Vous êtes sur la page 1sur 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Miroto


Puskesmas Miroto merupakan sebuah lembaga kesehatan yang berada dibawah
Kementerian Kesehatan yang terletak di Jalan Taman Seteran Barat No 3, Semarang
Tengah.
Puskesmas Miroto berdiri pada tahun 1982 dengan luas tanah 900 m2 dan luas
bangunan 400 m2 dengan luas keseluruhan 276.472 Ha. Bangunan yang menjadi
tempat pelayanan dalam puskesmas Miroto memiliki 1 lantai yang dibagi menjadi
beberapa ruangan, diantaranya adalah Ruangan Administrasi / loket, Ruangan KIA,
Ruangan gigi dan mulut, Ruangan Promkes dan Sanitasi, Ruangan Laboratorium,
Gudang Obat, Ruangan Gizi, Ruangan tata usaha, Ruangan BP/ Pemeriksaan umum,
Ruangan Farmasi, Kamar mandi. Beberapa ruangan tersebut digunakan untuk
melayani pasien, namun Puskesmas Miroto tidak memiliki kantin, dan parkiran
sempit. Puskesmas Miroto memiliki jam kerja dari mulai jam 7 pagi sampai dengan
jam 12 siang namun untuk karyawan yang ada di Puskesmas Miroto baru boleh
pulang setelah jam 2 siang.
Secara administratif, Puskesmas Miroto membawahi 6 kelurahan yaitu Kelurahan
Miroto, Kelurahan Gabahan, Kelurahan Brumbungan, Kelurahan Jagalan, Kelurahan
Karangkidul, dan Kelurahan Pekunden. Jumlah penduduk di wilayah UPTD
Puskesmas Miroto pada tahun 2017 adalah 31.134 jiwa terdiri dari 15.110 jiwa
penduduk laki-laki dan 16.291 jiwa penduduk perempuan.
Jumlah penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Miroto pada tahun 2017 adalah
31.134 jiwa terdiri dari 15.110 jiwa penduduk laki–laki dan 16.024 jiwa penduduk
perempuan, dengan jumlah penduduk terbanyak berada di Kelurahan Gabahan yaitu
7.299 jiwa. Jenis pekerjaan paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Miroto adalah
Karyawan swasta yaitu 32,24%. Hal ini karena di wilayah kerja Puskesmas Miroto
merupakan pusat kota dan dekat dengan tempat stasiun, pusat oleh-oleh, dan mall,
sehingga banyak yang berprofesi sebagai pengusaha/pedagang/wiraswata, yaitu
sebanyak 2.351 orang. Sedangkan profesi sebagi dosen dan guru adalah yang terkecil
jumlahnya.
Batasan wilayah administrative UPTD Puskesmas Miroto adalah sebagai
berikut:
1. Sebelah Utara : Jl. Petempen dan Jl. Mataram Semarang
2. Sebelah Selatan : Jl. Pandanaran dan Jl. A. Yani Semarang
3. Sebelah Barat : Jl. Pemuda Semarang
4. Sebelah Timur : Jl. MT. Haryono Semarang
Akses menuju ke Puskesmas Miroto sulit dijangkau karena Puskesmas Miroto
bertempat lingkup perumahan sehingga menyebabkan tidak adanya kendaraan umum
masuk di jalan Puskemas. Lokasi Puskesmas Miroto yang dekat dengan RS
Telogorejo memungkinkan timbulnya persaingan antar instansi kesehatan.
Puskesmas Miroto membawahi 27 posyandu dengan jumlah kader sebanyak 177
orang dengan kader aktif 2 laki-laki dan 158 perempuan, pelatihan kader tidak
terjadwal, hanya dilakukan apabila ada program yang akan dilaksanakan.
Terdapat beberapa pelayanan yang disediakan di Puskesmas Miroto diantaranya
yaitu pelayanan KIA, pelayanan imunisasi, pelayanan KB, dan pengadaan kelas ibu
hamil (1x/bulan).
Ada pula beberapa program gizi, antara lain penyuluhan, PKG, Kadarzi,
garam yodium, Vitamin A balita, Vitamin A bumil, pelacakan gizi, Optim, distribusi
Fe remaja putri, PMT bumil, PMT balita, pendataan ASI eksklusif, pembinaan
posyandu, pendampingan gizi bumil, SDIDTK, dan dokter kecil.
Berdasarkan data Balai Pemeriksaan Umum di Puskesmas Miroto pada
September 2018, terdapat 10 besar penyakit yaitu Hipertensi (21,35%), ISPA
(16,45%), DM tidak tergantung insulin (9,16%), Arthritis (9,06%), Dernatitis
(6,04%), Gastritis dan duodenitis (8,22%), Sindrom nyeri kepala (8,12%), Demam
yang sebabnya tidak diketahui (6,97%), Faringitis akut (6,77%), dan Abses, Furunkel,
dan Karbonkelkutan (5%).
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

