Vous êtes sur la page 1sur 24

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

(EKA 437 C2)


SAP XIV

OLEH:
Kelompok 7

Hanafi Cahyadi (1406305195) (02)


I Kadek Sedana Yoga (1607531008) (03)
Ida Ayu Yuni Pramitha (1607531046) (11)
Ni Kadek Sridara Agustiara (1607531142) (40)
Ni Putu Gita Darmayanti (1607531144) (41)
Ni Komang Bella Sri Lestari (1607531150) (43)

AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
KATA PENGANATAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
2.1 Menyususn Kertas Kerja Konsolidasi Dengan Metode Ekuitas .................... 3
2.2 Menyususn Kertas Kerja Konsolidasi Dengan Metode Ekuitas Tidak
Lengkap ......................................................................................................... 6
2.3 Menyususn Kertas Kerja Konsolidasi ........................................................... 9
2.4 Menemukan Beberapa Kesalahan Dalam Menyusun Kertas Kerja
Laporan Konsolidasi ...................................................................................... 10
2.5 Menyususn Kertas Kerja Konsolidasi Dengan Kelebihan Pada
Aktiva Bersih Yang Dapat Diidentifikasi ...................................................... 10
2.6 Melakukan Penyusunan Kertas Kerja Dengan Format Kertas Kerja Yang
Berbeda .......................................................................................................... 14
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16
SOAL DAN JAWABAN .......................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang
melakukan penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan
mereka. Penggabungan ini dapat berbentuk merger yang mengekor pada perusahaan
pembeli, konsolidasi yang mendirikan perusahaan baru, atau akuisisi saham, yaitu
perusahaan yang bergabung tapi masih melakukan operasi masing-masing. Jika
perusahaan bergabung dalam bentuk merger atau konsolidasi, maka pencatatan
akuntansinya akan lebih mudah dibandingkan dengan akuisisi saham, yaitu hanya
memindahkan semua akun aktiva bersih ke perusahaan yang masih berdiri atau
perusahaan yang didirikan, kemudian perusahaan lainnya yang bergabung
dibubarkan. Kondisi berbeda terjadi bila perusahaan-perusahaan yang bergabung ini
masih menjalankan operasinya masing-masing. Yang terjadi adalah akan muncul
akun resiprokal pada masing-masing perusahaan yang bergabung ini. Untuk itulah
dibuat laporan keuangan konsolidasi.
Walaupun disebut laporan keuangan konsolidasi, bukan berarti laporan
ini digunakan untuk penggabungan usaha bentuk konsolidasi. Dalam praktiknya,
laporan ini biasa digunakan untuk perusahaan induk dan perusahaan anak. Lebih
lengkapnya, laporan konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan
pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan
atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak
dilakukan. Dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo
aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungkan dengan saldo yang sama
pada kantor pusat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana menyususun kertas kerja konsolidasi dengan metode ekuitas ?
1.2.2 Bagaimana menyususun kertas kerja konsolidasi dengan metode ekuitas tidak
lengkap ?
1.2.3 Bagaimana menyususun kertas kerja konsolidasi ?

1
1.2.4 Bagaimana menemukan beberapa kesalahan dalam menyusuun kertas kerja
laporan konsolidasi ?
1.2.5 Bagaimana menyususn kertas kerja konsolidasi dengan kelebihan pada aktiva
bersih yang dapat diidentifikasi ?
1.2.6 Bagaimana melakukan penyusunan kertas kerja dengan format kertas kerja
yang berbeda ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui menyususun kertas kerja konsolidasi dengan metode
ekuitas.
1.3.2 Untuk mengetahui menyususun kertas kerja konsolidasi dengan metode
ekuitas tidak lengkap.
1.3.3 Untuk mengetahui menyususun kertas kerja konsolidasi.
1.3.4 Untuk mengetahui menemukan beberapa kesalahan dalam menyusuun kertas
kerja laporan konsolidasi.
1.3.5 Untuk mengetahui menyususn kertas kerja konsolidasi dengan kelebihan
pada aktiva bersih yang dapat diidentifikasi.
1.3.6 Untuk mengetahui melakukan penyusunan kertas kerja dengan format kertas
kerja yang berbeda.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menyusun Kertas Kerja Laporan Konsilidasi Dengan Metode Ekuitas


