Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia pada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2015 di Kota Makassar Sulawesi Selatan Agusti, Jayalangkara Tanra Bagian Psikiatri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin ABSTRAK Latar Belakang: Insomnia sampai sekarang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, namun insomnia sendiri selalu dianggap remeh dan diacuhkan oleh penderitanya. Sering kali terdengar keluhan, tetapi tidak ada kesadaran atau tindakan untuk menaggulanginya. Insomnia dapat menyebabkan beberapa efek terhadap kesehatan diantaranya efek fisiologis dimana dapat meningkatkan noradrenalin pada penderita stress, efek somatik yang dapat menyebabkan kelelahan, nyeri otot, serta hipertensi bahkan kematian. Berdasarkan riset internasional yang dilakukan US Census Bureau, International Data Base hampir 28 juta orang Indonesia mengalami kesulitan tidur (insomnia). Tingkat stres merupakan salah satu penyebab insomnia pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2015 di Kota Makassar Sulawesi Selatan.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitu cross sectional study.
Dilaksanakan pada bulan Oktober-November di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Sampel sebanyak 176 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2015 di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Analisis data menggunakan SPSS dan Chi Square untuk uji statistik dengan ɑ 0,05.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menemukan bahwa di Fakultas Kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2015 sebagian besar mahasiswa yange mengalami insomnia adalah perempuan sedangkan yang mengalami stres adalah laki-laki.Mahasiswa tidak mengalami insomnia (77,8%) dan tidak mengalami stres (53,4%). Mahasiswa yang mengalami insomnia (22,2%), mahasiswa yang mengalami stres sebanyak (46,5%).
Kesimpulan: Hasil analisis bivariate menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna antara tingkat stres (p=0,047) dengan kejadian insomnia. Penelitian ini menyarankan kepada mahasiswa untuk dapat mengatur waktu dengan baik dan beraktivitas produktif agar tidak rentan stress sehingga dapat terhindar dari insomnia.