Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LEMBAR KERJA
PKB GURU SD KELAS TINGGI KKG CIWAREGU
KELOMPOK KOMPETENSI B (PEDAGOGIK)
Jawab :
1. Teori belajar merupakan hukum-hukum/prinsip-prinsip umum yang melukiskan
kondisi terjadinya belajar.
2. Dengan memahami teori belajar, pengajar akan memahami proses terjadinya belajar
pada manusia. Pengajar akan mengetahuinya apa yang harus dilakukan sehingga siswa
dapat belajar dengan optimal. Dengan memahami dan menerapkan teori belajar
dengan tepat, pengajar dapat memprediksi secara tepat dan beralasan tentang
keberhasilan siswa.
3. Dengan pemahaman bahwa belajar adalah hasil perubhan tingkah laku maka
berkembanglah teori belajar dari aliran behaviorisme, dengan pemahaman bahwa
belajar adalah suatu proses untuk terjadinya perubahan struktur mental maka
berkembanglah teori belajar dari aliran kognitivisme
4. Perbedaan keempat aliran dalam teori belajar adalah: Behaviorisme didasarkan pada
pola tingkah laku baru yang diulang-ulang sampai menjadi sesuatu yang otomatis.
Kognitivisme didasarkan pada proses berpikir dibalik tingkah laku yang terjadi.
Perubahan tingkah laku diobservasi dan digunakan sebagai indikator untuk
mengetahui apa yang terjadi dibalik pikiran siswa. Konstruktivisme didasarkan pada
pernyataan bahwa kita semua mengkonstruk pengetahuan kita sendiri dari lingkungan
untuk memperoleh pengalaman dan skema. Humanisme memandang bahwa belajar
adalah untuk memanusiakan manusia.
5. Walaupun secara teori sukar digabungkan, namun secara praktik pembelajaran dapat
digabungkan, karena dalam setiap pembelajaran menghendaki pencapaian proses dan
hasil belajar. Pencapain proses akan dapat dilihat berperannya teori belajar kognitif,
sedangkan pencapaian hasil belajar dapat dioptimalkan dengan menerapkan teori
belajar behavioristik
IN-1
LEMBAR KERJA
PKB GURU SD KELAS TINGGI KKG CIWAREGU
KELOMPOK KOMPETENSI B (PEDAGOGIK)
Matematika
3.2 Memahami berbagai bentuk pecahan (pecahan biasa, campuran, desimal dan persen) dan dapat
mengubah bilangan pecahan menjadi bilangan desimal, serta melakukan perkailan dan pembagian
Indikator:
Menyelesaikan soal latihan pecahan biasa, campuran, desimal
IPS
3.1 Memahami aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam ruang, konektivitas antarruang dan
waktu serta keberlanjutannnya dalam kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam
lingkup nasional
Indikator:
Mengenal aktivitas kehidupan manusia dan perubahannya dalam ruang di bidang sosial,
ekonomi,pendidikan, dan budaya dalam lingkup nasional
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan mengamati gambar orang yang membuang sampah ke sungai, siswa menemukan
contoh perilaku manusia yang dapat menyebabkan perubahan alam dengan benar dengan cermat dan
teliti.
Dengan kegiatan eksplorasi perubahan alam, siswa mengidentifikasi perubahan-perubahan alam yang
berdampak pada manusia dengan cermat.
Dengan membaca teks tentang perubahan wujud benda, siswa dapat menemukan contoh–contoh
perubahan wujud benda yang terdapat pada bacaan dengan cermat dan teliti.
Dengan membaca teks tentang perubahan wujud benda, siswa menuliskan kosakata baku dan tidak
baku beserta artinya dengan tepat dengan cermat dan teliti.
Dengan latihan penyelesaian soal tentang pecahan, siswa dapat mengubah bentuk pecahan biasa ke
bentuk pecahan campuran, persen, dan desimal dengan cermat, teliti, dan percaya diri.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Membuat kerajinan ronce dengan mengikuti prosedur yang benar.