a. Metode ekuitas tahun akuisisi
Pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode
ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar
dan sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Perubahan-
perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak Perusahaan
harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan
melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.
Misalkan PT Panji membayar sebesar Rp87.000.000 untuk 80% saham
berhak suara PT Saka yang beredar pada tanggal 1 Januari 20x5 ketika ekuitas
pemegang saham perusahaan PT Saka terdiri dari modal saham sebesar
Rp60.000.000 dan saldo laba sebesar Rp30.000.000. Kelebihan biaya investasi
terhadap nilai buku yang diperoleh sebesar Rp15.000.000 (Rp87.000.000-
[Rp90.000.000 x 80%]) dialokasikan pada goodwill dengan periode amortisasi 10
tahun dan laba bersih dan deviden PT Saka adalah sebagai berikut:
20x5 20x6
Laba bersih 25.000.000 30.000.000
Deviden 15.000.000 15.000.000
Laporan keuangan PT Panji dan PT Jaka untuk tahun 20x5 disajikan
dalam dua kolom pertama kertas kerja. Pendapatan PT Panji dari PT Saka sebesar
Rp18.500.000 terdiri dari 80% dari laba bersih PT Saka tahun 20x5 sebesar
Rp25.000.000 dikurangi dengan amortisasi goodwill sebesar Rp1.500.000. Dan
akun investasi pada PT Saka pada tanggal 31 Desember 20x5 sebesar Rp93.500.000
terdiri dari biaya investasi sebesar Rp87.000.000 ditambah dengan pendapatan dari
PT Saka sebesar Rp18.500.000, dikurangi dengan deviden yang diterima dari PT
Saka selama tahun 20x5 sebesar Rp12.000.000.

3
PT Panji telah menerapkan metode ekuitas secara langsung, maka laba
bersih sebesar Rp68.500.000 adalah sama dengan laba bersih konsolidasi, dan
jumlah saldo laba awal dan akhir adalah sama dengan jumlah saldo laba konsolidasi
berturut-turut sebesar Rp5.000.000 dan Rp 43.500.000.
Ayat jurnal pertama dalam kertas kerja adalah sebagai berikut :
a) Pendapatan dan PT saka Rp18.500.000
Deviden Rp12.000.000
Investasi pada PT Saka Rp 6.500.000
(Untuk mengeliminasi pendapatan dan deviden dan PT saka dan mengembalikan
akun investasi pada saldo awal periodenya)
b) Saldo laba PT Saka (awal) Rp30.000.000
Modal saham PT Saka Rp60.000.000
Goodwill Rp15.000.000
Investasi pada PT Saka Rp87.000.000
Hak minoritas Rp18.000.000
(untuk mengeliminasi saldo ekuitas dan investasi yang resiprokal, membentuk
hak minoritas awal, dan mencatat goodwill yang belum diamortisasi)
c) Beban Rp1.500.000
Goodwill Rp1.500.000
(untuk mencatat amortisasi goodwill tahun ini)
b. Rangkaian Ayat jurnal kertas kerja
Sejak kompleksitas konsolidasi ditemui, rangkaian penyesuaian dan
eliminasi kertas kerja diperluas sebagai berikut:
1) Penyesuaian kesalahan dan kelalaian pada laporan terpisah perusahaan induk
dan perusahaan anak.
2) Penyesuaian untuk mengeliminasi laba dan rugi antar-perusahaan.
3) Penyesuaian untuk mengeliminasi pendapatan dan deviden dari perusahaan anak
dan menyesuaikan investasi pada perusahaan anak pada saldo awal periodenya.
4) Eliminasi saldo investasi pada perusahaan anak dan ekuitas perusahaan anak
yang resiprokal.
5) Alokasi dan amortisasi diferensial biaya nilai buku (dari langkah 4).
6) Eliminasi saldo yang resiprokal lainnya.

