Vous êtes sur la page 1sur 9

MAKALAH

PEMBELAJARAN TERPADU DAN TEMATIK

MODEL URUTAN/RANGKAAN (SEQUENCED)

Dosen:

Suniati, M.pd.

Di Susun:

Nama : Ade Darmawan

NIM : 15.24.016693

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Program studi pendidikan teknologi informasi

2017
KATA PENGANTAR

Segala pujian, hormat, dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas segala
berkat, rahmat, dan inspirasi yang diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Model Urutan/Rangkaan Sequenced”. Makalah ini membahas
mengenai salah satu model pembelajaran terpadu, yaitu Model Sequenced. Semoga makalah
ini dapat berguna sebagaimana mestinya. Terima kasih.

Palangkaraya, 24 September 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB IV PEMBAHASAN
D. Pengertian Model Sequenced ............................................................................... 3
E. Pendapat Ahli Mengenai Model Sequenced ......................................................... 3
F. Ciri-Ciri Model Sequenced ................................................................................... 3
G. Kelebihan dan Kekurangan Model Sequenced .................................................... 4
H. Penggunaan Model Sequenced ............................................................................ 4
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ............................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 6
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang.

Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, guru
seharusnya menggunakan berbagai model pembelajaran dalam kelas sehingga dapat tercipta
pembelajaran yang bermakna. Menurut Ausubel (dalam widada, 2004 : 9) belajar bermakna
adalah proses belajar dengan informasi baru yang akan dipelajari peserta didik disusun serta
dihubungkan dengan struktur pengetahuan yang sudah dimiliki. Pada perkembangannya
pembelajaran pada abad 20 ini lebih menitikberatkan pada penyampaian materi yang
dilakukan secara terintegrasi, menyeluruh dan bermanfaat, dimana diasumsikan bahwa setiap
anak mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai ilmu yang diterimanya,
adapun salah satu model yang dapat digunakan adalah model pembelajaran terpadu. Model
pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang dapat dimengerti secara umum sebagai
pendekatan mengajar yang melibatkan konsep-konsep dari beberapa bidang studi untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Siswa mampu memahami konsep-
konsep yang mereka pelajari maupun konsep-konsep yang didapat melalui pengalaman
langsung dan menghubungkannya dengan konsep-konsep yang mereka telah ketahui.
Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan cakupan materi yang akan
dipadukan, yaitu interdisiplin, antardisiplin ilmu, dan integrasi inter dan antar disiplin ilmu.
Pembelajaran terpadu interdisiplin ilmu mengintegrasikan topik-topik, konsep-konsep, yang
terdapat dalam satu rumpun sedangkan pembelajaran terpadu antar disiplin ilmu
mengintegrasikan topik atau konsep dalam berbagai disiplin ilmu. Pembelajaran terpadu pada
hakekatnya kegiatan belajar mengajar dengan memadukan materi dengan beberapa mata
pelajaran atau beberapa topik pelajaran dalam satu tema. Pada pembelajaran terpadu tidak
boleh bertentangan dengan kurikulum yang berlaku tetapi dengan pembelajaran terpadu yang
digunakan harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran dalam
kurikulum.

Model urutan/rangkaian “sequenced”, berdasarkan asal kata “sequenced” adalah


rangkaian, urutan, atau tingkatan. Sequenced adalah susunan bahan ajar yang terdiri atas
topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok yang relevan
dengan tujuan. Model Sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang menekankan
pada urutan karena adanya persamaan-persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya
berbeda. Model sequenced adalah susunan atau urutan pengelompokan kegiatan atau
langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum dengan lebih mengacu
pada ”kapan” dan ”di mana” pokok-pokok bahasan tersebut ditempatkan dan
dilaksanakan. Model sequence adalah proses membelajarkan beberapa konsep yang
hampir sama diajarkan secara bersamaan (konsepnya), sementara salah satu konsep
tersebut tetap diajarkan secara terpisah. Hal itu dilakukan dengan cara mengatur ulang
beberapa topik dan diurutkan agar dapat serupa satu sama lain. Guru dan partner mencoba
untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih
baik bagi siswa yang belajar dari keduanya. Pada model ini kedua disiplin tetap murni.
penekanan khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat keuntungan dari
isi yang terkait.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertan dari model squenced?
2. Bagamana pendapat para ahli mengenai model sequenced?
3. Apa saja ciri-ciri dari model sequenced?
4. Apa kelebihan dan kekurangan model sequenced?
5. Bagaimana penggunaan model sequenced?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Mengemukakan pendapat ahli mengenai model sequenced.
2. Mendeskripsikan ciri-ciri model sequenced.
3. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan model sequenced.
4. Mendeskripsikan penggunaan model sequenced.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Pengertian Model Sequenced
Kata sequence dalam bahasa Indonesia, berarti: (1) urutan, (2) rangkaian, atau (3)
rentetan, sehingga model sequenced dapat diartikan sebagai model urutan/rangkaian.
Dengan artikulasi yang terbatas lintas/antar disiplin ilmu, guru dapat mengatur ulang
urutan topik sehingga unit-unit yang mirip dapat bersinggungan satu sama lain. Dua
disiplin ilmu yang berhubungan dapat diurutkan sehingga isi materi pelajaran dari
keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan mengurutkan topik yang akan diajarkan,
kegiatan masing-masing displin ilmu ini dapat saling meningkatkan satu sama lain. Pada
intinya, satu subjek mengusung yang lainnya dan sebaliknya.

