Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Bari Wahyudi
NIM 2016430056
I. PRINSIP PERCOBAAN
SULFONASI adalah suatu reaksi organik di mana suatu
atom hidrogen pada hidrokarbon aromatik digantikan oleh suatu gugus fungsi asam
sulfonat (SO3H) dalam suatu substitusi elektrofilik aromatik. Asam aril sulfonat
digunakan sebagai deterjen, pewarna, dan obat-obatan.
NH2 (1)
H2SO4 + C6H5NH2 C6H4 + H2 O
SO2H (4)
1|Page
Zinin menemukan bahwa, untuk mengurangi nitrobenzena, dasar terbentuk, yang ia
beri nama benzidam. Agustus Wilhelm von Hofmann menyelidiki zat tersebut-siap
dengan berbagai cara, dan terbukti mereka menjadi identik (1855), dan sejak itu
mereka mengambil tempat mereka sebagai satu tubuh, dengan nama atau Fenilamin
anilin.
Nilai komersial besar anilin adalah karena kesiapan dengan yang
menghasilkan, langsung atau tidak langsung, zat warna. Penemuan ungu muda tahun
1856 oleh William Henry Perkin adalah yang pertama dari serangkaian serangkaian
luas pengolahan bahan celup, seperti fuchsine, safranine dan induline. Its industri
skala digunakan pertama dalam pembuatan mauveine, sebuah ungu pewarna
ditemukan pada 1856 oleh Hofmann siswa William Henry Perkin. Pada saat itu
penemuan mauveine, anilin merupakan senyawa laboratorium mahal, tetapi segera
disiapkan "oleh ton" menggunakan proses yang sebelumnya ditemukan oleh Antoine
Béchamp. Industri pewarna sintetis tumbuh pesat sebagai pewarna anilin baru berbasis
ditemukan pada tahun 1850-an dan 1860-an.
2|Page
Proses reduksi dalam fasa cair sudah tidak digunakan lagi karena tekanan
yang digunakan tinggi sehingga kurang effisien dari segi ekonomis. Yield
yang dihasilkan adalah 95 %( John Wiley and Sons. Inc, 1957 ).
Reduksi fasa gas Proses pembuatan anilin dari reduksi nitrobenzen dalam
fasa gas, sebagai pereduksi adalah gas hidrogen dan untuk mempercepat
reaksi dibantu dengan katalisator Nikel Oksid, reaksinya sebagai berikut :
C6H5NO2 + 3 H2 ===> C6H5NH2 + 2H2O
Pada proses reduksi fasa gas dengan suhu di dalam reaktor sekitar 275 - 350 °C dan
tekanan 1,4 atm, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis karena mengeluarkan
panas. Yield yang dihasilkan pada prosese ini adalah 98 % dan kemurnian dari hasil (
anilin ) yang tinggi ini ( 99 % ) mengakibatkan anilin dari segi komersial dapat
digunakan (Faith and Keyes, DB, 1957).
Penggunaan Anilin
3|Page
Sifat Kimia Anilin
1. Larut pada pelarut organik dengan baik, larut pada air dengan tingkat kelarutan
3,5 % pada 25 C
2. Anilin adalah basa lemah (Kb = 3,8 x 10^ -10)
3. Halogenasi senyawa anilin dengan brom dalam larutan sangat encer
menghasilkan endapan 2,4,6 tribromanilin; sedangkan halogenasi dengan
klorin menghasilkan trikloroanilin
4. Anilin beraksi dengan gliserol membentuk quinoline dengan adanya
nitrobenzen dan asam sulfat
5. Anilin bereaksi dengan hidrogen peroksida dan arctonitril dalam larutan
metanol membentuk azoxybenzene
6. Hidrogenasi anilin dengan menggunakan brom menghasilkan 2,4,6
tribromoanilin
B. Asam Sulfanil
Asam sulfanilat adalah senyawa golongan asam kuat yang sering digunakan
untuk bahan baku pembuatan obat-obatan. Asam Sulfanilat adalah bubuk abu-abu
terang atau kristal; sedikit larut dalam air, alkohol, dan eter, dan larut dalam air
panas. Asam sulfanil merupakan produk hasil proses sulfonasi yang merupakan asam
organic dari golongan Asam sulfonat atau sering juga dibuat asam p-amino benzene
sulfonat atau asam sulfanilat dan diperoleh dari aniline dan asam sulfat pekat. Asam
sulfanil dipandang sebagai ion Amfoter (zat yang mapu menunjukkan sifat asam
maupun basa).
