Vous êtes sur la page 1sur 36

CHAPTER 11

DISTILLATION SEQUENCING
Pada kasus ini, fluida campuran homogen multi komponen yang di pisahkan menjadi
sejumlah produk, bukan dua produk.
11.1 Distillation Sequencing Using Simple Columns
Pertama, desain sistem distilasi terdiri dari kolom sederhana. Kolom sederhana tersebut
menggunakan :
 Satu umpan dibagi menjadi dua produk
 Komponen inti yang berdekatan dengan volatilitas atau komponen apapun yang ada
dalam jumlah kecil di antara komponen inti akan menjadi impurities dalam produk
 Sebuah reboiler dan kondensor
Jika ada campuran tiga komponen yang akan di pisahkan menjadi tiga produk yang
relative murni dan kolom sederhana yang digunakan seperti ilustrasi gambar 11.1. Pada gambar
11.1 a di kenal dengan sequence langsung dimana komponen ringan keluar di bagian atas kolom.
Sedangkan pada gambar 11.1 b, komponen berat keluar di bagian bawah kolom sebagai produk
dasar. Pada setiap distilasi di lengkapi dengan reboiler dan kondensor. Untuk gambar 11.1 a
membutuhkan energy yang lebih sedikit daripada gambar 11.1 b (sequnence tidak langsung).
Untuk campuran tiga komponen dapat di bagi menjadi tiga produk yang relative murni,
hanya ada dua urutan alternative. Kompleksitas meningkat secara signifikan sebagai jumlah
produk meningkat. Pada gambar 11.2 menunjukkan sequence alternative untuk campuran empat
produk. Tabel 11.1 menunjukkan hubungan antara jumlah produk dan jumlah sequence yang
mungkin untuk kolom sederhana. Dengan demikian, banyak cara di mana pemisahan bisa
dilakukan untuk menghasilkan produk yang sama. Tetapi masalah nya asalah perbedaan yang
signifikan dengan biaya operasi antara distilasi sequence untuk menghasilkan produk yang sama.
Selain itu, integrasi panas juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya operasional.
Integrasi panas akan di bahas pada bab 21.

11.2 Practical Constraints Restricting Option (Memutuskan pilihan konstruksi yang


praktis)

1
Kendala proses seringkali mengurangi jumlah pilihan itu dapat dipertimbangkan. Contoh
kendala jenis ini adalah :

a. Pertimbangan keselamatan secara khusus komponen berbahaya dikeluarkan dari urutan


sedini mungkin untuk meminimalkan persediaan materi itu.
b. Komponen reaktif dan sensitif panas harus dihapus lebih awal untuk menghindari
masalah degradasi produk.
c. Masalah korosi yang terutama komponen korosif dihilangkan lebih awal untuk
meminimalkan penggunaan bahan konstruksi yang mahal.
d. Jika dekomposisi termal pada produk reboiler terkontaminasi, maka produk jadi
tidak bisa diambil dari dasar kolom.
e. Beberapa senyawa cenderung berpolimerisasi saat menyaring (distilled)
kecuali bahan kimia yang ditambahkan untuk menghambat polimerisasi. Penghambat
polimerisasi ini cenderung bersifat nonvolatile, berakhir di dasar kolom.
f. Mungkin ada komponen dalam umpan ke distilasi yang sulit dikondensasi.
Total kondensasi komponen ini mungkin memerlukan pengkondisian suhu rendah dengan
menggunakan pendinginan dan / atau tekanan operasi yang tinggi. Kondensasi dengan
menggunakan refrigerasi dan operasi pada tekanan tinggi meningkatkan biaya operasi
secara signifikan. Dalam situasi seperti ini, biasanya dikeluarkan dari bagian atas kolom
pertama untuk meminimalkan penggunaan refrigerasi dan tinggi tekanan dalam urutan
secara keseluruhan.

2
Gambar 11.1 Direct and Indirect sederhana untuk memisahkan tiga produk

3
Gambar 11.2 Urutan alternatif untuk memisahkan empat produk campuran

11.3 Choice of Sequence for Simple Nonintegrated Distillation Columns


Heuristik telah diusulkan pada seleksi urutan sederhana dalam non integrasi kolom. Pada
tabel 11.1 ada beberapa jumlah kemungkinan urutan distilasi menggunakan kolom sederhana.
Tabel 11.1 Number of Possible distillation sequences using simple columns
Number of Products Number of Possible sequences

2 1

3 2

4 5

5 14

6 42

7 132

8 429

Jumlah kemungkinan heuristik yang ada pada tabel 11.1 di dasarkan pada observasi
dalam jumlah kasus yang dihadapi dan cara penyelesaian umum yang telah di selesaikan.
Walaupun banyak heuristik yang telah di usulkan, heuristik ini dapat di simpulkan dalam 4
aturan :
Heuristik 1. Pemisahan yang dimana pada komponen campuran inti mendekati relatif
volatilitas atau dilakukan proses azeotropik. Dengan kata lain pemisahan berada di bagian
proses akhir.
Heuristik 2. Urutan untuk memisahkan komponen yang paling ringan satu persatu dalam
distilasi bagian atas sangat dianjurkan.
Heuristik 3. Komponen yang memiliki fraksi yang lebih besar pada umpan harus di
singkirkan terlebih dahulu.
Heuristik 4. Pada pemisahan yang dimana pada aliran molar diantara bagian atas dan
bawah produk di setiap kolum dapat dianggap sama.

4
Tambahan dikhususkan pada kolom sederhana, observasi didasarkan pada no heat
integration (i.e semua reboiler, condenser dapat digunakan sebagai utilitas). Kesulitas yang
dihadapi dapat diangkat ketika salah satu heuristik terlibat satu sama lain. Seperti salah satu
contoh dibawah ini :

Example 11.1 setiap komponen yang telah tercampur dengan alkana yang terlihat pada tabel
11.2 ingin dipisahkan menjadi produk murni. Pada tabel 11.2 diketahui titik didih normal dan
relatif volatilitas untuk mengindikasi penyelesaian volatilitas dan pemisahan dalam distilasi
kolom. Relatif volatilitas telah diketahui pada basis umpan disetiap urutannya, di asumsikan
bahwa tekanan 6 psig menggunakan persamaan peng-robinson dengan interaksi parameter di set
menjadi 0. Gunakan heuristik untuk mengindentifikasi urutan yang mana lebih bagus untuk
penyelasaian evaluasi.

