Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. ANALISIS SWOT
Analisa SWOT berdasarkan permasalahan di Puskesmas Miroto diperoleh hasil sebagai berikut :
STRENGTH (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN)
a. Lingkungan puskesmas bersih dan a. Sarana dan prasarana gizi kurang
nyaman memadai
b. Lokasi puskesmas di tengah kota b. Akses transportasi susah
c. Fasilitas di puskesmas memadai c. Kader kurang disiplin
d. Pelayanan di puskesmas ramah dan d. Parkiran sempit
sopan e. Tidak ada kantin
e. Semua petugas kesehatan
menggunakan masker
f. Tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas cukup
g. Program dari puskesmas sebagian
besar berjalan dengan baik
Masalah I T R P Prioritas
Keterangan :
P=IxTxR Nilai T : Nilai I
P = prioritas masalah 5 = mudah 5= sangat penting
I = pentingnya masalah 3 = sulit 3 = penting
T = kelayakan teknologi 1 = sangat sulit 1 = kurang penting
R = sumber daya yang tersedia Nilai R = skor 1-5
Dari hasil perhitungan yang ditentukan, skor tertinggi pada masalah KEK ibu hamil di
Puskesmas Miroto dengan skor 60.
BAB III
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
A. Strategi
a. Penyuluhan ibu hamil
Penyuluhan dilakukan pada seluruh ibu hamil yang menderita KEK dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang, KEK, ANC, dan hal-hal seputar
kehamilan.
b. Pelatihan kader dan demonstrasi PMT
Pelatihan dan demonstrasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan
kader dalam pengukuran antropometri, memberi motivasi pada kader, dan melatih ibu
hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan status gizi ibu hamil KEK di Puskesmas Miroto
b. Tujuan khusus
- Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai gizi seimbang, KEK, ANC, dan
hal-hal seputar kehamilan.
- Meningkatkan keterampilan dan memberi motivasi pada kader.
- Melatih ibu hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
C. Usulan Kegiatan
Beberapa usulan kegiatan
1. Penyuluhan Ibu Hamil
a. Nama Kegiatan : Penyuluhan Ibu Hamil
b. Tujuan :- Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai gizi
seimbang, KEK, ANC, dan hal-hal seputar kehamilan.
c. Sasaran : Ibu hamil dan wanita usia subur
d. Materi : -Definisi KEK
- Dampak KEK pada ibu hamil
- Pencegahan KEK pada ibu hamil
- Definisi gizi seimbang
- Menjelaskan tentang PUGS
- Menjelaskan pentingnya ANC
- Tanya jawab seputar kehamilan
e. Penyuluh : Ahli gizi dan bidan.
f. Mekanisme : 1. Membuat tim yang terdiri dari Ahli Gizi dan Bidan
sebagai penyuluh.
2.Menentukan jadwal kegiatan (Materi penyuluhan,
Tempat, Waktu, Frekuensi penyuluhan dan Peralatan).
3. Memberikan pre-test mengenai KEK.
4.Melakukan penyuluhan oleh ahli gizi dengan materi yang
terkait gizi seimbang dan KEK.
5. Melakukan penyuluhan mengenai ANC dan Tanya jawab
seputar kehamilan oleh bidan.
6. Memberikan post test mengenai KEK.
g. Metode : CTJ dan questioner.
h. Waktu : 1x/3 bulan
i. Tempat : Aula Puskesmas Miroto
j. Target : Seluruh ibu hamil KEK memahami dan menerapkan
materi yang telah disampaikan oleh penyuluh
k. Anggaran : Rp. 17.000,-
2. Demonstrasi Pembuatan PMT
a. Nama Kegiatan : Pembuatan PMT
b. Tujuan : Melatih ibu hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
c. Sasaran : Ibu Hamil
d. Petugas : Ahli gizi dan kader posyandu
e. Mekanisme :1. Membentuk tim yang terdiri dari Ahli Gizi dan Kader
Posyandu.
2. Menentukan jadwal kegiatan demonstrasi pembuatan
PMT (Tempat, Waktu, Frekuensi demonstrasi dan
Peralatan).
4. Ahli Gizi dan kader mendemonstrasikan contoh PMT
untuk ibu hamil.
