Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
EKA 443 – B1
OLEH:
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
1
1. PENDAHULUAN
Sistem pelaporan keuangan hotel didasarkan pada pendekatan perilaku (behavioral
approach), yaitu dengan memperhatikan tujuan dan motivasi penggunaan laporan. Dengan
demikian sistem pelaporan dibedakan menjadi laporan akuntansi keuangan dan laporan
akuntansi manajemen. Dalam pelaksanaannya terdapat kaitan yang sangat erat antara
akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan terutama yang menyangkut masalah sistem
akuntansi keuangan, terutama yang menyangkut bagan perkiraan serta prosedur akuntansi
keuangan.
Laporan akuntansi manajemen dapat pula berbentuk analisa keuangan atas laporan
akuntansi keuangan khususnya yang berkaitan dengan neraca dan laporan laba rugi. Analisa
keuangan merupakan salah satu metode yang dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan dari berbagai aspek keuangan. Hasil analisa ini diperlukan oleh berbagai pihak
baik eksternal maupun internal untuk mengevaluasi kondisi perusahaan serta untuk dapat
memprediksi kemampuan perusahaan di masa yang akan datang.
2. PEMBAHASAN
2.1 Laporan Akuntansi Keuangan Berdasarkan USALI pada Industri Hotel
Hal yang menjadi ciri utama yang membedakan dengan industri lainnya hanya
menyangkut masalah banyaknya jenis pendapatan (meliputi perusahaan dagang, perusahaan
jasa, perusahaan manufaktur, dan jasa broker). Demikian juga halnya dengan perhitungan
harga pokok yang disesuaikan dengan jenis penjualan tersebut. Analisa laporan keuangan
dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain: (a) analisis rasio, (b) analisis horisontal,
(c) analisis vertikal, (d) analisis sumber dan penggunaan dana, dan (d) pengukuran kesehatan
dan kinerja keuangan dari berbagai persepsi.
Dengan informasi keuangan ini, manajemen akan dapat mengambil keputusan yang
lebih tepat. Manajemen memerlukan informasi keuangan dengan tujuan perencanaan, analisis
dan pengendalian. Dengan informasi keuangan yang sekarang, manajemen dapat
merencanakan kegiatan periode yang akan datang, berupa anggaran periode yang akan
datang. Selain itu, manajemen juga dapat melakukan analisis dan pengendalian yang lebih
baik untuk aktivitas operasional hotel.
Sistem akuntansi yang lazim diterapkan di industri perhotelan adalah Uniform System
of Accounts for Hotel (USAH). Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi
departemental. Artinya, setiap departemen hotel melaporkan hasil operasinya pada periode
tertentu. Misalnya, bagian front office hotel melaporkan aktivitasnya setiap bulan. Bagian
2
front office juga melaporkan laba departemen yang di capai pada bulan atau periode tahun
tertentu. Informasi keuangan untuk keputusan ekonomis hotel bersumber dari:
a) Neraca (Balance Sheet)
Neraca merupakan salah satu laporan keuangan hotel yang penting. Dalam neraca
dilaporkan posisi kekayaan hotel seperti kas, piutang, persediaan, aktiva lancar lain-lain,
gedung dan perlengkapan gedung, aktiva tetap lain-lain, dan tanah. Disamping kekayaan
hotel, neraca juga melaporkan kewajiban hotel yang terdiri dari utang dagang, utang jangka
pendek, utang jangka panjang serta modal.
b) Laporan Laba-Rugi (Income Statement)
Laporan laba-rugi merupakan laporan yang sistematis mengenai penjualan, harga pokok,
dan biaya serta laba (rugi) untuk periode tertentu. Periode tertentu dapat dalam satu bulan,
tiga bulan atau satu tahun. Secara teknis, operasional laporan laba-rugi hotel disiapkan setiap
bulan sebagai laporan antara (interim report) untuk kepentingan internal manajemen hotel
yang bersangkutan. Laporan laba-rugi yang disiapkan setiap bulan memberikan gambaran
kepada manajemen hotel pencapaian sasaran yang dicapai setiap bulan sehingga tindakan
koreksi dapat dilaksanakan lebih cepat.
c) Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Equity)
Laporan perubahan ekuitas diperlukan untuk mengetahui maju mundurnya keadaan suatu
perusahaan. Jika modal perusahaan bertambah berarti terdapat kemajuan, begitu juga
sebaliknya. Jika modal awal lebih besar daripada modal akhir maka hal ini menunjukkan
perusahaan mengalami kemunduran. Jadi, laporan perubahan modal ini menceritakan
perubahan yang terjadi pada modal (ekuitas) pemilik perusahaan.
d) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan
transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
e) Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)
Agar laporan keuangan menjadi lengkap, laporan keuangan harus dilengkapi dengan
catatan-catatan penjelasan. Catatan atas laporan keuangan harus menggambarkan semua
kebijakan akuntansi yang diikuti dengan organisasinya. Catatan yang diperlukan biasanya
meliputi kebijakan-kebijakan akuntansi.
Contoh Laporan Keuangan Pokok Hotel Berdasarkan Uniform System of Accounts for
The Lodging Industry (USALI)
A. Balance Sheet
ASSETS Current Year Prior Year
CURRENT ASSETS
Cash
House Bank
Demand Deposit
3
Temporary Cash Investment
TOTAL CASH
Short Term Investment
Receivable
Account Receivable
Notes Receivable
Current Maturities of Noncurrent Maturities
Other
TOTAL RECEIVABLE
Less Allowance for Doubtful Accounts
NET RECEIVABLE
Inventories
Prepaid Expenses
Deferred Income Taxes, Current
Other
TOTAL CURRENT ASSESTS
NONCURRENT ASSEST
INVESTMENT
PROPERTY AND EQUIPMENT
Land
Buildings
Leaseholds and Leasehold Improvement
Furnishings and Equipment
Constructions in progress
China, Glassware, Silver, Linen, and Uniforms
TOTAL PROPERTY AND EQUIPMENT
Less Accumulated Depreciation and Amortization
NET PROPERTY AND EQUIPMENT
OTHER ASSETS
Goodwill
Cash Surrender Value For Life Insurance
Deferred Charges
Deferred Income Tax-Non income
Other
TOTAL OTHER ASSETS
TOTAL ASSETS
4
COMMITMENT AND CONTIGENCIES
OWNER’S EQUITY (subsidiary ledger)
TOTAL LIABILITIES AND OWNER’S EQUITY
C. Statement Of Equity
1) Statement Of Stockholders’ Equity
Preferred Stock Common Stock Treasury Stock
Balance at
Beginning of prior year
Add (Deduct)
Net Income
Dividends Declared
Change in unrealized gains
(loss)
Net Proceeds from
Sale stock
Treasury stock acquired
Others
BALANCE AT THE END OF PRIOR YEAR
Add (Deduct)
Net Income
Dividends Declared
Change in unrealized gains
(loss)
Net Proceeds from
Sale stock
Treasury stock acquired
Others
BALANCE AT THE END OF CURRENT YEAR
2.1 Laporan Akuntansi Manajemen yang Terdiri dari Statistic dan Departmental
Statement
1) Laporan Akuntansi Manajemen
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan penyusunan
laporan akuntansi manajemen seperti:
a. Laporan akuntansi manajemen tidak terikat pada kaidah yang ditentukan dalam SAK.
b. Laporan akuntansi manajemen lebih menekankan pada relevansi informasi yang
dihasilkan sebagai dasar pengambilan keputusan,
c. Laporan akuntansi manajemen tidak hanya didasarkan pada data historis tapi juga
meliputi penafsiran serta prediksi di masa yang akan datang.
d. Laporan akuntansi manajemen tidak semata-mata melaporkan informasi dalam satuan
unit uang tetapi juga meliputi satuan ukur yang lain.
Adapun yang menjadi tujuan pelaporan akuntansi manajemen meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Mengukur dan menilai kinerja suatu unit, departemen atau organisasi secara
keseluruhan.
b. Memberikan informasi kepada manajemen secara cepat dan akurat dalam rangka
pengambilan keputusan.
c. Membantu manajemen dalam menentukan atau menyusun perencanaan.
2) Bentuk dan Kerangka Laporan Akuntansi Manajemen
Laporan akuntansi manajemen pada dasarnya menunjukkan perbandingan antara
anggaran dan realisasi. Dengan bentuk seperti ini, pemakai diharapkan mampu memantau
secara lebih dini adanya penyimpangan yang terjadi untuk segera mengambil keputusan serta
tindakan perbaikan. Dengan demikian laporan akuntansi manajemen memerlukan data
proyeksi yang objektif sehingga keputusan yang dihasilkan tidak bersifat bias.
