Vous êtes sur la page 1sur 23

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN SCABIES

(KASUS)

Kasus Semu

Nn.A merupakan santri di pondok pesantren Hidayatul Ummah Pasuruan berumur


16 tahun datang ke poli kulit-kelamin pada tanggal 1 April 2015 dengan keluhan
gatal dan kemerahan tangan terutama di ketiak, siku dan perut bagian bawah.
Menurut klien gatal-gatal ini muncul sejak 2 minggu yang lalu, dan gatal semakin
parah pada malam hari. Untuk mengurangi gatal, klien menaburi tubuh pasien
dengan bedak gatal keluhan dinyatakan dapat berkurang. Klien sudah 2 tahun di
pondok pesantren, selama di pesantren klien tidur bersama 8 temannya dalam satu
kamar dan tidak jarang pula bertukar tempat tidur dan peralatan mandi. Satu bulan
sebelumnya klien melihat salah satu teman sekamarnya gatal-gatal dan kemarahan
pada sela-sela jarinya. Riwayat pengobatan: ini merupakan kunjungan pasien yang
pertama. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya belum pernah mengalami
penyakit yang sama dan klien tidak memiliki alergi

A. Pengkajian Umum

Nama : Nn. A

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 16 tahun

Pendidikan : SMA (Pondok pesantren)

Agama : Islam

Pekerjaan : Santri
B. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan utama: Pasien mengeluhkan gatal di tangan dan perut bagian
bawah yang semakin hebat pada malam hari
b) Riwayat keluhan utama: Pasien mengalami gatal-gatal semenjak 2
minggu lalu. Selama di pesantren klien tidur bersama 8 temannya
dalam satu kamar dan tidak jarang pula bertukar tempat tidur dan
peralatan mandi. Satu bulan sebelumnya klien melihat salah satu teman
sekamarnya gatal-gatal dan kemarahan pada sela-sela jarinya. 2
minggu berikutnya, klien mulai merasakan gatal. Untuk mengurangi
gatalnya, klien menaburi badan dengan bedak gatal, namun gatalnya
muncul lagi 5jam setelah di bedaki.
b. Riwayat kesehatan lalu: pasien mengatakan bahwa sebelumnya tidak
memiliki riwayat penyakit seperti ini
c. Riwayat kesehatan keluarga: Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
seperti ini sebelumnya, tapi klien mengatakan kernet yang bertugas
dengannya juga mengalami gatal-gatal seperti yang dialaminya beberapa
sebulan lalu.

