Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. I DENGAN TUMOR TIROID


DI RUANG BOUGENVIL RSUD KOTA SURAKARTA

Tgl/Jam MRS : 02 November 2018/ 15.00


Tanggal/Jam Pengkajian : 03 November 2018/ 13.00
Metode Pengkajian : Anamnesa dan Wawancara
Diagnosa Medis : Tumor tiroid (Post Tiroidektomi)
No.Registrasi : 102xxxx

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Trowongsan RT 001/RW 001, Karanganyar
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petugas Keamanan
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 35 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Trowongsan RT 001/RW 001, Karanganyar
Hubungan dgn Klien : Istri

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan bahwa benjolan dileher kiri nya sudah ada sejak bulan juli,
besar benjolan di bulan juli hanya sebesar kelereng, sehingga pasien tidak
terlalu memperdulikan benjolan tersebut, namun pada bulan september
benjolan semakin membesar, dan pasien tetap tidak melakukan pengobatan
apapu, hingga pada akhir bulan oktober benjolan semakin besar dan pasien

RSUD KOTA SURAKARTA


sudah mulai merasa terganggu sulit ketika menelan makanan dan terasa nyeri,
pasien pun memeriksakan ke poli bedah RSUD kota surakarata dan dokter
menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi pada benjolan, dan
mendiagnosa benjolan tersebut merupakan tumor tiroid. Saat dikaji pada
tanggal 3 november pasien telah melakukan operasi tiroidektomi sinistra pukul
10.30, dan pasien mengeluh merasakan nyeri pada area bekas luka operasai,
luka terasa perih, dengan skala nyeri 6, wajah pasien tampak meringis
kesakitan. Pasien juga mengatakan tidak nafsu makan karena tersa nyeri saat
menelan makanan. Istri pasien juga mengatakan bahwa pasien hanya makan 2
sendok. Benjolan yang diangkat kurang lebih berdiameter 4 cm (sebesar telur
ayam).
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki riwayat penyakit DM, hipertensi,
Asma, dan belum pernah di rawat di RS . Pasien juga mengatakan bahwa ini
merupakan operasi pertama pasien karena pasien sebelumnya tidak pernah di
operasi.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikeluarga pasien tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien.

e. Genogram

3. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


a. Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan bahwa ia sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit
yang seperti Ini dan tidak mengetahui penyebab terjadinya penyakit yang
pasien alami, namun pasien yakin bahwa ia akan kembali sembuh dan
beraktifitas seperti biasnya.

b. Pola Aktifitas dan Latihan (Kegiatan Sehari-hari)


Sebelum sakit:
Pasien mengatakan bahwa sebelum saki ia dapat melakukan aktivitas secara
mandiri dan bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu pabrik.
Selama sakit:

RSUD KOTA SURAKARTA


Pasien tidak bisa beraktivitas seperti biasnya, dan setelah dioperasi pasien
masih merasa lemas dan beberapa aktivitas di bantu oleh istri pasien.

c. Pola Istirahat dan Tidur


Sebelum sakit :
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit ia tidur di malam hari kurang lebih 5-
6 jam dan bisa tidur dengan nyenyak.

Selama sakit:
Pasien mengatakan bahwa selama di rumah sakit ia tidur 5-6 jam namun
beberapa kali terbangun karena merasa sedikit kurang nyaman.

d. Pola Nutrisi Metabolik


Pengkajian nutrisi (ABCD)
Antropometri
BB : 58 Kg TB : 163 CM IMT : 22.1

Biomecahnical
HB : 14.9 gr/dl (Low) Eritrosit :5,11 juta
Leukosit :7,82 x 10 3 mm3 (High) Hematokrit :44 %

Clinical Sign
Pasien terpasang vacuum drai pada luka operasi di tiroid sinistra, Saat dikaji
pasien nyeri
Nutrisi
Sebelum sakit
Frekuensi : 3 kali/hari
Jenis : Nasi
Keluhan : Tidak terdapat keluhan saat makan

