Vous êtes sur la page 1sur 13

c.

Rencana Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan intracranial

Nyeri akut NOC NIC

Definisi : pengalaman sensori dan emosional yang  Pain level Pain management
tidak menyenangkan yang muncul akibat  Pain control
kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau  Comfort level - Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian kriteria hasil :
karakterstik, durasi, frekuensi, kualitas dan
rupa (international association for the study of  Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab factor presipitasi
pain ): awitan yang tiba-tiba atau lambat dari nyeri, mampu menggunakan tehnik - Observasi rekasi nonverbal dan
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, ketidaknyamanan
dapat diantisipasi atau diprediksi dan belangsung mencari bantuan ) - Gunakan teknik komunikasi terapeutik
<6 bulan  Melaporkan bahwa nyeri berkurang untuk mengetahui pengalaman nyeri
dengan menggunakan manajemen nyeri pasien
Batasan karakteristik :  Mampu mengenali nyeri (skala, - Kaji kultur yang mempengaruhi respon
intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri) nyeri
 Perubahan selera makan  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri - Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
 Perubahan tekanan darah berkurang - Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan
 Perubahan frekwensi jantung lain tentang ketidakefektifan control nyeri
 Perubahan frekwensi pernafasan masa lampau
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
 Laporan isyarat
dan menemukan dukungan
 Diaphoresis
- Control lingkungan yang dapat
 Perilaku distraksi (mis.,berjalan mondar mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
mandirr mencari orang lain dan atau pencahayaan dan kebisingan
aktivitas lain, aktivias yang berulang) - Kurangi factor presipitasi nyeri
 Mengekspresikan perilaku - Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(mis.,gelisah,merengek,menangis) (farmakologi, non farmakologi dan
 Masker wajah (mis.,mata kurang interpersonal)
bercahaya, tampak kacau, gerakan mata - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
berpencar atau tetap pada satu focus menentukan intervensi
meringis) - Ajarkan tentang teknik non farmakologi
 Sikap melindungi area nyeri - Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Focus menyempit (mis.,gangguan - Evaluas keefektifan control nyeri
persepsi nyeri, hambatan proses berfikir, - Tingkatkan istirhat
penurunan interaksi dengan orang dan - Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan
lingkungan) dan tindakan nyeri yang berhasil
 Indikasi nyeri yang dapat diamati - Monitor penerimaan psien tentang
 Perubahan posisi untuk menghindari nyeri manajemen nyeri
 Sikap tubuh melindungi
 Dilatasi pupil
 Melakukan nyeri secara secara verbal
 Gangguan tidur
Factor yang berhubungan :

 Agen cedera (mis.,biologis, zat kimia,


fisik, psikologi)

2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh behubungan dengan mual dan muntah, penurunan intake makanan.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang NOC NIC


