Vous êtes sur la page 1sur 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akupunktur merupakan suatu metode terapi dengan penusukan pada titik-titik
di permukaan tubuh untuk mengobati penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya.
Dikenal sejak 4000-5000 tahun yang lalu di Cina sebagai bagian dari TCM
(Traditional Chinese Medicine). Dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka
dikalangan kedokteran berkembang akupunktur medik yaitu metode terapi
akupunktur yang berlandaskan pada neuroscience, mengobati pasien dengan prinsip
medik dan evidence based.
Pada tahun 1979 WHO menetapkan 43 penyakit yang dapat ditanggulangi
dengan akupunktur. Dan pada tahun 1991 WHO mengintegrasikan ilmu akupunktur
ke dalam ilmu kedokteran konvensional, karena sangat banyak evidence mengenai
manfaat dan keamanannya. Pada tahun 2002 WHO mendukung negara anggotanya
mengintegrasikan akupunktur ke dalam sistem kesehatan nasional dengan
mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan serta memperhatikan
safety, efficacy, quality dengan cara memperluas pengetahuan dan memberi
pedoman standar pengaturan dan jaminan kualitas. Selain itu juga meningkatkan
ketersediaan profesional dengan mengutamakan akses bagi penduduk miskin. Pada
saat ini akupunktur telah dipraktekkan di banyak negara di dunia.
Di Indonesia akupunktur mulai dikenal pada institusi kesehatan formal dengan
ditetapkannya RS Dr Cipto Mangunkusumo oleh Menteri Kesehatan sebagai Pilot
Proyek Penelitian dan Pengembangan Ilmu Akupunktur oleh Departemen
Kesehatan pada tahun 1963. Pendidikan Ilmu Akupunktur diberikan oleh tim
pengajar Dokter Ahli Akupunktur RRC yang pada waktu itu mengobati Presiden
Sukarno kepada para dokter dari berbagai bagian FKUI/RSCM (a.l. Penyakit
Dalam, Saraf, Anak, THT, dll). Untuk memberikan pelayanan akupunktur kepada
masyarakat kemudian dibentuk Sub Bagian Akupunktur Bagian Penyakit Dalam
FKUI/RSCM dengan dipimpin oleh Prof. Dr. Oei Eng Tie. Selanjutnya berkembang
menjadi Bagian Akupunktur, saat ini menjadi Departemen Akupunktur. Sebagai
salah satu Departemen Medik di RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Departemen

1
Akupunktur memberikan pelayanan maupun konsultasi dengan berdasarkan prinsip
medik dan evidence based.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang didapat berdasarkan latar belakang di atas
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian terapi akupuntur?
2. Bagaimana manfaat dari terapi akupuntur?
3. Apa saja jenis terapi akupuntur?
4. Bagaimana mekanisme terapi akupuntur?
5. Apa saja indikasi dan kontraindika terapi akupuntur?
6. Bagaimana efek samping dari terapi akupuntur?
7. Dimana saja letak-letak titik meridian akupuntur?
8. Apa saja peralatan yang digunakan pada terapi akupuntur?
9. Bagaimana metode terapi akupuntur?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang didapat berdasarkan rumusan masalah di atas sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian terapi akupuntur.
2. Untuk mengetahui manfaat dari terapi akupuntur.
3. Untuk mengetahui jenis terapi akupuntur.
4. Untuk mengetahui mekanisme terapi akupuntur.
5. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindika terapi akupuntur.
6. Untuk mengetahui efek samping dari terapi akupuntur.
7. Untuk mengetahui letak-letak titik meridian akupuntur.
8. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan pada terapi akupuntur.
9. Untuk mengetahui metode terapi akupuntur.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akupuntur


Akupunktur merupakan suatu metode terapi dengan penusukan pada titik-titik
di permukaan tubuh untuk mengobati penyakit maupun kondisi kesehatan lainnya.
Dikenal sejak 4000-5000 tahun yang lalu di Cina sebagai bagian dari TCM
(Traditional Chinese Medicine). Dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka
dikalangan kedokteran berkembang akupunktur medik yaitu metode terapi
akupunktur yang berlandaskan pada neuroscience, mengobati pasien dengan prinsip
medik dan evidence based.
Akupuntur (Bahasa Inggris: Acupuncture; Bahasa Latin: acus, "jarum" (k
benda), dan pungere, "tusuk" (k kerja)) atau dalam Bahasa Mandarin standard, zhēn

