Vous êtes sur la page 1sur 2

ABDI di Ngapus

Putri Asmiati Cahya

Akuntansi Mengabdi 2017 kali ini diselenggarakan kembali di Dusun Ngapus, Desa
Sumberaji, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Suatu kebanggaan bagi saya bisa turut serta
dalam acara pengabdian yang rutin diadakan oleh HIMA Jurusan Akuntansi UNESA setiap
tahunnya. Berbagai pengalaman yang sulit didapat ketika saya hidup di kota akhirnya dapat saya
rasakan disana. Sebuah desa yang jauh dari keramaan kota tapi penuh dengan keramahan para
warga. Mungkin bagi warga disana acara pengabdian seperti ini bukan pertama kalinya bagi
mereka, tetapi bagi saya ini adalah pengalaman pertama yang begitu berarti dan menyenangkan.

Dalam kegiatan pengabdan kali ini saya menginap disalah satu rumah warga selama tujuh
hari. Saya tinggal di rumah bapak Tumiran dan ibu Sijas. Keadaan rumah yang tidak jarang saya
temui di kota kini menjadi tempat tinggal saya selama disana. Meskipun rumah mereka hanya
terbuat dari kayu tetapi saya sangat bersyukur karena keluarga mereka menyambut baik
kedatangan saya. Saya merasa seperti tinggal besama kedua orang tua saya sendiri karena mereka
juga begitu perhatian dan sayang kepada saya.

Saya bersama teman-teman datang ke dusun ini untuk mencar ilmu yang tidak kita
dapatkan di bangku kuliah dan sedikit membagikan sedikit ilmu yang kita miliki untuk adik-adik
disana. Berbagai kegiatan kita lakukan disana yaitu mengabdi kepada orang tua angkat masing-
masing dengan membantu mereka ke sawah dan di rumah, mengajar di SDN Sumberaji 2,
melakukan kerja bakti, melakukan kegiatan sosialisasi, mengadakan lomba-lomba, dan lain-lain.

Meskipun pada saat itu saya hanya sekali mersakan ke sawah bersama ibu angkat saya, tapi
saya sangat bersyukur karena masih bisa membantu orang tua saya. Pada waktu itu, ayah angkat
saya ke sawah untuk menyiram tanaman tembakau di sawah mereka. Saya dan ibu angkat saya
setelah selesai memasak, saya bersama ibu angkat saya berangkat ke sawah untuk mengantarkan
bekal kepada ayah angkat saya. Setelah sampai disana, ternyata saya dilarang oleh ayah angkat
saya untuk membantu beliau menyiram tanaman tembakau dan menyuruh saya untuk membantu
ibu angkat saya saja di rumah. Air yang digunakan untuk menyiram tanaman tembakau ini bukan
berasal dari diesel atau air sungai yang mengalir layaknya sawah pada umumnya, tetapi para petani
harus rela berjalan ke pinggir hutan untuk mengambil air di dalam sumur. Karena saya gagal untuk
menyiram tanaman tembakau di sawah akhirnya saya memilih untuk membantu ibu angkat saya
di rumah. Di rumah saya membatu mengupas kulit jagung. Awalnya, ibu saya menolak untuk saya
bantu dengan alasan nanti tangan saya bisa sakit, tetapi saya tetap ngotot untuk membantu dan
akhirnya diizinkan oleh beliau.

Setiap harinya kita juga disibukkan dengan kegiatan mengajar di SDN Semberaij 2. Semua
peserta pengabdan setiap harinya bergiliran mengajar disana. Sebuah tantangan bagi kami untuk
mengajar anak-anak SD karena background ilmu kita bukanlah pendidikan. Meskipun begitu kami
tetap semangat untuk mengajar mereka karena mereka memiliki semangat belajar yang tinggi.
Mereka tidak pesimis dan yakin bisa meraih mimpinya walaupun mereka tinggal di tengah-tengah
hutan. Kegiatan sosialisasi juga kita adakan untuk masyarakat disana seperti sosialisasi
kewirausahaan, cuci tangan, dan budaya menabung.

Kebaikan masyarakat disana memang tidak dapat kita balas dengan apapun, tetapi sebagai
salah satu wujud terima kasih kita mengadakan kerja bakti dan lomba-lomba bagi warga disana.
Mereka begitu antusias mengikuti segala kegiatan yang kami selenggarakan sehingga acara kami
berjalan dengan lancar dan meriah. Kegiatan pengabdian ini salah satu bentuk peduli kita sebagai
mahasiswa kepada masyarakat yang membutuhkan dan saya harap pengabdian tahun-tahun
selanjutnya akan lebih baik.

Vous aimerez peut-être aussi