Sesudah sakit
Frekuensi : 3 kali/hari
Jenis : lunak
Porsi : 2 sendok
Keluhan : sulit saat menelan dan terasa nyeri saat menelan

e. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit
Frekuensi BAB : 1 kali/hari
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning
Keluhan/kesulitan BAB : Tidak ada keluhan
Penggunaan obat pencahar : Tidak menggunakan obat pencahar

RSUD KOTA SURAKARTA


Selama sakit
Frekuensi BAB : BAB 1 kalii
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning
Keluhan/kesulitan BAB : Tidak ada kesulitan
Penggunaan obat pencahar : Tidak menggunakan obat pencahar

2) BAK
Sebelum sakit
Frekuensi BAK : 5-7 kali/hari
Jumlah urine : 250 cc/ 1kali BAK
Warna : Kuning jernih
Keluhan/ kesulitan BAK : Tidak terdapat keluhan BAK

Selama sakit
Frekuensi BAK : 5-7 kali /hari
Jumlah urine : 250 cc/ 1 Kali BAK
Warna : Kuning Jernih
Keluhan/ kesulitan BAK : tidak ada keluhan BAK

Analisis Keseimbangan Cairam selama Perawatan


Intake Output Analisis
a. Minuman : 1750 cc a. Urine : 3000 cc Intake: 3660
b. Makanan : 100 cc b. Feses : 200 cc Output: 3266,25
c. infus Tutofusin: 1500 c. IWL : 36,25
cc d. drain : 30 cc
d. injeksi :20 cc
e. Am : 290 cc

Total : 3660 Total : 3266,25 Total :+ 393,25

f. Pola Kognitif dan Perceptual


Nyeri : Pasien mengatakan nyeri pada bagian leher kiri
Fungsi panca indra : pasien masih bisa melihat dengan jelas tanpa
menggunakan alat bantu penglihatan
Kemampuan bicara : pasien sedikit sulit saat berbicara karena terasa nyeri dan
terdapat luka operasi di leher kiri
Kemampuan membaca : pasien dapat membaca

g. Pola Konsep Diri


Harga diri
Pasien mengatakan menerima kondisinya saat ini dan yakin bahwa ia akan
kembali sembuh

RSUD KOTA SURAKARTA


Ideal diri
Pasien mengatakan jiks pasien tidak sakit pasien bisa bekerja dan beraktivitas
seperti biasnya.
Identitas diri
Pasien menagtakan bahwa ia kurang memahami tentang kondisi nya karna ini
merukan kali pertama pasien sakit seperti ini
Gambaran diri
Pasien mengatakan bahwa ia masih mampu melakukakn aktivitasnya secara
mandarin tanpa bantuan jika tidak sakit
Peran
Pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang kepala rumah tangga yang
bekerja sebagai petugas keamanan dan tinggal bersama istrinya dan 3
anaknya di rumah.

h. Pola Koping
Masalah utama selama masuk RS : pasien mengatakan nyeri pada leher dan
sulit untuk menelan
Kehilangan/ perubahan yang terjadi sebelumnya : tidak ada perubahan yang
terlalu berarti bagi pasien karena pasien masih bisa beraktivitas secara normal
jika tidak sakit

Pandangan terhadap masa depan : pasien hanya berharap bahwa kedepannya


selalu sehat dan segera sembuh.

Koping mekanisme yang digunakan saat terjadinya masalah : pasien biasnya


berdo’a jika mengahadapi masalah serta meminta bantuan pada keluarga nya
jika tidak bisa menyelesaikan

i. Pola Seksual-Reproduksi
Masalah menstruasi : pasien tidak mengalami menstruaisi
Pap smear terakhir : tidak pernah melakukan pemeriksaan pap smear karena
pasien laki-laki
Perawatan payudara setia bulan : tidak memiliki payudara
Alat kontrasepsi yang digunakan :tidak menggunakan alat kontrasepsi
Apakah ada kesukaran dalam berhubungan seksual : Tidak Terkaji
Apakah penyakit sekarang mengganggu fungsi seksual : tidak terkaji

