APRESIASI PEMENTASAN DRAMA SAMPEK ENGTAY PADA PEMENTASAN DUA

NASKAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

NAMA : HANNAFI
NIM : AAB 115 003
MK : APRESIASI DRAMA
Analisis Drama:

1. Tema : feminisme entay dan kisah cinta yang tak bersatu

2. Alur : Maju
3. Penokohan:
1. Engtay : Perempuan yang ambisuis keras kepala dan patuh pada orang tua
2. Sampek : laki laki yang jujur sopan patuh dan polos
4. Setting :
1. Rumah engtay
2. Rumah sampek
3. sekolah

Amanat : taati perintah orang tua, perjuangkan hak diri sendiri untuk menjadi yang
terbaik

Konsep dari sampek engtay yang kental dengan nuansa china memang mengharuskan
menggunakan konsep dari seting maupun penokohan dan cerita maka konsep yang sudah di
sediakan oleh penulis naskah memang sudah jelas.

Seting yang mencolok dan bertemakan budaya cina. Dikarenakan sampek engtay
merupakan drama realis maka seting yang dihadirkan harus serealis mungkin. Karena terlalu
bnyak seting yang berada di panggung maka lampu lah yang mengatur permainan setting dari
naskah sampek engtay.

Tata lampu sangat pentng karena tata lampu harus mengatur seting yang tidak
berubah sedangkan lampu juga harus menghadirkan suasana yang terdapat pada naskah
Sampek Engtay Tersebut.

Tata make up yang terang sangat cocok untuk ditampilkan pada malam hari, mulai
dari warna merah jambu dibagian pipi sampai pada kumis dan juga jambang .

Untuk Tata kostum secara keseluruhan hampi smpurna, hanya saja kostum bujang-
bujangnya sampek engtay ada yang tidak terlihat jelas dan ada juga yang tidak masuk akal
terutama sukiyu sendal yang digunakan adalah sendal yang tidak ada pada zaman itu.
 Tata akting ada sebagian yag menonjol dan terdapat sebagian yng biasa saja.
Membuat pementasan terasa berfokus kepada sebagian pemain.

Dari pementasan drama naskah Sampek Engtay cukup menghibur dan membuat
pennton berteriak dimana sampek dan engtay bermadu kasih

Akan tetapi durasi yang terlalu lama dan terlalu banyak pergantian seting membuat
drama sampek engtay terasa memakan waktu di pertengahan penampilan.