dari kebutuhan tubuh

Definisi : asupan nutrisi tidak cukup  Nutritional status Nutrition management


untuk memenuhi kebutuhan metabolic  Nutrional status : food and fluid
 Intake - Kaji adanya alergi makanan
Batasan karakteristik :  Nutritional status : nutrient intake - Kolaborasi dengan ahi gizi untuk
 Weight control menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
 Kram abdomen Criteria hasil : dibutuhkan pasien
 Nyeri abdomen - Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
 Menghindari makanan  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan Fe
 Berat badan 20% atau lebih tujuan - Anjurkan pasien untuk meningkatkan
dibawah berat badan ideal  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan protein dan vitamin C
 Kerapuhan kapiler  Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi - Berikan substansi gula
 Tidak ada tanda tanda malnutrisi
 Diare  Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan - Yakinkan diet yang dimakan mengandung
 Kehilangan rambut dari menelan tinggi serat untuk mencegah kontipasi
berlebihan  Tidak terjadi penurunan berat badan yang - Berikan makanan yang terpilih (sudah
 Bising usus hiperaktif berarti dikonsultasikan dengan ahli gizi)
 Kurang makanan - Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
 Kurang informasi makanan harian
 Kurang minat pada - Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
makanan kalori
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
 Penurunan berat badan
- Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
dengan asupan makanan
nutrisi yang dibutuhkan
adekuat
Nutrition monitoring
 Kesalahan konsepsi
 Kesalahan informasi - BB pasien dalam batas normal
 Membrane mukosa pucat - Monitor adanya penurunan berat badan
 Ketidakmampuan memakan - Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
makanan dibisa dilakukan
 Tonus otot menurun - Monitor interkasi anak atau orang tua
 Mengeluh gangguan sensasi selama makan
rasa - Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
 Mengeluh asupan makanan selama jam makan
yang kurang dari RDA ( - Monitor kulit kering dan perubahan
recommended daily pigementasi
allowance) - Monitor turgor kulit
 Cepat kenyang setelah - Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
makan mudah patah
 Sariawan rongga mulut - Monitor mual dan muntah
 Steatorea - Monitor kadar albumin, total protein, Hb
 Kelemahan otot pengunyah dan kadar H
 Kelemahan otot untuk - Monitor pertumbuhan dan perkembangan
menelan - Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
Factor – factor yang jaringan konjungtiva
berhubungan : - Monitor kalori dan intake nutrisi
- Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
 Factor biologis papilla lidah dan cavitas oral
 Factor ekonomi - Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
 Ketidakmampuan untuk
mencerna makanan
 Ketidakmampuan
menelan makanan
 Factor psikologi

3) Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme pengaturan di otak

Kelebihan volume cairan NOC NIC

Definisi peningkatan retensi cairan  Tissue integrity : skin and mucous Pressure management
isotonic  Membranes
 Hemodyalis akses - Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
Batasan karakteristik Criteria hasil : longgar
- Hindari kerutan pada tempat tidur
 Bunyi nafas adventisius  Intergritas kulit yang baik bisa - Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
 Gangguan elektrolit dipertahankan (sensasi, elastisitas, kering
 Anasarka temperature, hidrasi, pigmentasi) - Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien setia
 Ansietas  Tidak ada lukan/lesi pada kulit dua jam sekali)
 Azotemia  Perfusi jaringan baik - Monitori kulit akan adanya kemerahan
 Menunjukan pemahaman dalam proses - Oleskan lotion atau minyak/ baby oil pada
 Perubahan tekanan darah
perbaikan kulit dan mencegah terjadinya daerah yang terkena
 Perubahan status mental
cedera berulang - Monitori aktivitas dan mobilisasi pasien
 Perubahan pola pernapasan  Mampu melindungi kulit dan - Monitori statu nutrisi pasien
 Penurunan hematrokrit mempertahankan kelembaban kulit dan - Memandikan pasien dengan sabun dan air
 Penurunan hemoglobin perawatan alami hangat
 Dispnea Insision site care
 Edema
 Peningkatan tekanan vena - Membersihkan memantau dan meningkatakan
sentral proses penyembuhan pada luka yang ditutup
 Asupan melebihi haluaran dengan jahitan klip atau straples
 Distensi vena jugularis - Monitor proses kesembuhan area insisi
 Oliguria ortopnea - Monitor tanda dan gejala infeksi pada area
 Efusi pleura insisi
 Refleksi hepatojugular positif - Bersihkan area sekitar jahitan atau staples,
 Perubahan tekanan arteri menggunakan lidi kapas steril
pulmonal - Gunakan preparat antiseptic. Sesuai program
 Kongesti pulmonal - Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai
 Gelisah atau biarkan luka tetap terbuka (tidak dibalut)
 Perubahan berat jenis urin sesuai program
Dialysis acces maintenance
 Bunyi jantung S3
 Penambahan berat badan dalam
waktu sangat singkat
Factor- factor yang berhubungan :

 Gangguan mekanisme
regulasi
 Kelebihan asupan cairan
 Kelebihan asupan natrium

4) Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan penurunan suplai darah ke jaringan otak (tumor otak)