Perencanaan/anggaran yang dibuat merupakan salah satu tolak ukur dalam melakukan
penilaian dan pengendalian. Proses pengendalian umumnya terdiri dari beberapa tahap
sebagai berikut:
a. Penentuan pelaksanaan pekerjaan serta tolak ukur keberhasilan suatu pusat
pertanggungjawaban.
9
b. Pendelegasian wewenang.
c. Supervisi pelaksanaan.
d. Pengukuran kerja.
e. Perbandingan antara anggaran dan realisasi. Selisih antara anggaran dan realisasi
diidentifikasi dan diuraikan lebih jauh dengan berbagai metode yang dapat
3) Laporan Manajemen
Pihak manajemen memerlukan laporan hasil aktivitas dalam suatu periode, di mana
laporan ini digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan strategis dan sebagai tolak
ukur dalam pengambilan keputusan. Adapun laporan yang dihasilkan meliputi:
a. Statistik
Statistik merupakan laporan yang memberikan informasi tentang jumlah kamar yang
tersedia dijual (room avaliable), jumlah tingkat hunian (room accupied), persentase tingkat
hunian (% of occupancy), harga jual kamar rata-rata (average room rate), jumlah tamu yang
menginap (number of guest), dan informasi lainnya. Informasi tentang statistik hotel bisa
dilihat pada Daily of sales. Dengan mengetahui laporan statistik ini, manajemen hotel bisa
memperkirakan atau mengetahui:
- Penyediaan stok bahan makanan dan minuman di Food & Beverage Department.
- Penyiapan segala macam stok untuk kebutuhan kamar.
- Sebagai bahan pembanding dengan hotel lain dalam rangka bisnis dengan mengetahui
juga occupancy hotel pesaing
- Penambahan atau pengurangan tenaga kerja, dengan meninjau jadwal kerja personil di
masing-masing department termasuk untuk meninjau penambahan atau pengurangan
tenaga kerja harian (Daily Worker).
b. Laporan Departemental (Departmental Statement)
Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi departemental. Disebut demikian
karena setiap departemen hotel melaporkan aktivitasnya selama periode tertentu. Laporan
departemental menjelaskan tentang hasil aktivasi dalam suatu periode untuk masing-masing
departemen operasi dan departemen pendukung (overhead). Laporan ini menyediakan
sumber-sumber informasi internal yang penting bagi manajemen perusahaan. Laporan ini
dilengkapi dengan daftar pendukung revenue dan expenses untuk setiap departemen atau
kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Laporan ini digunakan sebagai informasi pendukung
laporan keuangan.
1) Laporan Laba-Rugi Departemen Kamar
a) Penjualan Kamar
10
Pada laporan laba-rugi departemen kamar dicantumkan semua sumber penjualan jasa
kamar untuk periode tertentu (sebulan, tiga bulan, atau setahun). Sumber-sumber
penjualan jasa kamar dari transient regular, transient group, permanent, dan
penjualan kamar tambahan (extraroom revenues).
b) Allowance
Allowance merupakan penyesuaian harga kamar untuk yang melampaui perjanjian
sebelumnya. Kesalahan pembebanan harga kamar yang terjadi pada saat tamu check-
in dan diperbaiki beberapa hari kemudian, atau pada saat check-out, disebut
allowance. Jadi, allowance adalah istilah teknis untuk memperbaiki kesalahan
pembebanan harga kamar yang terjadi pada waktu yang lampau (kemarin atau
beberapa hari yang lalu).
c) Biaya-biaya Operasional Langsung
Biaya-biaya yang terjadi pada departemen kamar dibebankan langsung ke departemen
kamar seperti gaji dan upah, employee benefits, bahan habis pakai (guest supplies,
cleaning supplies, paper supplies), komisi, seragam, pelatihan (training), dan biaya
reservasi.
