Vous êtes sur la page 1sur 16

BAB I

Pendahuluan
A.Latar Belakang
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan
penanggulangan dini terhadap faktor-faktor yang memperlemah kondisi seorang ibu hamil
perlu diprioritaskan, seperti gizi yang rendah, anemi, dekatnya jarak antara kehamilan dan
buruknya hygiene.
Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode
neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir
yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur
hidup bahkan kematian.
Neonatus pada minggu-minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu
hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama
persalinan, segera sesudah dilahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat (Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, 2002).
B.Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa akademi kebidanan mempunyai pengalaman nyata dalam
memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan
b. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa Kebidanan dapat menerapkan Asuhan Kebidanan dengan
metode Varney sebagai berikut :
A. Mengetahui definisi bayi baru lahir normal
B. Mengetahui etiologi bayi baru lahir normal
C. Mengetahui patofisiologibayi baru lahir normal
D. Mengetahui penatalaksanaan bayi baru lahir normal

C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus


Tanggal : 03 Januari 2018 Jam: 16:30 WIB
Tempat : BPM Dewi Setyowati Amd.Keb

D. Gambaran Kasus

Dari berbagai informasi yang telah diperoleh melalui pengumpulan data dasar, intepretasi
data dasar, mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial, mengidentifikasikan dan
menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera,merencanakan asuhan yang
menyeluruh, melaksanakan perencanaan,dan evaluasi. Adapun gambaran umum dari kasus
bayi baru lahir yaitu untuk mengetahui:
A. Definisi
B. Etiologi
C. Patofisiologi
D. Penatalaksanaan

1
BAB II : Tinjauan Pustaka
A. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (menurut Dep. Kes. RI, 2005).

B. Etiologi
a.His(Kontraksi otot rahim)
b.Kontraksi otot dinding perut
c.Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
d.Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.

C. Patofisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi
mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula
berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala
kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu)
yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri
yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup,
mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini
berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh.
Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi,
sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
Perubahan Sistem Pernafasan.
Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :
a.Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernafasan di otak.
b.Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan
yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis.
Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan
pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk
kehidupan.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
a.Mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b.Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.
Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya ke
jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus
terjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b.Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.
Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara
mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah :
a.Pada saat tali pusat dipotong.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini
menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan. Kedua hal ini membantu darah
dengan kandungan O2 sedikit mengalir ke paru-paru untuk oksigenasi ulang.

2
b.Pernafasan pertama
Menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium
kanan. O2 pada pernafasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh
darah paru paru.
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan
pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan atrium
kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup.
Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat, mengakibatkan ductus
arteriosus berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika
dari tali pusat menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem.
Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
Sistem pengaturan Suhu, Metabolisme Glukosa, gastrointestinal dan Kekebalan Tubuh.
1.Pengaturan Suhu
Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit sehingga
mendinginkan darah bayi. Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama
seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui
penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi dan akan habis dalam waktu singkat
dengan adanya stress dingin.
2.Metabolisme glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Pada BBL,
glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam). BBL yang tidak dapat mencerna
makanan dalam jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen dalam hal ini
terjadi bila bayi mempunyai persediaan glikogen cukup yang disimpan dalam hati.
3.Perubahan Sistem Gastrointestinal
Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk pada saat lahir. Sedangkan
sebelum lahir bayi sudah mulai menghisap dan menelan. Kemampuan menelan dan
mencerna makanan (selain susu) terbatas pada bayi.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang berakibat
gumoh. Kapasitas lambung juga terbatas, kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat
sesuai pertumbuhan janin.
4.Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imunitas BBL belum matang sehingga rentan terhadap infeksi. Kekebalan alami
yang dimiliki bayi diantaranya.
a)Perlindungan oleh kulit membran mukosa.
b)Fungsi jaringan saluran nafas.
c)Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus.
d)Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung.
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu
membunuh organisme asing.