Solution :
Heuristik 1. Input D/E split sebagai akhiran karena proses pemisahan ini memiliki relatif
volatilitas yang kecil.
Tabel 11.2 Data for a mixture of alkanes to be separated by distillation

5
Heuristic 2. Favor the direct sequence
A
B
C
D
E
Heuristic 3. Remove the most plentiful component first
A
B
C
D
E
Heuristic 4. Favor near-equimolar splits between top and bottom products.
A
B 408.3 kmol.h-1
C
D 498.9 kmol.h-1
E
Keterangan : Langkah heuristik dalam penyelesaian pemisahan
Keempat heuristik terlibat disini, maka digunakan D/E split last, yang dimana heuristik 3
dapat diselesaikan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan A/B split first pada heuristik 2 dan
heuristik 4 C/D split first.
Kemudian ambil salah satu kandidat yang dianggap memungkinkan, contohnya diambil A/B split
first.
Heuristic 1. Do D/E split last
Heuristic 2. B
C
D
E
Heuristic 3. B
C
D
E
Heuristic 4. B 362.9 kmol.h-1
C
D 498.9 kmol.h-1
E
Kemudian dilakukan langkah dengan metode sebelumnya. Heuristik 1 dilakukan dengan
D/E split last, yang dimana disarankan pada heuristik 3 harus di selesaikan pertama kali.
Heuristik 2 disarankan menggunakan B/C split last dan heuristik 4 C/D split first.
6
Proses ini dapat dilanjutkan dan kemungkinan urutan dapat di identifikasi lebih lanjut.
Beberapa kemungkinan urutan diatas dapat di eliminasi dan di cocokkan jumlahnya pada tabel
11.1. Ada penyelesaian yang dapat di gunakan tanpa bantuan heuristik yaitu dengan mengukur
kuantitatif dalam perbedaan urutan. Pengukuran secara fisik dapat langsung di hitung dalam
aliran vapor pada kolom. Ini dapat membuktikan bahwa hubungan antara heat duty dibutuhkan
untuk reboiler dan kondenser untuk menjalan distilasi dan laju vapor yang dikarenakan panas
laten vaporization berhubungan langsung dengan jumlah utilitas pendingin pada distilasi. Walau
bagaimana pun, ada beberapa hubungan diantara laju vapor dan capital cost, yang dimana tinggi
laju uap membutuhkan diameter kolom yang besar. Tinggi laju uap juga membutuhkan reboiler
dan kondenser yang besar. Sehingga, laju vapor menentukan kedua harga capital dan operasi
pada kolom. Karena itu, urutan yang memiliki total laju vapor yang rendah lebih di utamakan
ketimbang total laju vapor yang tinggi. Tetapi bagaiman cara menghitung laju vapor?
Dalam chapter 9, dikatakan bahwa persamaan underwood dapat digunakan sebagai perhitungan
momentum reflux. Neraca massa sederhana pada bagian atas kolom untuk constant molar
iverflow yang terlihat pada figure 11.3 pada minimum refluks :

(11.1)

Dimana :
Vmin = minimum vapor load (kmol.s-1)
Rmin = minimum reflux ratio (-)
D = distillate flowrate (kmol.s-1)
Pada persamaan 11.1 dapat dituliskan pada batas refluks, pada figure 11.3 yang dimana R F
didefinisikan sebagai ratio R/Rmin (khusunya R/Rmin = 1.1) :

(11.2)

7
Gambar 11.3 Mass balance around top of a distillation column

Jika umpan sebagiannya mengalami tervaporisasi, aliran vapor dibagian bawah umpan
akan turun kebawah daripada ke bagian atas kolom. Pada bagian atas terjadi pemisahan
komponen berdasarkan suhu. Jika laju alir molar diasumsikan, maka laju vapor di bagian bawah
kolom V’ berhubungan dengan laju vapor dibagian atas dengan persamaan :

(11.3)

Dimana V’ = vapor flow below the feed (kmol.s-1)


V = vapor flow above the feed (kmol.s-1)
F = laju umpan (kmol.s-1)
Q = kondisi termal umpan

= 0 for saturated vapor feed, or 1 for saturated liquid

Example 11.2 menggunakan persamaan underwood, tentukan urutan distilasi yang terbaik, yang
di ketahui dengan total vapor load, dan pemisahan campuran melalui tabel 11.2 dan dijadikan
produk murni. Dan recoveries diasumsikan yaitu 100%. Di asumsikan ratio reflux ratio minimum
yaitu 1:1 dan semua kolom di umpankan dengan saturated liquid. Dengan mengabaikan pressure
drop di setiap kolom. Dan relatif volatilitas dapat di hitung melalui persamaan peng-robinson
dengan interaction parameters dan di asumsikan 0. Tentukan rank order pada urutan distilasi di
basis total vapor load.

8
a. Tekanan pada semua kolom ditetapkan yaitu 6 barg dengan relatif volatilitas di hitung
melalui umpan di sequence
b. Tekanan pada semua kolom di tetapkan 6 barg dengan relatif volatilitas di hitung ulang
melalui komposisi umpan setiap kolom.
c. Tekanan diperbolehkan melalu urutan dengan relatif volatilitas yang di hitung ulang yang
dasarnya ada pada komposisi umpan setiap kolom. Tekanan setiap kolom kemudian di
kurangi seperti bubble point yaitu sekitar 10oC diatas cooling water yaitu pada suhu 35oC
atau tekanan atmosfer minimum.
Solution hasil di ketiga kasus terlihat pada tabel 11.3, 11.4, 11.5

Tabel 11.3 Sequences for the separation of the mixture of alkanes, with pressure fixed at 6 barg
and relative volatilities fixed by feed to sequence

9
Dalam kasus ini, relatif volatilitas di asumsikan konstan, berdasarkan pada umpan. Tetapi
relatif volatilitas akan berubah seiring dengan urutan akan berubah juga melalui :
1. Berubahnya konsentrasi selama pemisahan berlangsung
2. Perubahan tekanan pada kolom
Dapat dilihat bahwa pada tabel 11.3 ke 11.5 di setiap kasus memiliki sedikit perbedaan
diantara beberapa urutan di setiap jumlah total vapor load. Pada masalah ini, tidak ada perbedaan
yang cukup besar diantara mana yang baik dan buruk. Juga, ketika hasil pada kasus a, b dan c di
bandingkan, seharusnya dapat diketahui bahwa rank order berubah seiring dengan perhitungan
pada relatif volatilitas. Dan tiga urutan terbaik di ketiga kasus di ilustrasikan melalui figure 11.4.
dan seistifitas pada rank order berubah dalam asumsi tidak terlalu mengejutkan dengan adanya
perbedaan yang sangat kecil pada macam-macam urutan yang di ketahui. Semua kolom dalam
ururtan berada di atas tekana atmosfer. Yaitu sekita 0.7-14.4 barg.

