Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BismillahirrahmanirrahimAssalamuAlaikumWr.Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
dengan waktu yang telah diberikan. Taklupa pula shalawat serta salam kita
Penyusunan makalah ini menjadi tugas perbaikan nilai atau SPK kami
makala ini menjadi pemicu dari ketersempurnaanya makalah ini, olehnya itu
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya baik dari segiisi
maupun penulisan. Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
banyak dipakai dalam pembangunan fisik. Harganya yang relatif murah dan
tambahnya agar dapat meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih
maksimal.
pelaksana dapat memeriksa kuat tekan beton terhadap persyaratan yang ada
b e t o n m e n j a d i semakin meningkat.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan Baku :
Batu Kapur
Tanah Liat
pasir besi
pasir silikat
gypsum
Proses Basah
Proses Kering
yang membedakan kedua proses ini adalah pada proses penggilingan dan
homogenisasi.
Proses Pembuatan Semen:
Quarry : Bahan tambang berupa batu kapur, batu silika,tanah liat, dan
mill. Karena adanya putaran, material akan bergerak dari satu kamar ke
Sedangkan, pada proses kering, terjadi di Duodan Mill yang terdiri dari
preheater dan menara pendingin. Pada ruangan pengering terdapat filter yang
Admixture adalah bahan/material selain air, semen dan agregat yang ditambahkan
JENIS-JENIS ADMIXTURE
ADMIXTUE
Secara umum ada dua jenis bahan tambah yaitu bahan tambah yang berupa
tambah admixture ditambahkan pada saat pengadukan atau pada saat pengecoran.
saat pelaksanaan atau untuk meningkatkan kinerja beton pada saat pelaksanaan.
Bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi penggunaan air pengaduk untuk
ke dalam beton maka dengan fas (kadar air dan semen) yang sama akan
didapatkan beton dengan nilai slump yang lebih tinggi. Dengan slump yang lebih
tinggi, maka beton segar akan lebih mudah dituang, diaduk dan dipadatkan.
Karena jumlah semen dan air tidak dikurangi dan workability meningkat maka
akan diperoleh kekuatan tekan beton keras yang lebih besar dibandingkan beton
tanpa WRA.
(jumlah air dikurangi, jumlah semen tetap) dan menambahkan WRA pada beton
segar akan diperoleh beton dengan kekuatan yang lebih tinggi. Dari beberapa hasil
penelitian ternyata dengan fas yang lebih rendah tetapi workability tinggi maka
mengurangi jumlah semen serta air, maka akan diperoleh beton yang memiliki
workability sama dengan beton tanpa WRA dan kekuatan tekannya juga sama
dengan beton tanpa WRA. Dengan demikian beton lebih ekonomis karena
dengan kekuatan yang sama dibutuhkan jumlah semen yang lebih sedikit.
2)TipeB:RetardingAdmixture
beton. Biasanya digunakan pada saat kondisi cuaca panas, memperpanjang waktu
kalsium klorida. Dosis maksimum yang dapat ditambahkan pada beton adalah
Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah air
pengaduk yang diperlukan pada beton tetapi tetap memperoleh adukan dengan
pengerasan beton. Dengan menambahkan bahan ini ke dalam beton, maka jumlah
semen dapat dikurangi sebanding dengan jumlah air yang dikurangi. Bahan ini
berbentuk cair sehingga dalam perencanaan jumlah air pengaduk beton, maka
berat admixture ini harus ditambahkan sebagai berat air total pada beton.
Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah air
pengaduk yang diperlukan pada beton tetapi tetap memperoleh adukan dengan
pengerasan beton. Beton yang ditambah dengan bahan tambah jenis ini akan
dihasilkan beton dengan waktu pengikatan yang cepat serta kadar air yang rendah
tetapi tetap workable. Dengan menggunakan bahan ini diinginkan beton yang
mempunyai kuat tekan tinggi dengan waktu pengikatan yang lebih cepat (beton
Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang
atau lebih. Dengan menmbahkan bahan ini ke dalam beton, diinginkan untuk
mengurangi jumlah air pengaduk dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga
diharapkan kekuatan beton yang dihasilkan tinggi dengan jumlah air sedikit, tetapi
tingkat kemudahan pekerjaan (workability beton) juga lebih tinggi. Bahan tambah
kandunganklorida. Jenis bahan ini dapat mengurangi jumlah air pada campuran
beton dan meningkatkan slump beton sampai 208 mm. Dosis yang dianjurkan
Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang
atau lebih sekaligus menghambat pengikatan dan pengerasan beton. Bahan ini
kerja.
