Vous êtes sur la page 1sur 7

PENGARUH PHA DAN SEA PADA INDEKS MITOSIS

SEL LIMFOSIT MACACA FASCICULARIS

Masnelli Lubis, Iwiq Indrawati


Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir - BATAN

ABSTRAK

PENOARUH PHA DAN SEA PADA INDEKS MITOSIS SEL LIMFOSIT MACACA
FASCICULARIS. Telah dilakukan pcngamatan pcngaruh PHA (Phytohemagglutinin) dan SEA (StaphylocU\:cal
Enterotoxin A) pacta indeks mitosis sellimfosit Macaca fascicularis. Sebanyak 0,5 ml darab sel limfosit Macaca
fascicularis yang distimulasi dengan PHA atau SEA dibiakkan dalam media 10 ml RPMI + 1,0 ml Fetal Bouvine
Serum (FBS) + 0,1 ml L-glutamin + 0,15 ml PHA atau 0,1 ml SEA (0,5~lg/ml) + 0,1 ml colcbisin pacta subu 37°C
selama 96 jam. Hasil pengamatan menunjukkan babwa frekuensi Indeks mitosis dengan menggunakan PHA lebih
tinggi jika dibandingkan dengan SEA. Frekuensi rata-rata indeks mitosis dengan PHA adalah 18.56 %, sedangkan
dengan SEA adalah 8.3 %.

ABSTRA CT

THE EFFECT OF PHA AND SEA ON MITOTIC INDEX OF LIMPHOCYTE CELL OF


MACACA FASCICULARIS. The observation of int1uences of PHA (phytohemaglutinin) and SEA
(staphilucoccal enterotoxin A) on mitotic index of limphocyte of Macaca Fascicularis had been done.
Half milliliters of limphocyte cells stimulated with PHA or SEA were cultured in 10 ml RPMI + I.t) ml
Fetal Bouvine SentIn ( FBS ) + 0.1 ml L- glutarnin + 0.15 ml PHA or 0.1 ml SEA ( 0,5 ~g/rnl ) + U.I ml
Colchisin on 37°C for 96 horn-soThe result demonstrated that the frequency of mitotic index stimulated
with PHA was higher than that of SEA. The average of mitotic index with PHA was 18.56 %, and with
SEA was 8.3 %.

I.PENDAHULUAN analisa lainnya. Sellimfosit darah perifer manusia


dapat diperbanyak dalarn biakan sel dengaII
Dalarn mempelajari efek radiasi extema menarnbahkaII mitogen Phytohemagglutinin
pacta manusia. tidak dapat.. dilakukan secara (FHA), dimana mitogen ini berfungsi WIttik
langsung dengan menggunakan manusia sebagai memicu sel limfosit melllbelah diri.
objek penelitian, tetapi hams melalui simulasi Penggunaan PHA dalarn biak:an sel lirnt"osit
dengcUl hewcUl percobaan yang sifat fisiologi dan lllanusia di laboratoriwn Biollledika WIttik
patologinya harnpir sarna. yaitu Macaca lllendapatkan selllletafase cukup mellluaskaIl.
fasciclila.ds (kera ekor panjeing), akhir-akhir ini NarnwI demikiaII dalarn penelitiaII
hewan tersebut sering digunakan sebagai heWaIl menggunakaII hew ail kera Macaca Fascicllians,
penelitiaIl yang paling cocok dalarn penelitian penggunaan mitogen PHA dalarn biakan sel
ilmiah YaIIg ada kaitarmya dengan maIlUsia. (1). limfosit daI'ah kera untuk mendapatkan sel
Efek radiasi pengion pacta maIlUsia dapat limfosit YaIlg berrnitosis dalarn jmnlah yang
dipelajaI'i melalui pengarnataII clan paI'arneter sel optimal temyata hasilnya tidak sebaik hasil
lirnt"osit daI'ah perifer misalnya aIlalisa adanya biakan sel limfosit manusia. Dalarn publikasi
perubahan bentuk morfologi khromosom yaitu penelitiarmya, Hill Dkk (1) melaporkan toxin
aberasi khromosom dimana kerusakan Staphlylococcal Enterotoxin A (SEA) dalarn
khromosom yang spesifik akibat radiasi pengion biakaII sel limfosit darah perifer kera rhesus
dikenal dengan bentuk disentrik, daII beberapa dewasa yang diiradiasi dengaII konsellu'asi

