Vous êtes sur la page 1sur 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

H DENGAN
DIABETES MELITUS
DI RUANG DAHLIA
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

DISUSUN OLEH

HANDINA NURUL PRASTIKA


P1337420216016
2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. H DENGAN
DIABETES MELITUS
DI RUANG DAHLIA
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

A. PENGKAJIAN
Identitas Penyaji
Nama : Handina Nurul Prastika
NIM : P1337420216016
Tanggal : 31 Juli 2018
Tempat : Ruang Dahlia RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Jam : 15.00 WIB

1. Identitas Pasien
No RM : 00252757
Nama : Ny. H
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Kawin
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Kranji RT 02 / 03 Purwokerto Timur, Banyumas
Suku bangsa : Jawa
Tanggal masuk : 27/07/2018
Diagnosa medis : Diabetes Mellitus
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. T
Hubungan : Anak
Alamat : Kranji RT 02 / 03 Purwokerto Timur, Banyumas
Suku bangsa : Jawa
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati dengan skala nyeri 7
b. Keluhan tambahan
Pasien mengatakan pasien batuk dan merasa pusing, pasien juga
mengatakan belum BAB sejak 2 hari yang lalu. Keluarga pasien
mengatakan pasien susah tidur, hanya sekitar 5 jam / hari, dan nafsu
makan pasien menurun.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo diantar oleh
keluarganya dengan keluhan lemas sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit, nyeri pada bagian perut dan ulu hati, batuk, demam naik turun,
ada luka di kaki kiri sejak 1 minggu yang lalu. TD : 130/50 mmHg,
Nadi : 105x/m, RR : 20x/m, S : 36°C
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa mempunyai riwayat penyakit Diabetes
melitus sudah 12 tahun. Pada tahun 2008 pasien pernah di lakukan
operasi karena menginjak besi tempat obat nyamuk dan terjadi infeksi
hingga keluar nanah. Operasi dilakukan di RS Santosa Jatiwinangun
dan dirawat inap selama 3 hari.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada yang menderita
penyakit yang sama.
4. Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting untuk
dijaga. Jika klien merasakan tidak enak badan klien memeriksakan diri
ke pelayanan kesehatan terdekat.
b. Pola Nutrisi
Program di RS : Pembatasan kebutuhan karbohidrat dan protein, diet
DM lunak rute oral pola 3x makan utama, 1x selingan kebut. Diet DM
1700 kal.
Intake makanan : Klien makan 3x sehari dengan porsi sedikit.
Intake Cairan : Klien minum 6 gelas/hari, air putih.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1x/hari saat
pagi hari. Dan Saat sakit klien BAB 1 x terakhir pada hari sabtu, 28
juli 2018 dan BAK 8-9 x/hari.
d. Pola latihan dan aktifitas
KemampuanPerawatanDiri 0 1 2 3 4
Mandi ν
Minum ν
Toileting ν
Ambulasi ν
Berpindah ν
Mobilisasi di tempat tidur ν
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total
e. Pola Istirahat Tidur
Keluarga klien mengatakan klien tidur malam sekitar 5 jam/hari, tidur
siang sekitar 1 jam/hari.
f. Pola Perspektif Kognitif
Keluarga klien mengatakan Klien batuk, kepala pusing, kurang nafsu
makan, nyeri di bagian ulu hati Klien masih bisa merasakan rasa asin,
manis, pahit, asem. Pengecapan klien masih normal, nyeri dirasakan
ketika ditusuk jarum injeksi.
g. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Keluarga klien mengatakan Ny. H sangat ingin cepat sembuh,
kembali kerumah dengan keadaan sehat. Klien berorientasi dan
berhubungan baik dengan keluarga, petugas kesehatan dan
pengunjung.
h. Pola Sex dan Reproduksi
Klien seorang perempuan, sudah menikah dan mempunyai 3 anak.
i. Pola Koping dan Toleransi Stress
Keluarga klien mengatakan dalam memanagement stress
keluarga membiasakan berekreasi bersama atau hanya sekedar
menonton TV.
j. Pola Peran dan Hubungan
Keluarga pasien mengatakan, klien selama ini berhubungan baik
dengan semua anggota keluarga dan tetangga. Saat klien dirawat pun
keluarga senantiasa mendampinginya.
k. Pola Nilai dan Keyakinan
Klien dan keluarga beragama Islam.
5. PemeriksaanFisik
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan Umum : cukup
c. Tanda-tanda vital : TD : 150/80 mmHg RR : 20 x/menit
N : 88 x/menit S: 36,50C
d. Pemeriksaan
- Kepala : Simetris. Rambut hitam
- Mata : Simetris, konjungtiva merah, pandangan
sedikit kabur
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen
- Hidung : Simetris, tidak ada secret
- Mulut dan gigi : Bibir kering, gigi terdapat karies, mulut
dan lidah kotor
- Leher : Posisi leher baik, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid,
- Abdomen : Perkusi: suara timpani, peristaltic usus
12x/menit.
- Ekstremitas : Ada luka ulkus gangren di kaki kiri, dan
terpasang infus di tangan kanan

6. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal pemeriksaan 28 Juli 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin L 10.1 g/Dl 11.7 – 15.5
Leukosit H 30720 u/L 3600 – 11000
*DUPLO
Hematokrit L 29 ∞ 35 – 47
Eritrosit L 3.6 10^6/Ul 3.8 – 5.2
Trombosit H 646.000 /Ul 150.000 – 440.000
MCV 81.9 Fl 80 - 100
MCH 28.1 Pg/cell 26 – 34
MCHC 34.4 ∞ 32 – 36
RDW 12.1 ∞ 11.5 – 14.5
MPV L 8.7 Fl 9.4 – 12.3
Hitung Jenis
Basofil 0.1 ∞ 0–1
Eosinofil L 0.2 ∞ 2–4
Batang 4.3 ∞ 3–5
Segmen H 86.3 ∞ 50 – 70
Limfosit L 4.6 ∞ 25 – 40
Monosit 4.5 ∞ 2–8
KIMIA KLINIK
Ureum darah 35.20 Mg/Dl 14.98 – 38.52
Kreatinin darah H 1.65 Mg/Dl 0.55 – 1.02
Glukosa sewaktu H 631 Mg/Dl <= 200
Natrium L 127 Mmol/L 134 – 146
Kalium H 4.6 Mmol/L 3.4 – 4.5

7. Program Terapi
a. Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
b. Inj. Metronidazole 500 mg / 6jam
c. Inj. Ranitidine 1 amp / 12 jam
d. Sliding scale / 6 jam
e. Asam mefenamat 3 x 500 mg
f. Ambroxol 3 x 1
g. Kapsul garam 3 x 500 mg

B. ANALISA DATA
NO Data Fokus Problem Etiologi

1. Ds: keluarga pasien mengatakan Kekurangan kehilangan


klien kencingnya banyak volume cairan volume cairan
Do: peningkatan output urin 8-9 aktif
x/hari, bibir kering pasien tampak
lemas
2. Ds: klien mengatakan sakit uluh hati Nyeri akut Agen injuri biologi
Do: P: nyeri uluh hati
Q: nyeri tekan
R: epigastrium
S: skala 7
T: sewaktu-waktu

3. Ds : pasien mengatakan terakhir BAB Konstipasi Perubahan


pada hari sabtu, 28 juli 2018 lingkungan saat ini
Do : pasien terlihat tidak nyaman
karena perutnya terasa begah dan
sakit
4. Ds: pasien mengatakan pandangan Resiko cedera Kadar glukosa
kabur darah
Do: GD 1:405 GD 2: 365

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume
cairan aktif.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi.
3. Konstipasi berhubungan dengan Perubahan lingkungan saat ini
4. Resiko cedera berhubungan dengan kadar glukosa darah