11
minuman pada akhirnya dibebankan pada rekening employee benefits, pendekatan
yang sama diterapkan untuk menentukan harga pokok minuman yang dijual.
d) Biaya-biaya
Biaya-biaya yang terjadi di departemen makanan dan minuman dibebankan kepada
departemen ini. Biaya-biaya dimaksud adalah gaji dan upah, employee benefits, bahan
habis pakai (guest supplies, cleaning supplies, paper supplies), komisi, seragam,
pelatihan (training), dan biaya musik dan artis.
e) Laba (Rugi) Departemen Makanan dan Minuman
Laba departemen makanan dan minuman didapat dengan mengurangkan penjualan
dengan harga pokok dan seluruh biaya yang diserap oleh departemen makanan dan
minuman.
12
Related & Other Income (14)
TOTAL OPERATED DEPARTMENTS
UNDISTRIBUTED OPERATING
EXPENSES
Administrative & general (15)
Human resources (16)
Information systems (17)
Security (18)
Marketing (19a)
Franchise fees (19b)
Transportation (20)
Property operation and maintenance (21)
Utility cost (22)
TOTAL UNDISTRIBUTED
OPERATING EXPENSES
TOTAL
INCOME AFTER UNDISTRIBUTED
OPERATING EXPENSES
Management fees (23)
Rent, property taxes, and insurance (24)
INCOME BEFORE INTEREST,
DEPRECIATION AND
AMORTIZATION AND INCOME
TAXES
Interest expenses (25)
Depreciation and amortization (26)
Gain and loss on sales property
INCOME BEFORE INCOME TAXES
Income taxes
NET INCOME
14
3. SIMPULAN
Dalam pelaksanaannya terdapat kaitan yang sangat erat antara akuntansi manajemen
dengan akuntansi keuangan terutama yang menyangkut masalah sistem akuntansi keuangan,
terutama yang menyangkut bagan perkiraan serta prosedur akuntansi keuangan. Dengan
informasi keuangan ini, manajemen akan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat.
Manajemen memerlukan informasi keuangan dengan tujuan perencanaan, analisis dan
pengendalian. Sistem akuntansi yang lazim diterapkan di industri perhotelan adalah Uniform
System of Accounts for Hotel (USAH). Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi
departemental. Artinya, setiap departemen hotel melaporkan hasil operasinya pada periode
tertentu. Informasi keuangan untuk keputusan ekonomis hotel bersumber dari: Neraca
(Balance Sheet), Laporan Laba-Rugi (Income Statement), Laporan Perubahan Ekuitas
(Statement of Equity), Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement), dan Catatan atas Laporan
Keuangan (Notes to Financial Statement).
Laporan akuntansi manajemen pada dasarnya menunjukkan perbandingan antara
anggaran dan realisasi. Dengan bentuk seperti ini, pemakai diharapkan mampu memantau
secara lebih dini adanya penyimpangan yang terjadi untuk segera mengambil keputusan serta
tindakan perbaikan. Adapun laporan yang dihasilkan meliputi laporan statistik dan
departemental. Statistik merupakan laporan yang memberikan informasi tentang jumlah
kamar yang tersedia dijual (room avaliable), jumlah tingkat hunian (room accupied),
persentase tingkat hunian (% of occupancy), harga jual kamar rata-rata (average room rate),
jumlah tamu yang menginap (number of guest), dan informasi lainnya. Informasi tentang
statistik hotel bisa dilihat pada Daily of sales. Laporan Departemental (Departmental
Statement) Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi departemental. Disebut demikian
karena setiap departemen hotel melaporkan aktivitasnya selama periode tertentu. Laporan
departemental menjelaskan tentang hasil aktivasi dalam suatu periode untuk masing-masing
departemen operasi dan departemen pendukung (overhead).
DAFTAR PUSTAKA
15
Widanaputra, A.A. GP., Suprasto, Herkulanus Bambang., Aryanto, Dodik., Sari, M.M. Ratna.
2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem Informasi. Denpasar : Graha Ilmu.
https://www.scribd.com/doc/124884605/Makalah-Akuntansi-Perhotelan. Diakses pada
tanggal 17 April 2017
https://www.coursehero.com/file/poqp4o/Mengukur-dan-menilai-kinerja-suatu-unitdeparteme
-atau-organisasi-secara/. Diakses pada tanggal 17 April 2017
http://www.wisatakandi.com/2010/06/tingkat-hunian-kamar-hotel.html. Diakses pada tanggal
17 April 2017
16