Vous êtes sur la page 1sur 3

INDONESIAN YOUNG GREEN AWARD 2018

Inovasi Implan Tulang berbasis Green Bone Replacement Menggunakan Replika


Bambu Ampel (Bambusa vulgaris)
Agung Prabowo*
Universitas Riau

Abstrak
Tingginya angka kebutuhan implan tulang logam dengan harga yang mahal dan tidak ramah
lingkungan membuat penelitian ini perlu dilakukan. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Ristekdikti) menyampaikan bahwa Indonesia masih mengimpor material logam implan
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, biaya yang sangat tinggi untuk implan tulang
membuat masyarakat sulit menjangkaunya, Menteri Ristekdikti juga menyampaikan bahwa
harga implan tulang impor ditaksir seharga 400 USD, menyebabkan adanya keterbatasan bagi
msyarakat untuk mendapatkan implan tulang, shingga banyak permintaan untuk mengganti metal
atau logam dengan bomaterial inovatif yang jauh lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
Penelitian ini menggunakan bambu ampel sebagai material pengganti logam dalam penggunaan
implan tulang dengan harga yang lebih terjangkau. Proses pembuatan implan tulang
menggunakan bambu dilakukan dengan metode Polymeric Sponge Method dengan langkah
sebagai berikut; pertama, bambu dipotong kedalam bentuk silinder dengan diameter 1 cm,
dengan tinggi 1 cm. Bambu yang telah berbentuk silinder usahakan tidak terdapat lapisan luar
dan dalam bambu. Kemudian diekstraksi menggunakan etanol untuk menghilangkan zat
racun(toxic). Kedua, untuk membentuk larutan binder, 12 g pati sagu, 4 g NaOH dan 88 g air
dicampur dan dibiarkan selama 30 menit. Sampel bambu kemudian dicelupkan kedalam larutan
grafting selama 3 jam, kemudian dibilas dengan akuades. Ketiga, sampel bambu kemudian
direndam dalam larutan CaCl2 1 M dengan suhu dan lama perendaman yang berbeda, yaitu pada
suhu 100oC dan 150oC dengan lama perendaman 12 jam, 14 jam dan 16 jam. Setelah direndam
kemudian dikeringkan pada suhu 80oC. Hasilnya kemudian direndam dalam larutan KH2PO4 0,6
M pada suhu 110oC selama 18 jam. Selanjutnya, template yang telah diimpregnasi oleh larutan
phospat dikeringkan dengan menggunakan oven pada temperatur 1100oC selama 2 jam. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membentuk senyawa Hidroksiapatit (HA) pada bambu yang akan
menjadi material implan tulang berpori. Pertama dianalisa secara visual dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 1Analisa Visual Produk
Kode Suhu Waktu Hasil
Sampel o
( C) Perendaman
(jam)
- Terbentuk Lapisan
S1 100 12
Tidak Merata
- Terbentuk Lapisan
S2 100 14
Merata
- Terbentuk Lapisan
S3 100 16
Merata
- Terbentuk Lapisan
S4 150 12
Merata
- Terbentuk Lapisan
S5 150 14
Merata
- Terbentuk Lapisan
S6 150 16
Tidak Merata

Produk yang dihasilkanmenunjukkan bahwa hampir semua sampel terbentuk lapisan merata.
Namun pada sampel yang menggunakan waktu perendaman 12 jam pada suhu 100oC terlihat
INDONESIAN YOUNG GREEN AWARD 2018
bahwa lapisan yang terbentuk tidak merata. Hal ini disebabkan oleh waktu perendaman yang
kurang lama menyebabkan lapisan tidak terendapkan dengan sempurna pada bambu.
(a) (b)

Gambar 1 Tampilan Permukaan Sampel (a) Sampel 100oC 14 Jam (b) Sampel 100oC 12 Jam
Analisa XRD diketahui bahwa penelitian ini berhasil dilakukan dan membentuk HA pada
bambu, puncak difraktogram pada salah satu sampel dengan waktu perendaman iv 16 jam dan
suhu 100oC dianalisa puncak kristal HA terdapat pada sudut 2Ɵ yaitu 28.2867o , 40.4495o dan
22.8351o.

Gambar 2 Difraktogram Produk HABerpori pada Waktu Perendaman 16 jam dan suhu 100oC

Tinggi puncak yang dicapai dalam analisa XRD juga dipengaruhi oleh waktu perendaman, waktu
perendaman 14 jam memiliki puncak yang lebih tinggi dibandingkan pada 16 jam pada suhu
perendaman 150oC. Dimana semakin tinggi puncak yang dicapai maka semakin baik kristal HA
yang terbentuk.
Pengukuran densitas juga merupakan parameter dari implan yang ingin didapatkan, pada suhu
100oC didapatkan densitas pada perendaman 12,14 dan 16 Jam berturut adalah 0,1968;0,1735
dan 0,1660 gr/ml dengan porositas yang diperoleh 80,95; 83,20 dan 83,93%.

Tabel 2 Densitas produk pada variasi waktu perendaman


Waktu Perendaman (100 oC) Densitas
12 Jam 0,1968
14 jam 0,1735
16 jam 0,1660

Kemudian dihitung porositas produk pada Tabel 3.


INDONESIAN YOUNG GREEN AWARD 2018
Tabel 3 Porositas produk pada variasi waktu perendaman
Waktu Perendaman (100 oC) Porositas (%)

12 Jam 80,95
14 jam 83,20
16 jam 83,93

Hubungan densitas dan porositas dapat dilihat pada grafik dibawah pada Gambar 2

Gambar 3 Hubungan antara Densitas dan Porositas Produk

Implan dikarakterisasi dengan Scanning Electron Microscope (SEM) dan diperoleh ukuran pori
produk sebesar 100-500 μm. Nilai kuat tekan tertinggi diperoleh sebesar 47,2 Mpa. Dengan hasil
yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa karakterisasi implan tulang telah memenuhi standar,
solusi yang ekonomis dengan penghematan hingga 86,5% dan memiliki potensi untuk
diaplikasikan guna mewujudkan Indonesia berbasis Green Technology.
Kata kunci: Bambu ampel, Hidroksiapatit, Implan tulang, Polymeric sponge

Vous aimerez peut-être aussi