Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
FARMASI INDUSTRI
TABLET
Disusun Oleh:
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, tablet adalah sediaan padat kompak,
dibuat secara kempa-cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua
permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan
atau tanpa zat tambahan. Defenisi lain yaitu Tablet adalah sediaan padat
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. (FI V 2014).
i. Memiliki kemampuan atau daya tahan terhadap pengaruh mekanis selama proses
ii. Bebas dari kerusakan seperti pecah-pecah, rempal pada sisinya, warna yang
pengotor lainnya
iii. Dapat menjamin kestabilan fisik maupun kimia dari zat khasiat yang terkandung
didalamnya
iv. Mampu membebaskan zat khasiat dengan baik sehingga memberikan efek
pengikat, penghancur dan pelicin. Zat tambahan yang akan digunakan menjadi
tablet harus mempunyai sifat yang baik sehingga dapat menghasilkan tablet yang
memenuhi persyaratan. Sifat bahan tersebut antara lain: mudah mengalir (free
1
2
flowing), mudah kompak bila dikempa (compactible) serta tablet harus mudah
lepas dari cetakan dan tidak ada bagian yang melekat pada cetakan sehingga
Bahan pengisi dimaksud untuk memperbesar volume dan berat tablet. Bahan
pengisi ini menjamin tablet memiliki ukuran atau massa yang dibutuhkan (Voigt,
1984). Syarat bahan pengisi antara lain : non toksik, tidak saling berinteraksi , tidak
tidak berkontraindikasi, stabil secara fisika dan kimia. Bahan pengisi tablet yang
umum adalah: laktosa, sukrosa, dekrosa, manitol, pati (amylum), kalsium sulfat
Bahan pengikat berfungsi untuk memberikan kekompakan dan daya tahan teblet
agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat (Luchman, dkk., 1994). Bahan
pengikat dalam jumlah yang memadai ditambahkan ke dalam bahan yang akan
ditabletasi melalui bahan pelarut atau larutan bahan perekat yang digunakan pada
saat granulasi. Jumlah bahan pengikat yang ditambahkan terlalu banyak akan
menghasilkan tablet yang sukar hancur dalam lambung (Parrott, 1971). Konsentrasi
bahan pengikat tergantung pada bahan obat, apakah hidrofob atau hidrofil. Bila
bahan obat bersifat hidrofob maka bahan pengikatnya 30 % dari berat tablet. Bila
bahan obat bersifat hidrofil maka bahan pengikatnya 10-20 % dari berat tablet.
Bahan pengikat antara lain adalah mucilago amili (1-5%), gelatin (konsentrasi 1-
5%), gom arab, tragakan, derivat selulosa (5-20%) dan polivinil pirolidon
(konsentrasi 0,5-5%)
3
Bahan penghancur berfungsi untuk menghancurkan tablet bila tablet kontak dengan
cairan saluran cerna. Hancurnya tablet akan menaikkan luas permukaan dari
(Alifah, 2002). Jenis bahan penghancur yang umum digunakan adalah amylum,
derivat selulose (metil selulosa, CMC, CMC-Na, Avicel), Alginat (asam alginat dan
1. Lubricant
Berfungsi untuk mengurangi gesekan antar sisi tablet dengan dinding ruang cetakan
(die) dan antara dinding die dengan punch, sehingga tablet mudah dikeluarkan dari
2. Glidant
Berfungsi untuk mengurangi gesekan antar partikel yang mengalir dari hopper ke
ruang cetak (die), sehingga memperbaiki sifat alir serbuk atau granul yang akan
3. Anti adherent
Berfungsi mencegah melekatnya tablet pada die dan permukaan punch (Rudnic
aerosil, talk dan kalsium stearat. Jumlah pelicin yang digunakan pada pembuatan
tablet mulai dari yang sedikit kira-kita 0,1 % dari berat granul sampil sebanyak-
kemungkinann secara kuantitatif apakah bahan yang akan di formulasi dan dicetak
dapat menghasilkan tablet yang baik. Uji yang dilakukan yaitu : waktu alir, indeks
a. Waktu alir
Dilakukan untuk melihat daya alir dari bahan atau granul yang akan dicetak.
bentuk, muatan elektrostatis dan lembab yang terabsorbsi yang mungkin timbul dari
b. Indeks tap
Adalah rasio antara volume sebelum deformasi dengan volume setelah deformasi.
Uji ini dilakukan untuk melihat kerapatan dari bahan atau granul yang akan dicetak.