D. Penatalaksanaan
Menurut JNPK-KR/POGI, APN, (2007) asuhan segera, aman dan bersih untuk bayi baru
lahir ialah :
a.Pencegahan Infeksi
1)Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi
2)Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan
3)Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting,
penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau
steril.

3
4)Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi,
sudah dalam keadaan bersih. Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur,
termometer, stetoskop.
b.Melakukan penilaian
1)Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan
2)Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas
Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap – megap atau lemah maka segera
lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir.
c.Pencegahan Kehilangan Panas
Mekanisme kehilangan panas
1)Evaporasi
Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri
karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan.
2)Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin, co/ meja, tempat tidur, timbangan yang temperaturnya lebih
rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila bayi diletakkan di atas
benda – benda tersebut
3)Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin,
co/ ruangan yang dingin, adanya aliran udara dari kipas angin, hembusan udara
melalui ventilasi, atau pendingin ruangan.
4)Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda – benda
yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi, karena benda –
benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan
secara langsung).
Mencegah kehilangan panas
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut :
a.Keringkan bayi dengan seksama
Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan taktil
untuk membantu bayi memulai pernapasannya.
b.Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut atau kain
yang baru (hanngat, bersih, dan kering)
c.Selimuti bagian kepala bayi
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi akan dengan
cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
d.Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah
kehilangan panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu (1) jam
pertama kelahiran
e.Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum
melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih
dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat
berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan
sedikitnya enam (6) jam setelah lahir.

4
Praktik memandikan bayi yang dianjurkan adalah :
a.Tunggu sedikitnya 6 jam setelah lahir sebelum memandikan bayi (lebih lama jika bayi
mengalami asfiksia atau hipotermi)
b.Sebelum memandikan bayi, periksa bahwa suhu tubuh stabil (suhu aksila antara 36,5º C –
37ºC). Jika suhu tubuh bayi masih dibawah 36,5º C, selimuti kembali tubuh bayi secara
longgar, tutupi bagian kepala dan tempatkan bersama ibunya di tempat tidur atau lakukan
persentuhan kuli ibu – bayi dan selimuti keduanya. Tunda memandikan bayi hingga suhu
tubuh bayi tetap stabil dalam waktu (paling sedikit) satu (1) jam.
c.Tunda untuk memandikan bayi yang sedang mengalami masalah pernapasan
d.Sebelum bayi dimandikan, pastikan ruangan mandinya hangat dan tidak ada tiupan angin.
Siapkan handuk bersih dan kering untuk mengeringkan tubuh bayi dan siapkan beberapa
lembar kain atau selimut bersih dan kering untuk menyelimuti tubuh bayi setelah
dimandikan.
e.Memandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan hangat
f.Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih dan kering
g.Ganti handuk yang basah dengan selimut bersih dan kering, kemudian selimuti tubuh bayi
secara longgar. Pastikan bagian kepala bayi diselimuti dengan baik
h.Bayi dapat diletakkan bersentuhan kulit dengan ibu dan diselimuti dengan baik
i.Ibu dan bayi disatukan di tempat dan anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya
j.Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
k.Idealnya bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur yang sama dengan ibunya, untuk
menjaga bayi tetap hangat dan mendorong ibu untuk segera memberikan ASI

d.Membebaskan Jalan Nafas nafas


Dengan cara sebagai berikut yaitu bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir,
apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan
cara sebagai berikut :
1.Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
2.Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan
kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
3.Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
kassa steril.
4.Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering
dan kasar.
5.Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung
oksigen dengan selangnya harus sudah ditempat
6.Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung
7.Memantau dan mencatat usaha bernapas yang pertama (Apgar Score)
8.Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan.

e.Merawat tali pusat


1.Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau jepitkan klem plastik
tali pusat pada puntung tali pusat.
2.Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klonin 0,5 %
untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh lainnya.
3.Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi tingkat tinggi
4.Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut dengan handuk atau kain bersih dan kering.

