Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun
Oleh :
KELOMPOK 5
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua, makalah ini dapat diselesaikan
dengan waktu yang ditetapkan dengan judul ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT
ELECTRONIC CITY INDONESIA TBK.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan
yang peru diperbaiki. Oleh karena itu , kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
pihak terkait lainnya.
Penulis
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah Perseroan
2. Karyawan
3. Umum
Untuk itu, Perseroan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan yang sudah
ada sebelumnya seperti:
a. Pelayanan pengiriman sampai ke rumah pelanggan
Untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggannya, Perseroan
menyediakan home delivery service yang akan mengantarkan produk-
produk elektronik yang telah dibeli pelanggan langsung ke tempat yang
ditunjuk oleh pelanggan.
b. Instalasi, Perawatan, dan Perbaikan
Wujud komitmen Perseroan dalam memberikan layanan purna jual kepada
pelanggan juga direalisasikan melalui kerja sama Perseroan dengan PT Graha
Karunia Trading, yang dikenal dengan Service City. Melalui Service City,
Perseroan menyediakan jasa instalasi, perawatan, dan perbaikan atas
produk-produk tertentu bagi pelanggan. Selain itu, Perseroan juga
menyediakan jasa perbaikan bagi konsumen yang membeli produk di luar
jaringan toko Perseroan. Hal ini diyakini dapat memberi peluang bagi
Perseroan untuk menarik pelanggan baru.
c. Perpanjangan Garansi
Umumnya garansi atas produk dari pabrikan hanya berlaku selama 1 (satu)
atau 2 (dua) tahun. Untuk itu, Perseroan menawarkan opsi kepada pelanggan
untuk membeli tambahan garansi atas produk yang dibeli dengan tambahan
biaya sebesar 2% (dua persen) dari harga produk. Tambahan garansi yang
paling umum adalah selama 1 (satu) tahun untuk kerusakan produk.
d. Asuransi
Perseroan juga menyediakan asuransi gratis selama 1 (satu) tahun untuk
perlindungan kerusakan karena kebakaran, banjir, dan petir atas produk
yang dibeli di toko Perseroan yang dapat diperpanjang untuk tambahan 1
(satu) tahun dengan biaya 4% (empat persen) dari harga penjualan produk.
e. Skema Tukar Tambah
Skema tukar tambah ditawarkan untuk produk-produk audio-video dan
peralatan rumah tangga, dengan mekanisme dimana untuk setiap produk-
produk lama yang ditukar oleh pelanggan akan memperoleh voucher yang
dapat digunakan untuk membeli produk-produk baru di semua toko
Perseroan. Skema ini juga membantu Perseroan untuk lebih memahami
perubahan tren dan produk yang diminati oleh para pelanggan sekaligus
menarik pelanggan baru.
f. Alternatif Pembiayaan Bagi Pelanggan
Tujuan utama pemasaran adalah untuk melayani dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Salah satu upaya untuk mencapai
tujuan itu adalah dengan memberikan kemudahan alternatif pembiayaan
bagi pelanggan dalam melakukan transaksi. Untuk memberikan kemudahan
bagi pelanggan, Perseroan menawarkan alternatif pembiayaan bagi
pelanggan dalam melakukan transaksi pembelian produk Perseroan.
Kartu Kredit
Kehidupan di kota-kota besar yang penuh kesibukan membuat orang
cenderung menginginkan yang serba cepat, mudah, dan praktis termasuk
untuk kegiatan yang bersifat konsumtif. Dengan menawarkan alternatif
pembayaran dengan kartu kredit akan memberikan kepraktisan dan
keamanan bagi pelanggan dalam berbelanja. Perseroan telah membuat
perjanjian dengan beberapa bank terkemuka di Indonesia antara lain: Bank
BCA, Bank BNI, Bank CIMB Niaga, Citibank, Bank Danamon, Bank BRI, Bank
Permata, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Standard Chartered, dan Bank
HSBC sebagai alternatif pembayaran untuk membeli produk di toko dengan
sistem cicilan bulanan tanpa bunga. Bersama dengan para penyedia kartu
kredit, Perseroan juga mengadakan program pemasaran untuk
mempromosikan alternatif pembayaran dengan kartu kredit.
3. Laporan keuangan
Adanya laporan keuangan PT elektronik city yang diperoleh dari bursa efek
Indonesia untuk 31 Desember 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Dalam hal kita mendapatkan laporan yang lebih rinci misalnya laporan
prospectus,laporan tahunan dan laporan akuntan independen maka analisis bisa
lebih akurat dan jelas.