E. Pendapat Ahli Mengenai Model Sequenced


John Adams pernah berkata, “The textbook is not a moral contract that teachers are
obliged to teach—teachers are obliged to teach children.” Artinya, buku teks bukanlah
kontrak moral dimana guru wajib untuk mengajarkan juga guru wajib untuk mengajar anak-
anak. Maksud dari Adams ini yakni dalam menjalankan tugas mengajar, guru tidak harus
terikat pada urutan materi dalam buku, namun guru dapat mengatur ulang urutan materi
pelajaran yang akan diajarkan kepada anak-anak. Urutan baru mungkin akan lebih logis jika
urutan tersebut sejajar dengan isi mata pelajaran antar disiplin ilmu. Akan sangat berguna
bagi siswa dan guru ketika siswa mencari hubungan dasar antar konten. Belajar menjadi lebih
menyeluruh dan karena itu ilmu akan lebih mudah ditransfer.

F. Ciri-Ciri Model Sequenced


Berikut ini adalah ciri-ciri model sequenced.
1. Berpusat pada anak. Siswa lebih mudah memahami konsep karena adanya mata
pelajaran yang saling berkaitan.
2. Konsep dari berbagai bidang studi disajikan dalam suatu proses pembelajaran.
3. Guru bidang studi melakukan kerjasama dengan partner untuk mengurutkan konsep-
konsep yang sama, yang akan diajarkan pada siswa.
G. Kelebihan dan Kekurangan Model Sequenced
1. Kelebihan Model Sequenced.
Melalui penataan ulang urutan topik, bab, dan unit; guru dapat menetapkan prioritas
kurikuler, ini lebih baik daripada harus mengikuti urutan yang ditetapkan oleh redaksi buku
teks. Dengan cara ini, guru dapat membuat keputusan penting mengenai isi materi pelajaran
yang akan diajarkan. Dari sudut pandang siswa, pengurutan yang disengaja pada topik yang
berhubungan antar disiplin ilmu dapat membantu siswa memahami pelajaran mereka baik
pada subjek maupun konten. Pengintegrasian dapat membantu transfer ilmu. Ketika siswa
melihat guru pada area konten yang berbeda, ruangan yang berbeda, periode yang berbeda,
membuat pokok-pokok yang sama, maka siswa dapat memperkuat pengetahuannya dan
mendapat pembelajaran yang lebih bermakna.

2. Kekurangan Model Sequenced.


Sebuah kelemahan dari model sequenced adalah diperlukan kompromi untuk
membentuk model. Guru harus mengalah pada otonomi dalam membuat urutan kurikulum
karena guru bermitra dengan yang lain, artinya guru tidak boleh menang sendiri atau
mementingkan diri sendiri namun guru harus banyak mengalah karena dalam penggunaan
model ini melibatkan dua guru yang bermitra. Untuk urutan yang sesuai dengan kejadian-
kejadian yang terakhir membutuhkan kerjasama yang berkelanjutan dan fleksibilitas yang
tinggi dari semua orang yang area kontennya terlibat. Hal ini tidak semudah kedengarannya.
Namun, dalam waktu yang sangat singkat, bahkan dengan hanya satu sore bersama, mitra
guru dapat dengan mudah melakukan beberapa penataan ulang dan pengurutan sebagai
langkah awal. Jika usaha pertama ini dalam menghubungkan dua area subjek berhasil, maka
dua guru dapat mencoba mengurutkan lebih banyak unit untuk pengajaran paralel.

H. Penggunaan Model Sequenced


Model sequenced berguna pada tahap awal proses integrasi, menggunakan dua bidang
disiplin yang mudah dikaitkan satu sama lain. Guru harus bekerja dengan seorang mitra,
mulai dari membuat daftar isi kurikuler secara terpisah. Kemudian, tim mencoba menyulap
potongan-potongan konten yang terpisah menjadi "cocok" atau urutan beberapa hal
bersinggungan. Guru mencoba menyamakan konten yang berbeda untuk membuat lebih
masuk akal bagi para siswa yang belajar kedua bidang disiplin ilmu tersebut. Dalam model
ini, kedua disiplin ilmu tetap murni. Penekanan khusus masih dalam domain materi pelajaran,
tetapi siswa mendapatkan manfaat dari konten yang terkait.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut.


1. Model sequenced dapat digunakan saat terdapat topik-topik yang relevan dari dua
disiplin ilmu yang berbeda dan topik-topik yang relevan ini diajarkan secara paralel.
2. Pembelajaran dengan menggunakan model sequenced dapat memudahkan siswa
membuat hubungan (connections) dan membuat pembelajaran menjadi bermakna.
Daftar Pustaka

http://eprints.unsri.ac.id/5828/1/Gabungan_Pembelajaran_yang_Menyenagkan.pdf

http://eprints.uny.ac.id/7744/3/bab%202%20-%2008108244161.pdf

Vous aimerez peut-être aussi