RSUD KOTA SURAKARTA


j. Pola Peran Hubungan
Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat : pasien merupakan seorang
kepala rumah tangga, di lingkungan pasien masih ikut aktif kegiatan
masyarakat seperti gotong royong serta menjaga keamanna kampong atau
ronda.
Apakah klien punya teman dekat : teman terdekat pasien merupakan keluarga
pasie
Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan : keluarga
pasien
Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat? Bagaimana keterlibatan klien :
pasien masih ikut aktif dalam kegiatan masyarakat, dan berinteraksi baik
dengan lingkungan sekitarnya.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Agama : Islam
Ibadah : Sholat lima waktu

4. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : lemah
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Tanda-Tanda Vital
1) TD : 130/70
2) Nadi
 Frek : 86 kali/menit
 Irama : teratur
 Kekuatan : nadi teraba kuat
3) Pernafasan
 Frek : 20 x/menit
 Irama : teraur
4) Suhu : 36,4 0C

2. Pemeriksaan Head To Toe


Bagian Pengkajian
No
Tubuh
Bentuk kepala pasien normal dan simetris, tidak
terdapat lesi dan benjolan, tidak terdapat nyeri tekan,
1 Kepala rambut terdistribusi merata dengan warna rambut
sebagian sudah berwarna putih, kulit kepala bersih

RSUD KOTA SURAKARTA


Mata
Bentuk mata simetris, bersih, tidak terdapat nyeri tekan
pada area palpebral, tidak terdapat oedem pada
palpebral, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
reflek pupil terhadap cahaya mengecil, ishokor.
Diameter pupil normal 3mm/3mm. pasien tidak
menggunakan aalat bantu penglihatan dan dapat
melihat dengan jelas.

Hidung
Hidung pasien simetris, tidak terdapat lesi pada hidung,
fungsi penghidung pasien baik, tidak ada pernapasan
cuping hidung, tidak teraba nyeri tekan pada area
sunus. Tidak da secret, tidaka terdapat polip hidung

2 Muka Mulut
Pasien mampu berbicara namun sedikit dibatasi karena
leher terasa nyeri saat pasien bicara. Bentuk bibir
simetris tidak terdapat stomatitis, mukosa agak kering,
lidah berwarna merah jambu, tidak tercium bau keton.

Gigi
Jumlah gigi masih lengkap, gigi bersih, tidak terdapat
maalah pada gigi.

Telinga
Bentuk : simetris tidaka terdapat luka pada telinga, funsi
pendengaran baik, pasien dapat mendengar dengan
jelas.

Leher sebelah kiri pasien terdapat perban luka operasi


post tiroidektomi sinistra, terdnpat nyeri tekan pada area
luka operasi dengan skal nyeri 6 dan nyeri sperti di
3 Leher tusu-tusuk dan terasa perih. Tidak terdapat peningkatan
JVP. Pasien mengatakan sulit untuk menelan dan
terasa nyeri saat menelan.

RSUD KOTA SURAKARTA


Paru-paru
Inspeksi : bentuk paru simetris, warna lapang dada
sawo matang , tidak terdapat lesi pada permukaan
dada, perkembangan dada simetris.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat krepitasi

Perkusi : sonor di setiap intercostal kecuali pada area


batas jantung , perkusi pekak

Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler di seluruh lapang


paru, tidak terdapat bunyi nafas tambahan, suara nafas
jernih.

Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat.

Palpasi : terdapat pulsasi aorta pada ICS 2 dextra,


Dada pulmonal kiri pada ICS 2 sinistra, Pulsasi trikuspidalis
4
(Thorax) pada ICS 5 sinistra, apical jantung pada ICS 5
midklavikula sinistra, aorta di bawah sternum.

Perkusi : perkusi terdengar pekak pada batas-batas


jantung.

Auskultasi : suara jantung regular, terdengar suara S1


(Lup) dan S2 (Dup) pada ICS 5

Abdomen
Inspeksi : Warna kulit perut sawo matang, tida terdapat
luka, asites (-)

Auskultasi : Bising usus terdengar 5x/menit

Perkusi : suara timpani pada permukan abdomen.

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

5 Genetalia Tidak terkaji

Anus dan Pasien tidak memiliki riwayat hemoroid.