5
5.Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang disinfeksi
tingkat tinggi atau klem plastik tali pusat (disinfeksi tingkat tinggi atau steril). Lakukan
simpul kunci atau jepitankan secara mantap klem tali pusat tertentu.
6.Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat dan
dilakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada sisi yang
berlawanan.
7.Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klonin 0,5%
8.Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi
tertutup dengan baik..(Dep. Kes. RI, 2002)

f.Mempertahankan suhu tubuh bayi


Pada waktu lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya, dan membutuhkan
pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus di bungkus
hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolok ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat
sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi harus dicatat.
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai dan dapat
dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah. Bayi yang mengalami
kehilangan panas (hipotermi) beresiko tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal, jika bayi
dalam keadaan basah atau tidak diselimuti mungkin akan mengalami hipoterdak, meskipun
berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi prematur atau berat lahir rendah sangat
rentan terhadap terjadinya hipotermia.
Pencegah terjadinya kehilangan panas yaitu dengan :
1)Keringkan bayi secara seksama
2)Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
3)Tutup bagian kepala bayi
4)Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayinya
5)Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian
6)Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. (Dep. Kes. RI, 2002)

g.Pencegahan infeksi
1.Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir
normal atau cukup bulan perlu di beri vitamin K per oral 1 mg / hari selama 3 hari, dan bayi
beresiko tinggi di beri vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg IM.
2.Memberikan obat tetes atau salep mata
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) perlu
diberikan obat mata pada jam pertama persalinan, yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5
% atau tetrasiklin 1 %, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam setelah bayi lahir.
Perawatan mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai
dengan perawatan tali pusat. Yang lazim dipakai adalah larutan perak nitrat atau neosporin
dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah lahir
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi, pastikan untuk melakukan tindakan
pencegahan infeksi berikut ini :
a.Cuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan kontak dengan bayi.
b.Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.
c.Pastikan bahwa semua peralatan, termasuk klem gunting dan benang tali pusat telah
didinfeksi tingkat tinggi atau steril, jika menggunakan bola karet penghisap, pakai yang
bersih dan baru.
d.Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi
telah dalam keadaan bersih.

6
e.Pastikan bahwa timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop dan benda-benda lainnya
yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi dan cuci setiap
setelah digunakan). (Dep.kes.RI, 2002)

h.Identifikasi bayi
1.Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu di pasang segera pasca
persalinan. Alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada bayi setiap bayi baru lahir dan
harus tetap ditempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
2.Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan pasien, di
kamar bersalin dan di ruang rawat bayi
3.Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melukai,
tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas
4.Pada alat atau gelang identifikasi harus tercantum nama (bayi, nyonya), tanggal lahir,
nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu
5.Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor
identifikasi.

7
BAB III
Tinjauan Kasus

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR


By. Ny P umur 6 jam dalam keadaan normal di BPM Dewi Setyowati Amd.Keb

No RM : -
Tanggal Masuk RS, Jam : 02 Januari 2018 jam 22:00 WIB
Dirawat di ruang : Ruang Anggrek.

I. PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA
Tanggal 03 Januari 2018 Jam 16:20 WIB
A. Identitas
Nama bayi : By. Ny P
Tanggal lahir :03 Januari 2018 jam 10:30 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
Ibu Ayah
Nama : Ny. P Tn. D
Umur : 40 tahun 27 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Balu lor, Mojokerto Balu lor, Mojokerto
No. Telp :- -