BAB III
RELIABILITAS
Adapun tujuan laporan keuangan tersebut disusun adalah untuk menilai segi
financial perusahaan, terutama analisis tentang arus dana. Dengan demikian, dapat
diambil keputusan apakah dapat dinilai bahwa perusahaan layak untuk diberikan
kredit atau tidak.
BAB IV
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Pada sisi liabilitas dan ekuitas terjadi kenaikan sebesar 1% akibat perubahan posisi
liabilitas dan ekuitas. Posisi liabilitas lancar terjadi perubahan karena kenaikan dari
utang usaha sebesar Rp 28.834.094.216,- atau 30,78% dan terjadi kenaikan pada utang
jangka panjang sebesar Rp 10.441.130.033,- atau 32,32% . Pada sisi ekuitas terjadi
perubahan pada laba di tahan sebesar Rp 12.494.543.562,- atau -2,97%.
PERTUMBUHAN
AKTIVA LANCAR 1.04
AKTIVA TETAP 0.94
AKTIVA LAIN-LAIN 0.98
TOTAL AKTIVA 1.01
KEWAJIBAN LANCAR 1.17
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 1.32
TOTAL KEWAJIBAN 1.20
TOTAL EKUITAS 0.99
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.01
PENJUALAN BERSIH 1.10
HPP 1.10
LABA KOTOR 1.08
JUMLAH BEBAN USAHA 0.99
PENDAPATAN LAIN-LAIN 0.98
LABA SEBELUM PPH 0.35
LABA BERSIH 0.30
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40
2. ANALISIS COMMON SIZE
Perusahaan memiliki aset lancar sebesar 66,47% pada tahun 2016 dan 68,58%
pada tahun 2017. Komposisi aktiva lancar tersebut sebagian besar terdiri atas
persediaan , yaitu pada tahun 2016 sebesar 22,94 dan pada 2017 sebesar 20,56 %.
Pada posisi aset tidak lancar komposisi terbesar pada aset tetap sebesar tahun 2016
sebesar 32,14% dan tahun 2017 sebesar 29,79%.
Pada total nilai ekuitas tahun 2016 kurang lebih 91,82 % dari aktivitas liabilitas dan
ekuitas perusahaan yang bersumber dari modal. Komposisi tersebut bagian terbesar
adalah terletak pada tambahan modal yang disetor sebesar kurang lebih 65,03% dari
ekuitas sedangkan laba ditahan sebesar 22,33% dan selebihnya dari ekuitas di
pengaruhi oleh akun-akun lainnya pada ekuitas.
Total liabilitas menunjukkan bahwa sebesar kurang lebih 6,46% dari liabilitas
perusahaan bersumber dari utang lancar dan utang jangka panjang 1,72%.
Berdasarkan analisis tersebut terjadi penurunan laba bersih dari 1,94% tahun 2016
menjadi 0,53% pada tahun 2017. Komposisi tersebut karena terjadinya penurunan
beban usaha sebesar 17,21%.
Komposisi aset sebagian esar terdiri dari persediaan dan aset tetap karena bergerak
dibidang dagang.
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
1.94
2016 100 85.00 15.00 18.97 2.03
1.94
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Dari hasil analisis indeks berseri berdasarkan tahun dasar 2016 , posisi aset terjadi
peningkatan sebesar 1% , peningkatan tersebut terjadi pada total aset lancar sebesar
4% dan terjadi penurunan pada total aset tidak lancar sebesar 5%
Peningkatan aset lancar terjadi pada kas sebesar 24% , piutang usaha 81%,
persediaan menurun sebesar 9% , dan terjadi peningkatan pajak dibayar dimuka
sebesar 58%.
Terjadi penurunan laba bersih sebesar 60% akibat penigkatan beban lain-lain
sebesar 2 % dan beban pajak sebesar 36%.
4. ANALISIS TREN
2017 2018
Laporan Laba/Rugo Indeks Berseri dan Tren
110
PENJUALAN BERSIH
119
110
HPP
120
108
LABA KOTOR
116
99
JUMLAH BEBAN USAHA
99
102
PENDAPATAN LAIN-LAIN
100
35
LABA SEBELUM PPH
(30)
30
LABA BERSIH
(39)
2017 2018
5. ANALISIS RASIO
Current Ratio yang dimiliki oleh PT. Electronic City Indonesia Tbk adalah
sebesar 10,28x pada tahun 2016 dan 9,18x pada tahun 2017. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa Electronic City mampu melunasi kewajiban lancar yanng dimiliki oleh
perusahaan. Penurunan nilai current ratio pada tahun 2017 disesbabkan oleh
meningkatnya liabilitas jangka pendek oleh perusahaan.