Prosiebilg Seminar Teknologi Kese1:lJ1J:1l:Jn


Radi:lsi d:zn Biomedik:l Nuklir I 128
0,5J..lg/ml,dimana penggWlaan reagen tersebut Illorfologi dari sel linlfosit dibawah mikroskop
memberikan indeks mitosis rata-rata 0,11 adalah sbb :
metafase/sel. 1. Sel linlfosit biasa (sel linlfosit yang tidak
raJa dasarnya PHA clan SEA mempWlyai bertransformasi) adalah sel yang berbentuk
fungsi clan peran yang sarna dalam memicu bulat kecil berwarna gelap, radar, dml
proses mitosis sel limfosit, namWl demikian lllelllpWlyaidiameter antara 8 - 12 J..l.1ll
seberapa besar pengaruh clan efesiensi 2. Sel linlfoblast/blastosit (sel limfosit ymlg
perbandingannya belum diketahui. Oleh karena bertransformasi) adalah sel yang berbentuk
itu perlu dilakukan penelitian Wltuk menguji bulat, agak besar, belwama merah kebilll-
kemampuan mitogen PHA dan toxin SEA dalam billlan, clanberdiameter antara 12 - 50 J..lm
memicu pembelahan sel limfosit darah kera 3. Sel dalam fase mitosis adalah sellimfoblast
deng,m menghitWlgfrekuensi Indeks mitosis. dalam keadaan berrnitosis clan dibedakan
dalam beberapa fase mitosis.
II. TEORl' a. Profase ..
Melllpakan fase dimana terliliat illuding
Mitogen adalah bahan yang dapat memicu sel nukleus sudah mula.i menghilmlg,
teljadinya mitosis. Mitogen yang dikenal clan clan tampak benang-benang krolllatin
telall b<myak digmlakan dalam biakan sel radar, bergerombol.
limfosit darah perifer mmmsia adalah b. Metafase ..
Phytohemagglutinin (PHA) ymlg dibuat dari Merupakan fase dimmla terlihat
extract mucoprotein ymlg berasal dmi kacmlg kromosom yang tersebar belllkuran
merall (Plwseolus vulgaris). PHA dalam biakan panjmlg sampai pendek. Dinding
sel limfosit berfungsi sebagai pemicu nukleus sudah tidak tampak atau hilang
trmlsfonnasi sel limfosit menjadi sel limfosit sama sekali.
muda (limfoblast) dml menghasilkml limfosit c. Anafase ..
kecil (2.3). Menurut Hill, dkk (1) Mitogen PHA Merupakan fare dimana terliliat
sangal baik bekelja dalam biakml lilllfosit krolllosom yang tersebar dengan
mmlUsia maupun bewaIl kera (Macaca ukman panjang sama pendek, Illaslllg
Niscicu/;/ljs) dalalll menstilllulasi limfosit T -masing IllelllbelahIllenjadiduCt.
unluk bcqJloriferasi. d Telopase ..
Slaphyloeoecal enterotoxin A (SEA) Melllpakan fase dimana inti sel
adalall toxin ymlg diproduksi oleh bactelium terlihat clan scl membelah menjadi
Stapl1ylococus AIlIl:US (1). SEA smlgat dua sel anak masing - masing
berpotcnsi dalmn Illenstimulasi linlfosit raJa Illempunyai pasangan identik sebagai
IllmlUsia pada konsentrasi fg/llll. Carlsson, Dkk krOllloSOIlldiploid. ( 5 )
(1988).
Pcngukurml daya mitosis dari sellimfosit Frek'Uensi Indeks mitosis adalah persentase sel
dapal dikelahlli dcngml mcnghitung jllmlall sel. dalmn keadaml mitosis (4) clan dapat dihitWlg
y,mg bcnnilosis sccm"a mikroskopik. Bcntuk deng<Ul nunus :