5. Beberapa ibu hamil diminta untuk mempraktekkan
pembuatan PMT
f. Metode : Demonstrasi dan praktek
g. Target : Ibu hamil mampu mempraktekkan pembuatan PMT
h. Waktu : 1x/3 bulan
i. Tempat : Posyandu
j. Anggaran : Rp. 50.000
3. Pelatihan kader
a. Nama Kegiatan : Pelatihan Kader
b. Tujuan :1. Meningkatkan keterampilan kader dalam pengukuran
antropometri.
2. Memberi motivasi pada kader.
c. Sasaran : Kader Posyandu
d. Petugas : Ahli gizi
e. Mekanisme : 1. Melatih kader dalam pengukuran antropometri
2. Memberi motivasi pada kader
f. Metode : Praktek dan Tanya jawab.
g. Waktu : 1/3 bulan
h. Tempat : Posyandu
i. Target : Kader termotivasi dan terampil dalam melakukan
antropometri
j. Anggaran : Rp 6.000,-
D. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan Monitoring Evaluasi
Penyuluhan ibu hamil 1. Memantau kehadiran ibu hamil yang mengikuti 1. 90% ibu hamil hadir dalam
penyuluhan melalui daftar hadir. penyuluhan.
2. Mengawasi jalannya penyuluhan, pre test, dan post test. 2. Hasil post test lebih tinggi
dari pada hasil pre test
3. Pengetahuan ibu hamil
meningkat.
Demonstrasi pembuatan PMT 1.Mengawasi jalannya demonstrasi Ibu hamil mampu membuat
PMT secara mandiri
Pelatihan kader 1. Memantau kehadiran kader yang mengikuti pelatihan 1.90% kader hadir dalam
2.Mengawasi jalannya pelatihan kader pelatihan
2.Kader terampil dalam
pengukuran antropometri.
3.Kader termotivasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi, dimana
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau lebih zat gizi
(Helena, 2013).
Depkes RI (2002) menyatakan bahwa, kurang energi kronis merupakan keadaan
dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur
(WUS) dan pada ibu hamil.
Kualitas bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi oleh keadaan ibu sebelum dan
selama hamil. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin
tersebut akan mempunyai konsekuensi yang kurang menguntungkan dalam kehidupan
berikutnya (Misaroh & Praverawati, 2010). Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia
mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan
dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya ibu hamil mempunyai resiko lebih
besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan,
persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Depkes
RI, 2004).
Ibu hamil yang beresiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran lingkar
lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm. Selain itu adanya masalah gizi timbul karena
adanya perilaku gizi yang salah. Perilaku gizi yang salah adalah ketidakseimbangan
antara konsumsi zat gizi dan kecukupan gizi. Jika seseorang mengkonsumsi zat gizi
kurang dari kebutuhan gizinya, maka orang itu akan mengalami gizi kurang (Khomsan
dan Anwar, 2008).
Faktor penyebab langsung ibu hamil KEK adalah konsumsi gizi yang tidak cukup
dan penyakit. Pola konsumsi dapat mempengaruhi status kesehatan ibu, dimana pola
konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan suatu gangguan kesehatan atau penyakit
pada ibu hamil. Ibu hamil dengan kekurangan asupan karbohidrat, protein, dan zat besi
kemungkinan besar akan mengalami KEK. Kondisi sistem imun ibu hamil menurun,
sedangkan sistem metabolisme meningkat juga akan menyebabkan ibu hamil menderita
KEK (Djamaliah, 2008).
Menurut Baliwati (2004), faktor penyebab tidak langsung ibu hamil KEK adalah
diantaranya persediaan makanan yang tidak cukup dapat disebabkan oleh faktor
pendapatan keluarga yang kurang sehingga jarang mengkonsumsi makanan yang bergizi,
akses terhadap bahan makanan yang susah didapatkan. Sanitasi lingkungan dan sarana
kesehatan yang berada disekitar lingkungantempat tinggal tidak memadahi juga menjadi
salah satu penyebabnya. Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas
janin atau anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak
memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi
yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya), dengan
mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi dan janin yang dikandung.
Pengukuran mid-upper-arm circumference (MUAC) atau yang lebih dikenal
LILA digunakan untuk melihat perubahan secara parallel dalam masa otot sehingga
bermanfaat untuk mendiagnosis kekurangan gizi. Sedangkan menurut Depkes (1994),
pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk mengetahui KEK pada WUS. Pengukuran
LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA artinya wanita
tersebut mempunyai risiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR). BBLR mempunyai risiko kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak.