Melakukan percobaan dan pengamatan tentang perubahan bentuk benda setelah mengalami
pendinginan dan pembakaran
Mengamati dan memprediksi peristiwa yang akan terjadi pada lilin yang dibakar
Menjelaskan kerusakan dan perubahan alam karena perilaku manusia berdasarkan bacaan
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama 15 menit
dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ” Wujud Benda
dan Cirinya”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Inti Siswa mengamati gambar yang menunjukkan contoh perilaku yang tidak 180 menit
selaras dengan lingkungan, yakni membuang sampah ke sungai.
Siswa menjawab pertanyaan pada buku iswa berdasarkan pengamatan
gambar.
Gunakan rubrik pengamatan gambar untuk mengetahui tingkat pencapaian
siswa
Siswa mengamati dan mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terjadi di
alam yang memiliki dampak bagi kehidupan manusia.
Siswa membaca bacaan berjudul Aneh, Kenapa Bisa Begitu?
Guru memberikan waktu selama 5 menit dan siswa diminta membaca dalam
hati.
Guru menunjuk satu siswa untuk membacakan bacaan tersebut dan meminta
siswa lain menyimak.
Selesai membaca, siswa menuliskan pada tabel contoh kosakata baku dan
kosakata tidak baku yang terdapat pada bacaan.
Setelah membaca dan memahami kosakata-kosakata baku dan tidak baku,
siswa menuliskan informasi-informasi yang terdapat pada bacaan di atas
berkaitan dengan perubahan wujud benda
Siswa membentuk kelompok diskusi untuk mengamati dan mengidentifikasi
perubahan-perubahan alam yang terjadi di lingkungan sekitar tempat
tinggalnya.
Guru menjelaskan konsep pecahan melalui ilustrasi pembagian roti dan buah
jeruk .
Siswa diberikan kesempatan untuk bertaya dan memberikan tanggapan.
Siswa mengerjakan soal latihan untuk mengubah bentuk pecahan biasa
menjadi bentuk pecahan campuran dan mengubah bentuk pecahan
campuran menjadi bentuk pecahan biasa.
Gunakan rubrik menyelesaikan soal latihan pecahan untuk mengetahui
tingkat pencapaian siswa.
Guru menjelaskan konsep persen.
Siswa diberikan kesempatan untuk bertaya dan memberikan tanggapan.
Siswa mengerjakan soal latihan untuk mengubah bentuk pecahan biasa
menjadi bentuk pecahan persen dan mengubah bentuk pecahan persen
menjadi bentuk pecahan biasa.
Gunakan rubrik menyelesaikan soal latihan pecahan untuk mengetahui
tingkat pencapaian siswa.
Guru menjelaskan konsep bentuk pecahan desimal.
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan.
Siswa mengerjakan soal latihan untuk mengubah bentuk pecahan desimal
menjadi bentuk pecahan biasa dan mengubah bentuk pecahan biasa menjadi
bentuk pecahan desimal.
Gunakan rubrik menyelesaikan soal latihan pecahan untuk mengetahui
tingkat pencapaian siswa.
Siswa mengisi tabel mengenai kompetensi yang sudah dipelajari, berkaitan
dengan perubahan alam dan perubahan wujud benda
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama 15 menit
sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Siswa Tema : Benda-Benda di Lingkungan Sekitar Kelas V (Buku TematikTerpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
Buku, teks bacaan perubahan wujud benda, dan gambar tentang perilaku yang tidak selaras dengan
lingkungan
Menyajikan laporan tertulis dalam bentuk tabel hasil identifikasi perubahan alam
Mengetahui
Kepala SDN Gudang 2, Guru Kelas V
Jawaban :
1. Teori Belajar dalam aliran Behaviorisme yaitu Teori Belajar Koneksionisme oleh Thorndike
Dalam kegiatan belajar tersebut terdapat hal-hal yakni guru mengajukan pertanyaan, siswa menjawab
pertanyaan guru, guru memberikan tugas-tugas, siswa mengerjakannya dan guru juga menayangkan
gambar-gambar(yaitu gambar alat pengeruk kali, alat pengolah sampah secara onsite di sungai dan
gambar dapur umum pengungsi ) . Semua hal-hal tersebut termasuk dalam Teori Belajar dalam aliran
Behaviorisme yaitu Teori Belajar Koneksionisme oleh Thorndike
Ya, saya menemukan lebih dari satu teori belajar. Yaitu Teori Belajar dalam aliran Behaviorisme yaitu
Teori Belajar Koneksionisme oleh Thorndike , Teori Belajar dalam Aliran Konstruktivisme, dan Teori
Belajar Aliran Humanisme
IN 1
LEMBAR KERJA
PKB GURU SD KELAS TINGGI KKG CIWAREGU
KELOMPOK KOMPETENSI B (PEDAGOGIK)
Jawab :
LK .04. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Prinsip
No. Pembel Implikasi prinsip pembelajaran
ajaran
Ivan Pavlov
1. Behavio terkenal dengan teori Classical Conditioning atau pengkondisian klasik. Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan
risme menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Pavlov menjelaskan teori pengkondisian klasik menjadi 4 proses yaitu: 1) fase akuisisi, 2) fase eliminasi,
3) fase generalisasi, dan 4) fase deskriminasi.
