Vous êtes sur la page 1sur 3

Sambutan Sosialisasi

SAMBUTAN
KEPALA BADAN PELAYANAN
PERIJINAN TERPADU (BPPT)
KOTA SEMARANG

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera untuk kita semua,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kita masih diberi nikmat kesehatan dan kekuatan
untuk hadir di tempat ini guna mengikuti Kegiatan Sosialisasi Perijinan di
Kecamatan dengan Tema :

“ LAYANAN PERIJINAN BPPT KOTA SEMARANG SEBAGAI UPAYA


PELAYANAN PRIMA “.
Maksud diselenggarakan Kegiatan Sosialisasi Perijinan di Kecamatan ini adalah
untuk Peningkatan kualitas pelayanan perijinan terhadap proses dan mekanisme
perijinan.

Adapun tujuan Kegiatan Sosialisasi ini adalah untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang ke depannya.

Kegiatan Sosialisasi Perijinan di Kecamatan penting dilaksanakan, selain


merupakan salah satu Program Kerja di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Semarang dalam rangka penyebarluasan informasi kepada penerima layanan, juga
dimaksudkan untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurus
izin. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mengurus izin tersebut dapat
berdampak pada perbaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna membantu
kelancaran Pembangunan di Kota Semarang.

Peserta Sosialisasi yang saya hormati,


Sesuai dengan amanat Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik yang lebih lanjut diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, masyarakat perlu
mendapatkan informasi yang benar tentang penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang.

Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan di Kecamatan merupakan salah satu bentuk


Reformasi Birokrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam
menyederhanakan proses pelayanan publik untuk menjawab kebutuhan masyarakat
yang menginginkan pelayanan publik yang transparan, efisien, dan tepat waktu.
Pada prinsipnya, kita akan terus mendorong inovasi perbaikan dan peningkatan
pelayanan perijinan di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang.

Akhir kata, kami berharap para peserta sosialisasi dapat memahami secara baik
materi yang disampaikan oleh para pembicara.
Sekian
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang
Hatta mengatakan, program Gemas merupakan program prioritas. Melalui program
Gemas ini diharapkan semua jenis pelayanan pada masing-masing OPD sampai ke
tingkat kelurahan dan desa harus disertai senyum.
”Khusus hari ini yang dicanangkan di RSUD Salewangan,” ujar Hatta.
Ditambahkan, program yang diluncurkan di RSUD Salewangan ini mewajibkan dari
cleaning service, manajemen, dokter, tenaga media dan non medis sampai direktur
harus disertai dengan senyum. Ke depan, pihaknya akan menyiapkan standar
operasional pelayanan, pengawasan, dan kotak pengaduan.
”Saya berharap program ini diterapkan dan dilaksanakan dengan baik. Jangan
melihat status pasien apakah umum atau BPJS. Jangan langsung ditanyai terkait
administrasi. Tapi dahulukan melayani. Hal-hal pelayanan seperti ini tidak boleh
terulang lagi,” papar Hatta.
Dalam kesempatan ini, Hatta juga menyinggung tentang viral perseteruan antara
dokter jaga IGD dengan anggota DPRD Maros. Menurutnya, semua pihak harus
pandai menahan diri baik pihak anggota DPRD maupun dokter. Agar tidak terjadi
keributan serupa.
”Baik dokter dan DPRD sama-sama punya misi membangun rumah sakit menjadi
lebih baik lagi. Dan itu harus dimulai dari pelayanan yang baik kepada masyarakat,”
pungkas Hatta.
Usai launching Gemas ini, Hatta membagikan pin melayani dengan senyum dan
bersama seluruh jajaran yang hadir juga menandatangani pernyataan kesiapan
melayani dengan senyum. (ari/mir/c)

Artikel SebelumnyaArtikel Terbaru


Program gerakan melayani dengan senyum ini berarti semua jenis pelayanan disemua Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) sampai ketingkat kelurahan dan desa harus disertai dengan senyum.

Menurutnya program ini merupakan salah satu program inovasi untuk mendorong terwujudnya
penyelenggaraan pelayanan publik yang baik.

"Salah satu model pelayanan yang baik adalah dengan menerapkan melayani dengan senyum. Ini
adalah program yang murah dan mudah tetapi memberi dampak psikologis terhadap kedekatan
hubungan antara yang melayani dengan dilayani karena senyum adalah ungkapan bahasa tubuh yang
langsung menyentuh hati sehingga pelayanan tidak akan kehilangan kualitasnya bila dilengkapi dengan
senyum tulus," jelasnya.

Hatta membeberkan, senyum merupakan ikon pelayanan yang berkualitas karena secara psikologis,
senyum adalah tindakan tubuh yang menyehatkan diri sendiri. Selain itu, kata Hatta, senyum kepada
orang lain adalah ibadah yang kecil, murah, mudah, dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan kepada
siapa saja.

"Senyum juga budaya tata krama, sopan santun. karena sebaik apapun sistem layanan publik, teknologi
maupun etos kerja jika tidak dibarengi dengan senyum tulus ikhlas maka akan kehilangan baiknya,"
ungkapnya.

Khusus bagian pelayanan lanjut Hatta, senyum merupakan hal wajib yang dilakukan untuk menambah
kaulitas pelayanan.

"Seringkali kita mendengar ada keluhan khususnya dibagian pelayanan misalnya di Rumah Sakit,
Kependudukan, pengurusan ijin di Sintap yang bagian pelayanan marah-marah, menghadapi masyarakat
dengan muka ketus, dari program ini itu perlahan akan kita hilangkan," bebernya. (rin)

Vous aimerez peut-être aussi