Vous êtes sur la page 1sur 11

ASUHAN KEBIDANAN ASEPTOR KB UID

TERHADAP NY. S USIA 32 TAHUN DI DELIMA RSUD ABDUL MOELOEK

BANDAR LAMPUNG

ANGGI PERMATA SARI

II A

1614005

AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

2018
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA BERENCANA

A. DEFINISI

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk mendapatkan objek-objek
tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan,
mengatur interval kehamilan, menentukan jumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri.

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat yang digunakan untuk
menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran.

Menurut WHO (dalam Imbarwati, 2009), keluarga berencana adalah tindakan yang membantu
individu atau pasangan suami isteri untuk:

a. Mendapatkan objektif2 tertentu

b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan

c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan

d. Mengatur interval diantara kelahiran

e. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri

f. Menentukan jumlah anak dalam keluarga

Dalam Imbarwati (2009) juga dijelaskan bahwa kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti
mencegah atau melawan.Sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang
dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan.Jadi kontrasepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
B. TUJUAN

Tujuan menggunakan kontrasepsi adalah untuk menjarangkan kelahiran, mengendalikan jumlah


anak, dan untuk kesehatan reproduksi wanita.Serta mencapai keluarga yang sejahtera.

Menurut Imbarwati (2009) kebijakan Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat kelahiran. Kebijakan KB ini bersama-sama
dengan usaha pembangunan yang lain selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

C. STRATEGI PELAKSANAAN KB

Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:

1. Strategi dasar

Meneguhkan kembali program di daerah

Menjamin kesinambungan program

2. Strategi operasional

Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB nasional

Peningkatan kualitas program dan program prioritas

Penggalangan dan pemantapan komitmen

Dukungan regulasi dan kebijakan

Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan


 Waktu Penggunaan IUD

Dalam Imbarwati (2009) dijelaskan penggunaan IUD sebaiknya dilakukan pada saat:

a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid

c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pascapersalinan, setelah 6 bulan
apabila menggunakan metode amenorea laktasi (MAL)

d. Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada gejala infeksi

e. Selama 1-5 hari setelah senggama yg tidak dilindungi

3.8 Waktu Kontrol IUD

Menurut Imbarwati (2009), waktu kontrol IUd yang harus diperhatikan adalah:

a. 1 bulan pasca pemasangan

b. 3 bulan kemudian

c. Setiap 6 bulan berikutnya

d. Bila terlambat haid 1 minggu

e. Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya


DAFTAR PUSTAKA

Kusumaningrum, Radita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan
Pada Pasangan Usia Subur. http://eprints.undip.ac.id/19194/1/Radita_Kusumaningrum.pdf. Diakses
tanggal 19 Juni 2012.Pukul 19.20 WIB.

Imbarwati.2009. Beberapa Faktor yang Berkaitan dengan Penggunaan KB IUD pada Peserta KB non IUD di
Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.http://eprints.undip.ac.id/17781/1/IMBARWATI.pdf. Diakses
tanggal 19 Juni 2012.Pukul19.49 WIB.

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil
NOC.Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta.
EGC.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19183/4/Chapter%20II.pdf
ASUHAN KEBIDANAN ASEPTOR KB IUD

TERHADAP NY. S USIA 32 TAHUN DI DELIMA RSUD ABDUL MOLOEK

BANDAR LAMPUNG

PENGKAJIAN

Hari,tanggal : jumat, 13 April 2018

Pukul : 10.25 WIB

Oleh : Anggi Permata Sari

IDENTITAS

Nama Ibu : Ny. S Nama Ayah : Tn. M

Umur : 32 tahun Umur : 32 tahun

Suku : Madura Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam


Pendidikan : SD Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Pedagang Pekerjaaan : Pedagang

Alamat : Kota Sepang Alamat : Kota Sepang

A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin ber KB
2. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah munggunakan alat kontasepsi
3. Riwayat Perkawinan
Nikah 1 kali, nikah pertama kali
Umur 24 tahun
Dengan sekarang sudah 8 tahun
4. Riwayat menstruasi
Menarch : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Lama : 6 hari
Disminore : tidak ada
5. Riwayat Obstetric
Jumlah anak lahir hidup :2
Jumlah anak meninggal : tidak ada
Jenis kelamin anak yang dilahirkan : Perempuan
Persalinan terakhir : baik
Jenis persalinan terakhir : normal
Komplikasi : tidak ada
Keadaan nifas terakhir : baik
6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita
Ibu tidak menderita penyakit jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM, Hipertensi.
7. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga dari Ibu tidak menderita penyakit jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM,
Hipertensi.
8. Riwayat keluarga berencana
 Macam peserta keluarga berencana
a) Baru : Iya
b) Sesudah bersalin/keguguran : sesudah bersalin
c) Pernah pakai alat kb : tidak pernah