misalnya agar siswa menguasai materi tertentu, siswa diberikan stimulus tertentu yang dikondisikan. Misalnya,
belajar tentang mengidentifikasikan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada mata pelajaran IPA. Guru
memberikan soal kepada siswa, bila siswa dapat menjawab dengan benar, diberi hadiah berupa tambahan nilai.
Diharapkan dengan hadiah tersebut anak akan semakin semangat belajar, sehingga belajar dapat menjadi
kebiasaan. Jika telah menjadi kebiasaan, walaupun pada akhirnya tidak diberikan hadiah lagi, siswa tetap
semangat untuk belajar.
Thorndike
Bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus
(S) dengan respon (R ). Dalam pembelajaran di sekolah, guru mengajukan pertanyaan (S), siswa menjawab
pertanyaan guru (R).
Agar pemahaman siswa menjadi lebih baik, perlu diberikan latihan-latihan soal. Misalnya jika guru mengajarkan
bagaimana menjumlahkan dua pecahan, guru harus memberikan latihan berulang-ulang dengan soal latihan
penjumlahan dua pecahan. Agar siswa semangat untuk berlatih, untuk setiap jawaban yang benar guru
memberikan reward (hadiah), baik berupa ungkapan verbal ataupun yang berbentuk simbol, misalnya nilai.
Burrus Frederick Skinner
berupa usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan yaitu memberi penghargaan pada
perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada perilaku yang tidak tepat
agar siswa menguasai materi tertentu, guru dapat memberikan tugas pada siswa, baik tugas yang dikerjakan di
kelas maupun tugas yang dikerjakan di rumah (PR). Agar siswa mau dan bersemangat dalam mengerjakan tugas,
guru harus memberikan penguatan dengan segera dari penyelesaian tugas-tugas tersebut.
Jean Piaget
2 Kog Guru mengajar harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Pembelajaran dari suatu materi ajar
nitivis harusdimulai dengan banyak menggunakan atau memanipulasi benda konkrit
me
Gagne
Teori ini pada dasarnya untuk menjelaskan fenomena belajar. Proses yang terjadi seperti cara kerja komputer, yang
dimualai dari masukan (input) kemudian proses (procces) dan keluaran (output).
Jerome Bruner
bahwa belajar ialah memahami konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam materi yang dipelajari
serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Seperti
halnya dengan Piaget, Bruner menggambarkan anak-anak berkembang melalui tiga tahap perkembangan mental
yang tidak dikaitkan dengan usia siswa
D.P. Ausubel
belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningful) bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan
struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif
yang dimilikinya
Z.P. Dienes
Teorinya didasarkan atas teori perkembangan intelektual dari Piaget. Dienes mengembangkan teorinya, agar
matematika menjadi lebih menarik dan lebih mudah dipelajar
Van Hiele
Menurut Van Hiele ada tiga unsur utama dalam pembelajaran Geometri, yaitu waktu, materi pembelajaran, dan
metode pembelajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur utama tersebut dilalui secara terpadu akan dapat
meningkatkan kemampuanberpikir siswa kepada tahapan berpikir yang lebih tinggi.
