Vous êtes sur la page 1sur 5

Tugas 3

Tuton Mata Kuliah Bahasa Indonesia/PBIN4110

Soal-soal Tugas 3
1. Susunlah sebuah wacana yang terdiri atas 5-8 paragraf (200-250 kata) dengan
tema TNI untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jenis paragraf deskripsi
atau persuasi.
2. Bacalah dengan cermat wacana di bawah ini, kemudian tentukan judul yang tepat
bagi wacana tersebut dan buat ringkasan/ikhtisarnya.

Bacaan
Tampaknya warga sekolah harus benar-benar siap dengan berbagai tantangan.
Tantangan-tantangan yang dimaksud adalah bukti nyata kalau seluruh warga sekolah
berkompetisi. Misalnya guru, berkompetisi dengan guru lain dalam hal kerja-kerja positif.
Menghindari pergunjingan dan pikiran-pikiran negatif pada guru lain, sebab itu justru yang
menghambat energi positif. Peserta didik bersaing sehat dengan peserta didik lain dalam hal
kejujuran, disiplin, loyal terhadap aturan, dan lain sebagainya yang menjadi tuntutan dirinya
sebagai peserta didik. Pegawai tata usaha pun demikian, memunculkan kerja-kerja positif untuk
penataan berbagai administrasi sekolah.
Sekolah meramu seluruh aktivitas positif itu menjadi suatu prestasi, peningkatan
kinerja, perbaikan mutu, dan menjadi kebanggaan di masyarakat. Sebab masyarakat adalah
orang yang pertama menilai sekolah. Di lain pandangan, aktivitas warga sekolah merupakan
cerminan kelakuan yang kelak dinilai oleh siapa pun. Penilaian itu bakal menjurus pada hal
positif atau negatif. Maka dari itu, warga sekolah pandai merapikan perilaku-perilakunya,
hingga menjadi perilaku ilmiah, sehat, dan menarik.

2017.2
Satu hal kemenarikan sekolah dan menjadi tantangan sekolah adalah mewujudkan kelas
unggulan. Di sini warga sekolah diuji untuk menampilkan kesiapannya. Gurulah yang paling
dituntut untuk siap. Pelaksanaan pembelajaran dengan berbagai strategi seyogianya berbeda
dengan penerapan pembelajaran pada kelas-kelas non unggulan. Dikatakan demikian agar hasil
pembelajaran benar-benar tampak berbeda antara kelas unggulan dan non unggulan.
Kesiapan berikut tentunya adalah peserta didik. Peserta didik yang dikelompokkan
dalam kelas unggulan adalah peserta didik yang sudah diuji kemampuannya. Pemetaan
kompetensi peserta didik tidak saja pada mata pelajaran ujian nasional, tetapi seluruh mata
pelajaran. Sebab harus diakui bahwa seluruh mata pelajaran menjadi penting bagi peserta didik.
Oleh sebab itu, sangat baik jika kelas unggulan diawali dari kelas awal.
Pemetaan kompetensi peserta didik di kelas awal menjadi pemetaan kompetensi murni,
karena peserta didik belum mengikuti pembelajaran pada sekolah yang dituju. Sejujurnya 20
peserta didik dalam satu kelas unggulan sudah sangat baik. Patokan itu bukan bermaksud
menerapkan ketidakadilan dalam dunia pendidikan, justru lebih mengedepankan rasionalitas
pembelajaran dan menghindari efek kegagalan kelas unggulan. Bukti nyata selama ini
menunjukkan bahwa jumlah peserta didik yang banyak dalam satu kelas memberikan dampak
ketidakefektifan pembelajaran. Melihat hal itu, kelas unggulan harus meminimalkan jumlah
peserta didik yang berlebihan. Dengan kata lain, pemetaan kompetensi bertujuan untuk
menyaring peserta didik yang memiliki kemampuan lebih dalam hal pengetahuan dan
keterampilan. Selebihnya akan diseleksi lagi mengenai sikap saat pembelajaran berlangsung.
Bisa jadi tolok ukurnya dalam durasi waktu satu semester.
Mengenai fasilitas pembelajaran yang memadai dapat disusul setelah kelas unggulan
berjalan. Ruang belajar yang nyaman, TIK memadai, dan media elektronik dapat dilakukan
secara berangsur-angsur sesuai dengan jumlah anggaran yang tersedia. Terpenting dari semua
itu adalah kesiapan guru dan peserta didik. Dengan kata lain, tidak ada alasan tanpa kelas
unggulan jika guru benar-benar sudah siap. Kesiapan guru bukan saja mengenai perangkat
pembelajaran beserta materinya, tetapi seluruh guru mata pelajaran adalah guru yang memiliki
disiplin ilmu sama dengan pelajaran yang diampunya.
Barangkali penghambat terwujudnya kelas unggulan adalah jumlah guru yang tidak
memadai. Artinya, ada mata pelajaran yang diajarkan oleh guru bukan berasal dari disiplin
2017.2
ilmunya. Kebanyakan penghambat itu dialami oleh sekolah-sekolah terpencil. Alasan
penghambat sebagaimana telah disebutkan dapat diterima, sebab harus diakui bahwa
terwujudnya kelas unggulan secara mendasar dipengaruhi oleh guru yang memadai. Namun
bukan berarti berlaku pada sekolah-sekolah yang gurunya memadai. Sangatlah malu jika suatu
sekolah dengan jumlah guru yang cukup, memiliki banyak peserta didik, fasilitas memadai, dan
anggaran pendidikan besar namun tidak memiliki kelas unggulan.
Keuntungan kelas unggulan mempermudah penelusuran minat dan bakat peserta didik.
Kompetisi dalam berbagai ajang lomba dapat diajukan dengan mengambil peserta dari kelas
unggulan. Jika seluruh sekolah dengan jumlah guru yang memadai menerapkan konsep kelas
unggulan tentu akan tersaring dengan baik putra-putri terbaik bangsa ini.