kinerja kuat tekan beton dan lebih bersifat penyemenan. Beton yang kekuarangan
butiran halus dalam agregat menjadi tidak kohesif dan mudah bleeding. Untuk
pada beton kurus, dimana betonnya kekurangan agregat halus dan beton dengan
kadar semen yang biasa tetapi perlu dipompa pada jarak yang jauh. Yang
termasuk jenis additive adalah : puzzollan, fly ash, slag dan silica fume.
Mengurangi penyusutan
Membuat beton lebih kedap air (porositas dan daya serap air pada beton
rendah)
Jenis bahan tambah lain yang biasa digunakan adalah bahan pembentuk
gelembung udara (Air Entraining Agent/AEA). Ada dua jenis AEA, yaitu jenis
a) Jenis deterjent AEA pada umumnya adalah dari jenis deterjent, yaitu zat aktif
terhadap permukaan. Zat ini biasanya berupa zat organik sebagai bahan baku
sabun, sehingga bila diaduk dengan air akan menjadi busa dan busa ini akan
butiran semen dan agregat yang berfungsi sebagai bola pelincir sehingga adukan
mempunyai sifat penyusutan yang kecil dan membuat beton lebih kedap air.
Bahan yang biasa digunakan untuk membuat AEA adalah damar vinsol yang
merupakan senyawa asam abiet (abietic acid) atau biasa disebut dengan soda api.
b)Jenisbukandeterjent
Jenis ini biasanya berupa bubuk aluminium halus. Bubuk ini apabila bercampur
dengan air pada beton akan bereaksi membentuk gelembung udara gas hidrogen.
Admixture atau bahan tambah untuk beton digunakan dengan tujuan untuk
memperbaiki atau menambah sifat beton tersebut menjadi lebih baik. Jadi sifatnya
hanya sebagai bahan penolong saja. Jadi admixture sendiri bukan zat yang dapat
Suatu admixture dapat merubah lebih dari satu sifat adukan beton
Jenis-jenis Semen dan Fungsinya - Pada kesempatan kali ini admin akan
jenissemendanfungsinya:
1.SemenPortlandTypeI
Fungsi semen portland type I digunakan untuk keperluan konstruksi umum yang
tidak memakai persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan
awal. Cocok dipakai pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0, 0% – 0, 10 %
2.SemenPortLandtypeII
Fungsi semen portland type II digunakan untuk konstruksi bangunan dari beton
massa yang memerlukan ketahanan sulfat ( Pada lokasi tanah dan air yang
bangunan dipinggir laut, bangunan dibekas tanah rawa, saluran irigasi, beton
3.SemenPortlandtypeIII
Fungsi semen portland type III digunakan untuk konstruksi bangunan yang
memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan
serangansulfat.
4.SemenPortlandtypeIV
memerlukan jumlah dan kenaikan panas harus diminimalkan. Oleh karena itu
semen jenis ini akan memperoleh tingkat kuat beton dengan lebih lambat
ketimbang Portland tipe I. Tipe semen seperti ini digunakan untuk struktur beton
masif seperti dam gravitasi besar yang mana kenaikan temperatur akibat panas
5.SemenPortlandtypeV
tanah/ air yang mengandung sulfat melebihi 0, 20 % dan sangat cocok untuk
6.SuperMasonryCement
Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi
yang struktur betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku
pembuatan genteng beton, hollow brick, Paving Block, tegel dan bahan bangunan
lainnya.
7.OilWellCement,ClassG-HSR(HighSulfateResistance)
Merupakan semen Khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi
dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan bumi,
OWC yang telah diproduksi adalah class G, HSR ( High Sulfat Resistance)
8.PortlandCompositeCement(PCC)
Semen memnuhi persyratan mutu portland COmposite Cement SNI 15-7064-
2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua beton.
bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, Plesteran dan acian,
panel beton, paving block, hollow brick, batako, genteng, potongan ubin, lebih
mudah dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih
tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian lebih halus.
