Vous êtes sur la page 1sur 8

Pendahuluan

Sifat fisika molekul organic, seprti pKa dan koefesian partisi , banyak ditemui dalam
pelajaran farmasi. Sifiat kimia molekul obat, bersama reaksi-reaksi derivatisasi dan penguraian
kimia sederhana. Molekul obat sangat rumit, memiliki banyak gugus fungsi yang dapat
dikombinasikan untuk menghasilkan sifat-sifat keseluruhan molekul tersebut.bab ini akan
menjadi awal untuk memahami sifat kimia \dan fisikokimia molekul obat, yang memengaruhi
pengembangan metode-metode analisis. Bagian bab ahkir ini akan difokuskan pada beberapa
obat khas yang mewakili segolongan molekul obat dan daftar sifat-sifatnya beserta gugus
fungsionalnya sejauh yang telah diketahui.

Perhitungan nilai pH larutan berair asam kuat , basa kuat, asam lemah, dean basa lemah.

pH suatu larutan yang dinyatakan sebagai –log [H], dengan [H+] dalah konsentrasi ion hydrogen
dalam larutan.

Dalam air murni, konsentrasi ion hydrogen ditentukan dengan keseteimbangan berikut:

Ka adalah tetapan disosiasi untuk keseteimbangan tersebut, dikenal sebagai Kw jika yang
berdisosiasi adalah air dan ditentukan dengan peramaan berikut:

Karena konsentrasi air tidak banyak berubah Karena hasil ionisasi, konsentrasinya dapat
dianggap tidak memiliki efek terhadap keseimbangan dan dapat diabaikan dari persamaan
tersebur, dan hal ini beararti dalam air murni:

Jadi, pH air adalah –log 10-7=7,00.


Asam kuat dan basa kuat

Jika suartu larutan asam dimaksuakan kedalam larutan berair, [H+] meningkat. Jika suatu pH
suatu larutan berair diketahui, [H+] dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
10pH,misalnya [H+] dalam larutan oH 4=10-4 M = 0,0001 M. karena [H+][OH-]=10-14 untuk air
dan [H+] sama dengan molaritasnya, misalnya HCL 0,1 M mengandung H+ 0,1 M (10-1 H+) dan
memiliki pH, yaitu –log 0,1 = 1 . untuk larytan yang merupakan basa kuat seperti 0,1 M NaOH ,
[OH-] =o,1 M dan [0.1][H+]==10-14 , Maka [H+]==10-13 dan pH larutan tersebut adalah 13.
Meskipun rentang pH dianggap berada diantara 0 dan 14, rentang ini melebar ke atas dan
kebawah nilai-nilai ini, misalnya HCL 10 M, menurut teori, memiliki pH -1.

Asam lemah dan basa lemah

Asam lemah terionisasi tidak sempurna didalam larutan berair dan berada dalam kesetmbangan
dengan sama takterdisosiasi, seperti hanya untuk air, yang merupakan asam sangat lemah.
Tetapan Ka ditentukan edengan persamaan berikit ini:

Kekuatan asam dan basa serta pKa

Nilai pKa suatu senyawa dinyatakan sebagai: pKa=-log Ka.

Nilai suatu pKa dapat diterapkan untuk asam dan basa.

Untuk suatu asam, semakin tinggi [H+], semakin kuat asam tersebut misalnya:

Jika suatu basa, bentuk terprotonasi basa tersebut yang bertoindak sebagaia donor proton
misalnya:

Dalam hal ini, semaikn rendah [H+], semakin kuat basa tersebut.
Jika pKa digunakan sebagainukuran kekuatan asam atau basa : untuk suatu asam,
semakin kcil nilai pKa, semaikn kuat asam tersebut, untuk suatu basa, semakin bear nilai pKa,
semakin kuat pKa tersebut.

Persamaan hendreson-Hasselbalch.