Jumlah sellilllfosit yang berrnitosis ( metafase )


lndeks Mitosis = x 100%
Jwnlah selmuh sel hitWlg
III. TAT A KEIUA (Phytohaemogglutinin). Kedalarn masing-masing
tabWlg l'1l1tur dimasukan 10 ml RPMI 1640
Bahan-bahan Sigma, ditarnbah 1,0 ml Fetal Bouvin Serum
1. RPMI - 1640 mediwn (Sigma) (FBS), ditambah 0,1 ml L-Glutamin clan 0,1 ml
2. Fetal Bovine Serum (FBS) Penstrep. Kemudian ditarnbah 0,5 ml darah kera
3. L- glutarnin clan terakhir ditarnbah 0,15 ml PHA atau 0,1 ml
4. Penicillin Streptomycin (penstrep) SEA. Biakan diinkubasi didalarn inkubator
5. Phytohemagglutinin (PHA) Gibco dengan dialiri gas CO2 selarna 96 jam, 3 jarn
6. Staphylococcal enterotoxin A (SEA) sebelUIlldipanen, kedalarn biakan ditarnbah 0,1
7. KCI 0,56 % ml Colchisin.
8. Lannan Call1oy(Methanol:asarn asetat=3:1)
9. Giema 4 % 2. Pemanenan darah,
10. Oil iImnersion Biakan dipindahkan kedalarn tabwlg
11. CoIchisin sentrifus,. diputar selarna 10 menit dengan
kecepatan 1500 Rpm. Supematan dibuang,
Alat- alai endapan divorteks (disentil-sentil) clan ditarnbah
1. Mikroskop :t 5 ml KCI 0,56 %, dikocok selarna 10 menit
2.' Laminarflow dengan pipet pasteur, biakan dibiarkan didalarn
3. Inkubator penangas air selama 15 menit, kemudian
4. Gas CO2 ditarnbah 8 tetes Camoy, dikocok sebentar, daB
5. Waterbath dibiarkan lagi selarna 10 menit, kemudian diputar
6. Sentrifus kembali selarna 10 menit dengan kecepatan yang
7. Tabwlg kultur sarna, Supematan dibuang clan endapan ditarnbah
8. Siryng 0.1 cc clan 10 cc :t 8,0 ml larutan Camoy, lain diputar kembali
9. Gas Karbon dioksida (CO2) dengan kecepatan yang sarna. Proses ter~chlll
diulang-ulang sarnpai endapan sd hersih 0,111
CARA PENELITIAN wama larutan sudah belling.

a. Ruang Lingkup 3. Pembualan preparat


Penelitian yang akan dilakukan meliputi : Endapan sel diteteskan diatas ohjek gela~
1. Macac;] fascicul:1ds (kera ekor panjang) sebanyak 4 tetes (objek gelas dalalll keaoa<UI
diambil darah pelTIer sebanyak :t 5ml, dingin), dilewatkan diatas bunsen clan dibiarkan
dibiakkan dalarn media RPMI-I640 dengan kering pacta suhu mangan Preparat diwamai
menggunakan metoda baku pacta dengan Giemsa 5 % selarna 10 menit, kemudian
Laboratoriwn Biomedika - P3KRBiN. dibilas dengan aquadest clan dibiarkan kering
2. Hasil pallen darah dibuat preparat clan pacta swm mangan. Preparat yang lelall keling
diwal1lai. ditutup dengan Cover glass memakai perekal
3. Sel limfosit basil mitosis yang berbentuk Entellan daB dibiarkan kcring. sc);Uljlllny;\
metafase diarnati dibawah mikroskop. dilakukan pengarnatan,

