Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH:
A. Latar Belakang
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa
besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas
dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding)
informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana harmonisasi akuntansi internasional?
2. Apakah keuntungan harmonisasi akuntansi internasional?
3. Siapakah organisasi internasional utama yang mendorong harmonisasi
akuntansi?
4. Siapakah badan standar akuntansi internasional?
5. Bagaimana harmonisasi ifrs dI Indonesia?
6. Bagaimana kritik atas standar akuntansi internasional?
BAB II
PEMBAHASAN
a) Badan wali
b) Dewan IASB
c) Dewan penasihat standar
d) Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)
Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru
sebagian (harmonisasi). Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem
akuntansi internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap
negara, atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi
internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan
yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis
kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan
kreditor. Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain
nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan
pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan multinasional
dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses harmonisasi
antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.
Operasi bisnis dan pasar modal yang bersifat global menuntut adanya standar
yang bersifat global pula. Oleh karenanya beberapa organisasi di dunia sepakat
membentuk Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards/AIS) yang kini menjadi International Financial Reporting Standard
(IFRS) untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan keuangan yang bersifat
internasional. Adanya IFRS banyak mendapat penolakan yang disebabkan karena
latar belakang nasional, keunikan iklim bisnis tiap negara, dan perbedaan
kebutuhan dari pemakai laporan keuangan. Meskipun banyak penolakan tetapi
banyak pula tekanan untuk mengadopsi IFRS, dengan demikian perlu ada yang
menjembatani agar Standar Akuntansi Keuangan sejalan dengan IFRS yaitu
dengan melakukan harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS. Adanya
harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS maka diharapkan informasi
akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi. Kualitas
tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan perbandingan laporan keuangan
antara negara dan untuk pengambilan keputusan.
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2.
Salemba Empat. Jakarta.
http://nissa2601.blogspot.com/2014/03/harmonisasi-akuntansi-internasional-
dan.html
https://novian09.wordpress.com/2013/04/22/bab-7-harmonisasi-akuntansi-
internasional/
http://sukman21.blogspot.com/2015/05/makalah-harmonisasi-akuntansi.html
https://www.academia.edu/9253193/BAB_7_HARMONISASI_AKUNTANSI_I
NTERNASIONAL
http://ridwansantosoug.blogspot.com/2015/08/materi-7-harmonisasi-
akuntansi.html