1. ANALISIS SWOT
Analisa SWOT berdasarkan permasalahan di Puskesmas Miroto diperoleh hasil sebagai berikut :
STRENGTH (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN)
a. Lingkungan puskesmas bersih dan a. Sarana dan prasarana gizi kurang
nyaman memadai
b. Lokasi puskesmas di tengah kota b. Akses transportasi susah
c. Fasilitas di puskesmas memadai c. Kader kurang disiplin
d. Pelayanan di puskesmas ramah dan d. Parkiran sempit
sopan e. Tidak ada kantin
e. Semua petugas kesehatan
menggunakan masker
f. Tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas cukup
g. Program dari puskesmas sebagian
besar berjalan dengan baik

OPPORTUNITY (PELUANG) THREAT (ANCAMAN)


a. Ada kerjasama antara lintas jalur a. Adanya kompetitor instansi
sektoral dalam penanganan masalah pelayanan kesehatan lain
gizi di puskesmas dan pemerintah b. Beberapa kader kurang disiplin
b. Warga merespon setiap kegiatan
dengan baik
c. Sebagian besar (90,39%) kader
posyandu aktif
2. PRORITAS MASALAH
Masalah yang muncul di Puskesmas Miroto adalah sebagai berikut :
1. KEK ibu hamil 7,5 %
2. ASI Eksklusif 14,28 %
No Masalah Prevalensi Target Keterangan
1 KEK 7,5 % 3,9 % Masalah
2 ASI Ekslusif 14,28 % 65,2 % Masalah