4
c. Metode ekuitas pada Tahun Setelah Akuisisi
PT panji mempertahankan 80% kepemilikannya pada PT Saka
sepanjang tahun 20x6, mencatat pendapatan dari PT Saka sebesar Rp22.500.000
untuk tahun tersebut (80% dari Rp 30.000.000 laba bersih PT Saka dikurangi
dengan amortisasi Goodwill sebesar Rp1.500.000). Pada tanggal 31 Desember
20x6, akun investasi PT Panji pada PT saka mempunyai saldo sebesar Rp
104.000.000, yang ditentukan sebagai berikut:
Biaya Investasi 1 Januari 20x5 Rp87.000.000
Pendapatan dari PT Saka-20x5 Rp18.500.000
Deviden dari PT Saka -20x5 (Rp12.000.000)
Investasi pada PT Saka ,31 Desember 20x5 Rp93.500.000
Pendapatan dari PT Saka-20x6 Rp22.500.000
Deviden dari PT Saka-20x6 (Rp12.000.000)
Investasi pada PT Saka, 31 Desember 20x6 Rp104.000.000
Transaksi antar perusahaan antara PT Panji dan PT Saka selama tahun
20x6 hanya pinjaman tanpa bunga pada PT Saka selama tiga triwulan sebesar
Rp10.000.000. Karena tidak ada kesalahan atau kelalaian atau laba antar
perusahaan yang berhubungan dengan konsolidasi, ayat jurnal kertas kerja yang
pertama adalah untuk mengeliminasi pendapatan dan deviden dari PT Saka sebagai
berikut :
a) Pendapatan dari PT Saka Rp22.500.000
Deviden Rp12.000.000
Investasi pada PT Saka Rp10.500.000
(Untuk mengeliminasi pendapatan dan deviden dari PT Saka dan
mengembalikan investasi pada saldo awal periode)
Ayat jurnal ini menyesuaikan akun investasi pada PT Saka menjadi
saldo tanggal 31 Desember 20x5 sebesar Rp93500.000 dan membentuk akun
resiprokal dengan ekuitas pemegang saham PT Saka tanggal 31 Desember 20x5.
b) Saldo laba-PT Saka Rp40.000.000
Modal saham-PT Saka Rp60.000.000
Goodwill Rp13.500.000
Investasi pada PT Saka Rp93.500.000

5
Hak minoritas Rp20.000.000
(Untuk mengeliminasi saldo investasi dan ekuitas yang resiprokal, membentuk
hak minoritas awal, dan mencatat goodwill yang belom diamortisasi)
c) Beban-beban Rp1.500.000
Goodwill Rp1.500.000
(untuk mencatat amortisasi goodwill tahun 20x6)
d) Wesel bayar-PT Panji Rp10.000.000
Wesel tagih PT Saka Rp10.000.000
(Untuk meneliminasi saldo piutang dan utang yang resiprokal)

2.2 Menyusun Kertas Kerja Laporan Konsilidasi Dengan Metode


Ekuitas Tidak Lengkap
Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk
adalah sama dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah
sama dengan saldo laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan
induk dan konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode
ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan
untuk investasi perusahaan anak. Masalah yang timbul dari salahnya penerapan
metode ekuitas atau menggunakan metode biaya untuk investasi perusahaan anak
mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini dikarenakan akuntan harus menyiapkan
laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan mengabaikan bagaimana perusahaan
induk memepertanggungjawabkan investasinya pada perusahan anak.
a. Metode ekuitas tidak lengkap – tahun akuisisi
Untuk mengilustrasikan prosedur konsolidasi berdasarkan metode
ekuitas tidak lengkap, diasumsikan ilustrasi PT Panji – PT Saka kecuali PT Panji
tidak mengamortisasi goodwill pada bukunya tersendiri. Laporan laba rugi PT Panji
untuk tahun 20X5 akan menunjukan nilai pendapatan dari PT Saka sebesar
Rp.20000000 dan laba bersih sebesar Rp 70000000 bukan sebesar Rp.18500000
dan Rp.68500000. Perbedaan yang sama besar Rp.1500000 ini direfleksikan dalam
akun investasi PT Panji pada PT Saka ( sebesarRp.95000000 bukan Rp.93500000)
dan saldo laba PT Panji ( sebesar Rp. 45000000 bukan Rp. 43500000) pada tanggal
31 Desember 20X5.