Tabel 11.4 Sequences for the separation of the mixture of alkanes, with pressure fixed at 6 barg
and relative volatility recalculated

10
Tabel 11.5 Sequences for the separation of the mixture of alkanes, with pressure fixed for
cooling water in condensers

11
Gambar 11.4 The best sequences in terms of vapor load for the separation of the mixture of
alkanes from example 11.2

Example 11.3 campuran aromatik terlihat pada tabel 11.6 yang akan di pisahkan menjadi 5
produk. Xylenes akan dicampurkan dengan campuran produk. C9 yang ada pada tabel 11.6 akan
di karakterisasi sebagai C9H12 (1-methylethylbenzene). Dan recoveries di asumsikan 100%.
Relatif volatilitas di hitung melalui persamaan peng-robinson, di asumsikan interaksi parameter
adalah 0. Tekanan setiap kolom di kurangi sehingga buuble point pada produk bagian atas diatas
10oC pada cooling water dan suhu kembali pada 35 oC atau tekanan atmosfer di kurangi.
Diasumsikan rasio sebenarnya pada minimum refluks adalah 1.1 dan semua kolom di umpankan
dengan saturated liquid. Pressure drop di abaikan setiap kolom. Tentukan rank order pada urutan
distilasi pada basis total vapor load dan hitung menggunakan persamaan underwood.

Tabel 11.6 Data for five-product mixture of aromatics to be separated by distillation

12
Solution :

Tabel 11.7 Relative volatilities of the feed to the sequence at 1 atm

Walaupun relatif volatilitas telah di hitung ulang pada setiap kolom, pada tabel 11.7
terlihat bahwa relatif volatilitas pada campuran umpan di urutan distilasi dengan tekanan 1 atm.
Ini menandakan bahwa jelas ethyl benzene/xylene mendekati dengan penyatuan(unity).
Volatilitas setiap komponen yang telah di pisahkan di alirkan dengan tekanan atmosfer di waktu
yang sama sehingga cooling water di perbolehkan dalam kondenser. Maka, tekanan kolom dapat
di tetapkan menggunakan tekanan atmosfer dengan relatif volatilitas di hitung kembali pada
komposisi umpan dan tekanan sebagaimana dengan konsentrasi diubah seiring dengan urutan
distilasi.

13
Tabel 11.8 Sequences for the separation of the mixture of aromatics in example 11.3

Pada tabel 11.8 di tandai bahwa toal vapor load untuk perbedaan urutan dalam rank order.
Dan lagi dapat di tuliskan bahwa dari tabel 11.8 ada sedikit perbedaan diantara urutan terbaik di
dalam catatan overall vapor load. Dan ketiga ururtan dengan overall vapor load terendah. Dapat
di tunjukkan dalam figure 11.5. pada saat kasus pertama struktur pada urutan terbaik sangat
mengejutkan. Dalam setiap kasus, pemisaha yang tersulit ada pada (C/D) di komponen lain.
Heuristik, penulis menyarankan bahwa pemisahan yang sulit di pisahkan seharusnya di isolasi
dari komponen lain.

14
Gambar 11.5 The best sequences in terms of vapor load for the separation of the mixture of
aromatics from example 11.3

Penggunaan pada total laju alir vapor, tanpa menggunakan perhitungan error, masih
menjadi arahan dan kemungkinan tidak dapat memberikan nilai rank order sebenarnya.
Perhitungan mungkin mengambil langkah lebih lanjut untuk menghitung konsumsi energi atau
energi cost. Ada beberapa metode perhitungan yang bisa menghitung lebih cepat seperti Fenske-
Gilliland-Underwood yang di diskusikan pada chapter 9 bersamaan dengan cost correlation.
Walaupun metode digunakan bisa menjelaskan kasus yang dihadapi, sangat penting
bahwa perlu di berikan perhatian lebih pada ururtan yang muncul di bagian vapor load terendah,
konsumsi energi terendah atau total cost terendah. Adapun kemungkinan yang diantaranya
memiliki urutan terbaik, yang dimana sebagian angka kemungkinan untuk urutan lebih besar.
Pertimbangan yang harus dilakukan yaitu integrasi, operability, safety dan lainnya, walaupun ada
beberapa yang penting juga pada kasus final.

11.4 Distillation Sequencing Using Columns With More Than Two Products (Urutan
distilasi menggunakan kolom dengan lebih dari dia produk)
Saat memisahkan campuran tiga produk dengan menggunakan kolom sederhana, hanya ada
dua urutan yang mungkin, gambar 11.1. Pertimbangkan karakteristik pertama kolom yang
sederhana.

15
Gambar 11.6 Kolom distilasi dengan tiga produk

Umpan tunggal dibagi menjadi dua produk. Sebagai yang pertama Alternatif dua kolom
sederhana, dapat dilihat pada Gambar 11.6. Di sini ada tiga produk diambil dari satu kolom.
Desainnya bisa dilakukan dan hemat biaya bila dibandingkan dengan pengaturan sederhana
secara stand-alone basis (yaitu reboilers dan condenser beroperasi pada utilitas) dalam rentang
kondisi tertentu. Jika feed didominasi oleh produk tengah (biasanya lebih dari 50% dari feed) dan
produk terberat ada di jumlah kecil (biasanya kurang dari 5%), maka pengaturan yang
ditunjukkan pada Gambar 11.6a bisa menjadi pilihan yang terbaik. Produk berat harus melewati
kolom sidestream. Kecuali produk berat memiliki aliran kecil dan produk tengahnya aliran yang
tinggi, kemurnian produk tengah tidak bisa diraih. Dalam keadaan seperti ini, sidestream
biasanya diambil sebagai produk uap (vapor) untuk mendapatkan sebuah sidestream yang cukup
murni. Volatilitas relatif besar antara produk sidestream B dan bagian bawah produk C juga
diperlukan untuk mendapatkan sidestream dengan kemurnian tinggi.
Jika feed didominasi oleh produk tengah (biasanya lebih dari 50%) dan produk paling
ringan hadir dalam jumlah ukuran yang kecil (biasanya kurang dari 5%), maka pengaturannya
16
ditunjukkan pada Gambar 11.6b dapat menjadi pilihan yang menarik . Kali ini produk light harus
sampai ke atas kolom melewati sidestream. Kecuali produk light dengan
aliran kecil dan produk tengah dengan aliran tinggi. Produk tengah yang cukup murni tidak bisa
diraih. Waktu sidestream diambil sebagai produk cair untuk mendapatkan
sebuah sidestream yang cukup murni. Sebuah volatilitas relatif besar antara produk sidestream B
dan produk overhead juga diperlukan untuk mendapatkan sidestream kemurnian tinggi.
Singkatnya, pengaturan sidestream satu kolom dapat dilakukan menjadi menarik bila produk
tengahnya berlebih dan salah satu komponen lainnya hadir hanya dalam jumlah kecil . Dengan
demikian, kolom sidestream hanya berlaku untuk keadaan khusus dengan komposisi feed.
Pertimbangkan pemisahan tiga produk seperti pada Gambar 11.7a di komponen teringan
dan terberat yang dipilih pemisahan kunci di kolom pertama. Dua kolom lebih lanjut diminta
menghasilkan produk murni, Gambar 11.7a. pengaturan ini dikenal dengan distributed
distillation or sloppy distillation. Urutan distilasi memberikan aliran paralel
untuk pemisahan produk. Pengaturan pada Gambar 11.7a terlihat tidak efisien dalam penggunaan
peralatan yang membutuhkan tiga kolom sebagai gantinya menjadi dua, dengan bagian bawah
dan overhead yang kedua dan kolom ketiga keduanya berproduksi murni B. Namun, bisa
pengaturan dapat digunakan dalam beberapa keadaan.