William
Belajar matematika itu harus merupakan belajar bermakna dan pengertian.Menurut teori makna, anak
harus melihat makna dari apa yang dipelajari. Teori makna mengakui perlunya drill dalam pembelajaran
matematika, bahkan dianjurkankalau memang diperlukan. Jadi drill itu penting, tetapi drill dilakukan apabila suatu
konsep, prinsip atau proses telah dipahami dengan baik oleh siswa.
Teori makna memandang bahwa matematika sebagai suatu sistem dan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan proses-
proses yang dapat dimengerti. Jadi anak harus dapat melihat makna dari apa yang dipelajari, anak harus tahu
makna dari simbol yang ditulis dan juga ungkapan yang diucapkannya.
Brownell
1. Siswa harus membuat hubungan antar informasi baru dengan informasi yang sudah dimiliki
2. Informasi baru harus disajikan secara logik untuk disampaikan kepada siswa
3. Siswa akan melupakan informasi, kecuali mereka berlatih atau berpikir mengenai informasi itu.
4. Siswa harus berinteraksi dengan guru dan didorong untuk bertanya
5. Ketika siswa dapat menemukan sesuatu atas usaha mereka sendiri, mereka akan belajar lebih baik.
6. Para siswa perlu belajar mengenai cara belajar
7. Tujuan terpenting dalam pembelajaran adalah membantu siswa menjadi pemecah masalah yang lebih baik
Jean Piaget
3. Kon Belajar itu tidak hanya menerima informasi dan pengalaman baru saja, tetapi juga penstrukturan kembali informasi
struk dan pengalaman yang baru.
tivisme Misalnya didalam struktur mental siswa telah ada pengorganisasian dan pengelompokan bentuk-bentuk persegi,
persegi panjang, jajargenjang. Kemudian siswa diberikan bangun trapesium, siswa mengerti bahwa trapesium
merupakan segi empat dengan sifat yang sedikit berbeda dengan struktur kognitif yang telah dimilki. Berarti siswa
tersebut menyatukan objek ke dalam struktur kognitif yang sudah dimilikinya dan terjadilah apa yang disebut
asimilasi. Setelah itu terjadi penstrukturan kembali konsep yang telah dimiliki siswa karena adanya informasi
baru tentang trapesium tadi. Ini berarti terjadi akomodasi
Vygotsky
Menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan
sosial pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif manusia berasal dari interaksi sosial masing-masing
individu dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani
tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau
tugas-tugas itu berada dalam zona of proximal development mereka.
Arthur Combs
4 Huma Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak
nisme relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa pada mata pelajaran matematika atau IPS bukan karena bodoh
tetapi karena mereka enggan dan terpaksa serta merasa sebenarnya tidak ada alasan penting harus
mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan
sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut
sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang
ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain
Maslow
bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Menurut Maslow, setiap
individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai
pada tingkat yang paling tinggi
implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut
Maslow, perhatian dan motivasi belajar ini mungkin kurang berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum
terpenuhi.
ON
LEMBAR KERJA
PKB GURU SD KELAS TINGGI KKG CIWAREGU
KELOMPOK KOMPETENSI B (PEDAGOGIK)
Jawab :
A. Tahap Perencanaan
Tujuan Pembelajaran:
1) Siswa dapat menyebutkan 5 panca indra
2) Siswa dapat mengetahui fungsi panca indra
3) Siswa dapat menyebutkan 5 cara pemeliharaan panca indra
Langkah-langkah perencanaan :
1) Guru menetapkan konsep-konsep yang hendak diketahui oleh siswa, seperti:
a) Panca indra manusia terdirin dari mata, hidung, lidah, telinga , dan kulit
b) Mata berfungsi untuk melihat, hidung berfungsi untuk mencium, lidah untuk merasa,
telinga berfungsi untuk mendengar, kulit berfungsi untuk meraba
c) Cara memelihara mata yaitu dengan membaca buku dan menonton tv dari jarak
yang aman, cara memelihara hidung yaitu dengan membersihkan lubang hidung
secara rutin, cara memelihara lidah yaitu dengan tidak memakan makanan yang
terlalu panas/dingin, cara memelihara telinga dengan membersihkan secara rutin
dan menggunakan cotton bud, cara memelihara kulit yaitu dengan mandi 2 kali
sehari.
