Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
Ni Wy. Desi Purwaningsih
H1A014056
Pembimbing:
dr. Salim Said Thalib, Sp. P (K)
Gejala khas dari PPOK adalah dispnu kronik dan progresif, batuk dan
produksi sputum. Batuk kronik dan produksi sputum dapat menjadi awal
berkembangnya menjadi terbatasnya aliran udara bertahun tahun kemudian.
Pemeriksaan fisik jarang dapat mendiagnosis PPOK. Gejala klinis dari terbatasnya
aliran udara biasanya tidak terlihat sampai terjadinya gangguan fungsi paru
signifikan, dan deteksi ini biasanya memiliki sensitifitas dan spesifitas yang
rendah. Spirometri merupakan pengukuran yang objektif terhadap terbatasnya
aliran udara. Pengukuran Peak expiratory flow (PEF) saja tidak dapat diandalkan
sebagai tes diagnostik, karena walaupun memilik sensitifitas yang baik, tapi
spesifitasnya rendah.
baseline. 9
Klasifikasi PPOK eksaserbasi akut oleh Anthonisen
PENATALAKSANAAN
Tujuan dari penatalaksanaan PPOK eksaserbasi adalah untuk
meminimalkan pengaruh eksaserbasi yang sedang berlangsung dan mencegah
terjadinya ekseserbasi berikutnya. Berdasarkan dari tingkat keparahan eksaserbasi
dan/atau keparahan penyakit penyerta, eksaserbasi dapat ditatalaksana pada rawat
jalan maupun rawat inap. Lebih dari 80% eksaserbasi dapat ditatalaksana pada
rawat jalan dengan terapi farmakologis yang meliputi bronkodilator,
kortikosteroid dan antibiotik.
Indikasi utama untuk penilaian pada saat perawatan ke rumah sakit