6
Rektum
Kekuatan otot kanan dan kiri : 4/4
ROM kanan dan kiri : pasien dapat menggerakan
7 Ekstremitas
tangan kanan dan kirinya namun lemah dan tidak bisa
menahana tekana kuat yang diberikan.

RSUD KOTA SURAKARTA


Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan
bentuk tulang
Pergerakan sendi bahu : pasien dapat menggerakan
sendi bahu
Perabaan akral : Hangat
Pitting edema : tidak terdapata pitting edema
Terpasang infus : pasien terpasang infus NaCL 20 tpm
pada tangan kiri
CRT < 2 detik

Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : 4/4
ROM kanan dan kiri : ekstremitas bawah pasien dapat
digerakan dengan normal namun pasien lemah dan
tidak dapat menahan tekanan kuat yang diberikan
Perubahan bentuk tulang :tidak terdapat perubahan
bentuk tulang.
Varises : tidak terdapat varises
Perabaan akral : hangat
Pitting edema : tidak terdapat pitting edema.
Warna kulit pasien sawo matang, , tidak terdapat lesi
8 Integumen pada kulit pasien. Turgor kulit < dari 2 detik,

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 02 November 2018
Jenis Nilai Keterangan
Satuan Hasil Hasil
Pemeriksaan Normal
Hemoglobin 11,7-15,5 gr/Dl 14,9 Normal
Leukosit 3,60-11.00 10^3/MM^3 7,82 Normal
Eritrosit 3,80-5.20 Juta/mm^6 5,11 Normal
Trombosit 140-440 Ribu/mm^3 209 Normal
Hematokrit 35,0-47,0 % 44 Normal
Golongan O
Darah
Rhesus Positif
Hitung jenis
leukosit
Basofil 0-1 % 0 Normal
Eusanofi 1-4 % 9 Normal
Limfosit 20-40 % 21 Normal
Monosit 2-8 % 5 Normal
Neutrophil 2-6 % 2 Normal

RSUD KOTA SURAKARTA


batang
Neutrofil 50-70 % 63 Normal
segmen
MCH 26-34 Pg 29,2 Normal
MCHC 32-36 g/dl 33,9 Normal
MCV 80-100 fL 86,1 Normal
Masa 2-6 4’50”
pembekuan
Masa 1-3 2’
Perdarahan
Kimia Klinik
SGOT <40 U/L 15
SGPT <40 U/L 19

Ureum 13 Mg/dl 27 Normal


Creatinin 0,8-1,3 Mg/dl 0,7 Low
GDS 70-140 Mg/dl 118 Normal

b. Pemeriksaan Diagnostik

Jenis Hasil Pemeriksaan


Pemeriksaan
Radiografi Jantung tidak membesar, aorta dan mediasternum tidak
Toraks membesar, trakea di tengah
Kesan : tidak terdapat kelainan radiologis pada cardio dan
pulmo.

6. TERAPI MEDIS
Tanggal dan Golongan &
Jenis Terapi Dosis Fungsi
waktu Kandungan
Tutofusin
Terapi Infus : 500 cc/ 8
jam
03 November
Golongan : Mengatasi dan
2018
1 ampul / mencegah rasa
H2 Histamine
16.00 WIB 12 jam panas perut , maagh,
Ranitidine blocker
(25 dan sakit perut yang
Kandungan : disebabkan oleh
mg/ml)
Ranitidine HCL tukak lambung

RSUD KOTA SURAKARTA


Golongan :

1 gr/ 8 Antibiotik Mencegah terjadinya


Anbacim
jam Kandungan : infeksi

Golongan :
1 ampul /
Antifibrinolitik
Tranexamid 8 jam Untuk menghentikan
acid (500 Kandungan : perdarahan
mg/5ml)
Tranexamic acid
Ketorolac