B. Riwayat antenatal
G3P2A0 umur kehamilan 41 minggu
Riwayat ANC : teratur/tidak, 8 kali, di BPM Dewi Setyowati oleh Bidan
Imunisasi TT : TT 1 Ya kelas 1 SD
TT 2 Ya kelas 2 SD
TT 3 Ya kelas 3 SD
TT 4 Ya capeng
TT 5 Sudah diberikan kehamilan lalu
Kenaikan BB : 17 kg
Keluhan saat hamil :Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat hamil
Penyakit selama hamil :
1. Jantung :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami sesak nafas,
dada berdebar - debar dan nyeri dada
2. Diabetes mellitus :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami sering buang
air kecil,berat badan semakin turun dan sering
kesemutan.
3. Gagal ginjal :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kencing
berdarah, kencing berbusa, dan bengkak pada
ektremitas dan wajah.
4. Hepatitis B :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri diperut
bagian bawah, sakit kuning, dan kehilangan nafsu
makan.
5. Tuberkulosis :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami batuk
berdarah, batuk berdahak, dan nyeri saat bernafas.

8
6. HIV positif :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
pembengkakan kelenjar getah bening, diare tidak
berhenti, dan demam berulang.
7. Trauma/penganiayaan :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
trauma/penganiayaan.
Kebiasaan makan : Ibu mengatakan makan sehari 3kali, nasi, lauk, sayur, buah
Obat/jamu : Ibu mengatakan tidak ada kebiasaan minum obat/jamu
Merokok : Ibu mengatakan tidak ada kebiasaan merokok
Komplikasi ibu : Ibu mengatakan tidak ada komplikasi selama hamil
1. Hiperemesis gravidarum : Ibu mengatakan tidak mengalami hiperemesis
gravidarum
2. Abortus : Ibu mengatakan tidak mengalami abortus
3. Perdarahan : Ibu mengatakan tidak mengalami perdarahan
4. Pre eklamsia, dan eklamsia : Ibu mengatakan tidak mengalami preeklamsia
dan eklamsia
5. Infeksi : Ibu mengatakan tidak mengalami infeksi
Janin :
1. IUGR : Ibu mengatakan janin tidak mengalami
IUGR
2. Polihidramnion/oligohidramnion : Ibu mengatakan janin tidak mengalami
plolihidramnion/oligohidramnion
3. Gemelli : Ibu mengatakan janin tidak mengalami
gemelli
C. Riwayat intranatal
Lahir tanggal : 03 Januari 2018 jam : 10:30 WIB
Jenis persalinan : Spontan/ tindakan
Atas indikasi . -
Penolong : Bidan di BPM Dewi Setyowati Amd.Keb
Lama persalinan :
Kala I : 10 jam menit
Kala II : jam 30 menit
Ketuban pecah tanggal 03 Januari 2018 jam 10:25 WIB
Bau Khas Warna Jernih

Komplikasi persalinan:
a. Ibu : Hipertensi/hipotensi, partus lama, penggunaan obat, infeksi/suhu
badan naik, KPD, Perdarahan
b. Bayi : Prematur/postmatur, malposisi/mal presentasi , gawat janin, ketuban
campur mekonium, prolaps tali pusat
D. Keadaan bayi baru lahir
PB/BB lahir :52cm/3.500gram
Nilai apgar : 1menit / 5 menit/10 menit:8/9/10
Me Kriteria 0 1 2 Jumlah
nit
1 Warna kulit ( ) biru/pucat ( ) Tubuh kemerahan tangan ( √ ) Kemerahan
& kaki biru 8
Frekuensi ( ) Tak ada ( ) < 100X/menit ( √ ) > 100X/menit
Jantung