9.Super”PortlandPozzolanCement”(PPC)
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 15-
0302-2004 dan ASTM C 595 M-05 s. Dapat digunakan secara luas seperti :
Bangunantepipantai,tanahrawa) .
-Pekerjaanpasangandanplesteran.
dapat admin bagikan pada kesempatan kali ini, semoga bermenfaat. Baca
juga Fisika Dasar II Teknik Sipil - Hukum Coulomb Jenis-jenis Semen dan
Fungsinya - Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan Jenis-jenis Semen
dan Fungsinya. Semen memiliki beberapa jenis dan setiap jenis mempunyai
umum.
mempunyai sifat pengikatan kimia (adhesif & kohesif) dan dapat membentuk
senyawa baru (pasta hingga padatan), bila direaksikan dengan air dalam waktu
tertentu.
dan ferrite dengan bahan tambahan yang biasa digunakan yaitu gypsum &
bahanlainsebagaiadditif.
Banyak ide kreatif dan unik yang diaplikasikan pada desain konstruksi, khususnya
yang kompleks dan tulangan rapat menimbulkan pekerjaan beton yang tidak
beton pada bekisting. Pengecoran yang tidak baik akan menghasilkan beton jadi
Beton yang berkualitas baik adalah beton yang memiliki kuat tekan tinggi, kedap
air dan tidak keropos/porous. Tingkat porousitas dan permeabilitas yang tinggi
digunakan sesuai dengan masa layannya. Beton yang porous rentan akan tempat
yang agresif, zat-zat mudah masuk ke dalam beton dan mengkorosi tulangan-
tulangan yang ada di dalam beton. Tulangan yang terkorosi dapat mengakibatkan
lemahnya tulangan sehingga tidak dapat berfungsi secara maksimal dan merusak
Oleh sebab itu diperlukan teknologi dan metode baru yang memungkinkan
beton. Dan salah satu solusinya adalah dengan penggunaan beton yang dapat
Beton memadat mandiri, biasa disebut dengan SCC, adalah campuran beton yang
mampu memadat sendiri tanpa menggunakan alat pemadat atau mesin penggetar
(vibrator). SCC pertama kali diperkenalkan oleh Okamura pada tahun 1990-an,
ini lebih cair daripada campuran beton konvensional. Campuran ini dapat
mengalir dan memadat ke setiap sudut struktur bangunan yang sulit dijangkau
oleh pekerja dan mengisi tinggi permukaan yang diinginkan dengan rata (self
leveling) tanpa mengalami bleeding. Selain itu campuran ini mampu mengalir
melalui celah-celah antar besi tulangan tanpa terjadi segregasi atau pemisahan
materialnya.
cenderung lebih kecil daripada beton konvensional pada umumnya karena SCC
tambah ini adalah menambah tingkat workability campuran beton tanpa harus
menambah nilai faktor air semen (fas) campuran beton. Nilai fas ini
mempengaruhi porositas beton, semakin kecil nilai fas maka tingkat porositas
beton akan cenderung semakin kecil. Tingkat porositas beton inilah yang
Selain itu, komposisi agregat pada SCC berbeda dengan beton konvensional.
Komponen halus pada SCC cenderung lebih banyak daripada beton konvensional
dari volume beton. Selain itu ukuran agregat kasar pada SCC lebih kecil daripada
beton konvensional. Ukuran agregat kasar yang digunakan pada SCC sekitar 5
permeabilitas dan porositas pada SCC sehingga beton lebih kedap air dan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengenalan atas sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat membantu dalam
3.2 Saran
diakibatkan olehgempa yang akhir ini sering terjadi. Maka kualitas beton perlu
p e r l u mempergunakan mutu beton yang lebih tinggi. Mutu beton yang lebih
tidak hanya memperolehsuatu struktur kolom beton bertulang yang kuat, tetapi
(MATERIAL)
OLEH:
YOYON
P3A1 14 143
KENDARI
2017