6
Konversi menjadi metode ekuitas. Suatu metode untuk penyiapan
kertas kerja konsolidasi jika perusahaan induk tidak mempertanggungjawabkan
perusahaan anaknya dengan metode ekuitas adalah mengubah akun perusahan
induk menjadi menjadi metode ekuitas sebagai ayat jurnal kertas kerja yang
pertama. Ayat jurnal kertas kerja lainnya akan sama seolah-olah metode ekuitas
yang digunakan. Jika PT Panji menggunakan metode ekuitas yang tidak lengkap
ayat jurnal akan sebagai berikut:
Pendapatan dari PT Saka Rp.1.500.000
Investasi pada PT Saka Rp.1.500.000
(untuk memperbaiki kelalaian goodwill pada buku PT Panji)
Metode tradisional. Kertas kerja konsolidsi mungkin disiapkan tanpa
perubahan menjadi metode ekuitas, dibawah ini ditunjukan kertas kerja konsolidasi
PT Panji dan perusahaan anak untuktahun 20X5 berdasarkan metode ekuitas yang
tidak lengkap dan tidak ada perubahan pada metode ekuitas
a) Pendapatan dari PT.Saka Rp.20.000.000
Dividen Rp.12.000.000
Investasi pada PT.Saka Rp.8.000.000
b) Saldo laba-PTSaka Rp.30.000.000
Modal saham- Ptsaka Rp.60.000.000
Goodwill Rp.15.000.000
Investasi pada PT Saka Rp.87.000.000
Hak minoritas Rp.18.000.000
c) Beban-beban Rp.1500.000
Goodwill Rp.1500.000
b. Metode ekuitas tidak lengkap – pada tahun setelah akuisisi
Aplikasi metode ekuitas tidak lengkap mempunyai pengaruh yang lebih
besar pada prosedur-prosedur kertas kerja konsolidasi untuk tahun-tahun setelah
akuisisi karena jumlah investasi dan saldo laba awal pada buku perusahaan induk
dipengaruhi oleh kelalaian tersebut.
Konversi menjadi metode ekuita. Kertas kerja konsolidasi untuk tahun
20X6 dapat disiapkan dengan mengubah akun perusahaan induk menjadi metode
ekuitas dengan ayat jurnal pertama dalam proses konsolidasi. Kelalaian pada buku

7
PT Panji dapat diperbaiki oleh ayat jurnal kertas kerja yang pertama sebagai
berikut:
Pendapatan dari PT Saka Rp.1.5000.000
Saldo laba-PT Panji Rp.1.5000.000
Investasi pada PT Saka Rp.3.000.000
(untuk memperbaiki pendapatan dari PT Saka atas kelalaian amortisasi goodwill
untuk tahun sekarang dan memperbaiki saldo saldo laba awal PT Panji untuk
amortisasi goodwill tahun-tahun sebelumnya)
Metode tradisional. Kertas kerja konsolidasi untuk PT Panji dan PT
Saka dapat disiapkan tanpa konversi menjadi metode ekuitas. Ayat jurnal kertas
kerja tahun 20X6 dalam bentuk jurnal adalah sebagai berikut:
a) Pendapatan dari PT Saka Rp.24.000.000
Dividen Rp.12.000.000
Investasi pada PT Saka Rp.12.000.000
(untuk membentuk saldo resiprokal pada awal periode)
b) Saldo laba- PT Saka Rp.40.000.000
Modal saham- PT Saka Rp.60.000.000
Goodwill Rp.15.000.000
Investasi pada PT Saka Rp95.000.000
Hak minoritas Rp.20.000.000
(untuk mengeliminasi jumlah ekuitas dan investasi yang resiprokal, membentuk
hak minoritas pada awal periode dan menetapkan goodwill pada saat akuisisi.)
c) Beban-beban Rp.1.500.000
Saldo laba-PT Saka Rp.1.500.000
Goodwill Rp.3.000.000
(Untuk menyesuaikan beban untuk merefleksikan amortisasi goodwill sekarang
dan membebankan saldo laba PT Panji atas kelalian amortisasi tahun 20X5)
d) Wesel bayar- PT Panji Rp.10.000.000
Wesel tagih- PT Saka Rp.10.000.000
(Untuk mengeliminasi jumlah wesel bayar dan wesel tagih yang resiprokal.)

8
2.3 Menyusun Kertas Kerja Laporan Konsilidasi
Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23)
antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan
(Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsure-unsur
yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan
lebih terperinci lagi, yaitu:
1) Mempersiapkan kertas kerja penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
2) Memasukkan laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan laba ditahan dan
neraca masing-masing perusahaan induk dan anak pada kolomnya masing-masing.
3) Jika ada kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan induk atau anak (seperti
koreksi terhadap pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke metode
ekuitas) perlu dibuatkan jurnal penyesuaian (diposting ke buku besar perusahaan
induk atau anak).
4) Memasukkan jurnal eliminasi dalam kertas kerja, seperti:
a) Mengeliminasi laba atau rugi antar perusahaan (laba atau rugi anak yang telah
diakui dalam laporan laba-rugi perusahaan induk). Mengeliminasi dividen anak
perusahaan yang telah dicatat pada saat perusahaan induk menerima dividen dari
anak.
Pendapatan dari perusahaan anak xxx
Dividen xxx
Investasi pada perusahaan anak xxx
b) Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas dalam laba dan dividen perusahaan
anak.
Beban hak minoritas xxx
Dividen xxx
Hak minoritas xxx
c) Mengeliminasi akun resiprokal, yaitu akun investasi pada perusahaan anak (di
neraca induk) dan akun
d) Menjumlah akun-akun pada kedua laporan keuangan untuk akun-akun yang
tidak resiprokal pada kolom laporan konsolidasi.