9
Reflek ( ) Tidak ada ( ) Sedikit reaksi (meringis) ( √ ) Batuk atau bersin
Tonus otot ( ) Lumpuh ( √ ) Extremitas fleksi sedikit ( ) Gerakan aktif
Usaha nafas ( ) Tak ada (√ ) Bernafas / tangisan lemah ( ) Menangis kuat
/bernafas baik
5 Warna kulit ( ) biru/pucat ( ) Tubuh kemerahan tangan ( √ ) Kemerahan 9
& kaki biru
Frekuensi ( ) Tak ada ( ) < 100X/menit ( √ ) > 100X/menit
Jantung
Reflek ( ) Tidak ada ( ) Sedikit reaksi (meringis) (√ ) Batuk atau bersin
Tonus otot ( ) Lumpuh (√ ) Extremitas fleksi sedikit ( ) Gerakan aktif
Usaha nafas ( ) Tak ada ( ) Bernafas / tangisan lemah ( √ ) Menangis
kuat /bernafas baik
10 Warna kulit ( ) biru/pucat ( ) Tubuh kemerahan tangan ( √ ) Kemerahan
& kaki biru
10
Frekuensi ( ) Tak ada ( ) < 100X/menit (√ ) > 100X/menit
Jantung
Reflek ( ) Tidak ada ( ) Sedikit reaksi (meringis) ( √ ) Batuk atau bersin
Tonus otot ( ) Lumpuh ( ) Extremitas fleksi sedikit ( √ ) Gerakan aktif
Usaha nafas ( ) Tak ada ( ) Bernafas atau tangisan ( √ ) Menangis kuat atau
lemah bernafas baik

Caput suksedaneum : Tidak ada


Cephal hematoma : Tidak ada
Cacat bawaan : Tidak ada
Resusitasi : Rangsangan : ya/tidak
Penghisapan lendir : ya/tidak
Ambubag : ya/tidak
Massase jantung : ya/tidak
Intubasi endotrakeal : ya/tidak
O2 : ya/tidak, klau ya, - liter
Terapi : Tidak ada

Eliminasi
BAK : Pertama kali tgl 03 Januari 2018 jam 16:00 WIB
Selanjutnya : 4X /hari
Warna : Kuning jernih
Jumlah :-
BAB : Pertama kali tgl Belum jam Belum
Selanjutnya : - X/hari
Warna : - Jumlah :-
Konsistensi :-

Nutrisi
Minum : ASI/PASI, Jenis : ASI ibu sendiri/donor
Cara pemberiaan : On demand, Rooming in

10
Personal higiene :
Memandikan pertama belum , kalau sudah setelah - jam
dengan - oleh -
Selanjutnya perawatan tali pusat dengan Air hangat dan dibalut kassa kering dan
bersih tanpa dibubuhi apapun
Dilakukan setiap2x/hari atau bila terkena BAB dan BAK
Perawatan Genetalia dan anus Setelah BAB, BAK, dan setelah mandi

E. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Pernafasan : 50x/menit
c. Warna kulit : Kemerahan
d. Denyut jantung : 135x/menit
e. Suhu aksila : 36,5℃
f. Tonus otot : Baik
g. Kulit : Lembab
h. Tali pusat : Baik, tidak infeksi
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Keadaan kulit kepala bersih, rambut hitam, lebat, tidak rontok,
tidak ada kelainan caput suksedaneum, dan cephal hematoma.
UUB : Belum menutup, berdenyut, datar
UUK : Sudah menutup
b. Muka
Bersih, tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada kelainan wajah akibat
trauma lahir.
c. Mata
Simetris, sklera berwarna putih, konjungtiva berwarna merah muda,
koordinasi mata sudah sempurna, rangsang terhadap cahaya,.
d. Telinga
Simetris, tidak ada kelainan, bersih, tulang rawan sudah matang, daun
telinga sudah terbentuk sempurna
e. Hidung
Bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret, tidak ada
kelainan
f. Mulut
Simetris, bibir lembab, gigi belum tumbuh, mukosa mulut
lembab,bersih,tidak ada kelainan seperti labioskisis, palatoskikis, dll.
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
h. Klavikula dan lengan atas
Terbentuk sempurna, tidak fraktur klavikula.
i. Dada
Simetris, bersih, tidak ada tarikan retraksi dinding dada, dan tidak ada
ronchi, tidak ada weezhing.
j. Abdomen
Bersih, tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada masa.
k. Genetalia
Bersih, testis berjumlah dua, sudah turun ke dalam skrotum, lubang uretra
berada ditangah ujung penis.