Masalah I T R P Prioritas

KEK ibu hamil 5 4 3 60 I


ASI Ekslusif 4 3 3 36 II

Keterangan :
P=IxTxR Nilai T : Nilai I
P = prioritas masalah 5 = mudah 5= sangat penting
I = pentingnya masalah 3 = sulit 3 = penting
T = kelayakan teknologi 1 = sangat sulit 1 = kurang penting
R = sumber daya yang tersedia Nilai R = skor 1-5
Dari hasil perhitungan yang ditentukan, skor tertinggi pada masalah KEK ibu hamil di
Puskesmas Miroto dengan skor 60.
BAB III
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
A. Strategi
a. Penyuluhan ibu hamil
Penyuluhan dilakukan pada seluruh ibu hamil yang menderita KEK dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang, KEK, ANC, dan hal-hal seputar
kehamilan.
b. Pelatihan kader dan demonstrasi PMT
Pelatihan dan demonstrasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan
kader dalam pengukuran antropometri, memberi motivasi pada kader, dan melatih ibu
hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan status gizi ibu hamil KEK di Puskesmas Miroto
b. Tujuan khusus
- Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai gizi seimbang, KEK, ANC, dan
hal-hal seputar kehamilan.
- Meningkatkan keterampilan dan memberi motivasi pada kader.
- Melatih ibu hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
C. Usulan Kegiatan
Beberapa usulan kegiatan
1. Penyuluhan Ibu Hamil
a. Nama Kegiatan : Penyuluhan Ibu Hamil
b. Tujuan :- Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai gizi
seimbang, KEK, ANC, dan hal-hal seputar kehamilan.
c. Sasaran : Ibu hamil dan wanita usia subur
d. Materi : -Definisi KEK
- Dampak KEK pada ibu hamil
- Pencegahan KEK pada ibu hamil
- Definisi gizi seimbang
- Menjelaskan tentang PUGS
- Menjelaskan pentingnya ANC
- Tanya jawab seputar kehamilan
e. Penyuluh : Ahli gizi dan bidan.
f. Mekanisme : 1. Membuat tim yang terdiri dari Ahli Gizi dan Bidan
sebagai penyuluh.
2.Menentukan jadwal kegiatan (Materi penyuluhan,
Tempat, Waktu, Frekuensi penyuluhan dan Peralatan).
3. Memberikan pre-test mengenai KEK.
4.Melakukan penyuluhan oleh ahli gizi dengan materi yang
terkait gizi seimbang dan KEK.
5. Melakukan penyuluhan mengenai ANC dan Tanya jawab
seputar kehamilan oleh bidan.
6. Memberikan post test mengenai KEK.
g. Metode : CTJ dan questioner.
h. Waktu : 1x/3 bulan
i. Tempat : Aula Puskesmas Miroto
j. Target : Seluruh ibu hamil KEK memahami dan menerapkan
materi yang telah disampaikan oleh penyuluh
k. Anggaran : Rp. 17.000,-
2. Demonstrasi Pembuatan PMT
a. Nama Kegiatan : Pembuatan PMT
b. Tujuan : Melatih ibu hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
c. Sasaran : Ibu Hamil
d. Petugas : Ahli gizi dan kader posyandu
e. Mekanisme :1. Membentuk tim yang terdiri dari Ahli Gizi dan Kader
Posyandu.
2. Menentukan jadwal kegiatan demonstrasi pembuatan
PMT (Tempat, Waktu, Frekuensi demonstrasi dan
Peralatan).
4. Ahli Gizi dan kader mendemonstrasikan contoh PMT
untuk ibu hamil.
5. Beberapa ibu hamil diminta untuk mempraktekkan
pembuatan PMT
f. Metode : Demonstrasi dan praktek
g. Target : Ibu hamil mampu mempraktekkan pembuatan PMT
h. Waktu : 1x/3 bulan
i. Tempat : Posyandu
j. Anggaran : Rp. 50.000
3. Pelatihan kader
a. Nama Kegiatan : Pelatihan Kader
b. Tujuan :1. Meningkatkan keterampilan kader dalam pengukuran
antropometri.
2. Memberi motivasi pada kader.
c. Sasaran : Kader Posyandu
d. Petugas : Ahli gizi
e. Mekanisme : 1. Melatih kader dalam pengukuran antropometri
2. Memberi motivasi pada kader
f. Metode : Praktek dan Tanya jawab.
g. Waktu : 1/3 bulan
h. Tempat : Posyandu
i. Target : Kader termotivasi dan terampil dalam melakukan
antropometri
j. Anggaran : Rp 6.000,-
D. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan Monitoring Evaluasi
Penyuluhan ibu hamil 1. Memantau kehadiran ibu hamil yang mengikuti 1. 90% ibu hamil hadir dalam
penyuluhan melalui daftar hadir. penyuluhan.
2. Mengawasi jalannya penyuluhan, pre test, dan post test. 2. Hasil post test lebih tinggi
dari pada hasil pre test
3. Pengetahuan ibu hamil
meningkat.