b. Rencana dan Metoda 4. Pengamatan Preparat


Preparat diarnati dengan menggunakan
1. Pembiakan darah. mikroskop pacta pembesaran 40 x 100. Setiap
Disediakan 2 buah tabung kultur, pandangan dihitung sel metafase clansel blastosit,
masing-masing Wltuk pembiakan darah dengan sel yang mengalami mitosis dapat diamati dengan
menggunakan toxin SEA (Staphylococcal adanya sekwnpulan sel yang telah mengalami
Enterotoxin A) clan mitogen PHA metafase, dimana kromosom terlihat jelas

.
Pr£l,<:idina ,<>".,;~,,- 'T'~I-- - L -' u
terbentuk panjang daD pendek, sedangkan sel IV. RASIL DAN PEMBAHASAN
blastosit dapat dibedakall dengan melihat
bentukllya yang lebih besar clan warnanya yang Bentuk morfologi dari basil biakan sel
lebih terang (merah kebil11-biruan ), Indeks limfosit Macaca Fascicularis dengan
mitosis dihitUllgdengan cm"amembagi jumlah sel menggUllakanPHA dan SEA, yang dilakukan di
metafase per jwnlah sel blastosit yang diamati Lab. Biomedika - P3KRBiN ditampilkan pacta
sebanyak 1000 sel. Pengamatau dilalllkan gambar.
dengall 5x ulangan.

Gambm' l. Bentuk morfologi daIi basil biakml sellimfosil dellgan llIt:llggunak,Ul I'HA

GaIllbm" 2. Bentuk morfologi daIi basil biakan sellimfosit dengan menggwlakan SEA

Prosidini? Semin:lr Teknn/,',ui Kp~<::pl'~rn'~{<Jn1).~rI;..<,;rln~ D:~_,,-I:I.- ,,'--'_1-- ,


Tabel I. Pengamatan frelcuensi Indeks mitosis dengan menggunakan mitogen PHA.

No. Preparat Jumlah Jumlah Frekuensi


sel Blastosit Set metafase Indek Mitosis
l. 1000 185 set 18.5%
2. 1000 180 set 18.0%
3, 1000 178 set 17.8%
4. 1000 196 set 19.6%
5. 1000 189 set 18.9%
Rata - rata 1000 185.6 set 18,56%

Tabel 2. Pengamatan frekuensi Indeks mitosis dengan menggunakan toxin SEA.

No. Preparat Jumlah Jumlah Frekuensi


set Blastosit set metafase lndek Mitosis
1. 1000 80 set 8.0%
2. 1000 86 set 8.6%
3. 1000 90 set 9.0%
4. 1000 76 set 7.6%
5. 1000 83 set 8.3%
Rata -rata 1000 83 set 8,3%