Asam Sulfonat bereaksi terurai sebellum mencair pada suhu 300 . dan tidak
dapat larut dalam pelarut organic maka Asam Sulfanil dapat dipandang sebagai ion
amfoter.
4|Page
4. Berat molekul : 173,19
5. Titik cair : 288°C
6. Titik didih : 172-187°C
7. Mudah larut dalam air panas dan pelarut polar lainnya
8. Berbentuk Kristal berwarna putih (dalam keadaan murni)
9. Tidak dapat larut dalam pelarut organic, larut dalam pelarut anorganik
10. Larut dalam air dingin pada suhu -5
11. Terurai dalam (sebelum mencair pada suhu 300 , terbentuk pada 180-190 .
Metode Proses
1. Kristalisasi:
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan,
melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi
juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana
terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan
larutan ke fase kristal padat.
a) Pendinginan
Untuk bahan-bahan yang kelarutannya berkurang dratis dengan
menurunnya temperatur, kondisi lewat jenuh dapat dicapai dengan pendinginan
larutan panas yang jenuh.
5|Page
b) Pemanasan
Untuk bahan-bahan yang kelarutannya berkurang sedikit dengan
menurunnya suhu. Kondisi lewat jenuh dapat dicapai dengan penguapan
sebagian pelarut.
6|Page
Kelebihan dan Kekurangan Metode Proses
a) Kelebihan :
1. Kristal yang didapat lebih murni (bentuknya seperti jarum)
2. Dalam metode pengkristalan. Larutannya harus superheated.
3. Dijaga temperature 180-190 agar kristal dapat terbentuk saat diherkristalisasi.
4. Setelah dipanaskan di karbon aktif, larutan di letakkan di saringan pemanas dan
diberi norit agar kristal masih terendap di bawah.
5. Setelah dimasukkan dengan Es, Kristal mudah terbentuk.
6. Saat Herkristalisasi, pemberian norit yang menghilangkan kotoran kotoran yang
ada sehingga memperoleh kristal yg putih mengkilap seperti jarum kecil.
b) Kekurangan :
1. Jika suhu tidak dijaga 180-190 maka tidak akan terbentuk metode kristalisasi.
2. Jika pengadukan norit tidak merata maka norit akan terbawa saat pengkristalan
warna putih mengkilap yang seharusnya berubah menjadi warna ungu keputih-
putihan.
3. Pemanasan yang terlalu lama akan mengakibatkan kertas saring terbakar sehingga
berat kertas saring berkurang dan hasil rendemen berkurang
7|Page
VI. RANGKAIAN ALAT
8|Page
VII. PROSEDUR
1. 50 gram asam sulfat dimasukan kedalam 11 gram aniline.
2. Pemberian asam sulfat sedikit demi sedikit dan selalu dikocok.
3. Campuran lalu dipanaskan dalam labu dasar bulat pada suhu 180-190°C dengan
menggunaka Oil Bath.
4. Pemanasan dilakukan selama ± 4 jam atau sampai bila diambil sedikit dari
campuran itu dan diencerkan dengan air dan dibuat alkalis dengan NaOH tidak
lagi memberikan bau aniline
5. Setelah pemanasan campuran dituangkan kedalam beaker gelas berisi 350 cc es.
6. Kristal yang didapat di herkristalisasi dengan menggunakan norit untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang ada.
7. Setelah herkristalisasi akan didapat Kristal berupa jarum bewarna putih
mengkilat dengan 2 mol air Kristal.
8. Hitung rendemen teoritis dari hasil yang didapat.
9|Page