Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SAMBUTAN
KEPALA BADAN PELAYANAN
PERIJINAN TERPADU (BPPT)
KOTA SEMARANG
Adapun tujuan Kegiatan Sosialisasi ini adalah untuk perbaikan dan peningkatan
kinerja Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang ke depannya.
Akhir kata, kami berharap para peserta sosialisasi dapat memahami secara baik
materi yang disampaikan oleh para pembicara.
Sekian
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang
Hatta mengatakan, program Gemas merupakan program prioritas. Melalui program
Gemas ini diharapkan semua jenis pelayanan pada masing-masing OPD sampai ke
tingkat kelurahan dan desa harus disertai senyum.
”Khusus hari ini yang dicanangkan di RSUD Salewangan,” ujar Hatta.
Ditambahkan, program yang diluncurkan di RSUD Salewangan ini mewajibkan dari
cleaning service, manajemen, dokter, tenaga media dan non medis sampai direktur
harus disertai dengan senyum. Ke depan, pihaknya akan menyiapkan standar
operasional pelayanan, pengawasan, dan kotak pengaduan.
”Saya berharap program ini diterapkan dan dilaksanakan dengan baik. Jangan
melihat status pasien apakah umum atau BPJS. Jangan langsung ditanyai terkait
administrasi. Tapi dahulukan melayani. Hal-hal pelayanan seperti ini tidak boleh
terulang lagi,” papar Hatta.
Dalam kesempatan ini, Hatta juga menyinggung tentang viral perseteruan antara
dokter jaga IGD dengan anggota DPRD Maros. Menurutnya, semua pihak harus
pandai menahan diri baik pihak anggota DPRD maupun dokter. Agar tidak terjadi
keributan serupa.
”Baik dokter dan DPRD sama-sama punya misi membangun rumah sakit menjadi
lebih baik lagi. Dan itu harus dimulai dari pelayanan yang baik kepada masyarakat,”
pungkas Hatta.
Usai launching Gemas ini, Hatta membagikan pin melayani dengan senyum dan
bersama seluruh jajaran yang hadir juga menandatangani pernyataan kesiapan
melayani dengan senyum. (ari/mir/c)
Menurutnya program ini merupakan salah satu program inovasi untuk mendorong terwujudnya
penyelenggaraan pelayanan publik yang baik.
"Salah satu model pelayanan yang baik adalah dengan menerapkan melayani dengan senyum. Ini
adalah program yang murah dan mudah tetapi memberi dampak psikologis terhadap kedekatan
hubungan antara yang melayani dengan dilayani karena senyum adalah ungkapan bahasa tubuh yang
langsung menyentuh hati sehingga pelayanan tidak akan kehilangan kualitasnya bila dilengkapi dengan
senyum tulus," jelasnya.
Hatta membeberkan, senyum merupakan ikon pelayanan yang berkualitas karena secara psikologis,
senyum adalah tindakan tubuh yang menyehatkan diri sendiri. Selain itu, kata Hatta, senyum kepada
orang lain adalah ibadah yang kecil, murah, mudah, dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan kepada
siapa saja.
"Senyum juga budaya tata krama, sopan santun. karena sebaik apapun sistem layanan publik, teknologi
maupun etos kerja jika tidak dibarengi dengan senyum tulus ikhlas maka akan kehilangan baiknya,"
ungkapnya.
Khusus bagian pelayanan lanjut Hatta, senyum merupakan hal wajib yang dilakukan untuk menambah
kaulitas pelayanan.
"Seringkali kita mendengar ada keluhan khususnya dibagian pelayanan misalnya di Rumah Sakit,
Kependudukan, pengurusan ijin di Sintap yang bagian pelayanan marah-marah, menghadapi masyarakat
dengan muka ketus, dari program ini itu perlahan akan kita hilangkan," bebernya. (rin)