9
e) Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan ditambah dan dikurangi
akun-akundalam kolom jurnal eliminasi.

2.4 Menemukan Beberapa Kesalahan Dalam Menyusun Kertas Kerja


Laporan Konsilidasi
Bagian terakhir dari kertas kerja konsolidasi yang akan diselesaikan adalah
bagian neraca konsolidasi. Sebagian besar kesalahan yang dibuat dalam
mengkonsolidasikan laporan keuangan akan tampak apabila neraca konsolidasi tidak
seimbang. Jika neraca konsolidasi tetap tidak seimbang setelah totalnya dihitung
kembali, setiap pos harus diperiksa untuk memastikan bahwa semua pos telah dicatat.
Kelalaian mencatat pendapatan hak minoritas dalam laporan laba rugi konsolidasi dan
ekuitas hak minoritas dalam neraca konsolidasi sering terjadi karena pos-pos ini tidak
terlihat pada laporan terpisah perusahaan. Debit dan kredit pada ayat-ayat jurnal kertas
kerja diperiksa dengan menjumlahkan kolom penyesuaian dan eleminasi. Meskipun
pemberian kode pada setiap ayat jurnal kertas kerja dapat diminumkan jenis kesalahan
seperti ini, banyak akuntan memilih menjumlahkan kolom penyesuaian dan eliminasi
sebagai suatu prosedur kertas kerja umum.

2.5 Menyusun Kertas Kerja Laporan Konsilidasi Dengan Kelebihan


Pada Aktiva Bersih Yang Dapat Diidentifikasi
FASB Statement No 141 maupun No142 mengharuskan perusahaan
menyediakan setidaknya ikhtisar pengungkapan menyangkut alokasi harga beli
perusahaan anak yang diakuisisi, terutama yang berkaitan dengan perolehan goodwill
adn aktiva tidak berwujud lainnya. Ini secara khusus mengharuskan perusahaan
mengungkapkan, pada tahun akuisisi, neraca ringkas yag menunjukan jumlah yang
dibebankan ke dalam aktiva dan kewajiban utama, jumlah penelitian dan
pengembangan dalam proses yang dibeli serta penghapusan, dan jumlah total yang
dibebankan ke kategori utama aktiva tidak berwujut. FASB Statement No
142mengharuskan lebih lanjut bahwa jumlah goodwill ditunjukan sebagai baris
terpisah dalam neraca (dengan asumsi jumlah tersebut bersifat material).
Dimana bab ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengalokasikan setiap
kelbihan biaya investasi atas nilai buku baik ke paten maupun goodwill yang

10
sebelumnya belum dicatat. Prosedur kertas kerja konsolidasi untuk mengalokasikan
kelebihan ke aktiva dan kewajiban khusus serupa dengan prosedur yang diilustrasikan
untuk mengalokasikan kelebihan ke aktiva dan kewajiban khusus serupa dengan
prosedur yang diilustrasikan untuk paten. Namun dalam ayat jurnal kertas kerja jauh
lebih kompleks karena mempengaruhi lebih banyak akun dan memerlukan skema
alokasi, amortisasi, dan penyusutan tambahan.
Misalnya:
Pate Corporation dan Perusahaan anaknya yang memiliki 90 %, yaitu solo
corporation. Pate moperoleh kepemikikan ekuitasnya dalam solo pada tanggal 31
Desember 2006 secara tunai sebesar $ 365.000 ketika ekuitas pemegang saham solo
terdiri dari modal saham sebesar $200.000 dan laba ditahan sebesar $50.000. pada
tanggal tersebut solo menjadi perusahaan anak Pete. Dimana nilai buku dan nilai wajar
aktiva solo adalah sebagai berikut:
Dinilai terlalu
Rendah
Nilai (Dinilai terlalu
Wajar Niali Buku Tinggi)
Persediaan $ 60 $ 50 $ 10
Tanah 60 30 30
Bangunan
Peralatan 180 100 80
70 90 (20)
$ 370 $ 270 $ 100

Bedasarkan informasi ini, Pete mengalokasikan kelebihan biaya atas nilai


buku yang diperoleh sebesar $ 140.000 [Biaya sebesar $ 365.000 – (90% x $250.000
ekuitas solo] ke aktiva yang dapat diidentifikasi dan goodwill, seperti yang ditunjukan
pada skedul berikut:

11
Dinilai terlalu x Kepemilikian = Alokasi Periode
Rendah yg diperoleh Kelebihan Amortisasi
(Dinilai terlalu
Tinggi)
Persediaan $ 10 90% $9 Terjual pada tahun
2007
Tanah 30 90% 27 tidak ada

Bangunan – 80 90% 72 36 Tahun


Bersih
Peralatan – (20) 90% (18) 9 Tahun
Bersih
Goodwill 50 tidak ada

$ 140

Skedul tersebut juga menunjukan periode amortisasi yang dibebankan ke


aktiva yang dinilai terlalu rendah dan yang dinilai terlalu tinggi.
a. Konsolidasi Pada saat Akuisisi
Karena alokasi kelebihan biaya atas nilai buku cuku kompleks, akun
kelebihan yang belum di amortisasi digunakan dalam kertas kerja. Ayat jurnal
kertas kerja yang pertama mengeliminasi akuninvestasi dalam solo dan ekuitas
pemegang saham solo yang bersifat resiprokal, mencatat 10% hak minoritas pada
solo dan mendebet akun kelebihan yang belum diamortisasi sebesar $140.000 untuk
kelebihan biaya atas nilai buku yang diperoleh.
b. Konsolidasi Setelah Akuisisi
Misalnya Anak Perusahaan (Solo) melaporkan laba bersih tahun 2007
sebesar $60.000 dan mengumumkan deviden sebesar $10.000 pada tanggal 1 juni
serta 1 desember (total selama tahun 2007 sebesar $20.000). solo mebayar deviden
tanggal 1 Juni, tetapi deviden tanggal 1 Desember masih belum dibayarkan pada
tanggal 31 Desember 2007. Selama tahun 2007 solo menjual persediaan yang
dinilai terlalu rendah, tetapi tanah dan bangunan yang dinilai terlalu rendah serta
peralatan yang dinilai terlalu tinggi masih digunakan oleh solo pada tanggal 31

12
Desember 2007. Pada tanggal penggabungan usaha, bangunan mempunyai sisa
umur manfaat selama 36 tahun dan peralatan selama 9 tahun.
KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI PATE CORPORATION DAN
PERUSAHAAN ANAK
PER - 31DESEMBER 2006 (DALAM RIBUAN)

90% Penyesuaian Neraca


Pete
solo dan Eliminasi Konsolidasi
Aktiva $ 20 $ 5 $ 25
Kas
Piutang - Bersih 90 25 b 9 115
Persediaan 80 50 b 27 139
Tanah 60 30 b 72 117
Bangunan - Bersih 200 100 b 18 372
Peralatan - Bersih 135 90 a 365 207
Investasi dalam solo 365 b 50
Goodwill a 140 b 140 50
Kelebihan yg belum di Amortisasi
Total $ $ $ 1.025
950 300
Kewajiban dan Ekuitas $ $ 50 $ 180
Utang Usaha 130
Modal saham - Pete 700 700
Laba ditahan - Pete 120 120
Modal Saham - Solo 200 a 200
Laba ditahan - Solo 50 a 50
Hak Minoritas a 50 25
Total $ $ $ 1.025
950 300

13
2.6 Melakukan Penyusunan Kertas Kerja Dengan Format Kertas Kerja
Yang Berbeda
Penyelesaian kertas kerja untuk akun persediaan barang dagangan
tergantung pada pendekatan atau metode yang digunakan pada penyusunan jurnal
penyesuaian untuk persediaan barang dagangan.
Adapun pendekatan atau metode yang dimaksudkan adalah sebagai berikut.
1) Akun Ikhtisar Laba/Rugi
Jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada kolom ayat penyesuaian harus
dipindahkan ke kolom neraca sisa disesuaikan, kolom laba/rugi sebelah debit
(tersendiri) dan sebelah kredit (tersendiri) sesuai dengan jumlahnya masing-
masing.
2) Akun Harga Pokok Penjualan
Jumlah akun harga pokok penjualan sebelah debit dan kredit pada
kolom ayat penyesuaian, dicari selisihnya. Selisih (saldo) tersebut dipindahkan ke
kolom neraca sisa disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit.
Untuk menyusun atau membuat kertas kerja dalam perusahaan dagang,
sama seperti yang dilakukan dalam perusahaan jasa, baik dari kolom neraca sisa, ayat
penyesuaian, neraca sisa disesuaikan, perhitungan laba rugi, dan neraca.Adapun tahap-
tahap penyusunan kertas kerja adalah sebagai berikut.
1) Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam perkiraan buku besar ke dalam
kolom Neraca Sisa, di mana jumlah debit dan kredit harus sama atau seimbang.
2) Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data penyesuaian dan
memasukkannya ke dalam kertas kerja kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3) Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom neraca sisa dengan kolom ayat
penyesuaian, kemudian mengisikannya ke dalam kolom Neraca Sisa Disesuaikan.
4) Memindahkan jumlah-jumlah di kolom neraca sisa untuk disesuaikan ke dalam
kolom laba/rugi dan kolom neraca.
5) Menjumlahkan kolom laba/rugi dan kolom neraca. Jika kolom laba/rugi lebih besar
sebelah kreditnya, berarti perusahaan memperoleh laba, selanjutnya jumlah laba
dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom
laba/rugi lebih besar sebelah debitnya, berarti perusahaan menderita rugi dan
jumlah rugi harus dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.