C. Pola pengkajian pemenuhan kebutuhan dasar manusia menurut


Gordon (II pola)
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit: pasien mengatakan bahwa dia jarang mengecek
kesehatannya dan dalam keseharian untuk pemeliharaan kesehatan kurang
karena segala peralatan mandi digunakan bersama karena tinggal di sebuah
pondok pesantren
Selama sakit: pasien mengatakan bahwa dia akan berusaha untuk menjaga
kesehatan khusunya kebersihan dirinya
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit: pasien mengatakan makan sehari 3 kali sehari dengan
menu nasi, lauk dan sayur. Makan habis 1 porsi dan minum 6-7 gelas/hari
Selama sakit: pasien mengatakan makan masih seperti selama dia belum
sakit
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit: pasien mengatakan BAK 2-3 kali sehari dengan warna
kuning, bau khas dan tidak ada keluhan saat BAK. BAB 1 kali sehari
dengan konsistensi lembek, bau khas dan berwarna kuning/kecoklatan
muda
Selama sakit: pasien mengatakan BAK dan BAB tetap normal seperti
sebelum sakit
d. Aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Kemampuan melakukan ROM X
Kemampuan mobilitas di tempat tidur X
Kemampuan makan minum X
Kemampuan toileting X
Kemampuan mandi X
Kemampuan berpindah X
Kemampuan berpakaian X
Keterangan:
0: mandiri
1: menggunakan alat
2: dibantu oranglain
3: dibantu orang lain dan alat
4: tergantung total
e. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit: pasien mengatakan tidur ±5-6jam, tidak ada keluahan saat
tidur
Selama sakit: pasien mengatakan tidurnya tergantunga karena rasa gatal
yang dirasakan dan tidur 3-4jam
f. Sensori, perspektif, koginitif
Alat sensori normal terdapat pasien mengatakan rasa gatal pada beberapa
bagian tubuhnya
g. Konsep diri
a) Identitas diri: pasien mengatakan bahwa dia masih mengetahui tentang
dirinya
b) Gambaran diri: pasien mengatakan dan mampu menjelaskan tentang
dirinya namun masih dengan ketidakpercayaan dirinya dengan
penyakit yang dialami sekarang
c) Ideal diri: pasien mengatakan bahwa dirinya memiliki keinginan agar
keadaan tubuhnya kembali normal kembali
d) Harga diri: pasien mengatakan bahwa dia merasakan penurunan
kepercayaan dirinya karena penyakit yang dideritanya
e) Peran diri: pasien mengatakan dan merasakan keberadaan dirinya
sebagai seorang remaja yang masih ingin untuk bersosialisasi dengan
normal dalam lingkungannya
h. Sexual dan reproduksi
Sebelum sakit: dalam keadaan normal
Selama sakit: dalam keadaan normal
i. Pola peran hubungan
Sebelum sakit: pasien mengatakan selama sakit pasien mampu
bersosialisasi dengan orang-orang di lingkungannya
Selama sakit: pasien mengatakan selama menderita penyakit, dia merasa
malu sehingga mencoba untuk menghindar karena malu dngan
penyakitnya
j. Manajemen koping stress
Sebelum sakit: pasien mengatakan dia mampu menerima keadaan apapun
dalam berpikir pofitif
Selama sakit: pasien mengatakan bahwa dia sedikit rishi dengan
keadaannya sekarang dan kurang percaya diri untuk bersosialisasi dengan
lingkungannya
k. System nilai dan keyakinan
Sebelum sakit: pasien mengatakan bahwa dia mampu untuk menjalankan
ibadahnya dengan normal tanpa hambatan
Selama sakit: pasien mengatakan bahwa dia masih dapat menjalankan
ibadahnya dengan normal sperti biasanya

D. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran: compos mentis
2. TTV
S: 38,2°C
TD: 10/60
N: 100 x/mnt
RR: 20 x/mnt
3. Kepala: simetris
4. Mata, telinga, hidung: normal
5. Mulut: keadaan mulut simetris. Warna mukosa pink
6. Leher: simetris. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Dada/thoraks: keadaan simetris, tidak ada tanda distress pernapasan, tidak
ada pembengkakkan, tidak ada bunyi tambahan (vesikuler)
8. Abdomen: simetris, terdapat tonjolan-tonjolan kecil (seperti melepuh) dan
kemerahan dan ada kerak yang menebal (mudah terkelupas jika disentuh
9. Genetalia: bersih, tidak terdapat kemerahan atau edema (normal)
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas: simetris, kekuatan otot normal. Tetapi ada kerak yang
mudah terkelupas,dan juga terlihat papul berisi air, kemerahan, dan terasa
gatal di sela jari tangan dan area siku, dan pergelangan tangan
Ekstremitas bawah: simetris, koordinasi gerak normal
11. Kulit: Ditemukan lesi kurnikulus pada sela-sela jari tangan, pergelangan
tangan, siku bagian luar, dan perut bagian bawah, berbatas tegas dan
multipel dengan ukuran 0.5-1cm Pustula, eksoriasis, pruritus. Bekas
garukan menimbulkan lesi di kulit, kulit sekitar kurnikulus terlihat
kemerahan
E. Pemeriksaan Penunjang:
Ditemukan telur tungau pada saat dilakukan pemeriksaan dengan
mikroskop cahaya pada congkelan papul/vesikel.
Ditemukan tungau saat dilakukan pemeriksaan menggunakan kaca
pembesar pada sediaan kulit yang telah disikat dan ditampung di atas selembar
kertas putih.
Hasi biopsy menunjukkan hasil positif, terdapat scabies pada kulit
Terdapat garis zig-zag pada persilangan terhadap terowongan saat dilakukan BIT
(Burrow Ink Test)