Selamat Bekerja.
Tutor Tuton: Ahman Sarman

Jawab :
1.

Kejayaan sebuah negara akan ditentukan oleh banyak faktor terkait. Kehebatan sumber
daya manusia (SDM), kekayaan sumber daya alam (SDA), posisi strategi dan sudah tentu
kebesaran sejarah dari bangsa tersebut. Indonesia memiliki semua unsur di atas. SDM (sumber
daya manusia) besar yang sesungguhnya mampu bersaing dengan bangsa-bangsa dunia lainnya.
SDA (sumber daya alam) yang kaya raya, baik darat maupun laut. Dan posisi strateginya, sarta
sejarah masa lalu yang disegani.

Bagi Indonesia ada dua pilar lain yang paling menentukan kebesaran dan kejayaannya.
Yang pertama adalah militernya atau tentara nasionalnya. Dan yang kedua adalah umat itu
sendiri. Ikatan dan kebersamaan dua komponen ini menjadi kunci keberhasilan Indonesia
dalam berbagai jenjang kehidupan kolektif kebangsaannya. Dari masa perjuangan
kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, hingga kepada masa-masa mengisi
kemerdekaan. Masa kecil saya mengenal tentara masuk desa, yang sesungguhnya adalah
manifestasi jiwa kebersamaan TNI dan umat .

Sebagai negara maritim, dengan kepulauan dan luas teritorial yang luar biasa, Indonesia
memerlukan tentara nasional yang kuat. Apalagi, Indonesia dengan segala kelebihan yang
dimilikinya menjadikan banyak pihak yang iri hati. Banyak musuh-musuh buas yag siap
2017.2
menerkam setiap saat, kalau saja peluang itu ada.Di sisi lain, kompleksitas bangsa ini begitu
sangat besar. Tentu dikarenakan karakteristiknya yang kaya, namun rawan menjadi masalah
tersendiri. Salah satunya adalah keragaman masyarakatnya yang luar biasa, baik secara ras dan
suku, juga kultur, agama dan budayanya.

Batas-batas negara yang luas, dengan ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai
Marauke, dan dengan keindahan dan kekayaan alam, menjadikan Indonesia rentang mendapat
gangguan dari luar. Sementara keragaman yang luar biasa itu juga jika tidak dirajut secara baik
dapat menimbulkan gesekan-gesekan sosial yang berbahaya. Di sinilah urgensi pertahanan
yang kuat bagi NKRI, untuk membela negara dan bangsa dari kemungkinan-kemungkinan
serangan baik dari luar maupun dari dalam negeri.

Sejarah membuktikan bahwa hanya dengan kolaborasi antara TNI dan umat, bangsa ini
terselamatkan dari kemungkinan berbagai gangguan di masa lalu. Penjajah Belanda maupun
Jepang berhasil diusir dari bumi pertiwi, dan penumpasan gerakan-gerakan separatis masa lalu
berhasil dilakukan juga karena kebersamaan antara TNI dan Umat. TNI akan menjadi lebih
kuat, profesional dan efektif jika dipercaya dan didukung sepenuhnya oleh umat.