14
BAB III
KESIMPULAN
Secara vertikal, bagi neraca lajur tersebut menjadi tiga bagian yang terpisah
untuk membuat tiga laporan keuangan yang kita inginkan : Laba Bersih, Laba Ditahan,
Total Aktiva dan Total Ekuitas. Tidak ada jumlah yang dimasukan untuk pos-pos
tersebut, karena dihitung atau dicatat langsung dari bagian neraca lajur sebelumnya.
Kertas Kerja dibuat untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi
entitas bisnis yang dikonsolidasikan. Tujuan penyiapan kertas kerja: untuk menghasilkan
laporan keuangan yang berguna bagi entitas usaha yang dikonsolidasikan. Kertas kerja
hanyalah alat untuk mengatur dan memanipulasi data.
Sebelum mengkonsolidasikan sebuah perusahaan induk & anak, kita harus
tahu metode apa yang akan digunakan. Setelah itu, penyesuaian yang tepat dibuat pada
kertas kerja untuk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang benar. Secara umum,
perbedaan neraca lajur akibat dari penggunaan metode yang berbeda-beda pada
perusahaan induk & anak, tidaklah besar adanya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Beams, Floyd A and Amir Abadi Jusuf. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di
Indonesia, Buku 1 dan 2 Edisi Revisi. Salemba Empat: Jakarta.

Baker, Richard E. Valdean C. Lembke, dan Thomas E. King. 2010. Akuntansi Keuangan
Lanjutan (Perspektif Indonesia). Terjemahan oleh Amir A. Yusuf, Sylvia Veronica, Etty
R. Wulandari dan Dwi Martani. 2013. Jakarta: Salemba empat

16
SOAL DAN JAWABAN
1. Sebutkan tahap – tahap dalam penyusunan kertas kerja!
Penyelesaian :
Untuk menyusun atau membuat kertas kerja dalam perusahaan dagang, sama seperti
yang dilakukan dalam perusahaan jasa, baik dari kolom neraca sisa, ayat
penyesuaian, neraca sisa disesuaikan, perhitungan laba rugi, dan neraca. Adapun
tahap-tahap penyusunan kertas kerja adalah sebagai berikut.
1) Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam perkiraan buku besar ke dalam
kolom Neraca Sisa (NS), di mana jumlah debit dan kredit harus sama atau
seimbang.
2) Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data penyesuaian dan
memasukkannya ke dalam kertas kerja kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3) Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom neraca sisa dengan kolom ayat
penyesuaian, kemudian mengisikannya ke dalam kolom Neraca Sisa Disesuaikan
(NSD).
4) Memindahkan jumlah-jumlah di kolom neraca sisa untuk disesuaikan ke dalam
kolom laba/rugi dan kolom neraca.
5) Menjumlahkan kolom laba/rugi dan kolom neraca. Jika kolom laba/rugi lebih
besar sebelah kreditnya, berarti perusahaan memperoleh laba, selanjutnya jumlah
laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam
kolom laba/rugi lebih besar sebelah debitnya, berarti perusahaan menderita rugi
dan jumlah rugi harus dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.

2. Pada tanggal 31 Desember 2008, PT Induk mengakuisisi 80% saham kepemilikan


dari PT Anak seharga Rp 120.000.000. Berikut adalah neraca kedua perusahaan pada
tanggal akuisisi.