Gambar 11.7 Memilih nonadjacent keys untuk prefactionator arrangement

17
Dalam design baru dapat tiga kolom, pada prinsipnya, semuanya dioperasikan pada
tekanan yang berbeda. Juga, distribusi tengah produk B antara kolom kedua dan ketiga adalah
tingkat kebebasan tambahan dalam disain. Tambahan kebebasan untuk memvariasikan tekanan
dan distribusi dari produk tengah memberikan kebebasan ekstra yang signifikan untuk
memvariasikan beban dan tingkat di mana panas ditambahkan atau ditolak dari distilasi. Ini
mungkin berarti bahwa reboiler dan kondensor dapat disesuaikan dengan biaya utilitas yang
lebih efektif, atau panas yang terintegrasi secara lebih efektif. Jika kolom kedua dan ketiga pada
Gambar 11.7a dioperasikan pada tekanan yang sama, maka kolom kedua dan ketiga bisa saja
dihubungkan dan produk tengahnya diambil sebuah sidestream seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 11.7b. Pengaturan di gambar 11.7b dikenal sebagai prefactionator arrangement.
Perhatikan bahwa kolom pertama pada gambar 11.7b prefraksiator, memiliki kondensor parsial
untuk mengurangi keseluruhan energi konsumsi.
Perhatikan urutan kolom sederhana yang ditunjukkan pada Gambar 11.8. Dalam urutan
langsung ditunjukkan pada Gambar 11.8, komposisi komponen B di kolom pertama meningkat
di bawah umpan karena Komponen A yang lebih mudah menguap menurun. Namun, bergerak
lebih jauh ke bawah kolom, Komposisi Komponen B menurun seiring dengan komposisi
komponen yang kurang mudah menguap C meningkat.

Gambar 11.8 Profil komposisi untuk produk tengah dalam kolom direct menunjukkan efek
remixing

18
Demikian pula dengan kolom pertama dalam indirect sequence, komposisi Komponen B
pertama meningkat di atas umpan sebagai Komponen C less-volatile. Ini mencapai maksimum
hanya untuk menurunkan karena komponen A yang lebih mudah menguap meningkat.
Komposisi komponen B mencapai puncak hanya untuk remixed.
Remixing ini terjadi pada kedua urutan kolom distilasi yang sederhana
adalah sumber in-efisiensi dalam pemisahan. Sebaliknya, pertimbangkan pengaturan
prefractionator ditunjukkan pada Gambar 11.9. Dalam prefractionator, pemisahan crude
dilakukan agar komponen B didistribusikan antara atas dan bawah kolom. Bagian atas pra-
fraksionator memisahkan AB dari C, sedangkan bagian bawahnya memisahkan BC dari A. Jadi,
kedua bagian hanya menghapus satu komponen dari produk dari bagian kolom itu dan ini juga
berlaku untuk keempat bagian kolom utama.

11.5 Distillation Sequencing Using Thermal Coupling


Kolom sederhana harus memiliki reboiler dan kondensor. Hal ini mungkin digunakan
untuk aliran material untuk menyediakan beberapa perpindahan panas yang di perlukan dengan
kontak langsung. Perpindahan panas melalui kontak langsung di sebut sebagai coupling thermal.
Gambar 11.1 menunjukkan coupling thermal dari sequence sederhana. Gambar 11.10b
menunjukkan sambungan termal sequence langsung. Reboiler pada kolom pertama di ganti
dengan thermal coupling. Cairan dari bagian bawah kolom pertama di transfer ke kolom kedua.
Tetapi uap yang di butuhkan kolom pertama di berikan oleh kolom kedua. Gambar 11.10c empat
kolom pada gambar 11.10b disusun ulang untuk membentuk side-rectifier. Sedangkan gambar
11.10d menunjukkan bahwa pertisi dinding harus di isolasi untuk menghindari perpindahan
panas yang melintasi dinding karena pemisahan yang berbeda. Dimana setiap sisi dinding dan
suhu pada masing-masing sisi akan berbeda. Perpindahan panas melintasi dinding akan memiliki
efek keseluruhan yang merugikan pada kinerja distilasi.
The side-rectifier and side-striper memiliki derajat kebebasan yang penting untuk
optimasi. Untuk side-rectifier, tingkat kebebasan yang harus di optimalkan adalah :
 Jumlah tahapan di masing-masing empat bagian kolom
 Rasio refluks
 Kondisi umpan

19
Gambar 11.10 Thermal Coupling of the Direct Sequence

Gambar 11.11 Thermal Coupling of the Indirect Sequence

Untuk side-stripper, tingkat kebebasan yang di optimalkan adalah :


 Jumlah tahapan masing-masing kolom
 Rasio reboiler
 Pemisahan cairan antara kolom utama dan side stream kolom
 Kondisi umpan

Gambar 11.12 A side-rectifier can be modeled as a sequence of two simple columns in the direct
sequence
20
Gambar 11.13 A side-stripper can be modeled as a sequence of two simple columns in the
indirect sequence

Dalam kedua kasus dari side-rectifer dan side-stripper, kolom pertama dalam model dua
kolom dapat dimodelkan dengan menggunakan persamaan Fenske-Underwood-Gilliland, seperti
yang telah dijelaskan pada bab 9. Kolom kedua merupakan kolom sidestream yang juga dapat
dimodelkan dengan menggunakan persamaan Fenske-Underwood-Gilliland. Rasio refluks
minimum untuk kolom sidestream liquid yang berada di atas tahap umpan dapat diperkirakan
dengan menggunakan Persamaan Underwood dengan menggabungkan sidestream dan produk
overhead sebagai produk overhead bersih. Rasio refluks minimum untuk kolom sidestream
vapor di bawah tahap umpan juga dapat diperkirakan dengan menggunakan Persamaan
Underwood namun kali ini dengan menggabungkan produk sidestream and bottoms sebagai
produk dasar bersih.
Optimalisasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik optimasi nonlinier seperti SQP
(lihat Bab 3). Pengoptimalan non linier memiliki masalah optima lokal jika teknik seperti SQP
digunakan untuk optimasi. Constraints perlu ditambahkan ke optimalisasi di agar keseimbangan
massa dapat dipertahankan dan spesifikasi produk tercapai. Optimalisasi side-rectifer dan side-
stripper dalam pertukaran energi-modal menentukan distribusi pelat, rasio refluks di kolom
utama dan sidestream dan kondisi umpan. Jika –rectifer (gambar 11.10d) maupun side-stripper
(gambar 11.11d) digunakan, kemudian rasio dari lanju alir vapor disetiap sisi partisi dapat
digunakan untuk memperbaiki lokasi partisi pada kolom. Partisi terletak sedemikian rupa