F. Therapy
Salep

DDS tablet 100 mg/hari

2 kapsul Rifampisin dihari pertama

1 tablet Dapson
D. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1 DS: Sarcoptes bertelur Resiko infeksi
DO:
- adanya ruam dan lesi Reaksi kuman pathogen
pada kulit bekas garukan
- Ditemukan telur tungau Terbentuknya terowongan
dan tugau dewasa di area
lesi Reaksi peradangan
- Terdapat terowongan
hasil penggalian tungau Pengelaran reseptor

Penderita merasa gatal

Garukan berlebih

Papul pecah

Rusaknya integritas kulit


Resiko infeksi
2 DS: Sarcoptes bertelur pada stratum Hipertemi berhubungan
pasien mengatakan bahwa corneum dengan proses penyakit
badannya terasa panas (inflamasi)
DO: badan pasien teraba hangat Reaksi kuman pathogen
dengan
S: 38,2°C Terbentuk terowongan
TD: 100/60
N: 82 x/mnt Reaksi peradangan
RR: 20 x/mnt
Inflamasi

Suhu tubuh meningkat

Hipertermi
3 DS: Sarcoptes bertelur
- Px mengeluh gatal pada
beberapa bagian Reaksi kuman pathogen
tubuhnya seperti di
daerah ketiak, Terbentuknya terowongan
pergelangan tangan, siku
dan perut Reaksi peradangan
DO:
- Nampak lesi pada sela Pengeluaran reseptor
jari, pergelangan tangan,
siku bagian luar, dan Penderita merasa gatal
perut
- Lesi tampak terlihat Garukan berlebih
kemerahan
- Terlihat papul

E. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (inflamasi)
b. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit
c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan pigmentasi kulit

F. Rencana Asuhan Keperawatan

DIAGNOSA KEP TUJUAN DAN KH INTERVENSI RASIONAL

Hipertermi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV terutama suhu. 1. mengetahui keadaan
berhubungan dengan keperawatan 2x24 jam 2. Berikan kompres air biasa. umum pasien.
proses penyakit diharapkan hipertermi teratasi 3. Anjurkan banyak minum air 2. Memberikan
(inflamasi) dengan kriteria hasil: putih kurang lebih 600-800 pengeluaran panas
Suhu tubuh normal : 36,5 – ml/hari. dengan cara konduksi.
37,5 0 C 4. Anjurkan memakai pakaian 3. Mengganti cairan yang
yang tipis. hilang akibat evaporasi
5. Kolaborasi dengan 4. Memberikan rasa
dokter dalam pemberian nyaman, memperbesar
antibiotik/antipiretik sesuai penguapan
program. 5. Untuk menurunkan
panas.
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau perkembangan 1. Mengevaluasi status
berhubungan dengan keperawatan 2x24jam, kerusakan kulit klien setiap hari kerusakan kulit sehingga
kerusakan integritas diharapkan pasien terhindar 2. Cegah penggunaan linen dapat memberikan
kulit dari infeksi dengan kriteria bertekstur kasar dan jaga agar intervensi yang tepat.
hasil: linen tetap bersih, tidak lembab, 2. Keadaan yang lembab
a. Klien bebas dari tanda dan tidak kusut. dapat meningkatkan
dan gejala infeksi 3. Lakukan perawatan kulit secara perkembangbiakan
b. Menunjukkan aseptik 2 kali sehari mikroorganisme dan
kemampuan untuk 4. himbau pasien atau keluarga untuk mencegah
mencegah timbulnya infeksi pasien untuk tidak menggaruk terjadinya lesi kulit akibat
luka gesekan dengan linen
5. Kolaborasi dengan dokter dalam 3. Untuk meningkatkan
pemberian terapi antibiotik proses penyembuhan lesi
kulit serta mencegah
terjadinya infeksi
sekunder
4. Meminimalisir luka
semakin parah
5. Pemberian terapi untuk
mengurangi rasa gatal

Gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kulit akan adanya 1. untuk mengetahui adanya
kulit berhubungan keperawatan selama 2 x 24 kemerahan tanda iritasi yang melebar.
dengan perubahan jam, kerusakan integritas 2. Mandikan pasien dengan 2. menghindari dari infeksi
pigmentasi kulit kulit pasien teratasi dengan sabun dan air hangat 3. membantu untuk sirkulasi
KH: 3. Mobilisasi pasien setiap 2 jam udara supaya tidak lembab
1. Integritas kulit yang baik sekali 4. Perawatan luka dengan
dipertahankan (elastisitas, 4. Ajarkan pada keluarga tentang baik dan benar
sensasi, temperature, luka dan perawatan luka 5. Pemberian terapi untuk
hidrasi dan pigmentasi) 5. Kolaborasi dengan dokter penyembuhan luka dan
2. Terjadinya proses dalam pemberian terapi gatal
penyembuhan luka antibiotik
3. Rasa gatal menghilang
G. Catatan Perkembangan

Nama pasien:.Nn. A No. Rm: ….

Umur: 16 th Dx Medis: Scabies

TGL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI KEP TTD EVALUASI


KEP
01/04 Hipertermi 1. Memonitor TTV S : pasien mengatakan panasnya sudah turun sedikt
terutama suhu. O : pasien teraba masih panas
2015 berhubungan
2. Memberikan TTV :
dengan proses kompres air biasa. Suhu : 38oC,
3. Menganjurkan Nadi : 84 x/menit,
penyakit
banyak minum air RR : 20 x/menit.
(inflamasi) putih kurang lebih TD :100/60
600-800 ml/hari. KU :composmentis
4. Menganjurkan A :Masalah belum teratasi
memakai pakaian P :Lanjutkan intervensi
yang tipis.
5. Melakukan
kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian antibiotik/
antipiretik (sanmol 1
½ sth, amoxsan 250
mg dan kalmetason
½ ampul IV).
01/04 Resiko infeksi 08.00 1. Memantau S: pasien mengatakan bahwa kulitnya masih terasa
2015 berhubungan perkembangan kerusakan gatal terlebih pada malam hari
dengan 08.10 kulit klien setiap hari O: terdapat luka yang menering dan juga ada luka
kerusakan 2. Mencegah seperti melepuh
integritas kulit penggunaan linen A: masalah belum teratasi
bertekstur kasar dan jaga P:intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
08.25 agar linen tetap bersih,
tidak lembab, dan tidak
09.05 kusut.
3. Melakukan
perawatan kulit secara
09.15 aseptik 2 kali sehari
4. Menghimbau
pasien atau keluarga
pasien untuk tidak
menggaruk luka
5. Berkolaborasi
dengan dokter dalam
pemberian terapi
antibiotic
01/04 Kerusakan 1. Memonitor kulit S: pasien mengatakan luka masih memerah dan jika
2015 integritas kulit akan adanya digaruk gampang terkelupas
berhubungan kemerahan O: keadaan kulit masih tampak berkerak, dan
dengan 2. Memandikan pasien memerah
perubahan dengan sabun dan A: masalah belum teratasi
pigmentasi air hangat P: intervensi dilanjutkan
3. Membantu
mobilisasi pasien
setiap 2 jam sekali
4. mengajarkan pada
keluarga tentang
luka dan perawatan
luka
5. Berkolaborasi
dengan dokter dalam
pemberian terapi
antibiotic
TGL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI KEP TTD EVALUASI
KEP
02/04 Hipertermi 1. Memonitor TTV S : pasien mengatakan panasnya sudah turun.
terutama suhu. O : pasien teraba sudah tidak lagi panas
2015 berhubungan
2. Memberikan kompres TTV :
dengan proses air biasa. Suhu : 37,5oC,
3. Menganjurkan banyak Nadi : 100 x/menit,
penyakit
minum air putih kurang RR : 19 x/menit.
(inflamasi) lebih 600-800 ml/hari. TD:100/60
4. Menganjurkan KU :composmentis
memakai pakaian yang A :Masalah teratasi.
tipis. P :Hentikankan intervensi.
5. Melakukan kolaborasi
dengan dokter dalam
pemberian antibiotik/
antipiretik (sanmol 1 ½
sth, amoxsan 250 mg
dan kalmetason ½
ampul IV).