Demonstrasi pembuatan PMT 1.Mengawasi jalannya demonstrasi Ibu hamil mampu membuat
PMT secara mandiri
Pelatihan kader 1. Memantau kehadiran kader yang mengikuti pelatihan 1.90% kader hadir dalam
2.Mengawasi jalannya pelatihan kader pelatihan
2.Kader terampil dalam
pengukuran antropometri.
3.Kader termotivasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi, dimana
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau lebih zat gizi
(Helena, 2013).
Depkes RI (2002) menyatakan bahwa, kurang energi kronis merupakan keadaan
dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur
(WUS) dan pada ibu hamil.
Kualitas bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi oleh keadaan ibu sebelum dan
selama hamil. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin
tersebut akan mempunyai konsekuensi yang kurang menguntungkan dalam kehidupan
berikutnya (Misaroh & Praverawati, 2010). Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia
mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan
dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya ibu hamil mempunyai resiko lebih
besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan,
persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Depkes
RI, 2004).
Ibu hamil yang beresiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran lingkar
lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm. Selain itu adanya masalah gizi timbul karena
adanya perilaku gizi yang salah. Perilaku gizi yang salah adalah ketidakseimbangan
antara konsumsi zat gizi dan kecukupan gizi. Jika seseorang mengkonsumsi zat gizi
kurang dari kebutuhan gizinya, maka orang itu akan mengalami gizi kurang (Khomsan
dan Anwar, 2008).
Faktor penyebab langsung ibu hamil KEK adalah konsumsi gizi yang tidak cukup
dan penyakit. Pola konsumsi dapat mempengaruhi status kesehatan ibu, dimana pola
konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan suatu gangguan kesehatan atau penyakit
pada ibu hamil. Ibu hamil dengan kekurangan asupan karbohidrat, protein, dan zat besi
kemungkinan besar akan mengalami KEK. Kondisi sistem imun ibu hamil menurun,
sedangkan sistem metabolisme meningkat juga akan menyebabkan ibu hamil menderita
KEK (Djamaliah, 2008).
Menurut Baliwati (2004), faktor penyebab tidak langsung ibu hamil KEK adalah
diantaranya persediaan makanan yang tidak cukup dapat disebabkan oleh faktor
pendapatan keluarga yang kurang sehingga jarang mengkonsumsi makanan yang bergizi,
akses terhadap bahan makanan yang susah didapatkan. Sanitasi lingkungan dan sarana
kesehatan yang berada disekitar lingkungantempat tinggal tidak memadahi juga menjadi
salah satu penyebabnya. Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas
janin atau anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak
memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi
yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya), dengan
mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi dan janin yang dikandung.
Pengukuran mid-upper-arm circumference (MUAC) atau yang lebih dikenal
LILA digunakan untuk melihat perubahan secara parallel dalam masa otot sehingga
bermanfaat untuk mendiagnosis kekurangan gizi. Sedangkan menurut Depkes (1994),
pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk mengetahui KEK pada WUS. Pengukuran
LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA artinya wanita
tersebut mempunyai risiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR). BBLR mempunyai risiko kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak.
Menurut Lubis (2003), dampak yang dapat ditimbulkan dari ibu dengan KEK,
antara lain:
1) Dampak pada ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu,
antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal,
dan terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu.
2) Dampak pada persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan premature atau sebelum waktunya, perdarahan post-
partum, serta persalinan dengan tindakan operasi Caesar cenderung meningkat.
3) Dampak pada janin
Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan dan lahir dengan BBLR.
Puskesmas Miroto terdapat ibu hamil berjumlah b651 orang dan yang
menderita KEK ibu hamil tercatat 42 orang. Berdasarkan data dari Puskesmas
Miroto per September 2018 adalah 7,5% dan jumlah ini diatas target DKK
Semarang per September 2018 yaitu 3,9%. Masalah lain yang juga muncul di
Puskesmas Miroto adalah masalah ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan
berdasarkan data dari Puskesmas Miroto sebesar 14,28%. Jumlah ini masih
dibawah target DKK Semarang per September 2018 yaitu 65,2%.
Dari beberapa masalah yang muncul di Puskesmas Miroto, setelah
dilakukan perhitungan prioritas masalah dengan menggunakan rumus PITR
didapatkan hasil prioritas masalah utama di Puskesmas Miroto adalah ibu hamil
KEK. Terdapat 3 strategi untuk meningkatkan status gizi ibu hamil KEK yaitu
penyuluhan ibu hamil, demonstrasi pembuatan PMT, dan pelatihan kader.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Ali Khomsan dan Faisal Anwar. 2008 Sehat Itu Mudah. Hikmah. Jakarta.
Baliwati, Y. F. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi, Cetakan I. Penerbit Swadaya.
Jakarta.
Depkes RI.1994. Pedoman Penggunaan Alat Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA) pada
Wanita Usia Subur. Jakarta.
Depkes RI. 2002. Asuhan Persalinan Normal. JHPIEGO. Jakarta.
Depkes RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Djamaliah. 2008. Faktor-Faktor yang Beruhubungan dengan Kekurangan Energi
Kronis Pada Ibu Hamil. www.journal.unhas.ac.id. Diakses Tanggal 15 Oktober 2018 Jam
21.00 WIB.
Helena, 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola
Makan dalam pemenuhan Gizi. www. repository.usu.ac.id. Diakses Tanggal 15 Oktober
2018, Jam 21.15 WIB.
Lubis, Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang
Dilahirkan. Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pasca Sarjana S3 IPB November
2003. Bogor.
Proverawati dan Misaroh. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Nuha
Medika. Yogyakarta.
Lampiran 1. Anggaran Dana
No Kegiatan Rincian Volume Satuan Jumlah
1. Penyuluhan Print 4 lembar Rp 500 Rp 2000
mengenai KEK Fotocopy 85 lembar Rp 200 Rp 17.000
pada ibu hamil
2. Demonstrasi Kentang 200 gr Rp 5000 Rp 10.000
pembuatan PMT Ubi ungu 25 gr Rp. 4000 Rp. 4000
Tepung 175 gr Rp 2500 Rp 2500
terigu
Tepung 16 gr Rp 1000 Rp 1000
meizena
Keju 50 gr Rp 6000 Rp 6000
Gula pasir 100 gr Rp 2500 Rp 2500
Telur 2 butir Rp 2000 Rp 4000
ayam
Susu 25 gr Rp 3000 Rp 3000
bubuk
Butter 150 gr Rp 8000 Rp 8000
Garam 8 gr Rp 500 Rp 500
Minyak ½ liter Rp 6500 Rp 6500
3. Pelatihan kader Print 2 lembar Rp 500 Rp 1000
mengenai Pulpen 2 buah Rp 2500 Rp 5000
deteksi dini Power - - -
KEK pada point
wanita usia
subur
4. Peningkatan Print 2 lembar Rp 500 Rp 1000
pengetahuan Pulpen 2 buah Rp 2500 Rp 5000
mengenai ANC Power - - -
pada ibu hamil point
Lampiran 2. Soal Pre test dan Post test