21
sehingga rasio area pada masing-masing sisi partisi sama dengan rasio dioptimasi laju alir vapor
pada setiap sisi partisi. Namun, Perpecahan vapor untuk side-rectifer hanya akan mengikuti rasio
ini jika tekanan drop pada masing-masing sisi partisi adalah sama. Dari pada mencari partisi
dengan cara ini, beberapa kemerosotan dalam kinerja desain bisa diterima dengan menempatkan
partisi di atas diameter kolom (yaitu area yang sama di setiap sisi partisi) untuk mekanik
kesederhanaan. Sensitivitas kinerja desain terhadap lokasi partisi harus dieksplorasi sebelum
lokasi selesai.
Sekarang pertimbangkan kopling termal dari pengaturan prefractionator
dari Gambar 11.7b. Gambar 11.14a menunjukkan sebuah pengaturan prefractionator dengan
kondensor parsial dan reboiler pada prefractionator. Gambar 11.14b menunjukkan pengaturan
prefractionator gabungan termal ditambah, terkadang dikenal sebagai kolom Petlyuk. Untuk
membuat dua pengaturan pada Gambar 11.14a dan 14b ekuivalen Prefractionator yang
digabungkan secara termal membutuhkan pelat ekstra untuk mengganti kondensor
prefractionator dan reboiler. Pengaturan prefractionator pada Gambar 11.14a dan prefractionator
termal (Petlyuk Kolom) digambar 11.14b hampir sama dengan terms of total-heating dan
cooling duties. Ada perbedaan antara uap dan cairan mengalir di bagian atas dan bawah kolom
utama dari desain pada Gambar 11.14a dan 11.14b, akibat adanya reboiler parsial dan kondensor
pada Gambar 11.14a. Namun, meski of total-heating dan cooling duties hampir sama, ada
perbedaan yang lebih besar pada suhu di mana panas disuplai dan ditolak. Dalam kasus
prefractionator pada Gambar 11.14a, beban panas disuplai pada dua titik dan dua suhu yang
berbeda dan ditolak dari dua titik dan pada dua suhu yang berbeda. Gambar 11.14c menunjukkan
konfigurasi alternatif untuk termal digabungkan prefractionator yang menggunakan satu shell
dengan partisi vertikal membagi bagian tengah shell menjadi dua bagian, dikenal sebagai
dividing-wall-column atau kolom partisi. Pengaturan pada Gambar 11.14b dan 11.14c setara jika
tidak ada perpindahan panas melintasi partisi. Seperti side-rectifer dan side-stripper, dinding
partisi harus diisolasi untuk menghindari perpindahan panas ke dinding pemisahan yang berbeda
dilakukan pada setiap sisi dinding dan suhu di masing-masing sisi akan berbeda. Perpindahan
panas di dinding akan memiliki efek yang merugikan secara keseluruhan pada kinerja kolom.

22
Gambar 11.14 Thermal Coupling dari pengaturan prepaksionator

Kolom partisi menawarkan sejumlah kelebihan pengaturan konvensional:


a. Berbagai penelitian telah membandingkan secara pengaturan termal pada Gambar 11.14b
dan 11.14c, dengan pengaturan konvensional menggunakan kolom sederhana dasar yang
berdiri sendiri. Studi ini menunjukkan bahwa pengaturan prefraksionator pada Gambar
11.14 membutuhkan biasanya 20 sampai 30% lebih sedikit energi daripada yang terbaik
konvensional pengaturan menggunakan kolom sederhana (Gambar 11.1). Kolom
prefractionator juga membutuhkan energi lebih sedikit dari pada pengaturan side-rectifer
dan side-stripper, untuk pemisahan yang sama. Hemat energi untuk pengaturan termal
sama dengan prefraksionator, dengan kerugian pencampuran yang dikurangi seperti yang
diilustrasikan pada gambar 11.8 dan 11.9.
b. Selain itu, kolom partisi pada Gambar 11.14c biasanya membutuhkan 20 sampai 30%
biaya modal.
c. Kolom partisi memiliki satu keuntungan lebih pengaturan konvensional pada Gambar
11.1. Di kolom yang dipartisi, bahannya hanya reboiled sekali dan waktu tinggal di zona
suhu tinggi diminimalkan. Hal ini dapat menjadi penting jika penyulingan panas- bahan
sensitive.

23
Peralatan distilasi standar dapat digunakan untuk fabrikasi. Packing atau plate dapat
digunakan. Packing lebih umum digunakan dan kontrol kolom partisi sangat mudah.
Kolom partisi memiliki sejumlah kerugian yang relatif terhadap pengaturan kolom sederhana:
a. Meski pengaturannya mungkin membutuhkan lebih sedikit energi dari pada pengaturan
konvensional, semua panasnya harus dipasok pada suhu tertinggi dan semua panasnya
ditolak pada suhu terendah pemisahan. Ini bisa sangat penting jika distilasi rendah suhu
menggunakan pendinginan untuk kondensasi. Sedemikian keadaan, meminimalkan
jumlah kondensasi pada suhu terendah bisa sangat penting. Jika perbedaan suhu dimana
panas dipasok atau ditolak sangat penting, kemudian didistribusikan distilasi atau
prefractionator mungkin pilihan yang lebih baik. Ini menawarkan keuntungan karena bisa
memasok dan menolak panas pada suhu yang berbeda. Masalah ini akan dibahas saat
berhadapan dengan integrasi panas distilasi.
b. Jika sesuai untuk kedua kolom secara sederhana pengaturan kolom untuk beroperasi pada
tekanan yang berbeda, maka ini bisa menimbulkan masalah bagi kolom partisi, sebagai
kolom partisi harus melakukan seluruh pemisahan pada tekanan yang sama secara efektif
(biasanya tekanan tertinggi). Secara umum, kolom partisi tidak cocok untuk mengganti
dua kolom sederhana yang beroperasi pada tekanan yang berbeda.
c. Kerugian lain dari kolom yang dipartisi mungkin muncul dari bahan konstruksi. Jika dua
kolom pengaturan konvensional membutuhkan dua bahan berbeda dari konstruksi, satu
menjadi jauh lebih mahal daripada lain, maka setiap penghematan biaya modal yang
timbul dari penggunaan kolom yang dipartisi akan berkurang. Ini karena seluruh kolom
yang dipartisi harus dibuat dari bahan yang lebih mahal.
d. Desain hidrolik dari kolom yang dipartisi dimana tekanan harus diimbangi di kedua sisi
partisi. Hal ini biasanya dicapai dengan merancang sejumlah tahapan yang sama di setiap
sisi partisi. Dengan pengendalian desainnya. Atau, perbedaan number of stage dapat
digunakan pada setiap sisi partisi, dan perbedaan kolom internal dengan perbedaan
pressure drop perstage digunakan untuk menyeimbangkan pressure drop. Jika foaming
lebih mungkin terjadi pada satu sisi partisi daripada hal lainnya, ini bisa menyebabkan
ketidakseimbangan hidrolik dan uap perpecahan berubah dari kondisi desain.