B. Analisa Data
Nama : Tn. I No. CM :102xxxx

Umur : 50 Thn Dx. Medis : Tumor Tiroid

Hari, Tgl, Diagnosa


No Data Fokus Masalah Etiologi
jam
1 Sabtu, 03 DS : Nyeri Luka operasi Nyeri b.d
November  Pasien mengatakan Luka post
2018 lehernya terasa
nyeri
 Nyeri seperti di
tusuk dan terasa
perih
 Pasien mengatakan
skala nyeri 6
 Pasien megatakan
sulit untuk menelan

DO :
 Pasien tampak
meringis kesakitan
 TTV : TD : 130/70
N: 86 x/ menit, RR :
20 x/menit, S:
36,70C
 Terdapat luka post
operasi tiroidektomi
 Pasien terpasang

RSUD KOTA SURAKARTA


vacum drain
 Terdapat nyeri
tekan pada area
luka operasi

DS : Resiko Infeksi Luka operasi Resiko


DO : infeksi b.d
 Terdapat luka Post luka operasi
operasi tiroidektomi
Sabtu, 03 pada leher
November
2.  Pasien terpasang
2018
Vacum drain
 Ukuran luka kurang
lebih 15 cm

C. Diagnosa Keperawatan
Nama : Tn. I No. CM :102xxx

Umur : 50 Thn Dx. Medis : Tumor tiroid

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d luka post operasi
2. Resiko infeksi b.d Luka operasi

RSUD KOTA SURAKARTA


D. Intervensi Keperawatan
Nama : Tn. I No. CM :102xxx

Umur : 50 Thn Dx. Medis : Tumor Tiroid

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah Kolaborasi Hasil
Nyeri akut Setelah dilakukan NIC :
berhubungan tinfakan keperawatan Lakukan pengkajian nyeri secara

dengan: Agen injuri selama 3x24 jam Pasien komprehensif termasuk lokasi,
(biologi, kimia, fisik, tidak mengalami nyeri, karakteristik, durasi, frekuensi,
psikologis), dengan kriteria hasil: kualitas dan faktor presipitasi
 Observasi reaksi nonverbal dari
kerusakan jaringan  Mampu mengontrol ketidaknyamanan
nyeri (tahu penyebab  Bantu pasien dan keluarga untuk
DS: nyeri, mampu mencari dan menemukan
- Laporan menggunakan dukungan
secara verbal tehnik nonfarmakologi  Kontrol lingkungan yang dapat
DO: untuk mengurangi mempengaruhi nyeri seperti suhu
- Posisi untuk menahan nyeri, mencari bantuan)
nyeri ruangan, pencahayaan dan
- Tingkah laku berhati-hati  Melaporkan bahwa kebisingan
- Gangguan tidur (mata nyeri berkurang dengan  Kurangi faktor presipitasi nyeri
menggunakan  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
sayu, tampak capek, menentukan intervensi
sulit atau gerakan manajemen nyeri
 Ajarkan tentang teknik non
kacau, menyeringai)  Mampu mengenali nyeri
farmakologi: napas dala, relaksasi,
- Terfokus pada diri (skala, intensitas,
sendiri distraksi, kompres hangat/ dingin
frekuensi dan tanda  Berikan analgetik untuk mengurangi
- Fokus menyempit nyeri: ……...
(penurunan persepsi  Tingkatkan istirahat
waktu, kerusakan  Berikan informasi tentang nyeri
proses berpikir, seperti penyebab nyeri, berapa
penurunan interaksi lama nyeri akan berkurang dan
dengan orang dan antisipasi
lingkungan) ketidaknyamanan dari prosedur
- Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-