Resiko ketidakefektifan perfusi NOC NIC


jarongan otak
Definisi : Beresiko mengalami  Circulation status Peripheral Sensation Management (Manajemen
penurunan sirkulasi jaringan otak  Tissue prefusion : cerebral sensasi perifer)
yang dapat mengganggu kesehatan. Kriteria hasil : - Monitor adanya daerah tertentu yang hanya
Batasan karakteristik : peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
 Mendemonstrasikan status sirkulasi yang - Monitor adanya paretese
 Massa tromboplastin parsial ditandai dengan :
abnormal - Instruksikan keluarga untuk mengobservasi
 Tekanan systole dan diastole dalam rentang kulit jika ada isi atau laserasi
 Massa protrombin abnormal yang diharapkan
sekmen ventrikel kiri akinetik - Gunakan sarung tangan untuk proteksi
 Tidak ada ortostatikhipertensi
 Aterosklerosis aerotik  Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan - Batasi gerakan pada kepala, leher dan
 Diseksi arteri intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg) punggung
 Fibrilasi atrium  Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang - Monitor kemampuan BAB
 Miksoma atrium ditandai dengan : - Kolaborasi pemberian analgetik
 Tumor otak  Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan - Monitor adanya tromboplebitis
 Stenosis karotid kemampuan - Diskusikan mengenao penyebab perubahan
 Aneurisme serebri  Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan sensasi
orientasi
 Koagulopati dilatasi
 Memproses informasi
 Koagulasi intravaskular
 Membuat keputusan dengan benar
diseminata  Menunjukkan fungsi sensori motori cranial
 Embolisme yang utuh : tingkat kesadaran membaik, tidak
 Trauma kepala ada gerakan gerakan involunter
 Hierkolesterolemia
 Hipertensi
 Endokarditis infeksi
 Katup prostetik mekanis
 Stenosis mitral
 Neoplasma otak
 Baru terjadi infark
miokardium
 Sindrom sick sinus
 Penyalahgunaan zat
 Terapi trobolitik
 Efek samping terkait terapi
(bypass kardiopulmonal,
obat)
5) Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan penglihatan (kompresi saraf optikus)