D. INTERVENSI
Tgl/jam No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
Dx (NOC) (NIC)
Selasa,1. 1 Setelah dilakukan tindakan NIC: Fluid
31 Juli keperawatan 2 x 24 jam diharapkan Manajement
2018 volume cairan pasien terpenuhi dengan a. Monitor tanda-
criteria hasil: tanda dehidrasi
NOC : Fluid Balance b. Monitor intake
Indicator Awal Akhir dan output.
- Klien dapat 1 5 c. Berikan cairan
menjaga sesuai
keseimbanga kebutuhan dan
n cairan serta yang
elektrolit dipergunakan.
- Tidak ada 2 5
tanda-tanda
dehidrasi
Indicator skala:
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan

Selasa, 2. Setelah dilakukan tindakan NIC : Pain


31 keperawatan 2 x 24 jam diharapkan Management
Juli nyeri akut teratasi dengan criteria hasil a. Lakukan
2018 : pengkajian
NOC : Pain Control nyeri secara
Indicator Awal Akhir komprehensif
- Melaporkan nyeri 1 5 (lokasi,
berkurang karakteristik,
- Frekuensi nyeri 2 5 durasi,
berkurang frekuensi,
- Ekspresi wajah 1 5 kualitas dan
rileks faktor
Keterangan skala : presipitasi)
1 = tidak pernah menunjukkan b. Berikan
2 = jarang tindakan
3 = kadang-kadang kenyamanan
4 = sering menunjukkan dasar
5 = selalu menunjukkan c. Dorong
penggunaan
keterampilan
manajemen
nyeri (teknik
relaksasi,
sentuhan
terapeutik)
d. Kolaborasikan
dengan tim
medis untuk
memberikan
analgesik
sesuai dengan
indikasi.

Selasa, 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda


31 Juli keperawatan selama 2x24 jam dan gejala
2018 diharapkan pasien dan keluarga konstipasi
mampu meningkatkan kenyamanannya 2. Dukung
dengan kriteria hasil : peningkatan
Skala asupan cairan
Indikator Awa Tujuan 3. Monitor
l intake cairan
Relaksasi 3 4 dan makanan.
otot
Posisi yang 2 4
nyaman
Intake 3 4
makanan
Intake cairan 3 4
Keterangan :
1 : Sangat terganggu
2 : Banyak terganggu
3 : Cukup terganggu
4 : Sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
Selasa, 4 Setelah dilakukan tindakan Pemberian obat
31 Juli keperawatan 2 x 24 jam diharapkan - Pastikan 5 benar
2018 resiko cedera teratasi dengan criteria - Ukur GDS
hasil - Berikan
Kadar glukosa darah (2300) suntikan
insulin
Indicator Awal Akhir melalui IM
Glukosa 2 5
darah
Keterangan :
1. Deviasi berat dari normal
2. Deviasi cukup besar dari normal
3. Deviasi sedang dari normal
4. Deviasi ringan dari normal
5. Tidak ada deviasi dari normal

E. IMPLEMENTASI
No Tgl/jam Implementasi Respon Paraf
Dx
2 25 juli Mengganti cairan infus S:-
2018/ kidmin 16 tpm O: terpasang kidmin 16
22.15 tpm, tenang.
1, 2 22.17 memberikan injeksi S: -
ceftriaxon 1gr, ranitidine, O : pasien tenang,
furosemid. kooperatif.
1, 4 22.20 memberikan levemir 18 S: -
Ui O: Levemi 18 Ui(+),
kooperatif.
1 26 juli menganjurkan pasien S: pasien mengatakan
2018 untuk makan mau makan, masih mual.
06.45
O: pasien tampak
menghabiskan setengah
porsi makan.
2 06.50 memonitor tanda tanda
dehidrasi S: keluarga pasien
mengatakan klien
kencing 8-9 x sehari
O: pasien tamoak lemas,
bibir kering.
3 07.00 melakukan pengkajian
nyeri. S: pasien mengatakan
sakit di uluh hati
O: P: nyeri uluh hati, Q:
nyeri tekan, R:
epigastrium, S: skala 8,
T: sewaktu-waktu. TD :
120/90 mmHg, tampak
menahan sakit
3 07.10 Menganjurkan pasien
untuk nafas dalam S: -
O: psaien melakukan
nafas dalam.
1,2 27 juli Memberikan injeksi S: -
2018 ceftriaxone 1 gr, O: pasien kooperatif.
10.00 ranitidine, furosemide.
WIB
2 10.10 Mengganti cairan infus S: -
WIB kidmin 16 tpm. O : kidmin 16 tpm (+),
Kooperatif.
4 10.20 Mengukur GDS S: Pasien mau di ukur
WIB GDS
O: GDS 357mg/dL
3 10.25 Menganjurkan pasien S: -
WIB untuk melakukan nafas O: pasien tampak
dalam melakukan nafas dalam.