RSUD KOTA SURAKARTA


Diagnosa Rencana keperawatan
Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah Kolaborasi Hasil
Risiko infeksi Setelah dilakukan NIC :
tindakan keperawatan Pertahankan teknik aseptif
Faktor-faktor risiko : selama 3x24 jam Batasi pengunjung bila perlu
- Prosedur Infasif pasien tidak mengalami Cuci tangan setiap sebelum dan
- Kerusakan jaringan infeksi dengan kriteria sesudah tindakan keperawatan
dan peningkatan Gunakan baju, sarung tangan
hasil:
paparan lingkungan sebagai alat pelindung
 Klien bebas dari
- Malnutrisi Ganti letak IV perifer dan dressing
tanda dan gejala sesuai dengan petunjuk umum
- Peningkatan
infeksi Gunakan kateter intermiten untuk
paparan lingkungan
 Menunjukkan
patogen menurunkan infeksi kandung
- Imonusupresi
kemampuan untuk kencing
- Tidak adekuat mencegah Tingkatkan intake nutrisi
pertahanan sekunder timbulnya infeksi Berikan terapi
(penurunan Hb,  Jumlah leukosit antibiotik:.................................
Leukopenia, dalam batas normal Monitor tanda dan gejala infeksi
 Menunjukkan sistemik dan lokal
penekanan respon Pertahankan teknik isolasi k/p
inflamasi) perilaku hidup
Inspeksi kulit dan membran
- Penyakit kronik sehat
- Imunosupresi mukosa terhadap
 Status imun,
- Malnutrisi kemerahan, panas, drainase
gastrointestinal, Monitor adanya luka
- Pertahan primer
genitourinaria dalam Dorong masukan cairan
tidak adekuat Dorong istirahat
batas normal
(kerusakan kulit, Ajarkan pasien dan keluarga tanda
trauma jaringan, dan gejala infeksi
gangguan Kaji suhu badan pada pasien
peristaltik) neutropenia setiap 4 jam

E. Implementasi Keperawatan
Nama : Tn. I No. CM :102xxx

Umur : 50 Thn Dx. Medis : Tumor tiroid

Hari,
Tgl, No. Dx TINDAKAN RESPON Ttd
jam

1,2 Melakukan observasi TTV DS : -

03 DO : TD : 130/70 N : 86x /menit,


Novem RR :20 x/ menit, S: 36,80C.
ber
2018
DS : pasien mengatakan nyeri
pada leher, nyeri seperti di tusuk-

RSUD KOTA SURAKARTA


1 Melakukan pengkajian nyeri tusuk dan terasa perih, dengan
skala nyeri : 6 dan nyeri terasa
ketika banyak bicara sehingga
pasien sulit bicara dan sulit
menelan saat makan.
DO :
 Pasien lebih banya diam dan
jarang berbicara
 Pasien tampak meringis
 Makan hanya 2 sendok

2 Mengobservasi tanda-tanda DS : pasien mengatakan bahwa


infeksi luka hanya terasa nyeri
DO :
 tidak terdapat tanda-tanda
infeksi
Mengajarkan teknik relaksasi  leukosit dalam batas normal
1 7,82
nafas dalam
 Suhu : 36,8 0 C
DS : pasien mengatakan
nyerihanya berkurang sedikit
namun setelah nafas dalam nyeri
kembali terasa

Melakukan kolaborasi DO : Pasien dapat melakukan


1,2 pemberian obat teknik relaksasi napas dalam
seperti yang diajarkan dengan
benar.

DS : pasien meringis saat obat


dimasukan
Mengajarkan teknik cuci
DO : pasien diberikan terapi :
2 tangan yang baik dan benar
pada pasien dan keluarga  Anbacim 1 gr
 Tranexamid acid 500 mg
 Ketorolac 25 mg
Melalui intra vena
DS : Pasien dan keluarga
Memberikan pendidikan
2 mengatakan bisa melakukan cuci
kesehatan tentang diit

RSUD KOTA SURAKARTA


setelah post op di rumah tangan yang baik dan benar
DO : pasien dan keluarga mampu
melakukan cuci tangan yang baik
dan benar sesuai yang diajarkan

DS : pasien mengatakan bahwa ia


sudah mengerti dengan apa yang
telah di sampaikan
DO : pasien mampu menyebutkan
dan menjawab pertnyaan yang
diberikan terkait penkes yang telah
didapatkan.

1,2 Melakukan observasi TTV DS : -


DO : TD : 120/70 N : 82x /menit,
RR :20 x/ menit, S: 36,50C.