Unluk melakukall evaluasi pengaruh PHA SEA, hill ini mungkin disebabkan karena salah
daB SEA dal;un menghasilkall Indeks mitosis satu sifat SEA yang toxin, dimana SEA lebih
dilakukall Ik'lh;lIlllin~an frekuensi Indeks mitosis efektif terhadap sellimfosit Yallg terkella paparall
yall;.!dil);l~ilk:Ulkultur sd pengaruh PHA ataupun radiasi dari pada sellimfosit yang tidak telpapari.
st-,.". Nilai ini lebih rendah hila dibandillgkan dengan
Tahel I d;m Tabd 2 menampakkan basil hasil penelitian Hill Dkk (1) yang menggunakan
r..:kll':lI~i Ind.:ks mitosis pada toxin SEA maupull kera rhesus raJa konsentrasi SEA 0,5 Ilg/ml.
pad" mit()~.:n I'HA. Dengan menggunakan PHA menghasilkan Indeks mitosis 0, II metafase/sel.
ti'ekuensi lndeks mitosis teramati mulai dari Diketahui babwa frek.'Uensi Indeks mitosis
prepantl peJ1ama adalah 18.5%, preparat ke dua dalam suatu k.'U!tmset limfosit pada darah tanpa
IX,()',;' pr.:p:mtt ke tiga 17.8%, preparat ke empat perlakuan inadiasi (0 gy) dapat digunakan Wltuk
19.6~r(. iliUl preparat ke lima 18.9%, rata-rata menguji kemampuan mitogen dalam memicu
adalah Ix.56'k ([abet I). Sedangkan dengan pembelahan sel, semakin tinggi Indeks mitosis
menggunakan SEA frekuensi Indeks mitosis dalam preparat berarti proses pembelahan set
tcralllali mulai d;lIi prepal'at pertama adalah 8.0%, berhasil dengan baik. Semakin banyak sel yang
!Hl'P.II.11I.l' .111.1X,h'}. prepal'at ke tiga 9.0%. mellgal:ulIi metafase akall scmakin mudah
pl.:pal;1I k.: ':111
11;1
t 7,6% dall prepal'at ke lima pengamatall preparat dalam mendapatkan jwnlall
X.3'fr, rata-ratanya adalah 8.3% ( Tabel 2). raJa kromosom sebanyak 46.
peng;unatall ini terlihat bahwa biakan set yang Toxin SEA sebagai stimulan raJa
menggunakall PHA lebih mampu memicu pembelahan set limfosit daIam biakan set
pembetahall set dibandingkan dengan diharapkan dapat menghasilkan dengan jW'l1lah
menggwlakan SEA. Terdapat perbedafUl yang set metafase yang lebih banyak, tetapi ternyata
signifikall raJa Indeks mitosis PHA dan SEA, mitogen PHA memperlihatkan Indeks mitosis
dengall penggwlaaJl mitogen PHA frek.'Uensi yang lebih tinggi dibadingkan SEA, juga PHA
Indeks mitosis lebih tillggi jika dibandingkan mudah didapat dari pada SEA.

n_- -'."-
KESIMPULAN DISKUSI

Dari basil pengamatan yang dilal'UkaIl Lydia A. - P3TIR


sepe11i diatas, tel1lyata mitogen PHA 1. Apa rujUaIlmengetahui pengaI11hPHA daIl
mellstimulasi pe11wnbuhan sel limfosit Macaca SEA pactaIndeks Mitosis sellimfosit Macaca
Fasciculads lebih baik jika dibandingkan dellgan fascicularis?
toxin SEA, hal tersebut dapat dilihat dari 2. Apa fungsi sel limfosit iru selldiri di dalaIll
baIlyakllya sel metafase yang teraIuati pacta tubuh M lasciculads?
prepaI.al.
Masnelli Lubis
UCAPAN TERIMA KASm 1. Tujuannya : Wltuk menguji kemampUaIl
mitogen PHA daD toxin SEA dalaIll
Penulis mengucapkaIl terima kasih alas menstimulasi pembelahan sellirnfosit Macaca
baIltUaIl rekaIl-rekan pacta BidaIlg Biomedika fascicularis dengan menghitwIg frekLlensi
untuk menyelesaikan makalah ill. indeks mitosis.
2. Fungsi sel limfosit pacta Macaca fascicularis
adalah sebagai wnum (untuk menjaga
DAFT AR PUST AKA kekebalan tubuh).