jiǔ (針灸 arti harfiah: jarum - moxibustion) adalah teknik memasukkan atau

memanipulasi jarum ke dalam "titik akupunktur" tubuh. Menurut ajaran ilmu


akupunktur, ini akan memulihkan kesehatan dan kebugaran, dan khususnya sangat
baik untuk mengobati rasa sakit. Definisi serta karakterisasi titik-titik ini
distandardisasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Akupunktur berasal
dari Tiongkok dan pada umumnya dikaitkan dengan Obat-obatan Tradisional
Tiongkok. Bermacam-macam jenis akupuntur (Jepang, Korea, dan Tiongkok
klasik) dipraktekkan dan diajarkan di seluruh dunia.

2.2 Manfaat Akupuntur


Adapun manfaat dari akupuntur adalah:
1. Sesi akupunktur bekerja pada menghilangkan penyebab nyeri punggung
kronis rendah, arthritis dan nyeri lainnya. Pasien Oleh karena itu dapat
mengalami kesehatan fisik secara keseluruhan dan penyembuhan alami.
2. Manfaat akupunktur orang yang menderita gangguan insomnia dan tidur.
Daripada minum obat yang sebagian besar memiliki efek samping negatif
pada sistem tubuh lainnya, cara terbaik untuk mengobati kondisi tersebut
adalah pengobatan akupunktur.

3
3. Akupunktur juga manfaat orang-orang yang di jalan melebihi kecanduan
tertentu seperti kecanduan alkohol, merokok kecanduan dan kecanduan
narkoba.
4. Salah satu manfaat terbaik dari terapi akupunktur adalah bahwa hal itu
memberikan sebuah metode holistik pengobatan. Akupunktur menangani
semua masalah kesehatan dan gangguan. Needling titik akupunktur
membantu dalam menghilangkan semua kemungkinan penyebab penyakit
tertentu dan menyembuhkan pasien secara efektif.
5. Beberapa orang tidak menderita penyakit apapun tetapi sering mengalami
jatuh dalam tingkat energi karena ketegangan dan kecemasan. Orang-
orang ini bisa mendapatkan keuntungan banyak dari terapi akupunktur.
Akupunktur membuat pasien merasa bebas dari stres dan lega dari
kecemasan.
6. Akupunktur memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan
sirkulasi darah tubuh. Oleh karena itu, membantu pasien dalam penyakit
mencegah.
7. Pengobatan akupunktur benar-benar bermanfaat bagi orang yang
mengalami sakit kepala biasa dan migren. Karena akupunktur tidak
memerlukan obat kuat sama sekali, itu akan menjadi yang terbaik bagi
pasien dalam mengurangi rasa sakit.

2.3 Jenis Akupuntur


Terapi akupuntur atau tusuk jarum secara umum dibagi menjadi dua kategori,
yaitu :
1. Akupuntur medis yang digunakan untuk mengobati penyakit umum seperti
gangguan pencernaan, rematik, arthritis, gangguan hormonal, migrain,
insomnia, keseleo, salah urat, sakit pinggang, stroke, asam urat, liver,
stroke, gangguan seksualitas dan lain-lain.
2. Akupuntur kecantikan atau kosmetik yang dikhususkan untuk menaikkan
atau menurunkan berat badan, menghilangkan jerawat dan flek hitam,
mengurangi kerutan di wajah, mengobati kebotakan atau kerontokan
rambut dan sebagainya.