Pos PT Induk PT Anak

Kas 20.000.000 10.000.000

Piutang Usaha 35.000.000 15.000.000

17
Persediaan 90.000.000 20.000.000

Tanah 80.000.000 40.000.000

Bangunan dan Peralatan 150.000.000 60.000.000

Investasi pada PT Anak 120.000.000

Total 495.000.000 145.000.000

Akumulasi Penyusutan 20.000.000 10.000.000

Utang Usaha 65.000.000 25.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 30.000.000

Saham Biasa 100.000.000 30.000.000

Saldo Laba 110.000.000 50.000.000

Total 495.000.000 145.000.000


Diketahui Nilai Wajar untuk Persediaan; 30.000.000, Tanah;
60.000.000, Bangunan dan Peralatan; 60.000.000. Sedangkan akun lain mempunyai
nilai pasar yang mendekati nilai buku saat ini.
Diminta:
1) Buatlah ayat jurnal untuk mencatat akuisisi saham PT Anak
2) Buatlah kertas kerja konsolidasi
3) Buatlah neraca konsolidasi

Penyelesaian:

1) Ayat jurnal untuk mencatat akuisisi saham PT Anak.

Biaya perolehan investasi 120.000.000

Nilai buku

Saham Biasa - PT Anak 30.000.000

Saldo Laba - PT Anak 50.000.000

18
80.000.000

Bagian PT Induk (80%) X 0,8 (64.000.000)

Perbedaan antara nilai buku dan harga perolehan 56.000.000

PT Induk mencatat akusisi saham PT Anak sebagai berikut:

Investasi pada Saham PT Anak 120.000.000

Kas 120.000.000

Menghitung perbedaan nilai aset-aset tertentu dari PT Anak


dikarenakan Nilai Wajar lebih tinggi daripada Nilai Buku.

80%
Kenaikan Nilai
Nilai Buku Nilai Wajar Bagian
Wajar
PT Induk

Persediaan 20.000.000 30.000.000 10.000.000 8.000.000

Tanah 40.000.000 60.000.000 20.000.000 16.000.000

Bangunan dan 50.000.000 60.000.000 10.000.000 8.000.000


Peralatan

110.000.000 150.000.000 40.000.000 32.000.000

Ayat jurnal untuk dimasukkan ke dalam kertas kerja adalah sebagai berikut :

Saham Biasa - PT Anak 30.000.000

Saldo Laba - PT Anak 50.000.000

Diferensial 56.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 120.000.000

Kepemilikan non pengendali 16.000.000

(Mengeliminasi saldo investasi awal dan memunculkan kepemilikan non


pengendali)

19
Persediaan 8.000.000

Tanah 16.000.000

Bangunan dan Peralatan 8.000.000

Goodwill 24.000.000

Diferensial 56.000.000

(Mengalokasikan Diferensial)

2) Kertas Kerja Konsolidasi


Kertas Kerja Konsolidasi 31 Desember 2008, Tahun Penggabungan
Usaha; 80% Pembelian Di Atas Nilai Buku.

Eliminasi
POS PT Induk PT Anak Konsolidasi
Debit Kredit

Kas 20.000.000 10.000.000 30.000.000

Piutang Usaha 35.000.000 15.000.000 50.000.000

Persediaan 90.000.000 20.000.000 8.000.000 118.000.000

Tanah 80.000.000 40.000.000 16.000.000 136.000.000

Bangunan dan Peralatan 150.000.000 60.000.000 8.000.000 218.000.000

Goodwill 24.000.000 24.000.000

Investasi pada PT Anak 120.000.000 120.000.000

Diferensial 56.000.000 56.000.000

Total Debit 495.000.000 145.000.000 576.000.000

Akumulasi Penyusutan 20.000.000 10.000.000 30.000.000

Utang Usaha 65.000.000 25.000.000 90.000.000

20
Utang Obligasi 200.000.000 30.000.000 230.000.000

Saham Biasa 100.000.000 30.000.000 30.000.000 100.000.000

Saldo Laba 110.000.000 50.000.000 50.000.000 110.000.000

Kepemilikan Non Pengendali 16.000.000 16.000.000

Total Kredit 495.000.000 145.000.000 192.000.000 192.000.000 576.000.000

3) Neraca Konsolidasi

PT Induk dan PT Anak

Neraca Konsolidasi 31 Desember 2008

Aset Kewajiban

Kas 30.000.000 Utang Usaha 90.000.000

Piutang Usaha 50.000.000 Utang Obligasi 230.000.000

Persediaan 118.000.000

Tanah 136.000.000 Ekuitas

Bangunan dan Peralatan 218.000.000 Saham Biasa 100.000.000

Akumulasi Penyusutan (30.000.000) 188.000.000 Saldo Laba 110.000.000

Goodwill 24.000.000 Kepemilikan Non Pengendali 16.000.000

Total Aset 546.000.000 Total Kewajiban dan Ekuitas 546.000.000

21

Vous aimerez peut-être aussi