B. DATA OBJEKTIF
a) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentris (penuh)
- TTV : - TD : 110/80 mmHg

-Suhu : 37,20c

- Nadi : 78x/menit

- RR : 24x/menit

- BB : 46 kg

b) Pemeriksaan fisik
- Kepala : rambut warna hitam, tidak ada odema dan lesi, bersih tidak
ada ketombe
- Wajah : simetris, warna merata, tidak ada cloasma, tidak pucat, tidak
ada odema
- Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera bewarna putih
- Hidung : tidak ada serumen, tidak ada polip, tidak ada odema dan lesi
- Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada odema
- Mulut : bibir tidak pecah-pecah, warna merah muda, tidak ada
stomatitis, gigi tidak ada caries, dan terdapat gigi berlubang
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, getah bening, dan
tidak ada kaku kuduk
- Payudara : tidak ada odema, putting susu menonjol, simetris, tidak ada
benjolan, tidak ada pengeluaran ASI, aerola merah kecoklatan,
tidak ada rasa nyeri
- Abdomen : tidak ada pembesaran, tidak ada benjolan, tidak ada luka
bekas operasi, kandung kemih kosong, tidak ada nyeri tekan
pada perut, warna merata
- Ano-genital : keputihan bewarna putih bening, tidak bau, tidak ada odema,
tidak ada varices, tidak ada hemoroid
- Ekstremitas atas : tidak ada odema, tidak tremor, warna kuku bersih
tidak pucat
- Ekstremitas bawah : tidak ada odema, warna jari bersih tidak pucat, tidak
ada varices, reflek patela (+)

C. ANALISA DATA

1. Diagnosa kebidanan P2A0 akseptor KB IUD Dasar 1

Ibu mengatakan sudah pernah melahirkan 2 kali dan belum pernah keguguran 2. Ibu mau
menggunakan KB IUD

2. Masalah

Tidak ada

3. Kebutuhan Ingin memakai KB IUD

4. Diagnosa potensial

Tidak ada 5 Masalah potensial Tidak ada


6. Kebutuhan tindakan segera berdasarkan kondisi klien

a. Mandiri : tidak ada

b. Kolaborasi : tidak ada

c. Rujukan : tidak ada

PENATALAKSANAAN

Tanggal : 13 April 2018


Jam : 10.30 WIB

1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik.

Evaluasi: Ibu mengerti dan merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

2. Menjelaskan kepada ibu tentang alat kontrasepsi, macam-macam kontrasepsi serta efek samping
dalam penggunaan alat kontrasepsi tersebut.

Evaluasi: Ibu mengerti dan memahaminya.

3. Menjelaskan kepada ibu tentang KB IUD merupakan suatu alat kontrasepsi yang dimasukan ke
dalam rahim terbuat dari plastic halus dan tembaga untuk mencegah dan terjadinya konsepsi atau
kehamilan, dengan keuntungan berjangka panjang (10 tahun), tidak mempengaruhi hubungan
seksual dan sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Kerugiannya kemungkinan ibu pada saat
menstruasi darah lebih banyak keluar, tidak melindungi ibu daripenyakit menular seksual dan nyeri
pada saat menstruasi.

Evaluasi Ibu sudah mengerti tentang KB IUD, dan ibu bisa menjelaskannya kembali.

4. Meminta persetujuan dari ibu untuk dilakukan pemasangan KB IUD.


Evaluasi: Ibu bersedia untuk dilakukan pemasangan IUD dan ibu sudah menandatangani inform
consent.

5. Mempersiapkan alat yaitu satu set IUD Coper T , satu pasang sarung tangan, speculum, kassa
steril, larutan antiseptic, tenakulum, sonde uterus, gunting steril, larutan clorin 0,5%.

Evaluasi: Alat sudah disiapkan.

6. jam :14.30 Melakukan pemasangan KB IUD

Evaluasi: Pemasangan IUD coper T sudah dilakukan.

7. Menjelaskan kepada ibu setelah pemasangan IUD untuk istirahat dulu 10 menit. Kemudian
menjelaskan kepada ibu konseling setelah pemasangan IUD yaitu setelah sampai di rumah saat
buang air kecil ibu bisa sambil memeriksa benang IUD, kalau benang teraba keluar bisa dimasukan
dengan menggunakan tangan.

Evaluasi: Ibu sudah mengerti tentang penjelasan dari bidan dan mengulangnya kembali

8. Menjelaskan kepada ibu untuk segera kembali jika ibu mengalami nyeri perut yang sangat hebat,
perdarahan di luar siklus menstruasi, pusing, keputihan yang banyak dan berbau dan nyeri saat
berhubungan seksual.

Evaluasi: Ibu bersedia untuk segera kembali jika mengalami tanda bahaya tersebut

9. Menjelaskan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika mengalami tanda bahaya yang
sudah dijelaskan seperti nyeri perut yang sangat hebat, perdarahan di luar siklus menstruasi,
pusing, keputihan yang banyak dan berbau dan nyeri saat berhubungan seksual, dan keluhan
lainnya dan menganjurkan kunjungan IUD 4 minggu lagi yaitu tanggal 10 Mei 2018

Evaluasi: Ibu bersedia kunjungan ulang 4 minggu lagi yaitu pada tanggal 10 Mei 2018.

Vous aimerez peut-être aussi