4
2.4 Mekanisme Akupuntur
Mekanisme kerja akupunktur dalam penyembuhan diuraikan sebagai berikut,
titik akupunktur yang jumlahnya kurang lebih 720 titik, merupakan daerah kulit
yang banyak mengandung banyak serabut-serabut syaraf. Stimulasi pada titik
akupunktur akan merangsang syaraf di titik tersebut dan akan mempengaruhi
berbagai neurotransmitter (Zat Kimiawi Otak) serta perubahan biofisika. Zat
kimiawi otak inilah yang di percaya mampu menjaga keseimbangan fisiologik
tubuh dalam keadaan sehat maupun stress serta meninggikan imunitas dan
resistensi (kekebalan dan perlawanan) tubuh terhadap penyakit. Efek penusukan
terjadi melalui hantaran saraf dan melalui humoral/endokrin. Secara umum efek
penusukan jarum terbagi atas efek lokal, efek segmental dan efek sentral :
1. Efek lokal
Penusukan jarum akan menimbulkan perlukaan mikro pada jaringan. Hal
ini menyebabkan pelepasan hormon jaringan (mediator) dan menimbulkan
reaksi rantai biokimiawi. Efek yang terjadi secara lokal meliputi dilatasi
kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler, perubahan lingkungan
interstisial, stimulasi nosiseptor, aktivasi respons imun nonspesifik, dan
penarikan leukosit dan sel Langerhans. Reaksi lokal ini dapat dilihat
sebagai kemerahan pada daerah penusukan.
2. Efek segmental/ regional
Tindakan akupunktur akan merangsang serabut saraf Aδ dan rangsangan
itu akan diteruskan ke segmen medula spinalis bersangkutan dan ke sel
saraf lainnya, dengan demikian mempengaruhi segmen medula spinalis
yang berdekatan.
3. Efek sentral
Rangsang yang sampai pada medula spinalis diteruskan pula ke susunan
saraf pusat melalui jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus,
talamus dan cerebrum.
Dengan demikian maka penusukan akupunktur yang merupakan tindakan
invasif mikro akan dapat menghilangkan gejala nyeri yang ada, mengaktivasi
mekanisme pertahanan tubuh, sehingga memulihkan homeostasis.

5
2.5 Indikasi dan Kontraindikasi Akupuntur
2.5.1 Indikasi
Menurut WHO Tahun 1991 dalam dokumen “Proposed Standart
International Acupuncture Nomenclature” menyebutkan bahwa
indikasi pengobatan akupunktur adalah :
1. Saluran napas, yakni berbagai radang yang ditujukan untuk
mengatasi kondisi alergi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Mata, kelainan mata yang bersifat radang dan fungsional otot serta
refraksi.
3. Mulut, untuk penanggulangan nyeri pada pencabutan gigi dan
peradangan kronis.
4. Saluran makanan dan lambung, berbagai kelainan fungsional yaitu
otot, ekskresi, asam lambung, nyeri dan keradangan 5.
Saraf, otot dan tulang, yaitu problem nyeri, kelemahan,
kelumpuhan dan keradangan persendian
2.5.2 Kontraindikasi
Sedangkan kontra indikasi pengobatan akupuktur:
1. Penderita dalam keadaan hamil.
2. Penderita yang memakai pacu jantung.
3. Menusuk di dekat daerah tumor ganas.
4. Menusuk pada kulit yang sedang meradang.

2.6 Efek Samping


Adapun efek samping yang ditimbulkan dari akupuntur adalah:
1. Efek Positif
Secara umum, akupuntur atau tusuk jarum dipercaya sangat berkhasiat
bagi kesehatan atau penyembuhan penyakit. Metode yang digunakan
adalah dengan menusukkan jarum-jarum halus pada titik-titik tertentu di
permukaan tubuh. Dengan metode ini, pasien akan mendapatkan beberapa
efek samping akupuntur yang positif, sebagai contoh:
1) Rasa nyeri berkurang.
2) Daya tahan tubuh meningkat.

6
3) Produksi hormon dapat dikendalikan.
4) Kulit dan selaput lendir menjadi peka.
5) Sirkulasi darah meningkat.
6) Otot yang kaku dapat terelaksasi sempurna.
2. Efek Negatif
Pada umumya, terapi akupuntur atau tusuk jarum tidak memiliki efek
samping yang berbahaya. Pada saat jarum ditusukkan ke kulit, rasa nyeri
yang ditimbulkan tidak terlalu mengganggu. Rasa nyeri, ngilu atau pegal
yang ditimbulkan dikatakan sebagai tanda terangsangnya sistem syaraf
pasien. Kecil sekali kemungkinan adanya pendarahan, terkecuali bagi
mereka yang memang mengalami kelainan pada hemoglobin darah.
Bahaya infeksi yang kemungkinan timbul, dapat diminimalisir dengan
penggunaan jarum sekali pakai. Beberapa penelitian juga tidak
menemukan adanya bahaya yang dapat timbul berkenaan dengan
penggunaan jarum atau terapi ini. Setidaknya, fakta ini menunjukkan
bahwa efek samping akupuntur yang berbahaya, yang selama ini
dpertanyakan, tidak terbukti.