Menurut Lubis (2003), dampak yang dapat ditimbulkan dari ibu dengan KEK,
antara lain:
1) Dampak pada ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu,
antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal,
dan terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu.
2) Dampak pada persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan premature atau sebelum waktunya, perdarahan post-
partum, serta persalinan dengan tindakan operasi Caesar cenderung meningkat.
3) Dampak pada janin
Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan dan lahir dengan BBLR.
Puskesmas Miroto terdapat ibu hamil berjumlah b651 orang dan yang
menderita KEK ibu hamil tercatat 42 orang. Berdasarkan data dari Puskesmas
Miroto per September 2018 adalah 7,5% dan jumlah ini diatas target DKK
Semarang per September 2018 yaitu 3,9%. Masalah lain yang juga muncul di
Puskesmas Miroto adalah masalah ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan
berdasarkan data dari Puskesmas Miroto sebesar 14,28%. Jumlah ini masih
dibawah target DKK Semarang per September 2018 yaitu 65,2%.
Dari beberapa masalah yang muncul di Puskesmas Miroto, setelah
dilakukan perhitungan prioritas masalah dengan menggunakan rumus PITR
didapatkan hasil prioritas masalah utama di Puskesmas Miroto adalah ibu hamil
KEK. Terdapat 3 strategi untuk meningkatkan status gizi ibu hamil KEK yaitu
penyuluhan ibu hamil, demonstrasi pembuatan PMT, dan pelatihan kader.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ali Khomsan dan Faisal Anwar. 2008 Sehat Itu Mudah. Hikmah. Jakarta.
Baliwati, Y. F. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi, Cetakan I. Penerbit Swadaya.
Jakarta.
Depkes RI.1994. Pedoman Penggunaan Alat Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA) pada
Wanita Usia Subur. Jakarta.
Depkes RI. 2002. Asuhan Persalinan Normal. JHPIEGO. Jakarta.
Depkes RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Djamaliah. 2008. Faktor-Faktor yang Beruhubungan dengan Kekurangan Energi
Kronis Pada Ibu Hamil. www.journal.unhas.ac.id. Diakses Tanggal 15 Oktober 2018 Jam
21.00 WIB.
Helena, 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola
Makan dalam pemenuhan Gizi. www. repository.usu.ac.id. Diakses Tanggal 15 Oktober
2018, Jam 21.15 WIB.
Lubis, Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang
Dilahirkan. Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pasca Sarjana S3 IPB November
2003. Bogor.
Proverawati dan Misaroh. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Nuha
Medika. Yogyakarta.
Lampiran 1. Anggaran Dana
No Kegiatan Rincian Volume Satuan Jumlah
1. Penyuluhan Print 4 lembar Rp 500 Rp 2000
mengenai KEK Fotocopy 85 lembar Rp 200 Rp 17.000
pada ibu hamil
2. Demonstrasi Kentang 200 gr Rp 5000 Rp 10.000
pembuatan PMT Ubi ungu 25 gr Rp. 4000 Rp. 4000
Tepung 175 gr Rp 2500 Rp 2500
terigu
Tepung 16 gr Rp 1000 Rp 1000
meizena
Keju 50 gr Rp 6000 Rp 6000
Gula pasir 100 gr Rp 2500 Rp 2500
Telur 2 butir Rp 2000 Rp 4000
ayam
Susu 25 gr Rp 3000 Rp 3000
bubuk
Butter 150 gr Rp 8000 Rp 8000
Garam 8 gr Rp 500 Rp 500
Minyak ½ liter Rp 6500 Rp 6500
3. Pelatihan kader Print 2 lembar Rp 500 Rp 1000
mengenai Pulpen 2 buah Rp 2500 Rp 5000
