Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DEFENISI:
Batas cair (Liquid Limit) adalah kadar air tertentu dimana perilaku berubah dari kondisi plastis
ke kondisi cair. Pada kadar air tersebut tanah mempunyai kuat geser yang terendah.
Batas plastis (Plastic Limit) adalah kadar air terendah dimana tanah mulai bersifat plastis. Dalam
hal ini sifat plastis ditentukan berdasarkan kondisi dimana tanah yang digulung dengan telapak
tangan, diatas kaca mulai retak setelah mencapai diameter 1/8 inci.
Batas susut (Shrinkage Limit) adalah batas kadar air dimana tanah dengan kadar air dibawah nilai
tersebut tidak menyusut lagi (tidak berubah volume).
TUJUAN:
Mahasiswa dapat memahami pengertian batas-batas atterberg.
Mahasiswa dapat mengerti penggunaannya
Tanah yang telah dipersiapkan kemarin yaitu seberat 300 gram diaduk lagi sampai merata.
Aturlah tinggi jatuh cawan 10 mm dengan memutar sekrup yang tercatat dibelakang alat liquid
limit (cassagrande).
Siapkan container yang telah ditara seperlunya.
Masukkan tanah yang telah diaduk pada lempengan kaca kedalam cawan cassagrande.
Ratakan permukaan tanah tersebut dengan dasar alat cassagrande.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. AlmamaterNo. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
tel.(061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon jurusan Teknik Sipil : (061) 8225153, Fax. : 061- 8225153
Tekan groring tool pada tanah yang telah diuji sepanjang diameternya dan grosing tool harus
berkedudukan tegak lurus pada permukaan cawan. Sedangkan ujung grosing tersebut harus
tidak lebih dari 3 mm tebalnya (lihat gambar).
Putar handlenya 2 kali putar perdetik sehingga kedua belahan contoh tanah yang diuji akan
bersatu sepanjang 13 mm. Hal tersebut dapat dikontrol dengan pangkal grosing tool.
Catat perhitungan sebagai jumlah ketukan (number of blows).
Bila jumlah ketukan > 50 atau < 10 ketukan tanah, dapat dikeringkan dengan mengaduk-aduk
kembali contoh tanah yang diuji supaya air menguap atau dengan menambah campuran benda
uji, dapat pula dibasahi dengan campuran air suling tergantung pada kondisinya.
Ambil sebagian tanah pada bagian yang menyatu dan tentukan/carilah kadar airnya.
Aduklah kembali sisa tanah atau ulangi prosedur diatas sehingga sekurang-kurangnya didapat
4 hasil kadar air yang berbeda dengan jumlah ketukkan antara 10 s.d 50.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. AlmamaterNo. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
tel.(061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon jurusan Teknik Sipil : (061) 8225153, Fax. : 061- 8225153
PERHITUNGAN:
Tentukan kadar air tiap-tiap contoh dan gambarkan dalam grafik logaritma vs jumlah ketukan.
Tarik garis lurus melalui kelima titik tersebut.
Kita dapatkan kadar air pada jumlah ketukan 25 kali adalah nilai liquid limitnya.
Contoh tanah lolos ayakan no. 40 (0,420 mm) (sebagian dari penelitian batas cair) sebanyak ±
20 gram diletakkan diatas plat kaca dan diaduk sehingga merata kadar airnya.
Buat bola-bola tanah ± seberat 8 gram atau ∅ 1 cm, terus digeleng diatas pelat kaca dengan jari.
Penggelangan dengan telapak tangan dengan kecepatan 80 s.d 90 gelengan permenit.
Penggelengan dilakukan terus sampai benda uji membentuk batang lidi dengan diameter 9 mm
Bila pada waktu penggelengan ternyata sebelum benda uji mencapai 3 mm sudah retak, maka
benda uji disatukan kembali ditambah air sedikit dan diaduk sampai merata.
Apabila ternyata penggelengan bola-bola itu dapat mencapai diameter lebih kecil dari 3 mm
tanpa menunjukkan retakan-retakan sejarak ± 2,5 cm, maka untuk tanah perlu dibiarkan
beberapa saat diudara agar kadar airnya berkurang sedikit.
Pengadukan dan penggelengan diulangi terus sampai retakan-retakan itu terjadi tepat pada saat
gelengan mempunyai diameter 3 mm, yang selanjutnya batang-batang tanah tersebut diteliti
kadar airnya. Hal ini dilakukan ganda masing-masing seberat ± 3 gram.
Batas plastis sama dengan kadar air rata-rata.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. AlmamaterNo. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
tel.(061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon jurusan Teknik Sipil : (061) 8225153, Fax. : 061- 8225153
PERHITUNGAN:
Linear shrinkage merupakan prosentase dari panjang asli dari contoh tanah yang diuji.
A. LIQUID LIMIT
No Test I II II IV V VI
No Container 1.1 1.2 2.1 2.2 3.1 3.2
Jumlah pukulan 20 20 33 33 15 15
Berat Container + tanah basah (gr) 28,0 35,8 27,8 32,6 35,2 31,4
Berat container + tanah kering (gr) 23 28 22,4 25,4 27 24,8
Berat air (gr) 5 7,8 5,4 7,2 8,2 6,6
Berat Container (gr) 14 14 14 13,6 13,8 13,6
Berat tanah kering (gr) 9 14 8,4 11,8 13,2 10,9
Kadar air (%) 55,56 55,71 64,26 61 62 60,55
Rata-rata 55,635 62,63 61,275
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. AlmamaterNo. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
tel.(061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon jurusan Teknik Sipil : (061) 8225153, Fax. : 061- 8225153
B. PLASTIC LIMIT
No. Test I II
No. Container Sampel 1.1 Sampel 1.2
Berat container + tanah basah (gr) 27 27,5
Berat container + tanah kering (gr) 25,4 26
Berat air (gr) 1,6 1,5
Berat container (gr) 17,4 17,4
Berat tanah kering (gr) 8 8,6
Kadar air (%) 20 17,44
Rata-rata 18,72
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. AlmamaterNo. 1 Kampus USU 20155, Indonesia
tel.(061)8210371, 8211235, 8215951, 8210436, Fax. (061) 8215845
http : //www.polmed.ac.id email : sipil_polmed@yahoo.co.id
Telepon jurusan Teknik Sipil : (061) 8225153, Fax. : 061- 8225153
C. SHRINKAGE LIMIT
KESIMPULAN:
Dari pengujian Atterberg limits diperoleh nilai batas-batas atterberg sebagai berikut :
CATATAN :
Berat air
Kadar air = (Berat tanah kering × 100 )
W1 −W2
IF = N (Buku Braja M. Das, hal 46 persamaan 2.29)
logN2
1