Persamaan tersebut dapat diatur kembali dengan mengganti pH untuk –log [H+] dan pKa untuk –
log Ka sehingga menghasilkan:

Ionisasi molekul obat

Ionisasi molekul obat penting dengan memperhatikan absorpsinya kedalam peredaran darah dan
distribusninya ke jaringan-jaringan yang berbeda didalam tubuh . nilai pKa suatu obat juga
penting berkaitan dengan dengan formulasinya dalam suatu obat dan dengan rancangan metode
analisi untuk penentuannya.

Difenhidramin

Obat ini mengandung suatu nitrogen basa dan, pada ph 7,0, dan persen ionisasinya dapat
dihitung sebagai berikut:

Ibuprofen

Obat ini mengandung suatu gugus asam dan, pada pH 7,0, persen ionisasinya dapat
dihitung sebagai berikut:
Dapar
Dapar dapat dibuat dari asam lemah atau basa lemah dan digunakan untuk mempertahankan pH
suatu larutn didalam rentang pH yang sempit. Hal ini penting dalam sistem kehidupan,
contohnya plasma manusian didapar pada pH 7,4 oleh sistem dapar asam
karbonat/bikarbnat.rentang paling efektif untuk suatu dapar adalah 1 unit pH pada masing-
masing sisi nilai pKa asam lemah atau basa lemah yang digunakan dalam dapar tersebut.

Bebarapa asam lemah dan basa lemah memiliki lebih dari satu brentang dapar sebagai
contoh , asam fosfat memiliki 3 proton yang dapat terionisasi dengan tiga nilai pKa yang berbeda
dan dapat digunakan untuk membuat dapar yang dapat meliputi tuga rentang ph yang berbeda.
Jenis ion yang terlibat dalam rentang-rentangyang tercakup oleh dapar fosfat tersebut, yaitu:

Rentang pendaparan elektrolit tersebut hanya sedikit berbeda jika nilai pKa gugus asam
dan atau b iasanya dipisahkan oleh lebih dari 2 unit pH. Bebrapa asam memiliki gugus yang
dapat terionisasi dengan nilai pKa terpiaah kurang dari 2 unit pH, sehingga asam-asam tersebut
menghasilakn dapar dengan rentang luas.

Hidrolisasi garam.

Jika garam asam kuat dan suatu basa kuat dilarutkan dalam air, garam tersebut akan
menghasilakan pH lebih bkurang 7,0. Jika garam-garam dari asam lemah dan basa kuat atau dari
asam kuat dan basa lemah yang dilarutkan dalam air, masing-masing garam tersebut akan
menghasilakn larutan yang bersifat basa dan larutan yang bersifat asam.

Jika natrium asetat dilarutkan dalam air, ion aseta akan bersifat seperti basa,
menghilangkan proton-proton dari larutan. Untuk elektrolit lemah dala, air Kb x Ka = Kw.

Jika larutan natrium asetat 0,1 M dalam air diperhitungkan:


Karena perubahan dalam konsentrasi air tidak terlalu memengaruhi kesetimbangan [CH3COO-]
tidak banyak diubah oleh hidrolisis.

Aktivitas, kekuatan ion, dan tetapan dielektrik.

Aktivitas ion-ion dalam larutan diatur oleh tetapan dielektrik medium yang ion-ion dalam larutan
.untuk larutan-larutan elektrolit didalam air dengan konsentrasi < 0,5M, aktivitas ion-ion yang
terdapat dalam larutan biasanya mendekati konsentrasinya masing-masing koefesien aktifitas
rerata untulk suatu ion dalam larutan dinyatakan sebagai:

Meskipun aktivitas dianggap sama dengan 1 dalam larutan encer , hal ini masih merupakan
pendekatan aktivitas suatu larutan elektrolit dalam air dapat diperkirakan dari persamaan berikut
ini:

Koefisien partisi

Pemahaman tentang koefisien partisi dan pH terhadap koefisien partisi berguna sehubungan
dengan obat-obatan. Koefisien partis untuk senyaw (p) dapat dinyatakan secara sederhana
sebagai berkut:

Dengan C0 adalah konsentrasi zat dalam fase organik dan Cw adalah konsentrasi zat dalam air.
Stabilitas obat

Tujuan pengujian stabilitas obat adalah untuk memberikan bukti tentang mutu suatu abahan obat
atau produk obat yang berubah seiring waktu dibawah pengaruh factor-faktor lingkungan seperti
suhu, kelembapan, dan cahaya. Banyak obat yang cukup stabil, tapi gugus fungsi ester dan
cincin laktam yang terdapat pada bebrapa obat ,rentan terhadap hidrolisis, dan gugus fungsi
seperti katekol dan fenol cukup mudah teroksidasi.

Penguraian orde-nol

Pada kinetika orde-nol, laju penguraian tidak tergantung pada konsentrasi pereaksi. Jadi,
jika tetapan laju untuk penguraian orde nol suatu zat adalah 0,01 mol per jam, lalu, setelah 10
jam , 0,1 mol zat tersebut akan terurai. Jenis penguraian ini umum terjadi pada hodrolisis obat-
obat dalam suspensi atau dalam tablet. Obat tersebut mula-mula berada dalam keadaan padat
sedikit demi sedikit ,melarut pada laju yang lebih kurang vsama dengan laju terurainya obat
dalam larutan, yaitu konsentrasi kesetimbangan didalam larutan bebas tetap konstan.

Penguraian orde-pertama

Kinetika orde-pertama pada penguraian obat telah banyak dipelajari. Jenis penguraian ini
merupakan jenis umum hidrolisis suatu obat didalam larutan. Reaksi-reaksi tersebut adalah
pseudo orde-pertama, karena konsentrasi air biasanya terdapat daalam jumlah yang sangat
banyak yang dianggap konstan meskipun konsentrasib tersebut memnag turut berperan didalam
reaksi tersebut. Pada kjinetika orde-pertama ,tetapan lajku k memiliki unit jam atau detik dan laju
untuk suatu obat ditentukan dengan persamaan :

Dengan A adalah konsentrasi obat, yang akan berubah seiring dengan terjadinya penguraian.
Persamaan ini dapat ditulis sebagai :

Yang juga dapat ditulis sebagai:\


Denagan x adalah jumlah produk yang terurai dan a adalah konsentrasi awal oabat. Dari
npersamaan ini, dengan penggabungan dan pengaturan ulang, dihasilakn persamaan berikut:

Jadi, waktu paruh obat tersebut( waktu yang dibutukhan untuk 50% Obat ssampel terurai, dengan
x adalah a/2) dihasilkan persamaan berikut ini:

Oleh karena itu, untuk aspirin, yang memiliki tetapan laju 0,0133 per jam untuk hidrolisi gugus
esternya 250c dan pH 7,0, waktu paruh dapat dihitung sebagai berikut:

Masa edar suatu oabat, waktu yang dibutuhkan untuk penguraian 10% (dengan x adalah 0,1 a)
dihasolakan dengan persamaan berikut:

Stereokimia obat

Sifat-sifat fisiologis suatu obat ditentukan sedapat mungkin dengan stereokimianya. Ketiga jenis
isomerisme yang ditemukan dalam molekul obat adalah isomerisme geometris, isomerismeoptis,
dan diastereoisomerisme.

Isomerisme geometris

Obat-obat yang memiliki isomer geometris tidak terlalu umum.contoh obat yang memiliki
Isomerisme geometris adalah zimeldin dan isomer geometris.
Diastereosomer

Jika lebih dari satu pusat kiral terdapat dalam suatu molekul, ada kemungkinan merupakan
Diastereosomer adalah captopril. Diastereosomerdalam suatu campuran dapat dipisahkan dengan
metode –metode kromatografi.

Vous aimerez peut-être aussi