Prefractionator yang digabungkan secara termal pada gambar 11.14c dapat disimulasikan
dengan menggunakan pengaturan di gambar 11.14b sebagai dasar simulasi. Namun, seperti

24
side-stripper dan side-rectifier, sepenuhnya digabungkan secara termal kolom memiliki beberapa
tingkat kebebasan optimasi. Di kolom yang digabungkan sepenuhnya, di sana adalah enam
bagian kolom (di atas dan di bawah partisi, diatas dan dibawah feed di prefractionator dan
diatasnya dan di bawah sidestream dari sisi kolom utama partisi). Derajat kebebasan untuk
dioptimalkan dalam kolom yang dipartisi adalah:
a. Number of stage dalam enam bagian kolom,
b. Rasio reflux,
c. Pemisahan cairan di setiap sisi partisi yang mengalir turun ke kolom,
d. Pemisahan vapor pada setiap sisi partisi yang mengalir keatas kolom, dan
e. Kondisi feed

Gambar 11.15 Model tiga kolom dari prefractionator termal digabungkan dipartisi

Prefractionator dimodelkan sebagai Kolom 1 pada Gambar 11.15, yang memiliki


kondensor parsial dan reboiler parsial awalnya. Kolom 2 pada Gambar 11.15 adalah bagian atas
kolom utama dan dimodelkan sebagai kolom sidestream cair dengan sidestream cair satu tahap di
atas umpan uap. Perhitungan keseimbangan uap – cair sekitar kondensor parsial pada kolom 1
memungkinkan vapor memasuki kondensor dan cairan meninggalkan kondensor yang akan
ditentukan. Ini kemudian bisa dihubungkan ke sidestream dan feed untuk kolom 2. Kolom 3 di
Gambar 11.15 adalah bagian bawah kolom utama dan dapat dimodelkan sebagai kolom
sidestream vapor dengan sidestream satu tahap di bawah feed liquid. Perhitungan kesetimbangan

25
uap - cair di sekitar reboiler parsial di dalam prefractionator memungkinkan uap meninggalkan
reboiler dan cairan yang masuk ke reboiler harus ditentukan dan bisa kemudian terhubung
dengan sidestream dan feed ke kolom 3. Ketiga kolom tersebut kemudian bisa diwakili oleh
shortcut perhitungan yang dijelaskan di atas untuk side-rectifier dan side-stripper berdasarkan
basis Fenske-Gilliland-Underwood. Optimalisasi lagi bisa dilakukan menggunakan teknik
optimasi nonlinier seperti SQP (lihat Bagian 3). Constraint perlu ditambahkan untuk optimalisasi
agar dapat memenuhi tujuan yang diinginkan. Sebagai diilustrasikan pada Gambar 11.15, Kolom
2 dan 3 bersama-sama mewakili kolom utama, dan perlu dipastikan bahwa laju alir vapor pada
Kolom 2 dan 3 adalah sama. Dan produk dasar dari Kolom 2 dan produk teratas dari Kolom 3
mewakili sidestream yang sama dari kolom utama dari konfigurasi termal digabungkan.
Demikian, produk dasar Kolom 2 dan produk teratas kolom 3 harus dibatasi sama. Kendala
tambahan Juga harus ditambahkan untuk memastikan keseimbangan massa dipelihara dan
spesifikasi produk tercapai.

11.6 Retrofit of Distillation Sequences


Pada kasus ini, ada yang perlu dimodifikasi, bukan mendesain ulang. Sebagai contoh,
sebuah studi retrofit mungkin memerlukan kapasitas unit untuk ditingkatkan. Saat perombakan
seperti itu dilakukan, sangat penting untuk mencoba dan memanfaatkan sebaik mungkin
peralatan yang ada. Sebagai contoh, pertimbangkan dua kolom sederhana sequence seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 11.1. Jika kapasitasnya perlu ditingkatkan, maka diganti dengan dua
kolom yang ada dengan kolom baru, kolom baru ditambahkan dan dikonfigurasi ulang ke
pengaturan distilasi terdistribusi pada Gambar 11.7a.
Jika shell yang ada berbeda secara signifikan dari apa diperlukan dalam urutan yang
dipasang, kemudian sebagai tambahan untuk menyusun ulang urutan distilasi, yang ada. Shell
juga bisa dimodifikasi. Sebagai contoh, jumlah tahap teoritis dapat ditingkatkan dalam kolom
dengan mengubah desain kolom internal. Tapi, umumnya, semakin sedikit jumlah modifikasi
semakin baik. Untuk retrofit dua kolom urutan ke Distilasi pengaturan distilasi pada Gambar
11.7a, itu dapat dipasang ke pengaturan prefractionator di Gambar 11.7b. Kali ini, daripada
memiliki dua kolom shell, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11.7b, tiga kolom digunakan
dengan yang kedua dan ketiga terhubung langsung dengan uap dan aliran cairan

26
11.7 Distilasi Crude Oil
Minyak mentah adalah campuran hidrokarbon yang sangat kompleks yang mengandung
sejumlah kecil belerang, oksigen, nitrogen dan logam. Minyak mentah khas mengandung jutaan
senyawa, yang sebagian besar tidak dapat diidentifikasi. Hanya Senyawa paling ringan misalnya
metana, etana, propana, benzena, dan sebagainya, biasanya dapat diidentifikasi.
Pada tahap pertama pengolahan minyak mentah, distilasi dalam kondisi di atas tekanan
atmosfir (biasanya 1 barg dimana umpan masuk kedalam kolom). Range dari produk diambil
dari distilasi minyak mentah, berbasis pada suhu mendidih. Desain biasanya digabungkan.
Kebanyakan konfigurasi mengikuti termal ditambah urutan indirect seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 11.16a. konfigurasi Gambar 11.16b adalah yang biasanya dibangun.
Kedua pengaturan itu setara dan bagian kolom yang sesuai ditunjukkan pada Gambar
11.16. Sayangnya, penyulingan minyak mentah praktis tidak bisa dioperasikan dengan cara yang
ditunjukkan pada Gambar 11.16b. Masalah pertama adalah jika reboiling suhu tinggi digunakan,
seperti yang dibutuhkan untuk produk mendidih yang lebih tinggi dibagian bawah kolom pada
Gambar 11.16b, extremely high-temperature akan dibutuhkan. Uap biasanya tidak terdistribusi
untuk pemanasan proses dengan temperature yang tinggi. Suhu tinggi di dalam reboilers akan
menghasilkan pengotoran yang signifikan dari reboilers dari penguraian hidrokarbon menjadi
bentuk coke. Temperatur maksimum yang digunakan untuk reboiling dalam penyulingan minyak
bumi adalah 300◦C. Karena itu, dalam prakteknya, beberapa atau semua reboiling diganti dengan
injeksi langsung uap ke dalam distilasi uap yang memiliki dua fungsi :
a. Menyediakan beberapa panas yang dibutuhkan untuk distilasi, dan
b. Menurunkan tekanan parsial komponen mendidih,membuat menjadi lebih volatile.