11
l. Ektremitas
Atas :Sama panjang, simetris, tidak odema, tidak ada kelinan
polidaktil, sindaktil.
Bawah :Sama panjang, simetris, tidak odema, tidak ada kelinan
polidaktil, sindaktil.
m. Punggung
Normal, tidak ada kelainan seperti spina bifida, lordosis, kifosis, skoliosis.
n. Anus
Tidak ada kelinanan atresia ani, berlubang.
3. Reflek
a. Moro :Positif, saat diberi rangsangan kedua tangan dan kaki bayi
seakan merangkul.
b. Rooting :Positif, saat diberi rangsangan pada pipi, bayi langsung
menoleh ke arah rangsangan tersebut.
c. Walking :Tidak dilakukan
d. Graphs :Positif, pada saat telapak tangan disentuh bayi mengenggam
e. Sucking :Positif, menghisap kuat saat diberi ASI.
f. Tonikneck :Postif, saat kepala bayi menengok ke satu sisi, ia akan
memanjangkan lengan sisi yang sama dan sebaliknya.
4. Antropometri
a. BB : 3.500 gram
b. LK : 34 cm
c. LD : 36 cm
d. PB : 52 cm
e. LLA : 11 cm

5. Imunisasi : Jam 12:30 Bayi sudah mendapatkan imunisasi Hb0 dan Vit K

6. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada.

II. INTERPRETASI DATA


Tanggal 03 Januari 2018 Jam 16:40 WIB
A. Diagnosa Kebidanan
By. Ny P umur 6 jam Jenis Kelamin Laki-Laki, Cukup Bulan, Sesuai Masa
Kehamilan dalam Keadaan Normal

Dasar Subyektif
Ibu mengatakan melahirkan bayinya 6 jam yang lalu
Ibu mengatakan bayinya sudah BAK jam 16:00 WIB
Ibu mengatakan bayinya sudah disusui secara On demand

Dasar Obyektif
Kesadaran Composmentis Suhu aksila 36.5℃
Pernafasan 50x/m Tonus otot baik
Warna Kulit Kemerahan Kulit lembab
Denyut jantung 135x/m Tali pusat Baik, tidak infeksi

12
B. Masalah
Tidak ada
C. Kebutuhan
1. Nutrisi
2. Menjaga kehangatan

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DA MASALAH POTENSIAL


Tanggal 03 Januari 2018 Jam 16:45 WIB

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU


KOLABORASI
Tanggal 03 Januari 2018 Jam 16:45 WIB

V. RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH


Tanggal 03 Januari 2018 Jam 16:48 WIB
1. Lakukan pendekatan kepada ibu.
2. Beritahu Ibu tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayinya
3. Pastikan ibu memberikan cukup ASI eksklusif tanpa susu formula dengan menyusui
bayinya sesering mungkin minimal setiap 2-3 jam sekali.
4. Menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi menggunakan kain bersih/bedong.
5. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi, terutama setelah BAK dan BAB dengan
menggunakan air hangat.
6. Beritahu tehnik menyusui yang baik dan benar.
7. Tunda memandikan bayi sampai besok pagi

VI. PELAKSANAAN
Tanggal 03 Januari 2018 Jam 16:55 WIB
Melaksanakan rencana asuhan secara menyeluruh

VII. EVALUASI
Tanggal 03 Januari 2018 Jam 17:05 WIB
1. Telah dilakukan pendekatan kepada ibu.
2. Ibu sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayinya.
3. Ibu bersedia memberikan cukup ASI eksklusif tanpa susu formula dengan menyusui
bayinya sesering mungkin minimal setiap 2-3 jam sekali.
4. Ibu bersedia menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi menggunakan kain
bersih/bedong.
5. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan bayi, terutama setelah BAK dan BAB dengan
menggunakan air hangat.
6. Ibu telah mengerti tentang tehnik menyusui yang baik dan benar.
7. Bayi belum dimandikan, rencana besuk pagi

