Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DO:
14-11-2015 - K/U Lemah Keterlibatan dengan
11
15.00 WIB - Bedrest (+) system perawatan
- Absen sekolah
- Ketergantungan dalam
beraktivitas
- Sosialisasi berkurang
- Pembatasan aktivitas
2. Pathway kasus
(terlampir)
DIAGNOSIS
12
1. 14-11-2015 Hipertermia b.d penyakit d.d suhu 38, 8ºC. Hanan
Mual b.d iritasi gastrointestinal d.d sensasi
2. 15.00 Hanan
muntah.
Risiko keterlambatan perkembangan b.d
3. Hanan
keterlibatan dengan system perawatan.
13
PERENCANAAN
Diagnosa Tujuan Dan Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Hipertermia b.d Tujuan: Hipertermi 1. Manajemen hipertermia 1. Manajemen hipertermia :
- Beri kompres hangat pada - Penurunan suhu tubuh dengan
penyakit d.d suhu klien dapat teratasi
bagian leher dan aksila. tehnik non farmakologis.
tubuh 38, 8ºC. dalam waktu 1x24
- Anjurkan klien untuk - Terjadi proses evapporasi pada
jam.
menggunakan pakaian tipis dan tubuh
menyerap keringat. - Demam akan tetap tinggi jika
KH:
- Anjurkan klien untuk tidak menggunakan selimut
1. Suhu tubuh normal menggunakan selimut saat - Ruangan semakin panas juga jika
36,5 -37,5⁰C demam. terlalu banyak orang didalam
2. Akral hangat - Anjurkan keluarga untuk tidak 2. Monitoring dan evaluasi
- Mengetahui perubahan suhu secara
terlalu banyak didalam ruangan.
2. Monitoring dan evaluasi periodik
- suhu tiap 15 menit - Akral gambaran awal kondisi suhu
- akral
tubuh klien
3. Health education
3. Health education
- Jelaskan penyebab klien demam
HE kepada keluarga tentang
4. Kolaborasi
- Pemberian cairan infus D5 ½ perkembangan klien, agar keluarga
NS 3000cc/24 jam kooperatif selama dilakukan tindakan
- Injeksi ceftriaxone 2x1000mg
keperawatan
4. Kolaborasi
Tindakan kolaboratif dengan tim medis
berguna untuk mengatasi masalah klien
14
dengan medikamentosa.
sensasi muntah / hilang dalam waktu nyaman mengadaptasikan kondisi mual klien
- Berikan posisi yang nyaman - Posisi yang nyaman menyebabkan
1x24 jam.
2. Monitoring dan evaluasi: mual tidak bertambah
Kriteria Hasil: - Adanya muntah 2. Monitoring dan evaluasi
- Nafsu makan klien - Muntah merupakan respon
1. Muntah (-)
- Intake makanan
2. Nafsu makan berlebih dari rasa mual yang
3. Health education
bertambah semakin bertambah
3. Makanan habis 1 - kepada keluarga tentang - Indikator untuk mengukur
porsi perkembangan penyakit klien perasaan mual klien
4. Kolaborasi - Sebagai identifikasi dalam menilai
- Lakukan tindakan kolaboratif perasaan mual klien
3. Health education
dengan tim medis pemberian
Penjelasan dapat meningkatkan
antiemetik.
pengetahuan keluarga terhadap
- Lakukan tindakan kolaboratif
perawatan klien
dengan tim gizi untuk
4. Kolaborasi
memberikan diit yang sesuai - Antiemetik mampu mengurangi/
menghilangkan rasa mual
-Diit yang tepat dapat mendukung
15
penyembuhan klien
3.Risiko Tujuan: keterlambatan 1. Manejemen perkembangan 1. Manejemen perkembangan
- Identifikasi perubahan kondisi - Kondisi fisik pasien hepatitis
keterlambatan perkembangan tidak
fisik pasien dapat dilihat dari perubahan berat
perkembangan b.d terjadi dalam 3x24
- Kaji pengetahuan klien tentang badan, keadaan umum, warna
keterlibatan dengan jam
KH: kondisinya sclera atau kulit
system perawatan
- KU baik - Identifikasi kemungkinan - Pengetahuan klien dapat
- Pernyataan penyebab menggambarkan pola aktivitas
secara verbal - Rencanakan aktivitas yang
kesehatannya dirumah
bahwa klien sesuai dengan usia untuk - Penyebab dari timbulnya penyakit
dapat beraktivitas dilakukan bersama klien dapat mengarahkan pada
seperti biasa lagi 2. Monitoring dan evaluasi diagnose
- Beraktivitas - Keadaan umum - Aktivitas yang akan dilakukan
- Pola aktivitas
mandiri - Kemandirian beraktivitas harus disetujui oleh klien
- Skala - Skala ketergantungan 2. Monitoring dan evaluasi
ketergantungan 0 - Izin aktivitas - Keadaan umum menggambarkan
3. Health education
- Di izinkan untuk kondisi klien
- Jelaskan tata cara perawatan
beraktivitas - Pola aktivitas indicator
dan pencegahan kondisinya
kembali di luar kemampuan kegiatan sehari-hari
selama dirumah
rumah klien
4. Kolaborasi
- Lakukan tindakan kolaboratif - Pola aktivitas indicator
16
meningkatkan sosialisasi dan
perkembangan klien
3. Health education
- Pemberian pendidikan yang
bersifat orem
4. Kolaborasi
- Obat-obatan yang bersifat
perawatan yang dapat digunakan
secara mandiri.
17
PELAKSANAAN
mg
3 16. 20 - Memberikan injeksi Ranitidin 25 mg
18
1 15-11-2015
15.30 Melaksanakan hasil kolaborasi : Hanan
- Memberikan terapi cairan parenteral D5
½ NS 30 TPM
2 15.35 Memonitoring dan evaluasi : Hanan
muntah (-), nafsu makan tetap, makanan habis
1 porsi
1&2 16.00 Melaksanakan hasil kolaborasi : Hanan
- Memberikan injeksi Ranitidin 25
mg dan Dexamethasone 5 mg
3 16.10 Mengkaji pola dan aktivitas kesehatan klien Hanan
saat dirumah
1 16.20 Mengukur TTV: TD = 90/70 mmHg, N = Hanan
80x/menit RR = 28x/menit S = 36,5⁰C
1 16.40 Menganjurkan klien untuk memakai pakaian Hanan
yang tipis dan menyerap keringat.
2 17.00 Melaksanakan hasil kolaborasi : Hanan
Memberikan diit yang sesuai pada klien : diit
bubur halus.
2 17.10 Memberikan posisi yang nyaman pada klien Hanan
1 17.15 Mengukur TTV: TD = 90/70 mmHg, N = Hanan
74x/menit RR = 24x/menit S = 38,2⁰C
3 19.00 Menjelaskan tata cara perawatan dan pencegahan Hanan
kondisinya selama dirumah
19
EVALUASI
21