Resiko jatuh NOC NIC

Definis : peningkatan kerentanan untuk  Trauma risk for Fall Prevention


jatuh yang dapat menyebabkan bahaya  Injury risk for - Mengidentifikasi defisit kognitif atau fisik
fisik Kriteria hasil : pasien yang dapat meningkatkan potensi jatuh
Faktor resiko : dalam lingkungan tertentu
 Keseimbangan : kemampuan untuk - Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang
 Dewasa mempertahankan ekuilibrium mempengaruhi resiko jatuh
- Usia 65tahun atau lebih  Gerakan terkordinasi kemampuan otot untuk - Mengidentifikasi karakteristik lingkungan
- Riwayat jatuh bekerja sama secara volunter untuk melakukan yang dapat meningkatkan potensi untuk jatuh
- Tinggal sendiri gerakan yang bertujuan (mis,.lantai yang licin dan tangga terbuka)
- Prosthesis ekstermitas  Perilaku pencegahan jatuh : tindakan individu - Sarankan perubahan dalam gaya berjalan
bawah atau pemberi asuhan untuk meminimalkan kepada pasien
- Penggunaan alat bantu faktor resiko yang dapat memicu jatuh - Mendorong pasien untuk menggunakan
(mis.,walker, tongkat) dilingkungan individu tongkat atau alat pembantu berjalan
- Penggunaan kursi roda  Kejadian jatuh : tidak ada kejadian jatuh - Kunci roda dari kursi roda, tempat tidur, atau
 Anak  Pengetahuan : pemahaman pencegahan jatuh brankar selama transfer pasien
- Usia 2 tahun atau pengetahuan : keselamatan anak fisik. - Tempat artikel mudah dijangkau dari pasien
kurang  Pengetahuan : keamanan pribadi - Ajarkan pasien bagaimana jatuh untuk
- Tempat tidur yang  Pelanggaran perlindungan tingkat kebingungan meminimalkan cedera
terletak didekat jendela akut - Memantau kemampuan untuk mentransfer
- Kurangnya  Tingkat agitasi dari tempat tidur ke kursi dan demikian pula
penahan/pengekang  Komunitas pengendalian resiko sebaliknya
kereta dorong  Kekerasan - Gunakan teknik yang tepat untuk mentransfer
- Kurangnya/longgarnya  Komunitas tingkat kekerasan pasien ke dan dari kursi roda, tempat tidur,
pagar pada tangga  Gerakan terkoordinasi toilet dan sebagainya
- Kurangnya penghalang  Kecenderungan risiko pelarian untuk kawin - Menyediakan toilet ditinggikan untuk
tau tali pada jendela  Kejadian terjun memudahkan transfer
- Kurangnya  Mengasuh keselamatan fisik remaja - Menyediakan kursi dari ketinggian yang tepat,
pengawasan orang tua  Perilaku keselamatan pribadi dengan sandaran dan sandaran tangan untuk
- Jenis kelamin laki-laki  Keparahan cedera fisik memudahkan transfer
yang berusia <1 tahun  Pengendalian risiko
- Bayi yang tidak  Pengendalian risiko : penggunaan - Menyediakan tempat tidur kasur dengan tepi
diawasi saat berada alkohol,narkoba yang erat untuk memudahkan transfer
dipermukaan yang  Pengendalian risiko : pencahayaan sinar - Gunakan rel sisi panjang yang sesuai dan
tinggi (mis., tempat matahari tinggi untuk mencegah jatuh dari tempat tidur,
tidur/meja)  Deteksi risiko sesuai kebutuhan
 Kognitif  Lingkungan rumah aman - Memberikan pasien tergantung dengan sarana
- Penurunan status  Aman berkeliaran bantuan pemanggilan (misalnya, bel atau
mental  Zat penarikan keparahan cahaya panggilan) ketika pengasuh tidak hadir
 Lingkungan  Integritas jaringan : kulit dan membran mukosa - Membantu ke toilet seringkali, interval
- Lingkungan yang tidak  Perilaku kepatuhan visi dijadwalkan
terorganisasi - Menandai ambang pintu dan tepi langkah
- Ruang yang memiliki sesuai kebutuhan
pencahayaan yang - Hapus dataran rendah perabotan yang
redup menimbulkan bahaya tersandung
- Tidak ada materi yang - Hindari kekacauan pada permukaan lantai
antislip dikamar mandi - Memberikan pencahayaan yang memadai
- Tidak ada materi yang untuk meningkatkan visibilitas
antislip ditempat mandi - Menyediakan lampu malam disamping
pancuran tempat tidur
- Pengekangan - Menyediakan pegangan tangan terlihat dan
- Karpet yang tidak memegang tiang
rata/terlipat - Menyediakan lajur anti tergelincir,
- Ruang yang tidak permukaan lantai nontrip/tidak tersandung
dikenal - Menyediakan permukaan nonslip/anti
- Kondisi cuaca tergelincir di bak mandi atau pancuran
(mis.,lantai basah,es) - Menyediakan kokoh, tinja curam nonslip/anti
 Medikasi tergelincir untuk memfasilitasi jangkauan
- Penggunaan alkohol mudah
- Inhibitor enzim - Pastikan pasien yang memakai sepatu yang
pengubah angiotensin pas, kencangkan aman, dan memiliki sol tidak
- Agen anti ansietas mudak tergelincir
- Agen anti hipertensi - Anjurkan pasien untuk memakai kacamata,
- Deuretik sesuai ketika keluar dari tempat tidur
- Hipnotik - Mendidik anggota keluarga tentang fakto
- Narkotik/opiate resiko yang berkontribusi terhadap jatuh dan
- Obat penenang bagaimana mereka dapat menurunkan resiko
- Antidepresan trisiklik tersebut
 Fisiologis - Sarankan adaptasi rumah untuk meningkatkan
- Sakit akut keselamatan
- Anemia - Instruksikan keluarga pada pentingnya
- Arthritis pegangan tangan untuk kamar mandi tangga
- Penurunan kekuatan dan trotoar
ekstermitas bawah - Sarankan alas kaki yang aman
- Diare - Mengembangkan cara untuk pasien untuk
- Kesulitan gaya berjalan berpartisipasi keselamatan dalam kegiatan
- Vertigo saat rekreasi
mengekstensikan leher - Lembaga program latihan rutin fisik yang
- Masalah kaki meliputi berjalan
- Kesulitan mendengar - Tanda-tanda posting untuk mengingatkan staf
- Gangguan bahwa pasien yang berisiko tinggi jatuh
keseimbangan - Berkolaborasi dengan anggota tim kesehatan
- Gangguan mobilitas lain utnuk meminimalkan efek samping dari
fisik obat yang berkontribusi terhadap jatuh
- Inkontinensia (misalnya,.hipotensi ortostatik dan kiprak
- Neoplasma goyah)
(mis,.letih/mobilitas - Memberikan pengawasan yang ketat dan/atau
terbatas) perangkat menahan (misalnya, bayi kursi
- Neuropati dengan sabuk pengaman) ketika
- Hipotensi ortostatik menempatkan bay/anak-anak muda pada
- Kondisi postoperative permukaan ditinggikan (misalnya meja dan
- Perubahan gula darah kursi tinggi)
postprandial
- Deficit proprioseptif
- Ngantuk
- Berkemih yang
mendesak
- Penyakit vaskuler
- Kesulitan melihat
6) Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh

Ketidakefektifan termoregulasi NOC NIC

Definisi : Fruktuasi suhu diantara  Hidration Temperature regulation


hipotermi dan hipertermia  Adherence behavior - monitor suhu minimal tiap 2 jam
Batasan karakteristik :  Immune status - rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
 risk control - monitor TD,nadi, dan RR
 Dasar kuku sianostik
 risk detektion - monitor warna dan suhu kulit
 Fruktuasi suhu tubuh diatas dan
Kriteria hasil : - monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
dibawah kisaran normal
 Kulit kemerahan - tingkatkan intake cairan dan nutrisi
 keseimbangan antara produksi panas, panas - selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
 Hipertensi yang diterima, dan kehilangan panas kehangatan tubuh
 Peningkatan suhu tubuh diatas  seimbang antara produksi panas, panas yang - ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan
kisan normal diterima, dan kehilangan panas selama 28 hari akibat panas
 Peningkatan frekuensi pertama kehidupan - diskusikan tentang pentingnya pengaturan
pernapasan  keseimbangan asam basa bayi baru lahir suhu dan kemungkinan efek negatif dari
 Sedikit menggigil,kejang  temperatur stabil : 36,5-37oC kedinginan
 Pucat sedang  tidak ada kejang - beritahu tentang indikasi terjadinya keletihan
 Piloereksi  tidak ada perubahan warna kulit dan penanganan emergency yang diperlukan
 Penurunan suhu tubuh dibawah  glukosa darah stabil - ajarkan indikasi darihipotermi dan
kisaran normal  pengendalian resiko : hipertemia penanganan yang diperlukan
 Kulit dingin, kulit hangat  pengendalian resiko : hyporthermia - berikan antipiretik jika perlu
 Pengisian ulang kapiler yang  pengendalian resiko : proses menular
lambat  pengendalian resiko : paparan sinar matahari
 Takikardi
Faktor yang berhubungan :

 usia yang ekstrim


 fluktuasi suhu lingkungan
 penyakit
 trauma
7) Hambatan komunkasi verbal berhubungan dengan kesulitan bicara