Dalam beberapa tahun TNI di bawah kepemimpinan Jenderal Gatot Nurmantyo terasa
kedekatan itu. Bahkan di saat-saat ada suasana yang kurang menyenangkan, peristiwa 212
misalnya, TNI memperlihatkan posisi yang terus merangkul umat. Sehingga umat pun merasa
dirangkul dan diayomi.Kemesraan antara umat dan TNI ini juga tampak dalam berbagai
kegiatan TNI, di mana umat dan ulama khususnya mendapat penghormatan dan posisi yang
sangat mulia. Ambillah sebagai misal di saat peringatan HUT yang lalu. Seorang ulama
mendapat penghargaan dari TNI. Yang lebih unik lagi penampilan drama hidup tentang
Jenderal Sudirman pada saat peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia memberikan makna
tersendiri yang sangat khusus dalam menggambarkan hubungan antara TNI dan umat Islam,
khususnya para ulama dan pemimpin umat. Menampilkan kekuatan zikir Jenderal Sudirman
merupakan indikasi nyata dalam soliditas ruh keislaman di tubuh Tentara Nasional Indonesia.

Di era kepemimpinan Jenderal Gatot Nurmantyo Panglima TNI kedekatan dan


kebersamaan itulah yang menjadi perekat di antara elemen-elemen bangsa. Bahkan, di saat-saat
meningginya emosi sosial karena isu-isu tertentu. Berbagai pernyataan bahkan kedekatan
Jenderal Gatot saat itu menetralisasi ketegangan umat karena isu-isu tertentu. Sekiranya bukan
karena karakter sang Panglima yang merangkul umat, dan kedekatannya kepada para ulama,
mungkin saja terjadi gesekan-gesekan sosial yang tidak diharapkan.

Menghadapi tantangan dunia ke depan kedua entitas negara ini, TNI dan Umat, tetap
menjadi pilar utama dan terpenting bagi pertahanan dan kebangkitan bangsa. Umat Islam
sebagai segmen terbesar bangsa ini tetap berada di garda terdepan, bahkan menjadi penentu
wajah bangsa. Kuat lemahnya, maju mundurnya bangsa ini akan ditentukan oleh wajah umat.

Di sisi lain TNI merupakan benteng pertahanan negara dan bangsa dari berbagai kemungkinan
ronrongan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Tentara Nasional Indonesia adalah prisai
negara dan bangsa, melindungi setiap jengkal bumi Nusantara tercinta.Dan karenanya tidak
diragukan lagi bawah dengan persatuan dan kerjasama yang erat antara kedua elemen bangsa
2017.2
itu menjadi pertahanan yang sangat kokoh, sekaligus kunci kebangkitan dan kemenangan
bangsa ini.

Apalagi disadari bahwa di era globalisasi yang semakin menantang ini yang diwarnai
oleh kompetisi semakin dahsyat, kedua entitas bangsa ini harus terjaga dalam kesatuan dan
kebersamaan. Insya Allah dengan terjaganya kesatuan dan kebersamaan TNI dan Umat, NKRI
akan bangkit, maju dan jaya, menjadi bangsa besar dan pemenang dalam dunia global yang
memang kompetitif ini.

2.

Judul : Tantangan kelas ungggulan sekolah di Indonesia

Berikut ikhtisarnya :

Warga sekolah terdiri dari guru , peserta didik dan pegawai tata usaha yang memiliki
porsi masing –masing untuk kelancaran aktifitas – aktifitas positif sekolah .Tujuan dari sekolah
adalah meramu semua aktivitas kegiatan positif menjadi suatu prestasi , peningkatan kinerja,
perbaikan mutu dan menjadi kebanggan masyarakat . Salah satu tantangan sekolah adalah
mewujudkan kelas unggulan dimana setiap guru di tuntut untuk siap melakukan pelaksanaan
pembelajaran sesuai porsi yag berbeda antara kelas unggulan dan non unggulan .Pemetaan
kompetensi ini bertujuan untuk menyaring peserta didik yang memiliki kemampuan yang lebih
dalam pengetahuan dan keretarampilan

Kelas unggulan di harapkan memiliki fasilitas pembelajaran yang memadai seperti


ruang belajar yang nyaman , TIK yang memadai dan guru yang memadai . kesiapan guru dan
materi yang diajarkanya merupakan hal yang penting untuk kelancaran kelas unggulan ,salah
satu penghambat kelas unggulan adalah jumlah guru yang tidak memadai yang benar - benar
sesuai dengan cabang ilmumya. Keutungan kelas unggulan adalah mempermudah penelusuran
minat dan bakat peserta didik

2017.2

Vous aimerez peut-être aussi