Soal Pre test dan Post test


A. Identitas
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
B. Kekurangan Energi Kronis
LILA ibu : cm
C. Pengetahuan :
1. Apabila ibu mengalami kekurangan makanan yang berlangsung menahun
mengakibatkan ibu menderita ……
a. Kekurangan Vitamin A
b. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
c. Kekurangan asam folat
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah…..
a. Jumlah asupan makan dan infeksi
b. Pola tidur
c. Kurang Olahrga
3. Akibat dari Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada waktu kehamilan apa yang akan
terjadi pada janin …..
a. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
b. Perkembangan otak janin baik
c.Bayi lahir dengan berat badan normal
4. Apa yang dapat mempengaruhi terjadinya KEK, Kecuali …….
a. Jarak kehamilan
b. Berat badan ibu hamil
c. Usia suami
5. Apa manfaat dari mengkonsumsi makanan beranekaragam pada ibu hamil …..
a. Melengkapi asupan zat gizi yang belum terpenuhi
b. Menggemukkan
c. Meningkat berat badan
Lampiran 3. Resep dan nilai gizi Potato & cheese

Bahan-bahan :

Kentang 200 gr

Maizena 2 sdm

Keju parut 50 gr

Garam secukupnya

Merica secukupnya

Cara membuat

1. Rebus / Kukus kentang, dihancurkan


2. Tambahkan maizena, keju parut, garam, merica
3. Aduk hingga tercampur semua, bentuk dengan tangan
4. Panaskan minyak, api sedang cenderung kecil. Goreng pelan2 sampai terbentuk kulitnya,
jangan sering dibolak balik.
5. Angkat, hidangkan.
Nilai Gizi Potato Cheese
=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

kentang 200 g 185,9 kcal 43,2 g


tepung maizena 16 g 61,0 kcal 14,6 g
Hard cheese 50 g 147,3 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 394,2 kcal (100 %), carbohydrate 57,8 g (100 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 394,2 kcal 2036,3 kcal 19 %
water 21,7 g 2700,0 g 1%
protein 20,0 g(20%) 60,1 g(12 %) 33 %
fat 9,3 g(21%) 69,1 g(< 30 %) 13 %
carbohydr. 57,8 g(59%) 290,7 g(> 55 %) 20 %
dietary fiber 3,1 g 30,0 g 10 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 0,3 g 10,0 g 3%
cholesterol 21,5 mg - -
Vit. A 109,0 µg 800,0 µg 14 %
carotene 0,1 mg - -
Vit. E (eq.) 0,3 mg 12,0 mg 2%
Vit. B1 0,2 mg 1,0 mg 24 %
Vit. B2 0,3 mg 1,2 mg 24 %
Vit. B6 0,7 mg 1,2 mg 54 %
tot. fol.acid 38,0 µg 400,0 µg 10 %
Vit. C 26,0 mg 100,0 mg 26 %
sodium 411,4 mg 2000,0 mg 21 %
potassium 832,5 mg 3500,0 mg 24 %
calcium 460,3 mg 1000,0 mg 46 %
magnesium 65,5 mg 310,0 mg 21 %
phosphorus 402,1 mg 700,0 mg 57 %
iron 1,1 mg 15,0 mg 7%
zinc 2,9 mg 7,0 mg 41 %
Lampiran 4. Resep dan nilai gizi Biskuit Taro