27
Gambar 11.16 The thermally coupled indirect sequence untuk distilasi crude oil

Gambar 11.17 Substitusi beberapa (atau semua) dari reboiling dengan direct steam injection dan
pengenalan kondensasi intermedit

28
Karena uap diinjeksi ke dalam operasi di berbagai tempat pada gambar 11.17, uap
dikondensasi doverhead dan dipisahkan dalam dekanter dari kondensasi hidrokarbon dan
hidrokarbon yang tidak mengembun.
Masalah lain dengan pengaturan pada gambar 11.16b adalah saat vapor naik di kolom
utama, laju alir meningkat secara signifikan. Pada Gambar 11.17, panas dihilangkan dari kolom
utama pada titik tengah (point intermedit). Hal ini sesuai dengan memperkenalkan beberapa
kondensasi dari vapor di bagian atas kolom tengah dalam pengaturan ditunjukkan pada Gambar
11.16a. Perlu dicatat bahwa pengenalan beberapa kondensasi antara kolom tidak harus
menghilangkan semua coupling termal antara kolom pada Gambar 11.16a, namun dapat
meninggalkan sebagian thermal coupling, bukan coupling termal penuh. Berapa banyak
kondensasi dan berapa banyak coupling thermal yang digunakan pada setiap titik
adalah tingkat kebebasan yang penting untuk dioptimalkan.
Untuk menghilangkan panas dari kolom pada point intermediate seperti pada Gambar
11.17, akan lebih baik untuk menyingkat bagian dari uap yang mengalir di atas kolom dan
mengembalikan condensed liquid ke kolom pada kondisi jenuh. Sayangnya, seperti yang telah
dicatat untuk sidestream vapor dan design side-rectifier, sulit untuk mengambil uap sidestream
dari sebuah kolom. Dalam distilasi crude oil, panas dihapus dari kolom dengan mengambil
sidestream cair, subcooling cairan dan mengembalikannya ke kolom. Memberikan kondensasi
dengan kontak langsung, namun inefisiensi ke dalam desain. Mengembalikan cairan subcooled
kekolom tidak efisien dalam distilasi, subcooled liquid bagian distilasi tidak bisa ambil sampai
kembali kondisi jenuh.

Gambar 11.18 Kondensasi parsial dapat tercapai dengan subcooling liquid untuk kolom

29
Panas dikeluarkan dari kolom utama di salah satu dari dua arah. Ini ditunjukkan pada
Gambar 11.18. Yang pertama, di gambar 11.18a adalah pumparound. Cairan diambil dari kolom,
subcooled dan kembali ke titik kolom yang lebih tinggi. Pengaturan lain yang ditunjukkan pada
Gambar 11.18b adalah pumpback. Cairan diambil dari kolom, subcools itu, tapi kali ini
mengembalikannya ke titik yang lebih rendah di kolom. Masalah dengan pumpback adalah
flowrate bisa withdrawn harus kurang dari cairan yang mengalir turun kolom. Oleh karena itu
dibatasi dalam kapasitasnya untuk menghapus panas. Pumparound di sisi lain, tidak dibatasi
dengan aliran cairan ke bawah kolom dan bisa disirkulasikan sebanyak cairan yang dibutuhkan
di sekitar bagian kolom. Dengan memilih flowrate dan suhu yang paling tepat untuk
pumparound, beban panas yang bisa dilepas bisa jadi disesuaikan dengan apapun yang
diinginkan. Trays di antara cairan draw dan kembali di pumparound memiliki lebih banyak
hubungannya dengan perpindahan panas daripada perpindahan massa. Selain mengembalikan
subcooled liquid ke kolom, pencampuran terjadi sebagai bahan diperkenalkan ke titik yang lebih
tinggi di kolom.
Satu hal terakhir perlu dibuat tentang pengaturannya ditunjukkan pada Gambar 11.17.
Crude oil masuk kolom utama dan perlu dipanaskan. Pemanasan panas ke suhu di kisaran 90
sampai 150◦C, dan crude oil diekstraksi dengan air untuk menghilangkan garam. Proses
desalting bercampur dengan air dan kemudian dipisahkan menjadi dua lapisan, garam larut
dalam air. Crude oil kemudian dipanaskan lebih lanjut dengan recovery heat ke sekitar suhu
280◦C dan kemudian dengan furnace (fired heater) sampai sekitar 400◦C sebelum masuk kolom.
Perhatikan bahwa suhu ini lebih tinggi dari sebelumnya yang bisa dipasok dalam reboiler.
Namun, dekomposisi tergantung pada kedua suhu dan waktu tinggal, dan suhu tinggi bisa
ditolerir di furnace jika hanya untuk waktu tinggal singkat.
Semua bahan yang perlu ditinggalkan seperti produk diatas titik umpan harus menguap
saat memasuki kolom. Selain itu, beberapa extra vapor over dan di atas flowrate ini harus dibuat
dan akan dikondensasi dan mengalir kembali ke bawah melalui kolom sebagai refluks. Extra
vaporization untuk menciptakan refluks dikenal sebagai overflash.
Namun, ada banyak kemungkinan lain untuk pengaturan kolom berbeda
yang berpotensi mengurangi konsumsi energi. Beberapa di antaranya diilustrasikan di
gambar 11.19, tapi ada banyak kemungkinan lainnya.

30
Gambar 11.19 Beberapa pengaturan yang mungin untuk distilasi crude oil

Distilasi crude oil dalam kondisi sedikit tekanan di atas atmosfer adalah batas maksimum
temperature yang bisa ditoleransi dengan bahan yang distilled, jika tidak akan ada dekomposisi.
Lebih lanjut pemisahan dasar kolom (atmospheric residu) akan membutuhkan suhu yang lebih
tinggi, dan karenanya menyebabkan dekomposisi material. Namun, ini meninggalkan sejumlah
besar bahan berharga yang masih bisa direcovery dari residu atmosfer. Karena itu, residu dari
distilasi atmosfer crude oil biasanya dipanaskan sampai suhu sekitar 400◦C atau sedikit lebih
tinggi dan diumpankan ke kolom kedua, kolom vakum, yang beroperasi di bawah vakum tinggi
(tekanan sangat rendah) untuk memungkinkan recovery bahan lebih lanjut dari residu atmosfer,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11.20. Tekanan dari kolom vakum biasanya 0,006 bar di
bagian atas kolom tempat vakum dibuat. Desain dari kolom vakum lebih sederhana dari pada
kolom atmosfir dengan biasanya dua produk sidestream yang diambil, pergi berat residu vakum
di bagian bawah kolom

