 0.7 mH/km L’ = 0.7 mH/km
C’ = 34 nF/km C’ =40 nF/km

Konstanta peredaman 𝛼, dihitung dari :


𝑎 = 𝑎 𝑅 + 𝑎𝐺

𝑅′ 𝐶′ 𝐺′ 𝐿′
𝑎= √ + √
2 𝐿′ 2 𝐶′

Karena konduktansi G’ sangat kecil, resultan peredaman 𝑎𝑎 dapat diabaikan.


Dengan penyederhanaan tersebut, konstanta peredaman hamper sama dengan
peredaman resistansi, 𝑎𝑅 :

𝑅′ 𝐶′
𝑎= √
2 𝐿′

Bila induktandi L’ dapat dinaikkan, maka konstanta peredaman a saluran akan


menjadi lebih kecil. Dalam praktek, kenaikkan induktansi dapat dilakukan dengan
memasang koil pupin pada interval Panjang saluran yang telah ditentukan.
Gambar 4.2 Rangkaian dengan koil pupin

5. Prosedur melakukan percobaan


1. Membuat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1
2. Mengukur tegangan generator Ug dengan mV atau dB-meter dan usahakan agar
harga tersebut konstan selama percobaan pada Ug = 4 Vpp = 1,42 Vrms = 5,25
dBm.
3. Mengukur tegangan keluaran dari saluran pada osiloskop, atur pada masukan
diferensial. Pastikan bahwa kedua kanal Y berada pada defleksi yang sama.
4. Memasang probe tes 10:1 dengan hati-hati, lengkapi tabel pengukuran pada Tabel
1 dengan menggunakan frekuensi yang tertera pada tabel.
5. Dari nilai-nilai tegangan keluaran yang terukur dan tegangan masukan yang
konstan, hitung peredaman.
𝑈𝑔
𝑎 = 20𝑙𝑜𝑔 (𝑑𝐵)
𝑈𝑎
6. Masukkan nilai-nilai hasil perhitungan pada grafik di grafik 1.
7. Membuat rangkaian seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2
8. Mengukur tegangan generator Ug dengan mV atau dB-meter dan usahakan agar
harga tersebut konstan selama percobaan pada Ug = 4 Vpp = 1,42 Vrms = 5,25
dBm.
9. Mengukur tegangan keluaran dari saluran pada osiloskop, atur pada masukan
diferensial. Pastikan bahwa kedua kanal Y berada pada defleksi yang sama.
10. Memasang probe tes 10:1 dengan hati-hati, lengkapi tabel pengukuran pada Tabel
2 dengan menggunakan frekuensi yang tertera tabel.
11. Dari nilai-nilai tegangan keluaran yang terukur dan tegangan masukan yang
konstan, hitung peredaman.
𝑈𝑔
𝑎 = 20𝑙𝑜𝑔 (𝑑𝐵)
𝑈𝑎
12. Masukkan nilai-nilai hasil perhitungan pada grafik di grafik 1.
13. Apa yang dapat disimpulkan dari saluran dengan sub-divisi?
14. Dalam rentang frekuensi, berapakah saluran transmisi ter-terminasi mempunyai
respon peredaman yang masih dapat diterima?
15. Cara apa yang dapat diambil untuk mengurangi peredaman dalam transmisi?

6. Hasil Percobaan

Tabel 1.Pengukuran – pengukuran untuk menentukan peredaman saluran transimis dengan


pupin sepanjang 3.4 km, diameter 0.9 mm

Ujung terbuka Terminasi 600


f (Hz)
Ua (Vpp) a (dB) Ua (Vpp) a (dB)
100
200
300
400
500
600
800
1000
2000
3000
4000
5000
6000
8000
10000

Tabel 1.Pengukuran – pengukuran untuk menentukan peredaman saluran transimis dengan


pupin sepanjang 3.4 km, diameter 0.9 mm dan saluran sub-divisi (sepanjnag 0.2 km, diameter
0.4 mm)

Ujung terbuka Terminasi 600


f (Hz)
Ua (Vpp) a (dB) Ua (Vpp) a (dB)
100
200
300
400
500
600
800
1000
2000
3000
4000
5000
6000
8000
10000

Vous aimerez peut-être aussi