02/04 Resiko infeksi 1. Memantau S: pasien mengatakan bahwa rasa gatal pada kulitnya
2015 berhubungan perkembangan berkurang
dengan kerusakan kulit klien O: terdapat luka yang mongering
kerusakan setiap hari A: masalah teratasi sebagian
integritas kulit 2. Mencegah penggunaan P:intervensi dilanjutkan 1,2,3,5
linen bertekstur kasar
dan jaga agar linen
tetap bersih, tidak
lembab, dan tidak
kusut.
3. Melakukan perawatan
kulit secara aseptik 2
kali sehari
4. Menghimbau dan
memantau pasien atau
keluarga pasien untuk
tidak menggaruk luka
5. Berkolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian antibiotic
yang tepat
02/04 Kerusakan 1. Memonitor kulit S: pasien mengatakan luka sudah mulai mengering
2015 integritas kulit akan adanya O: keadaan kulit masih tampak berkerak dan mudah
berhubungan kemerahan terkelupas, dan ada luka yang mulai mengering
dengan 2. Memandikan A: masalah teratasi sebagian
perubahan pasien dengan P: intervensi dilanjutkan
pigmentasi sabun dan air
hangat
3. Membantu
mobilisasi pasien
setiap 2 jam sekali
4. Memantau
keluarga tentang
perawatan luka
5. Berkolaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
antibiotic yang
tepat
TGL DIAGNOSA KEP JAM IMPLEMENTASI KEP TTD EVALUASI
03/14 Resiko infeksi 1. Memantau perkembangan S: pasien mengatakan bahwa
2015 berhubungan dengan kerusakan kulit klien setiap lukanya sudah kering dan
kerusakan integritas kulit hari kulitnya sudah tidak terlalu
2. Mencegah penggunaan linen gatal
bertekstur kasar dan jaga agar O: terdapat luka yang
linen tetap bersih, tidak mengering yang berkerak
lembab, dan tidak kusut. sudah berkurang
3. Melakukan perawatan kulit A: masalah teratasi sebagian
secara aseptik 2 kali sehari P: intervensi dilanjutkan
4. Menghimbau pasien atau 1,2,3,5
keluarga pasien untuk tidak
menggaruk luka
5. Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian antibiotic
yang tepat
03/04 Kerusakan integritas kulit 1. Memonitor kulit akan adanya S: pasien mengatakan luka
2015 berhubungan dengan kemerahan sudah mongering dan tidak
perubahan pigmentasi 2. Memandikan pasien dengan terlalu gatal
sabun dan air hangat O: keadaan kulit masih
3. Membantu mobilisasi pasien tampak berkerak
setiap 2 jam sekali A: masalah teratasi sebagian
4. Memantau keluarga tentang P: intervensi dilanjutkan
perawatan luka 1,2,3,4,5
5. Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi
antibiotic yang tepat
TGL DIAGNOSA KEP JAM IMPLEMENTASI KEP TTD EVALUASI
04/14 Resiko infeksi 1. Memantau perkembangan S: pasien mengatakan bahwa
2015 berhubungan dengan kerusakan kulit klien setiap hari lukanya sudah kering dan
kerusakan integritas kulit 2. Mencegah penggunaan linen kulitnya sudah tidak gatal
bertekstur kasar dan jaga agar linen O: terdapat luka yang sudah
tetap bersih, tidak lembab, dan tidak mengering
kusut. A: masalah teratasi
3. Melakukan perawatan kulit P: intervensi dihentikan
secara aseptik 2 kali sehari
4. Menghimbau pasien atau
keluarga pasien untuk tidak
menggaruk luka
5. Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi antibiotic
04/04 Kerusakan integritas kulit 1. Memonitor kulit akan adanya S: pasien mengatakan luka
2015 berhubungan dengan kemerahan sudah mengering dan tidak
perubahan pigmentasi 2. Memandikan pasien dengan gatal
sabun dan air hangat O: keadaan kulit masih
3. Membantu mobilisasi pasien berbekas dan tidak berkerak
setiap 2 jam sekali lagi
4. Memantau keluarga tentang A: masalah teratasi sebagian
perawatan luka P: intervensi dihentikan
5. Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi
antibiotic

Vous aimerez peut-être aussi