3) Guru menetapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Percobaan untuk memahami konsep
a) Es batu
b) Garam
c) Gula
d) Kopi
e) Saus
4) Guru menetapkan pertanyaan kunci :
a) Bagaimana air bisa "mengalir" ke atas ?
b) Bagaimana daun memperoleh air ?
c) Bagaimana mengairi pot bunga bila sekolah sedang libur ?
Latar Belakang
Manusia memiliki kemampuan untuk mengenal keadaan disekitarnya. Untuk
kemampuan ini kita memerlukan alat indera yang membuat kita mampu mengenal keadaan
diluar maupun didalam tubuh kita. Oleh karena itu alat-alat indera sangat dibutuhkan.
Tanpa alat indera sebagai reseptor dalam tubuh, kita tidak mungkin menyadari perubahan
suhu, kita juga tidak mungkin mendengar atau melihat sesuatu
Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh.
Alat indera ada lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kelima alat indra itu
disebut panca indera. Dengan mata kita dapat melihat pemandangan yang indah, dengan
telinga kita dapat mendengar suara yang merdu, dengan hidung kita dapat mencium
harumnya bunga, dengan lidah kia dapat merasakan makanan yang lezat dan dengan kulit
kita dapat meraba kain yang halus.
Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar
tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak dengan
baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba. Bayangkan
apabila salah satu dari alat indra kita tidak berfungsi secara dengan baik maka akan terjadi
gangguan kesehatan di dalam tubuh kita. Untuk itu sudah seharusnya alat indra dirawat
dengan baik. Jika alat indera rusak, tubuh kita tidak dapat bekerja dengan baik. Akibatnya
kita tidak dapat menikmati keadaaan sekitar. Untuk itu kita wajib bersyukur kepada Tuhan
karena tubuh kita memiliki alat indera.
B. Tahap Pelaksanaan
1. Pengelolaan Kelas
Kelas dibagi dalam kelompok beranggotakan 3 atau 4 orang. Alat dan bahan sudah
dipersiapkan oleh guru sebelum kegiatan berlangsung. Kegiatan pengembangan
ketiga konsep dilakukan berurutan mulai dari konsep 1, 2 dan kemudian 3. Ketiga
kegiatan dilakukan dalam 2 jam pelajaran.
Keterkaitan antar satu konsep dengan yang lain dilakukan sewaktu pembelajaran
konsep 2 dan 3.
Untuk mengambil alat dan bahan dari meja guru ditugaskan seorang siswa dari tiap
kelompok.
2. Kegiatan Proses
Membuktikan fungsi-fungsi panca indera
Mengamati macam-macam panca indera dan fungsi nya
Membedakan fungsi-fungsi panca indera
3. Kegiatan pencatat data
setiap kelompok membuat rancangan alat dan bahan sesuai konsep alat yang
didapatkan
setiap kelompok mengamati ddan mvcttt hasil percobaan
setiap kelompok mencatat fungsi-fungsi panca indra
setiap kelompok mencatat cara pemeliharaan panca indra
4. Diskusi
apa fungsi dari mata?
apa fungsi dari hidung?
apa fungsi dari lidah?
apa fungsi dari telinga?
apa fungsi dari kulit?
Bagaimana cara memelihara pancaindera?
Mengapa panca indra harus dipelihara?
C. Evaluasi
Evaluasi proses :
- Ketepatan hasil pengamatan
- Ketepatan bahan (sesuai kegiatan proses)
Evaluasi hasil :
- Ketepatan dalam menjelaskan fungsi-fungsi panca indra
D. Alat Evaluasi
Evaluasi proses
Selama melaksanaan kegiatan akan dievaluasi
- Ketepatan siswa mengamati
- Ketepatan siswa dalam membuktikan fungsi-fungsi panca indra
- Ketepatan melakukan cara pemeliharaan panca indera
Evaluasi Hasil
Pada akhir pelajaran guru menugasi siswa untuk menyusun laporan kegiatan atau percobaan yang
dilaksanakan
Macam-
macam
alat indra
Alat
Indra Merawat
Fungsi
alat
alat indra
indra