2.7 Meridian Akupuntur


Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan sebagaimana lalu
lintas, pada meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada persimpangan, ada titik
awal, ada titik akhir dan sebagainya. Jika jalan energi pada meridian lancar, maka
akan tercipta keharmonisan dalam tubuh, dan tubuh kita mampu melawan penyakit,
sebaliknya jika terjadi hambatan pada meridian maka akan muncul gangguan
kesehatan.
Yang membedakan meridian dengan jaringan lain dalam tubuh adalah jaringan
darah dan syaraf dapat terlihat oleh mata, sedangkan jaringan meridian tidak terlihat
walaupun nyata. Dalam ilmu kedokteran modern, rahasia teori jalur energi meridian
ini masih belum terungkap karena saat ini belum ada alat yang bisa mendeteksinya,
akan tetapi teori ini sudah dibuktikan manfaatnya selama ribuan tahun.
Fenomena teori meridian mungkin sama dengan keberadaan nyawa pada
mahluk hidup. Keberadaan nyawa sangat penting bagi kehidupan tapi belum ada

7
yang bisa mengungkap rahasia keberadaannya. Jadi Keberadaan meridian belum
dapat dibuktikan secara fisik menurut ilmu kedokteran, walaupun riset telah
menunjukkan bagaimana transmisi dari informasi dari chi dapat berhubungan di
bagian-bagian internal manusia.
Di dalam jalur meridian mengalir 2 macam arus energi yaitu energy "Yang"
(positif,panas) dan energi "Ying" (negatif,dingin). Manusia atau bagian tubuh
manusia akan sehat apabila arus energi yang melalui meridian terdapat
keseimbangan antara arus energi "Yang" dan arus energi "Ying". Kalau "Yang" dan
"Ying" tidak seimbang maka manusia akan terganggu kesehatannya atau sakit.
Kelebihan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit dengan
gejala kelebihan energi misalnya panas, kejang-kejang, rasa nyeri. Kelebihan energi
"Ying" atau kekurangan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit
yang ditandai dengan gejala kekurangan energi misalnya dingin, lumpuh, baal/mati
rasa/anaesthesia.
Di titik-titik tertentu pada meridian terdapat pusat kontrol yang mengatur arus
energi "Yang" dan "Ying" untuk suatu bagian tubuh atau organ tertentu. Titik inilah
titik yang dikenal sebagai titik akupunktur. Apabila terdapat kelebihan energi
"Yang" di suatu bagian tubuh atau organ tertentu maka sinshe akan menusuk titik
akupunktur untuk menghambat aliran energi "Yang" sehingga tercapai
keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Apabila terdapat kelebihan energi
"Ying" atau dengan kata lain kekurangan energi "Yang" maka sinshe akan menusuk
titik akupunktur lalu memutar-mutar jarum akupunktur untuk merangsang energi
"Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energy "Yang" dan "Ying". Jadi
yang dilakukan pada akupunktur adalah merangsang atau menghambat energi
"Yang".
1. Fungsi Meridian
Fungsi meridian antara lain:
1) Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh sebelah bawa.
2) Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh sebelah kiri.
3) Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan tubuh.
4) Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak.
5) Penghubung organ-organ dalam dengan organ-organ dalam lainnya.

8
6) Penghubung organ dalam dengan jaringan penunjang tubuh.
7) Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan jaringan penunjang
tubuh lainnya.
Hubungan ini terbentuk menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan
yang beraksi bersamaan terhadap rangsangan yang berperan dalam
pertahanan tubuh. Akan tetapi, jika ada penyakit masuk ke dalam meridian,
maka meridian bisa menjadi jalur penyakit untuk menyebar dalam tubuh,
karena itu kita harus merangsang titik-titik pada meridian untuk mengusir
penyakit.
2. Letak
Meridian terletak di dalam tubuh, letaknya bervariatif tergantung jalurnya.
Jalur meridian ada yang melewati sela-sela tulang, ada yang berada di sela-
sela otot, dan karena wujudnya yang tidak nyata ada juga yang menembus
atau menyelimuti organ. Sebagian organ ada yang muncul dekat dengan
permukaan kulit.
3. Macam Meridian
Ada 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh kita yaitu:
1) Meridian Paru (di jalurnya ada 11 pasang titik akupunktur).
2) Meridian Usus Besar (di jalurnya ada 20 pasang titik akupunktur).
3) Meridian Lambung (di jalurnya ada 45 pasang titik akupunktur).
4) Meridian Limpa (di jalurnya ada 21 pasang titik akupunktur).
5) Meridian Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur).
6) Meridian Usus Kecil (di jalurnya ada 19 pasang titik akupunktur).
7) Meridian Kandung Kemih (di jalurnya ada 67 pasang titik
akupunktur).
8) Meridian Ginjal (di jalurnya ada 27 pasang titik akupunktur).
9) Meridian Selaput Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur).
10) Meridian Tri Pemanas (di jalurnya ada 23 pasang titik akupunktur).
11) Meridian Empedu (di jalurnya ada 44 pasang titik akupunktur).
12) Meridian Hati (di jalurnya ada 14 pasang titik akupunktur).
Meridian lainnya antara lain:
1) Meridian Ren (di jalurnya ada 24 titik akupunktur).