Resep Biskuit Taro

Bahan :
1. 175 gr tepung terigu
2. 150 gr butter
3. 25 gr ubi ungu
4. 100 gr gula pasir
5. 2 butir kuning telur
6. 25 gr susu bubuk

Cara membuat :
- Masukkan butter dan gula pasir kemudian dikocok hingga lembut, kemudian masukkan
kuning telur kemudian kocok hingga rata
- Masukkan ubi ungu yang telah direbus dan tepung terigu kemudian uleni adonan hingga
tercampur rata
- Setelah rata adonan di bentuk dengan cetakan segitiga lalu di letakkan dalam adonan
- Panggang adonan biskuit taro hingga matang dan siap disajikan

=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

tepung terigu 175 g 637,0 kcal 133,5 g


Butter 150 g 1111,7 kcal 0,9 g
ubi jalar ungu 25 g 28,0 kcal 6,6 g
gula pasir 100 g 387,0 kcal 99,9 g
telur ayam bagian kuning 20 g 55,6 kcal 0,5 g
tepung susu 25 g 116,0 kcal 12,9 g

Meal analysis: energy 2335,3 kcal (100 %), carbohydrate 254,3 g (100 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 2335,3 kcal 2036,3 kcal 115 %
water 23,0 g 2700,0 g 1%
protein 28,9 g(5%) 60,1 g(12 %) 48 %
fat 135,5 g(51%) 69,1 g(< 30 %) 196 %
carbohydr. 254,3 g(44%) 290,7 g(> 55 %) 87 %
dietary fiber 5,1 g 30,0 g 17 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 5,8 g 10,0 g 58 %
cholesterol 631,5 mg - -
Vit. A 1246,5 µg 800,0 µg 156 %
carotene 0,6 mg - -
Vit. E (eq.) 5,9 mg 12,0 mg 49 %
Vit. B1 0,3 mg 1,0 mg 34 %
Vit. B2 0,4 mg 1,2 mg 33 %
Vit. B6 0,3 mg 1,2 mg 24 %
tot. fol.acid 75,0 µg 400,0 µg 19 %
Vit. C 13,1 mg 100,0 mg 13 %
sodium 136,6 mg 2000,0 mg 7%
potassium 609,3 mg 3500,0 mg 17 %
calcium 260,7 mg 1000,0 mg 26 %
magnesium 73,2 mg 310,0 mg 24 %
phosphorus 449,8 mg 700,0 mg 64 %
iron 5,7 mg 15,0 mg 38 %
zinc 3,0 mg 7,0 mg 43 %

Keterangan :

Setiap kemasan PMT Ibu hamil KEK (3 keping/60gr) makanan tambahan ibu hamil mengandung
minimum 270 kal, minimum 6gr protein, minimum 12gr lemak,makanan tambahan ibu hamil di
perkaya 11 macam vitamin ( A, D, E, B1, B2, B3, B5, B12 , C , Asam Folat )dan 7 macam
mineral ( Besi, Natrium ,Kalsium, Seng, iodium, Fosfor, Selenium) (Kemenkes RI, 2017).
Lampiran 5. Contoh penerapan pola makan bagi ibu hamil

Jenis makanan Satuan Pra- Trimester 1 Trimester II


Hamil*)2200 2380kkal dan III 2500
kkal kkal
Nasi Penukar = ¾ gls 5 4 5
Protein hewani Penukar = 1ptg 3 3 5
sedang
Protein nabati Penukar = 2ptg 3 5 6
sedang
Sayur Penukar = 1 3 2 3
gelas
Buah Penukar = 1buah 2 5 5
sedang
Gula Penukar = 1sdm 2 4 2
Minyak Penukar = 1 sdm 6 5 6
Susu Penukar = 4 sdm 0 2 1
Air putih Gelas 8 gelas 10 gelas 10 gelas
Kandungan Gizi
Protein (g) 56 70 76
Lemak (g) 52 72 79
Kh (g) 291 295 318

Keterangan =*) berdasarkan AKG, pada kelompok usia 19- 29 tahun.


Lampiran 6. Daftar hadir Ibu Hamil

Daftar hadir ibu hamil

No Nama Alamat
Lampiran 6. Daftar Hadir Kader

Daftar hadir kader

No Nama Alamat

Vous aimerez peut-être aussi