Hambaran komunkasi verbal NOC NIC

Definisi : penurunan, kelambatan, atau  Anxiety self control Communication enchancement : speech deficit
ketiadaan kemampuan untuk menerima,  Coping - Gunakan penerjemah, jika diperlukan
memproses, mengirim, dan /atau menggunakan  Sensory function : hearing & vision - Beri satu kalimat simple setiap bertemu, jika
sistem simbol  Fear self control diperlukan
Kriteria hasil : - Konsultasikan dengan dokter kebutuhan
Batasan karakteristik :
terapi wicara
 Tidak ada kontak mata  Komunikasi : penerimaan,intreprestasi - Dorong pasien untuk berkomunikasi secara
 Tidak dapat bicara dan ekspresi pesan perlahan dan untuk mengulangi permintaan
 Kesulitan mengekspresikan pikiran  Lisan, tulisan dan non verbal - Dengarkan engan penuh perhatian
secara verbal meningkat - Berdiri didepan pasien ketika berbicara
(mis.,afasia,disfasia,apraksia,disleksia)  Komunkasi ekspresif (kesulitan - Gunakan kartu baca, kertas, pensil, bahasa
 Kesulitan menyusun kalimat berbicara): ekspresi pesan verbal dan tubuh, gambar, daftar kosakata bahasa asing,
 Kesulitan menyusun kata-kata atau on verbal yang bermakna computer, dan ain-lain untuk memfasilitasi
(mis.,afonia,dislalia,disartria)  Komunikasi reseptif (kesulitan komunikasi dua arah yang optimal
 Kesulitan memahami pola komunikasi mendengar) : penerimaan komunikasi - Ajarkan bicara dari esophagus, jika
yang biasa dan interprestasi pesan verbal dan atau diperlukan
 Kesulitan dalam kehadiran tertentu non verbal - Beri anjuran kepada pasien dan keluarga
 Kesulitan menggunakan ekspresi  Gerakan terkoordinasi : mampu tentang penggunaan alat bantu bicara
wajah mengkoordinasi gerakan dalam (misalnya prostesi trakeoesofagus dan laring
 Disorientasi orang menggunakan isyarat buatan
 Disorientasi ruang  Pengolahan informasi : klien mampu - Berikan pujian positif jika diperlukan
untuk memperoleh, mengatur, dan
 Disorientasi waktu - Anjurkan pada pertemuan kelompok
menggunakan informasi
 Tidak bicara - Anjurkan kunjungan keluarga secara teratur
 Mampu mengontrol respon katakutan
 Dispnea dan kecemasan terhadap
untuk member stimulus komunikasi
 Ketidakmampuan bicara dalam bahasa - Anjurkan ekspresi diri dengan cara lain dalam
ketidakmampuan berbiacara menyampaikan informasi (bahasa isyarat)
pemberi asuhan  Mampu memanajemen kemampuan
 Ketidakmampuan menggunakan Comunication Enhancement : Hearing Deficit
fisik yang dimiliki
ekspresi tubuh  Mampu mengkomunikasikan Communication Enhancement : Visual Deficit
kebutuhan dengan lingkungan sosial
 Ketidakmampuan menggunakan Anxiety Reduction
ekspresi wajah
 Ketidaktepatan verbalisasi Active Listening
 Defisit visual parsial
 Pelo
 Sulit bicara
 Gagap
 Defisit penglihatan total
 Bicara dengan kesulitan
 Menolak bicara
Faktor yang berhubungan :

 Ketiadaan orang terdekat


 Perubahan konsep diri
 Perubahan sistem saraf pusat
 Defek anatomis (mis.,celah palatum,
perubahan neuromaskular pada sistem
penglihatan, pendengaran, dan
aparatus fonatori)
 Tumor otak
 Harga diri rendah kronik
 Perubahan harga diri
 Perbedaan budaya
 Penurunan sirkulasi ke otak
 Perbedaan yang berhubungan dengan
usia perkembangan
 Gangguan emosi
 Kendala lingkungan
 Kurang informasi
 Hambatan fisik (mis.,trakeostomi,
intubasi)
 Kondisi psikologi (mis.,psikosis,
kurang stimulus)
 Harga diri rendah situasional
 Stress
 Efek samping obat (mis., agens
farmaseutikal)
 Pelemahan sistem muskuloskelektal

Vous aimerez peut-être aussi