9
2) Meridian Du (di jalurnya ada 28 titik akupunktur).

2.8 Peralatan Akupuntur


Peralatan utama yang dipergunakan pada terapi akupunktur pada umumnya
adalah:
1. Stainlessteel filiform needle dengan berbagai macam ukuran.
2. Alkohol 70%.
3. Kapas steril
4. Kapas dan alkohol dipergunakan untuk mensterilisasi permukaan tubuh
yang akan ditusuk, sedangkan jarum dipergunakan untuk melakukan
penusukan. Kadang-kadang dipergunakan juga alat bantu lainnya,
misalkan:
1) Guide tube untuk mempermudah penusukan.
2) Pinset untuk mencabut jarum.
3) Flash light untuk membantu pemeriksaan

2.9 Metode Akupuntur


Metode akupuntur dimana tentang teknik menusukkan jarum akupunktur yang
umum dilakukan yaitu:
1. Menggunakan alat Bantu yang sesuai dengan ukuran jarum akupunktur
yang akan dipakai. Alat Bantu yang digunakan berupa tabung kecil dan
alat pegas. Tabung kecil terbuat dari bahan plastic (seperti sedotan
minuman), sedangkan alat berpegas dibuat khusus untuk keperluan ini.
Alat berpegas ini disebut pelontar jarum (needle pusher).
2. Teknik penusukan jarum akupunktur dengan jari telanjang sebagai berikut:
1) Jari salah satu tangan memegang bagian pegangan jarum, arahkan
mata jarum pada titik akupunktur terpilih, dan tusukan dengan teknik
tertentu (tegak lurus, menyudut, sejajar, dan lain-lain). Teknik ini
dapat dilakukan jika jarum akupunktur yang dipakai cukup tebal
(ukuran no. 26, 28, dan 30). Pasien akan merasa sakit apabila teknik
ini dilakukan oleh akupunkturis yang belum terampil.

10
2) Jari salah satu tangan memegang pegangan jarum dan tangan lainnya
memegang batang jarum sebagai pengarah mata jarum dan penunjang
jarum. Teknik seperti ini digunakan jika jarum akupunktur yang
dipakai berukuran agak tipis (no. 30 dan 32).
3) Jari telunjuk dan ibu jari menjepit batang jarum (dekat mata jarum),
kemudian jarum ditusukkan dengan cara “memegaskan” jari telunjuk
dan jempol tersebut. Teknik ini dilakukan jika jarum yang dipakai
berukuran kecil dan halus, misalnya jarum ukuran 32, 34, 36 X ¼-½
cun.
4) Jarum tanam atau jarum telinga ditusukkan menggunakan bantuan
pinset tanpa gigi (nonchirrurgis pincet).
5) Menggunakan mata jarum 5-7, dengan cara memberikan pukulan-
pukulan ringan dan luwes di atas titik-titik (daerah) terpilih.
3. Posisi pasien
Menusukkan jarum pada titik akupunktur berdasarkan pada azas yaitu:
1) Efisiensi, artinya menggunakan jarum sedikit mungkin, artinya hanya
memilih titik yang sangat penting.
2) Rasa sakit akan dirasakan pasien secara minimal.
3) Titik yang dipilih mudah dilokalisasikan dan penusukan pun mudah
dilakukan.
4) Pasien dapat dengan santai dirawat dalam jangka waktu tertentu,
misalnya 10-30 menit.
4. Untuk mencapai syarat-syarat tersebut, seorang akupunkturis dianjurkan
untuk memberi nasehat kepada pasien untuk mengambil posisi rawat yang
cocok. Contoh-contoh paosisi rawat yang baik seperti:
1) Posisi duduk.
2) Posisi duduk dan tangan bertumpu pada meja.
3) Posisi berbaring miring.
4) Posisi berbaring terlentang.
5) Posisi berbaring tengkurap.
5. Setiap pasien ditusuk jarum dengan frekuensi berbeda, dari sekali
seminggu sampai tiga kali seminggu menurut tingkat penyakit yang

