Vous êtes sur la page 1sur 5

Nama : Anisa Millatul L.

NIM : 181710301023
Kelas : TIP A 2018

Syarat Masuk Praktikum Minggu ke 2


Syarat Masuk Kenaikan Titik Didih
1.1 Definisi Kenaikan Titik Didih
Jawaban:
Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh zat cair
tersebut sama dengan tekanan luar. Bila tekanan uap sama dengan tekanan
luar, maka gelembung uap yang terbentuk dalam cairan dapat mendorong
diri ke permukaan menuju fasa gas. Oleh karena itu, titik didih suatu zat cair
bergantung pada tekanan luar. Yang dimaksud dengan titik didih adalah titik
didih normal, yaitu titik didih pada tekanan 76 cmHg. Titik didih normal air
adalah 100oC. Pada tekanan udara luar 1 atm, air mendidih pada suhu 100oC.
Pada saat itu tekanan uap air juga 1 atm dan tekanan uap jenuh larutan
masih di bawah 1 atm. Agar larutan mendidih, maka suhu perlu diperbesar
sehingga titik P berpindah ke titik E. Pada titik E tekanan uap jenuh larutan
sudah mencapai 1 atm. Jadi pada titik E larutan mendidih dan suhu didihnya
adalah titik E′. selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut
kenaikan titik didih (ΔTb), (Utami dkk,2009).
1.2 Pengaruh perbedaan konsentrasi titik didih larutan gula dan garam
Jawaban:
Jika pada suhu tertentu, suatu pelarut murni (air) ditambahkan zat terlarut
misalnya gula pasir dan garam, maka tekanan uap air akan turun. Jika semakin
banyak zat terlarut yang dilarutkan, maka makin banyak penurunan tekanan
uapnya. Hal ini mengakibatkan larutan gula atau garam belum mendidih pada
suhu 100°C. Agar larutan gula atau garam cepat mendidih, diperlukan suhu yang
cukup tinggi, sehingga tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan uap di
sekitarnya. Adanya penambahan zat terlarut ini dapat menghalangi penguapan
partikel pelarut. Sehingga, penguapan partikel-partikel pelarut membutuhkan
energi yang besar (Sukardjo, 1990).
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat
pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah
partikel/mol terlarut khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya. Untuk zat
Nama : Anisa Millatul L.
NIM : 181710301023
Kelas : TIP A 2018

terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik didik harus
dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga persamaannya menjadi :

n = jumlah ion-ion dalam larutan


α = derajat ionisasi
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu
ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair
diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan
selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. (Sukardjo, 1990).
Adanya zat terlarut (solute) yang sukar menguap (non volatile), tekanan uap
dari larutan turun dan ini akan menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi dari
pada titik didih pelarutnya. Ini disebabkan karena untuk mendidih, tekanan uap
larutan sama dengan tekanan udara dan untuk temperatur harus lebih tinggi
(Sukardjo, 1990).
1.3 Aplikasi KTD dalam Industri/Kesehatan
Jawaban:
Sifat koligatif kenaikan titik didih banyak digunakan dalam kehidupan
sehari- hari, misalnya mendidihkan air gula atau air garam. Dalam industri
biasanya digunakan untuk destilasi untuk penyulingan minyak.
Syarat Masuk Kalor
1.1 Definisi Kalor
Jawaban:
Pada dasarnya kalor adalah perpindahan energi kinetik dari satu benda
yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Pada waktu zat
mengalami pemanasan, partikel-partikel benda akan bergetar dan menumbuk
partikel tetangga yang bersuhu rendah. Hal ini berlangsung terus menerus
membentuk energi kinetik rata-rata sama antara benda panas dengan benda
yang semula dingin. Pada kondisi seperti ini terjadi keseimbangan termal dan
suhu kedua benda akan sama (Nurachmandani, 2009).
Nama : Anisa Millatul L.
NIM : 181710301023
Kelas : TIP A 2018

1.2 Prinsip kalor


Jawaban:
Perpindahan kalor merupakan perpindahan energi yang terjadi pada benda
atau material yang memiliki temperatur tinggi ke benda atau material yang
bertemperatur lebih rendah. Dari termodinamika telah diketahui bahwa energi
yang pindah itu dinamakan kalor atau panas. Ilmu perpindahan kalor tidak
hanya mencoba menjelaskan bagaimana energi kalor itu berpindah dari suatu
benda ke benda lain, tetapi juga dapat meramalkan laju perpindahan yang
terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Energi dapat berpindah dalam bentuk
kalor dari suatu zat kelingkungannya atau zat lain apabila diantara kedua zat
tersebut berbeda temperaturnya. Jadi beda temperatur merupakan potensial
utama terjadinya perpindahan energi dalam bentuk kalor. Dari hasil studi
pustaka diperoleh bahwa ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu:
1. Perpindahan kalor secara konduksi
2. Perpindahan kalor secara konveksi
3. Perpindahan kalor secara radiasi
Dimana masing-masing sistem memiiki ciri atau karakter tertentu sesuai
dengan prosesnya (Firdaus dkk, 2011)
1.3 Perbedaan kalor jenis, kalor uap, dan kalor lebur
Jawaban:
Kalor Jenis adalah jumlah energi yang dipindahkan dari suatu benda atau
tubuh ke benda lain akibat dari suatu perbedaan suhu diantara benda atau tubuh
tersebut. Perbandingan banyaknya tenaga kalor (∆Q) yang dibekalkan kepada
sebuah benda untuk menaikkan temperaturnya sebanyak ∆T dinamakan kapasitas
kalor (C) dari benda tersebut yakni: Kapasitas kalor per satuan massa sebuah
benda yang dinamakan kalor jenis (c) adalah ciri (karakteristik) dari bahan yang
membentuk benda tersebut (Halliday 1985).
Kalor lebur merupakan kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk melebur. Kalor
yang dibutuhkan untuk melebur sejumlah zat yang massanya m dan kalor
leburnya. Kalor lebur untuk mengubah dari padat ke cair. Kalor lebur zat sama
dengan kalor bekunya (Nurachmandani, 2009).
Nama : Anisa Millatul L.
NIM : 181710301023
Kelas : TIP A 2018

Kalor uap merupakan kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk mendidih/menjadi


uap. Kalor ini sama dengan kalor yang diperlukan pada zat untuk mengembun.
Jadi, kalor yang dibutuhkan 1 kg air untuk menguap seluruhnya sama dengan
kalor yang dibutuhkan untuk mengembun seluruhnya. Kalor yang dibutuhkan
untuk menguapkan sejumlah zat yang massanya m dan kalor didih atau uapnya.
Kalor uap yaitu kalor untuk mengubah dari cair menjadi gas (Nurachmandani,
2009).
Nama : Anisa Millatul L.
NIM : 181710301023
Kelas : TIP A 2018

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, A., Burlian, F., Thamrin, I., Mohruni, A.S., Yanis, M., Ferdinand, D.,
Samona, D. 2011. Studi Pengaruh Tebal Isolasi Termal yang Terbuat
Dari Bahan Glass Wool Terhadap Laju Pengeringan Ikan Pada Alat
Pengering Ikan. Universitas Sriwijaya
Halliday, Resnick. 1984. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA Untuk SMA/MA Kelas X. 159. Grahadi.
Utami, B., Saputro, A.N.C., Mahardiani, L., Yamtinah, S., Mulyani, B. 2009.
KIMIA UNTUK SMA dan MA KELAS XII Program Ilmu Alam 8-9.
CV.Haka Mj
Sukardjo, 1990. Kimia Anorganik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Vous aimerez peut-être aussi