1,4 10.27 Memberikan novorapide S: -


WIB 18 ui. O: Novorapid 18 ui (+),
kooperatif
1 12.10 Menganjurkan pasien S: pasien mengatakan
WIB untuk makan dan minum mau makan dan minum,
yang banyak. masih mual
O: pasien menghabiskan
setengan porsi makan,
pasien minum(+)
2 12.30 Memonitor tanda-tanda S: -
WIB dehidrasi. O: bibir kering, pasen
tampak lemas.
3 12.40 Melakukan pengkajian S: pasien mengatakan
WIB nyeri sakit di uluh hati
O: P: nyeri uluh hati, Q:
nyeri tekan, R:
epigastrium, S: skala 7, T:
sewaktu-waktu. TD :
120/80 mmHg, tampak
menahan sakit

F. EVALUASI
No Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx

1 26 Juli S: pasein mengatakan mau makan, tetapi masih


2018 mual.
07.00 O: pasien tampak makan setengah porsi, dan minum
WIB 1 gelas, novorapid 18 Ui (+)
A:masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
- Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang
telah diprogramkan.
- Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk
2 pemberian insulin dan diet diabetik.
07.10
WIB S: keluarga pasien mengatakan klien kencing 8-9
x/hari.
O: klien tampak lemas, bibir kering, RL 20 tpm (+),
Injeksi Cerftiaxon, ranitidine, furosemide (+)
A : masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda dehidrasi
- Monitor intake dan output.
- Berikan cairan sesuai kebutuhan dan yang
3 dipergunakan
07.15
WIB S: pasien mengatakan sakit di uluh hati
O: P: nyeri uluh hati, Q: nyeri tekan, R:
epigastrium, S: skala 8, T: sewaktu-waktu., pasien
tampak menahan sakit.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi)
- Berikan tindakan kenyamanan dasar
4 - Dorong penggunaan keterampilan
07.25 manajemen nyeri (teknik relaksasi, sentuhan
WIB terapeutik)

S: -
O: levemir 18 ui (+), pasien kooperatif.
A: masalah belum tratasi
P: lanjutkan intervensi
- Pastikan 5 benar
- Ukur GDS
- Berikan suntikan insulin melalui IM
1 27 juli S: pasein mengatakan mau makan dan minum, tetapi
2018 masih mual.
13.00 O: pasien tampak makan setengah porsi, dan minum
WIB 1 gelas, levemir 18 Ui (+)
A:masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
- Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang
telah diprogramkan.
- Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk
pemberian insulin dan diet diabetik.
13.10
2 WIB S: -
O: klien tampak lemas, bibir kering, RL 20 tpm (+),
Injeksi Cerftiaxon, ranitidine, furosemide (+)
A : masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda dehidrasi
- Monitor intake dan output.
- Berikan cairan sesuai kebutuhan dan yang
dipergunakan
13.15
3 WIB S: pasien mengatakan sakit di uluh hati
O: P: nyeri uluh hati, Q: nyeri tekan, R:
epigastrium, S: skala 7, T: sewaktu-waktu. TD :
120/80 mmHg, tampak menahan sakit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi)
- Berikan tindakan kenyamanan dasar
- Dorong penggunaan keterampilan
manajemen nyeri (teknik relaksasi, sentuhan
13.25 terapeutik)
4 WIB
S: -
O: GDS : 357 mg/dL, levemir 18 ui (+), pasien
kooperatif.
A: masalah belum tratasi
P: lanjutkan intervensi
- Pastikan 5 benar
- Ukur GDS
- Berikan suntikan insulin melalui IM

Vous aimerez peut-être aussi