Quick Ratio yang dimiliki PT. Electronic City Indonesia Tbk menunjukkan
angka sebesar 0,11x pada tahun 2016 dan 0,89x pada tahun 2017. Nilai tersebut
menunjukkan kondisi perusahaan yang tidak mampu mebayar kewajiban dalam
waktu singkat. Hal ini menjadi tanda-tanda tidak baik bagi kreditur, mitra bisnis,
ataupun investor.
Cash Ratio yang dimiliki PT.Eletronic City Indonesia Tbk, yaitu sebesar 3,43x
pada tahun 2016 dan 3,64x pada tahun 2017. Nilai ini cukup tinggi karena saldo kas
tiap tahun perusahaan relatif tinggi untuk memenuhi utang lancar perusahaan.
PT. Electronic City Indonesia Tbk memiliki nilai Leverage Ratio sebesar
68%pada tahun 2016 dan 70% di tahun 2017. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar aset dikedua tahun tersebut berasal dari utang. Akibat dari besarnya
komposisi utang dibandingkan dengan jumlah modal perusahaan akan menimbulkan
risiko ketidakmampuan perusahaan membayar utang dan kesulitan untuk meminta
tambahan kredit akibat jumlah utang yang besar.
Nilai rasio Working Capital Turnover yang dihasilkan oleh PT. Electronic City
Indonesia Tbk pada tahun 2016 sebesar 1,5x dan 1,4x pada tahun 2017. Penurunan nilai
rasio dari tahun 2016 ke 2017 mengindikasikan adanya perputaran inventori perusahaan
terjadi secara lambat. Hal tersebut diakibatkan oleh pengelolaan inventori yang tidak
efisien oleh manajemen perusahaan. Hal tersebut menunjukkan banyak inventori yang
menganggur lebih lama di dalam gudang.
Gross Profit Margin PT. Electronic City Indonesia Tbk mengalami penurunan
dengan selisih 1%. Net Profit Margin juga mengalami penurunan, penurunan tersebut
diakibatkan oleh peningkatan beban usaha yang menunjukkan menurunnya efisiensi
perusahaan dalam mengelola biaya usaha.
Rasio Return On Net Worth mengalami penurunan akibat menurunnya
pendapatan yang disebabkan oleh meningkatnya beban usaha.
6. ANALISIS DUPONT
Kesimpulan
Saran
RASIO LIKUIDITAS
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑎𝑟
CURRENT RATIO = 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑎𝑟
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
QUICK RATIO = 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑎𝑟
𝑘𝑎𝑠+𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑎𝑠
CASH RATIO = 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
RASIO LIKUIDITAS
2016 2017
CURRENT RASIO 10,29 9,18
QUICK RATIO 6,74 6,43
CASH RATIO 3,43 3,64
RATIO LEVERAGE
RASIO LEVERAGE
2016 2017
TOTAL DEBT TO TOTAL ASSET 0,08 0,10
TOTAL DEBT TO TOTAL EQUITY 0,09 0,11
TOTAL EQUITY TO TOTAL ASSET 0,92 0,90
ACTIVITY RATIO
𝑃𝑒𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Total Asset Turnover = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Inventory Turnover = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Working Capital Turnover = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
RASIO AKTIVITAS
2016 2017
TOTAL ASET TURNOVER 0,88 0,97
WORKING CAPITAL TURNOVER 1,4 1,6
AVERAGE DAY'S INVENTORY 91 85
INVENTORY TURNOVER 3,2 3,8
PROFITABILITY RATIO
RASIO PROFITABILITAS
2016 2017
GROSS PROFIT MARGIN 15 14,8
NET PROFIT MARGIN -1,94 -0,5
OPERATING RATIO 66 68
RATE OF RETURN OF ASSET -1,7 -0,5
RETURN ON INVESTMENT -0,9 -0,3
RETURN ON NET WORTH -24,18 -7,3
CAPITAL MARKET RATIO
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Price Earning Ratio = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
GROWTH
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐼𝑛𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢
Kenaikan Penjualan = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑙𝑢
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐼𝑛𝑖−𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢
Kenaikan Laba Bersih = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢
GROWTH
2016 2017
KENAIKAN PENJUALAN -6,78 10
KENAIKAN LABA BERSIH 198 -70
2016 2017
Ʃ % Ʃ %
PENJUALAN 1.659.849.583.812 100 1.818.471.209.910 100
BERSIH
BEBAN POKOK 1.410.865.130.396 85 1.548.966.747.362 85,18
PENJUALAN
LABA KOTOR 248.984.453.416 15 269.504.462.548 14,82