DS : pasien mengatakan nyeri


pada leher, nyeri seperti di tusuk-
1 Melakukan pengkajian nyeri
tusuk dan terasa perih, dengan
skala nyeri : 4 dan nyeri terasa
ketika banyak bicara sehingga
pasien sulit bicara dan sulit
04 menelan saat makan.
Novem DO :
ber
2018  Pasien lebih banya diam dan
jarang berbicara
 Makan hanya1/4 porsi

2 Mengobservasi tanda-tanda
infeksi
DS : pasien mengatakan bahwa
luka hanya terasa nyeri, pasien
mengatakan bahwa tidak terasa
gatal
DO :

RSUD KOTA SURAKARTA


 tidak terdapat tanda-tanda
1,2 Melakukan kolaborasi infeksi
pemberian obat  leukosit dalam batas normal
7,82
 Suhu : 36,8 0 C
 Pasien terpasang vacuum
drain dengan

DS : pasien meringis saat obat


dimasukan
DO : pasien diberikan terapi :
 Anbacim 1 gr
 Tranexamid acid 500 mg
 Ketorolac 25 mg
Melalui intra vena

1,2 Melakukan observasi TTV DS : -


DO : TD : 120/70 N : 84x /menit,
RR :20 x/ menit, S: 36,20C.

DS : pasien mengatakan nyeri


pada leher sudah berkurang ,
1 Melakukan pengkajian nyeri
Nyeri jarang timbul, dengan skala
nyeri : 2, pasien sudah banyak
berbicara dan sakit saat menelan
06 sudah tidak dirasakan lagi.
Novem
DO :
ber
2018  Pasien sudah banyak
berbicara
 Makan habis 1 porsi
 Ekspresi wajah pasien sudah
tidak meringis lagi

2 Mengobservasi tanda-tanda
infeksi
DS : -
DO :
 tidak terdapat tanda-tanda

RSUD KOTA SURAKARTA


1,2 infeksi
Melakukan kolaborasi  leukosit dalam batas normal
pemberian obat 7,82
 Suhu : 36,8 0 C
DS : pasien meringis saat obat
dimasukan
DO : pasien diberikan terapi :
Melakukan perawatan luka
2  Anbacim 1 gr
steril
 Tranexamid acid 500 mg
 Ketorolac 25 mg

DS : Pasien mengatakan bahwa ia


tidak merasa gatal pada luka dan
nyeri sudah berkurang
DO :
 Tidak terdapat tanda-tanda
Memberikan pendidikan infeksi pada luka post
2 kesehatan tentang diit operasi tiroidektomi
setelah operasi  Luka memiliki panjang
kurang lebih 15 cm
 Luka tampak kering

DS : pasien mengatakan bahwa ia


sudah mengerti dengan apa yang
telah di sampaikan
DO : pasien mampu menyebutkan
dan menjawab pertnyaan yang
diberikan terkait penkes yang telah
didapatkan.

RSUD KOTA SURAKARTA


F. Evaluasi
Nama : Ny. S No. CM :106xxx

Umur : 72 Thn Dx. Medis : Hematemesis Melena

No. Ttd
Hari/Tgl/Jam Evaluasi
Dx
S : Pasien mengatakan bahwa nyeri sudah jarang
dirasakan, skala nyeri 2.pasien mengatakan bahwa
sudah tidak terasa nyeri saat makan, Pasien mengatakan
bahwa nyeri hilang saat melakukan relaksasi nafas dalam
O:
 Pasien tidak meringis
1 06 November  Pasien sudah banyak berbicara
2018  Makanan habis 1 porsi
 TD : 120/70 N : 84x /menit, RR :20 x/ menit, S:
36,20C.
A : Masalah Teratasi
P Intervensi dihentikan, pasien rencana pulang
S : Pasien mengatakan tidak merasa gatal pada luka
operasi
O:
 Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
 TD : 120/70 N : 84x /menit, RR :20 x/ menit, S:
36,20C.
2 06 November  Pasien dan keluarga mampu mempraktikan cara
2018 cici tangan yang benar untu mencegah infeksi
 Leukosit dalam batas normal 7, 83
 Luka tampak kering
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan, pasien rencana pulang

RSUD KOTA SURAKARTA


RSUD KOTA SURAKARTA

Vous aimerez peut-être aussi