deteksi dini Power - - -
KEK pada point
wanita usia
subur
4. Peningkatan Print 2 lembar Rp 500 Rp 1000
pengetahuan Pulpen 2 buah Rp 2500 Rp 5000
mengenai ANC Power - - -
pada ibu hamil point
Lampiran 2. Soal Pre test dan Post test
Bahan-bahan :
Kentang 200 gr
Maizena 2 sdm
Keju parut 50 gr
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Cara membuat
Meal analysis: energy 394,2 kcal (100 %), carbohydrate 57,8 g (100 %)
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 394,2 kcal 2036,3 kcal 19 %
water 21,7 g 2700,0 g 1%
protein 20,0 g(20%) 60,1 g(12 %) 33 %
fat 9,3 g(21%) 69,1 g(< 30 %) 13 %
carbohydr. 57,8 g(59%) 290,7 g(> 55 %) 20 %
dietary fiber 3,1 g 30,0 g 10 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 0,3 g 10,0 g 3%
cholesterol 21,5 mg - -
Vit. A 109,0 µg 800,0 µg 14 %
carotene 0,1 mg - -
Vit. E (eq.) 0,3 mg 12,0 mg 2%
Vit. B1 0,2 mg 1,0 mg 24 %
Vit. B2 0,3 mg 1,2 mg 24 %
Vit. B6 0,7 mg 1,2 mg 54 %
tot. fol.acid 38,0 µg 400,0 µg 10 %
Vit. C 26,0 mg 100,0 mg 26 %
sodium 411,4 mg 2000,0 mg 21 %
potassium 832,5 mg 3500,0 mg 24 %
calcium 460,3 mg 1000,0 mg 46 %
magnesium 65,5 mg 310,0 mg 21 %
phosphorus 402,1 mg 700,0 mg 57 %
iron 1,1 mg 15,0 mg 7%
zinc 2,9 mg 7,0 mg 41 %
Lampiran 4. Resep dan nilai gizi Biskuit Taro
Bahan :
1. 175 gr tepung terigu
2. 150 gr butter
3. 25 gr ubi ungu
4. 100 gr gula pasir
5. 2 butir kuning telur
6. 25 gr susu bubuk
Cara membuat :
- Masukkan butter dan gula pasir kemudian dikocok hingga lembut, kemudian masukkan
kuning telur kemudian kocok hingga rata
- Masukkan ubi ungu yang telah direbus dan tepung terigu kemudian uleni adonan hingga
tercampur rata
- Setelah rata adonan di bentuk dengan cetakan segitiga lalu di letakkan dalam adonan
- Panggang adonan biskuit taro hingga matang dan siap disajikan
=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________
Meal analysis: energy 2335,3 kcal (100 %), carbohydrate 254,3 g (100 %)
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 2335,3 kcal 2036,3 kcal 115 %
water 23,0 g 2700,0 g 1%
protein 28,9 g(5%) 60,1 g(12 %) 48 %
fat 135,5 g(51%) 69,1 g(< 30 %) 196 %
carbohydr. 254,3 g(44%) 290,7 g(> 55 %) 87 %
dietary fiber 5,1 g 30,0 g 17 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 5,8 g 10,0 g 58 %
cholesterol 631,5 mg - -
Vit. A 1246,5 µg 800,0 µg 156 %
carotene 0,6 mg - -
Vit. E (eq.) 5,9 mg 12,0 mg 49 %
Vit. B1 0,3 mg 1,0 mg 34 %
Vit. B2 0,4 mg 1,2 mg 33 %
Vit. B6 0,3 mg 1,2 mg 24 %
tot. fol.acid 75,0 µg 400,0 µg 19 %
Vit. C 13,1 mg 100,0 mg 13 %
sodium 136,6 mg 2000,0 mg 7%
potassium 609,3 mg 3500,0 mg 17 %
calcium 260,7 mg 1000,0 mg 26 %
magnesium 73,2 mg 310,0 mg 24 %
phosphorus 449,8 mg 700,0 mg 64 %
iron 5,7 mg 15,0 mg 38 %
zinc 3,0 mg 7,0 mg 43 %
Keterangan :
Setiap kemasan PMT Ibu hamil KEK (3 keping/60gr) makanan tambahan ibu hamil mengandung
minimum 270 kal, minimum 6gr protein, minimum 12gr lemak,makanan tambahan ibu hamil di
perkaya 11 macam vitamin ( A, D, E, B1, B2, B3, B5, B12 , C , Asam Folat )dan 7 macam
mineral ( Besi, Natrium ,Kalsium, Seng, iodium, Fosfor, Selenium) (Kemenkes RI, 2017).
Lampiran 5. Contoh penerapan pola makan bagi ibu hamil
No Nama Alamat
Lampiran 6. Daftar Hadir Kader
No Nama Alamat