Syarat : I ≤ 20%
c. Sudut diam
Adalah sudut yang terbentuk oleh tepi batas padatan. Sudut ini adalah sudut
maksimum yang biasa didapat atara permukaan tegak dari tumpukan serbuk dan
dasar horizontal. Pengukuran ini dapat memberikan gambaran dari kohesi internal
dan efek hambatan di bawah tingkat bawah muatan eksternal yang mungkin dipakai
pada pencampuran serbuk atau pada pencetakan tablet (die). Dihitung dengan
rumus :
2ℎ
Tg θ = keterangan : h = tinggi (cm), d = diameter (cm)
𝑑
Syarat : 20°<θ<40°
5
Metode yang umum digunakan dalam pembuatan tablet dengan cara kompresi
ada tiga metode yaitu metode granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung
(Ansel, 1989).
Metode granulasi kering digunakan untuk obat-obat peka terhadap air dan
pemanasan serta mempunyai waktu alir yang kurang baik (Ansel, 1989)
Metode ini banyak digunakan untuk obat yang rusak bila terkena air dan tidak tahan
terhadap panas, bahan obata maupun bahan tambahan yang bersifat mudah
ditablet dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi (Banker and anderson,
1986).
a. Keseragaman Bobot
Pengisian die (ruang cetak) menetukan berat dari tiap tablet yang tercetak.
Penyimpangan yang kecil dari setiap tablet tidak dapat dihindari untuk itu dilakukan
ii. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari
bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom “A” dan tidak
boleh ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih
iii. Jika perlu dapat diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan dalam
Syarat :
b. Waktu Hancur
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk hancur menjadi
adalah sifat kimia dan fisis dari granul, kekerasan an porositasnya. Alat yang
Syarat :
menghancurkan 6 tablet biasa tidak boleh lebih dari 15 menit dan bersalut tidak
ii. Bila tidak hancur ulangi dengan 12 tablet, syarat dipenuhi jika dari 18 tablet tidak
c. Kekerasan
d. Friabilitas
Gesekan dan goncangan merupakan hal yang paling sering menyebabkan tablet
capping atau hancur. Untuk menguji freabilitas dipakai alat freabilator yaitu
B0 – Bz
I= x 100% keterangan : B0=berat awal, Bz= berat akhir
B0
e. Uji Disolusi
jumlah zat aktif yang terlarut dalam sediaan yang diuji sesuai dengan tablet
memenuhi S1 atau S2. Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut seperti yng
etiket, angka 5 % dan 15% dalam tablet adalah persentase kadar pada etiket
Q- 25%
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai agak kelabu, bauk agak khas
Kelarutan : larut dalam air, dalam etanol, dalam kloroform dan dalam
Syarat Kadar : mengandung C10H14O4 tidak kurang dari 90,0% dan tidak
lebih dari 110 % dari jumlah yang tertera pada etiket (Ditjen
POM, 1995).
Laktosa q.s
Amilum manihot 5%
Mg stearate 1%
Talk 1%
10
R/ amylum = 100 x 10 g = 1 gram
1
d. Mg stearate = 1000 x 100 x 0,100 g = 1 gram
1
e. Talk = 1000 x 100 x 0,100 g = 1 gram
10
= 17 g
transparan.................................. massa 2
3. Campurkan massa (1) dengan sedikit demi sedikit massa (2) sampai diperoleh
4. Massa kompak lembab yang telah diuji dilakukan pengayakan dengan ayakan
5. Granul basah dikeringkan dilemari pengering pada suhu 40-60º C selama 2-3
jam
8. Dilakukan pengujian preformulasi (waktu alir, sudut diam dan indeks tap)
Ditjen POM., (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta
Ditjen POM., (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta
Alifah, O.S. (2002). Uegensi Eksipien Dalam Sediaan Obat, Makalah, Nasional.
Fakultas Farmasi. UGM. Yogyakarta
Ansel H.C,. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Empat. Jakarta. UI
Press
Bonker, G.S. dan Anderson, N.r. (986). Teori dan Praktek Farmasi Industri,
Diterjemahkan oleh Siti Suryatami. Jakarta: UI Press
Lachman, L. Lieberman, H.A. and Kanig J.L,. (1994). Teori dan Praktek Farmasi
Industri, Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press
Rudni, E.M., and Kottke, M.K. (1996). Tablet Dosage Form, In Modern.
Parmaceutics, 3 rd. Marcel Dekker. New York
Sheth, B.B., bandelin, F.J. and Shangraw, R.F. (1980). Compressed tables In
Pharmaceutical Dosage Forms: Tablet, Marcel Dekker Inc, New York
11