11
diderita. Idealnya seminggu tiga kali untuk semua penyakit. Kalau
seminggu sekali efeknya tidak begitu bagus. Tapi, kalau pasiennya tidak
banyak waktu, bisa dilakukan seminggu dua kali. Bahkan kalau terpaksa,
umpamanya untuk pasien luar kota atau pulau, terapi bisa dilakukan setiap
hari guna mengurangi biaya transport. Satu seri terapi sebanyak 12 kali
tindakan. Meski demikian kalau setelah tiga atau empat kali tindakan
hasilnya sudah bagus, terapi tidak perlu dilanjutkan. Pengobatan dengan
cara ini tidak harus sampai berseri-seri.
6. Jumlah jarum yang ditusukkan pada setiap kali terapi berbeda-beda
tergantung pada kebutuhan dan jenis penyakitnya. Untuk sakit maag,
cukup satu titik pada titik lambung. Sedangkan untuk diabetes perlu
penusukan titik-titik diabetes di sepanjang tulang belakang. Banyaknya 6
– 8 titik. Namun, tak tertutup kemungkinan adanya titik tambahan di kaki
dan tangan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pada prinsipnya dipilih
titik utamanya dulu, baru kemudian ditambah titik pendukungnya. Bahkan,
bagi yang merasakan nyeri di seluruh badan bisa ditusuk sampai 30 jarum.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Akupuntur adalah teknik memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam
"titik akupunktur" tubuh. Menurut ajaran ilmu akupunktur, ini akan memulihkan
kesehatan dan kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit.
Definisi serta karakterisasi titik-titik ini distandardisasikan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Akupunktur berasal dari Tiongkok dan pada umumnya
dikaitkan dengan Obat-obatan Tradisional Tiongkok. Bermacam-macam jenis
akupuntur (Jepang, Korea, dan Tiongkok klasik) dipraktekkan dan diajarkan di
seluruh dunia.
Pengobatan dengan akupuntur tidak menimbulkan efek sampingan, yang pada
pengobatan menggunakan obat-obatan sering dijumpai efek sampingan dan
akupuntur dapat dilakukan tanpa memandang usia.
Pengobatan dengan akupuntur didapatkan manfaat pengaturan fungsi tubuh
secara keseluruhan, sedangkan pengobatan dengan obat-obatan ditujukan hanya
pada proses penyakit atau gejalanya. Akupuntur dapat mempengaruhi banyak
reseptor dan bekerja pada meridian dan kolateral, dengan demikian akupuntur dapat
mengobati berbagai macam penyakit. Terapi akupuntur adalah metode pengobatan
alternatif dangan menggunakan jarum, pengobatan akupuntur di indonesia telah di
akui, bedasarkan dua keputusan mentri kesehataan. Sehingga alternatif pengobatan
tradisional ini bisa dicoba siapapun yang terindikasi.

3.2 Saran
Dengan mempelajari terapi akupuntur ini dapat menambah wawasan bagi para
perawat-perawat professional untuk kedepannya membantu masyarakat yang
membutuhkan pengobatan herbal. Kami menyadari makalah kami kurang sempurna
sehingga memerlukan masukan dari pihak lain.

13
DAFTAR PUSTAKA
B. U. Hadikusumo. 1996. Tusuk Jarum Upaya Penyembuhan Alternatif.
Yogyakarta: Kanisius.
Dharmojono, drh.2001. Menghayati Teoridan Praktek Akupunktur dan Moksibasi
Jilid 1. Depok : Trubus Agriwidya.
Hendrik Agus Winarso. 1997. Pedoman Lengkap Akupunktur dan Moksibasi.
Semarang: Dahara Prize.
Gendo, Dr. Med. 2006.Teori Dasar Kedokteran Tradisional Cina. Yogyakarta:
Kanisius
WHO. 1996. “Guidelines on Basic Training and Safety in Acupuncture”. Accessed
on 25 October 2018 from
http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/66007/WHO_EDM_TR
M_99.1.pdf;jsessionid=DD9DFAD98DF4A77CFB7EDCFAB25A9A70?
sequence=1.

14

Vous aimerez peut-être aussi