Vous êtes sur la page 1sur 2

Prakhasa Putra P.

155020300111074
Charisma Talytha Z. 155020301111042

Bab 8 : Perencanaan dan Pengendalian


A. Deskripsi Anggaran, Perencanaan, Pengendalian dan Manfaatnya.
1. Anggaran merupakan rencana keuangan untuk amsa depan, dimana rencana tersebut
mengidentifikasikan tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.
2. Perencanaan merupakan pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang
seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu.
3. Pengendalian merupakan proses melihat ke belakang, untuk menentukan apakah yang
sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan
sebelumnya.
4. Maanfaat anggaran:
a. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan.
b. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan
keputusan.
c. Menyediakan standar evaluasi kinerja.
d. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.
B. Menyiapkan Anggaran Induk
1. Anggaran Induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi
organisasi secara keseluruhan.
2. Anggaran Kontinu (continuous budget) adalah anggaran 12 bulan yang terus
bergerak.
3. Komponen-komponen utama anggaran induk:
a. Anggaran Penjualan: anggaran yang menjelaskan tentang penjualan yang
diharapkan dalam satuan unit dan uang.
b. Anggaran Produksi: anggaran yang menjelaskan banyaknya unit yang harus
diproduksi.
c. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung: anggaran yang menjelaskan
jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode, dan memisahkan anggaran
pembelian untuk setiap bahan baku yang digunakan.
d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung: anggaran yang menunjukkan jumlah jam
tenaga kerja langsung dan biaya yang berhubungan dengan jumlah unit dalam
anggaran produksi.
e. Anggaran Overhead: anggaran yang menunjukkan biaya yang diharapkan dari
semua komponen produksi tidak langsung dan terdapat serangkaian aktivitas dan
penggerak yang terkait.
f. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi: anggaran yang memberikan informasi
untuk neraca dan bertindak sebagai input penting untuk persiapan anggaran HPP.
g. Anggaran Harga Pokok Penjualan: anggaran yang mengungkapkan harga yang
diharapkan untuk barang yang akan dijual.
h. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi: anggaran yang menguraikan
pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas nonproduksi.
C. Menggunakan Anggaran Untuk Evaluasi Kerja
1. Perbedaan Anggaran Statis vs. Anggaran Fleksibel
a. Anggaran Statis: anggaran untuk tingakt aktivitas tertentu.
b. Anggaran Fleksibel: anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan menghitung
perkiraan biaya dalam suatu tingkat aktivitas.
2. Dimensi Perilaku dari Anggaran
a. Umpan Balik yang Sering atas Kinerja. Dengan menyediakan laporan kinerja
secara sering dan tepat waktu, kita dapat mengetahui ukuran keberhasilan usaha
kita selama ini.
b. Insentif Uang dan Bukan Uang. Insentif uang digunakan untuk mengendalikan
seorang manajer dalam membuang-buang sumber daya. Insentif bukan uang
digunakan untuk meningkatkan sistem pengendalian anggaran.
c. Anggaran Partisipatif. Memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut
serta dalam pembuatan anggaran daripada membebankan anggaran kepada para
manajer lainnya.
d. Standar yang Realistis. Digunakan untuk memastikan biaya yang dianggarkan
dapat dibandingkan secara realistis dengan biaya untuk tingkat aktivitas aktual.
e. Keterkendalian Biaya. Seorang manajer harus bertanggung jawab atas biaya-
biaya yang dapat mereka kendalikan.
f. Berbagai Ukuran Kinerja. Untuk memenuhi tujuan biaya atau laba yang
dianggarkan, para manajer dapat menajan promosi karyawan untuk pengembangan
produk baru.
D. Anggaran Berdasarkan Aktivitas
Untuk membangun suatu anggaran berdasarkan aktivitas memerlukan 3 langkah:
a. Aktivitas dalam organisasi harus diidentifikasi.
b. Permintaan tiap output aktivitas ahrus diperkirakan.
c. Biaya sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi tingkat aktivitas harus
dinilai.

Vous aimerez peut-être aussi