13
CATATAN PERKEMBANGAN

Puskesmas/RS/RB : BPM Dewi Setyowati Amd.Keb


No. RM : -
Tanggal : 04 Januari 2018 Jam : 07:00 WIB
Dirawat di ruang : Ruang Anggrek

Nama : By. Ny P
Umur : 1 hari

Tanggal/Jam Catatan Perkembangan (SOAP) Nama & Paraf


04 Januari S:Ibu mengatakan melahirkan bayinya 1 hari yang lalu
2018/ 07:00 Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan kuat
WIB
O:Kesadaran:Composmentis
Pernafasan:55x/m
Warna kulit:Kemerahan
Denyut Jantung:130x/m
Suhu aksila:35.7℃
Tonus otot:Baik
Kulit:Lembab
Tali pusat:Baik, tidak infeksi
BB:3700gram
Reflek walking:Negatif

A: By. Ny P umur 1 hari Jenis Kelamin Laki-Laki, Linda A


Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan dalam Keadaan
Normal

P:1.Memandikan bayi
2.Memberikan KIE kepada ibu tentang perawatan tali
pusat agar tetap menjaga tali pusat selalu bersih dan
kering, dan membungkus tali pusat hanya
menggunakan kassa kering dan bersih tanpa
menggunakan alkohol atau betadine.
3.Memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir
4.Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang
1 bulan lagi tanggal 3 Februari 2018 untuk
imunisasi BCG.

14
BAB IV : Pembahasan
Pembahasan ini dikelompokkan sesuai langkah-langkah manajemen kebidanan meliputi :
pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, identifikasi
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Menurut tinjauan pustaka dan data subyektif yang harus ada pada bayi baru lahir By Ny
“P” usia 6 jam, bayi tidak mengalami komplikasi. Jadi dalam pengkajian tidak terjadi
kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus. Dari kasus diatas ibu sudah
mengertia apa saja yang diinstruksikan oleh petugas kesehatan. Bayi tampak sehat dan
minum ASI dengan baik
Berdasarkan kasus di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul Bayi Baru Lahir
By Ny”P” Usia 6 jam di BPM Dewi Setyowati Amd.Keb dengan tidak ada masalah yang
dialami selama pemeriksaan.

BAB V : Simpulan dan Saran


A. Simpulan
Neonatus adalah bayi yang berumur antara 0 – 28 hari, pada masa ini bayi melakukan
adaptasi pada berbagai sistem tubuh. Oleh karena itu sangat rentan terhadap berbagai
masalah kesehatan.
Banyaknya kasus Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia disebabkan oleh banyak
faktor yang terjadi pada masa neonatus antara lain : infeksi, asfiksia neonatorum, trauma
kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan dismaturitas,
imaturitas dan lain-lain. Pada masa neonatus yang rentan ini perlu diwaspadai terjadinya hal-
hal diatas dan perlu diadakan pemantauan pada bayi baru lahir normal sekalipun.
Oleh karena itu asuhan yang adekuat dan menyeluruh perlu dilakukan guna memberikan
penanganan pada kasus yang ada pada neonatus sehingga dapat mengatasi masalah yang ada.
B. Saran
a. Bagi Penulis
Diharapkan kepada penulis agar kedepannya lebih teliti dan cermat dalam penulisan
karya tulis agar tidak terjadi banyak kesalahan dalam penyusunan.
b. Bagi Pembaca
Diharapkan bagi pembaca setelah membaca asuhan kebidanan ini, pembaca dapat
menambah wawasan mengenai asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 6 jam.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi institusi supaya memperbanyak buku - buku tentang kesehatan,
guna memperbanyak referensi dalam penulisan laporan.

15
Daftar Pustaka

http://menju-masa-depan-yang-lebih-baik.blogspot.com/p/blog-page.html?m=1

16

Vous aimerez peut-être aussi