31
Gambar 11.20 Typical complete distilasi crude oil

11.8 Distilation Sequncing Using Optimization of a Superstructure


Dipertimbangkan bahwa untuk pemilihan arahan dalam distilasi sequence dapat di
tentukan lebih sistematika. Dengan memberikan kemungkinan untuk terjadinya perubahan pada
sequence pada kolom sederhana atau pengenalan prefrectionator, side-strippers side rectifiers dan
pengaturan fully thermal coupled, masalah yang kompleks dapat digunakan dengan optimasi
struktur. Seperti yang dibahas pada chapter 1, bahwa pendekatan ini dimulai dengan “grans”
flowsheet dengan semua struktur dengan solusi optimal yang telah ada.
Pembentukan superstruktur pada distilasi sequence dan optimasinya, dalam prinsip,
straight forward, walau bagaimanapun, untuk penyelesaian persamaan dalam kasus sangat sulit
bila di gabungkan dengan kasus campuran inter nonlinear programming (MINLP), untuk kasus
ini harus di hindari, jika ada ada kemungkinan untuk menghindari kasus seperti ini dalam kasus
distilasi sequence dengan mengikuti filosofi pada superstruktur dari distillation tasks.
Pada figure 11.21a terlihat bahwa perbedaan sequences untuk pemisahan pada lima
produk. Empat kolom sederhana di butuhkan untuk memisahkan produk ini dan ada 14
kemungkinan sequence, dan seperti terlihat pada figure 11.21a. jika ada pendekatan yang diikuti
dengan memperbolehkan screening dan optimasi jaringan, maka 14 kemungkinan jaringan di
setiap 4 kolom akan di pertimbangkan, melibati 56 columns sizing dan perhitungan biaya. Dan

32
jalan alternatif untuk sistem analisa untuk bekerja, seperti di ilustrasikan dalam figure 11.21b.
yang dimana tugas dapat memisahkan komponen dari BCDE, atau memisahkan A dari BC dan
selanjutnya. Maka ada 20 basis yang melibatkan sistem lima produk. Ada 14 sequences yang bisa
di produksi dengan menggabungkan tugas ini dalam arah yang berbeda, seperti yang di
ilustrasikan dalam figure 11.21. maka dengan mengkuti jumlah 56 ukuran kolom dan costing
calculation, hanya di butuhkan 20 untuk dibawa dan di gabungkan dengan berbagai cara untuk
evaluasi semua kemungkinan sequence pada kolom sederhana. Dalam figure 11.22, direct dan
indirect sequnce terlihat bisa di tambahkan dengan berbagai kombinasi.

Gambar 11.21 A limited number of tasks are required to perform a given separation

Gambar 11.22 Superstructure for distillation sequence for a four-product mixture based on task
representation
33
Gambar 11.23 Tasks can be combined and interpreted as complex columns

Pada kolom kompleks, task dapat di kombinasikan bersamaan untuk memproduksi hybrid
tasks. Seperti terlihat pada figure 11.23. sebuah hybrid task dapat di kembangkan menjadi
kompleks yang berbeda pada kolom distilasi, bergantung pada yang dimnan hybrid task terlibat
dala direct atau indirect penggabungan sequnce.
Sebelum task atau hybrid task bisa di model, neraca massa dan tekanan operasi harus di
ketahui terlebih dahulu. Untuk mengetahui neraca massa ini, sebuah matriks pada product bisa
diketahui dengan recovery yang terlihata pada figure 11.24. contoh ini melibatkan enam
komponen dan 3 produk. Komponen yang diarahkan untuk mengetahui order dari volutilitas.
Diikuti dengan komponen dari produk yang berdekatan. Juga, komponen yang ringan dari
produk (i+1) harus lebih berat dariapada kompenen dari produk I dan harus menjadi komponen
terberat dari produk (i+1). Dalam cara ini, neraca massa pada setiap task dan hybrid task bisa
diketahui.

Gambar 11.24 A typical product recovery matrix


34
Walaupun, sebelum perhitungan sizing dan costing bisa di input, tekanan harus diketahui
juga. Tekanan merupakan salah satu point penting dalam mengetahu optimisasi yang telah di
ktehui. Jika tekanan secara terus menerus terjadi perubahan selama optimisasi, maka optimisasi
nonlinear akan di input untuk mengetahu sizin dan perhitungan cost melalui persamaan
nonlinear. Walaupun harus dihindari pada persamaan optimisasi nonlinear. Jika, tekanan setiap
task dan hybrid task bisa dipilih hanya dengan tekanan yang berlainan. Tetapi bagaimana
mengatur dengan tekanan yang berlainan? Jika kedua (tekanan) kondenser dan reboiler. Ketiga
discrete pressure dipilih pada temperatur reboiler (dew point pada saat vapor meninggalkan
reboiler) terjadi perbedaan suhu yang terjadi pada perbedaan level. Dalam kasus lain, ada
kemungkinan distilasi temperatur rendah yang dimana kondenser pada kolom bias beroperasi
satu dari enam level yang berbeda pada refregreant dan cooling water, bergantung pada tekanan
yang dipih.
Untuk membawa optimasi, neraca massa keselutuhan harus di ketahui terlebih dahulu
melalui produk recovery matrix. Karena adanya task representation. Kemungkinan untuk
evaluasi setiap task secara tersendiri pada performance di upstream atau downstream tasks.
Product stream diketahui dengan prior optimasinya pada superstruktur. Setiap task (kolom
sederhana) atau hybrid tasks (distilasi kompleks) yang bisa mengevaluasi desain dan costing
menggunakan perhitungan jalan pintas (see chapter 9).

11.9 Distilation Sequencing-Summary


Salah satu yang terbaik untuk non-heat integrated sequence bisa di indentifikasi dengan
cara sederhana yaitu menggunakan total vapor load sebagai kriteria. Jika metode ini tidak
memuaskan, maka alternatif lain yaitu menggunakan sequence sebagai sized dan costed untuk
teknik jalan pintas.
Kompleks kolom seperti prefractionator dan thermal couple, biasanya memberikan
potensial yang besar untuk menghemat energi di bandingkan dengan sequence pada kolom
sederhana. Untuk kolom partial (dividing wall colomns) juga memberikan potensi yang besar
dalam menghemat capital cost. Walaupun harus hati-hati dalam menetapkan desain dalam tahap
ini, yang dimana optimasi sequence bisa berubah seiring dengan ditetapkan heat integration.
Desain dari sequence pada kolom sederhana dan kompleks bisa di tetapkan dengan basis
optimasi superstruktur. Dan pemisahan keseluruhan bisa di pecahkan menjadi task.
35
Menggabungkan task yang memperbolehkan sequence dari kolom distilasi. Ini bisa di
kembangkan menjadi kolom kompleks dengan menggabing task untuk memproduksi hybrid task
yang bisa di ukur dan costes sebagai kolom distilasi. Tekanan setiap task dan setiap hybrid bisa
ditetapkan dengan operasi dengan tekanan yang di ketahui.

36

Vous aimerez peut-être aussi