1. SOESANTO MANGKOEWIDJAJA, Peme- M. Lina - P3TIR


Jjhw"<7aIJ,
pembiakan da.n pellggunaWJ hewa.u 1. Apa dasaIllya Saudara memilih PHA, SEA
percobaab di daerah tlVpis. Penerbit UI (UI- Wltuk stimulasi mitosis sel lirnfosit. Mengapa
PRESS), 1988. tidak dicoba enterotoxin dari bakteri lain
2. HILL. F.S., Dkk, (1994), Metaphase yields seperti E. Coli, (enterotoxin E. Coli) ?
li( J/11 sti/pphylococcaJ ellteroto:dn A 2. Apa sebabnya PHA lebih besar menstimulasi
sfilllllli/fed peniJheml blood ~vJ11pl/()(:vtesol sellimfosit daIipada SEA?
IIIlIImdii/ted iwd iJwdiated i/gcd rhesus 3. Hasil pcnelitian saudara frekuensi indeks
/11l1nkey_\:Inl. J. Radial. BioI., Vol. 66, No.4. mitosis PHA lebih besar dari SEA. Apa
3X1-384. konsenu.asi YaIlg digwlakan Selma ? Dalam
3. UNITED NATIONS (1969), RCp0l1 ol the abstrak PHA kasut 0,4 rnl " SEA 0,1 ml.
Unifed Ilatiolls ..,'cielltJiic Collmllttee Oil The DengaIl konsentrasi yang berbeda, apa
Eikcts oj" Atomic Radiation, General basil penelitian dapat dibandingkan ?
Assembly: Twenty-fourth session, supple-
ment No. 13(A/7613), p. 109. Masnelli Lubis
4. ISKANDAR, OENTOENG, (1981), The 1. PHA adalah StimUlaIl yang cocok untuk sel
MiCIOIJlIcleus test, Disertasi, Hal. 7. limfosit manusia daIl telall laIlla digwlakan
5. FRESHNEY IAN, R (1991), CULTURE.OF dalaIll penelitiaIl abrasi kroniosom baik untuk
ANIMAL CFLLS "A J11wJllill11th/sic kclainall akibat penyakit alan kelaUlaIl baWaaIl
feclwi(jlle"sel:-und edition, Wilky-Liss, New kromosom akibat radiasi SEA telah digunakan
Yark, p.244. oleh Hill dkk. (1994) dalaIll penelitiannya
6. PRASAD, KEDAR N. (1995), HaIJdbook ol menggunakan kera khusus daD hasilnya SEA
RADIOBIOLOGY, second Edition, sangat efektif untuk sel limfosit yang
chapter 2: Basic cell biology, halo 12. diradiasi. SEA yang digIDlakaIl basil produksi
pabrik tidak dibuat sendiri.
2. Mungkill karella PHA lebih efektif terhadap
sel limfosit yang tidak terpaparin radiasi
pengion, demikian sebaliknya, naIllun
0

jawaban yang pasti belum ditemukan dari


literature.
3. Konsentrasi indeks mitosis PHA lebih tinggi
da.ri SEA. Konsentrasi yang digUllak3.11sarna
yaitu 0, I ml PHA alan 0, I rnl SEA uutuk
setiap biak3.11limfosit darah peltier.

Nillo Herlillo - P3KRBiN


I. Apa Y3.1lg
dimaksud deng3.11
mitosis '?
2. Apa efek radiasi pengion radiI sel limfosit
d3.1"ahperifer '?
3. Apa yang dimaksud deng3.11interfase ?

Mosllelli Lubis
I. Mitosis adalah suatu proses pembelah3.11
sebuah gel menjadi dua gel 3.llak Y3.1lgtidak
diseltai deng3.11pembagi3.11jumlah kromosom
gel. Mitosis ini teljadi hanya radiI gel somatik.
2. Efek radiasi pellgion pada sel limfosit darah
perifer menyebabkan adanya perubahan
jumlah dan bentuk morfologi radiI kromosom,
yaitu aberasi kromosom dimana bentuk
spesitik da.ri aberasi kromosom ini adalah
disentrik, ring d3.1l111ikrolluklei.
3. Illterfase adalah tahapan (periode) pada
pembelah3.11 gel yang dimulai dari profase,
llletafase d3.11telofase.

Vous aimerez peut-être aussi