Prakhasa Putra P.

155020300111074
Charisma Talytha Z. 155020301111042

Bab 3 : Perilaku Biaya Aktivitas

A. Dasar-dasar Perilaku Biaya

 Biaya Tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang jumlahnya tetap sama ketika
keluaran berubah atau biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan
dalam rentang yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas berubah.
Contoh: Biaya listrik, biaya penyusutan, biaya sewa gedung.
 Biaya Variabel (Variable Cost) adalah biaya yang dalam jumlah
keseluruhan bervariasi secara proporsional terhadap perubahan keluaran.
Rumus total: Biaya variable per unit x jumlah unit.
Contoh: Biaya bahan baku.
 Biaya Campuran (Mixed Cost) adalah biaya yang memiliki komponen tetap
dan variable.
Rumus total: Biaya tetap + jumlah biaya variabel.

B. Mengklasifikasian Biaya Sesuai dengan Perilaku

 Batasan Waktu: penentuan suatu biaya merupakan merupakan biaya tetap
atau variabel bergantuk pada batasan waktu. Dalam jangka panjang semua
biaya adalah variabel, tetapi ketika jangka pendek paling tidak satu biaya
adalah tetap.
 Sumber Daya dan Ukuran Keluaran: Setiap aktivitas memerlukan sumber
daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan diolah untuk
menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah
frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi
melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.
 Penggerak Tingkat Non Unit: Menjelaskan perubahan dalam biaya ketika
factor-faktor lain (selain unit) berubah.

C. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya

 Sumber Daya Fleksibel (Flexible Recources) yaitu sumber daya yang
dipasok saat digunakan atau dibutuhkan. Oleh karena itu biaya sumber daya
fleksibel merupakan biaya variable.
Contoh: Biaya bahan baku.
 Sumber Daya Terikat (Committed Recources) yaitu sumber daya yang
harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh karena itu sumber daya terikat
merupakan biaya tetap.
Contoh: Gedung.
  Perilaku Biaya Bertahap (Step Cost) mengenai perilaku biaya diasumsikan
bahwa fungsi biaya adalah kontinu, tetapi beberapa fungsi biaya tidak
kontinu, jenis ini dikenal sebagai fungsi bertahap. Biaya bertahap
menampilkan tingkat yang konstan untuk rentang keluaran tertentu dan
pada titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya
tersebut tidak berubah untuk rentang keluaran yang sama.

D. Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan

Variabel.
 Metode Tinggi-Rendah (High-Low Method) adalah suatu metode untuk
menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih
dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung
parameter perpotongan dan kemiringan.
 Metode Scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis
dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam
menerapkan metode scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga
hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat.
 Metode Kuadrat Terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan
kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai
ukuran kedekatan keseluruhan. Pengkuadratan deviasi ini menghindari
masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif.

E. Keandalan Rumus Biaya

Kegunaan utama yaitu terletak pada kemampuannya
menginformasikan seberapa jauh rumus biaya yang diperkirakan dapat
diandalkan.

F. R Kuadrat-Koefisien Determinasi
Persentase variabilitas variabel terikat yang dijelaskan oleh suatu
variabel bebas. Persentase ini merupakan ukuran goodness of fit. Semakin
tinggi persentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin bak garisnya.
Karena koefisien determinasi tersebut merupakan persentase variabilitas yang
dijelaskan, nilainya berkisar antara 0-1.

G. Koefisian Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu
akar dari koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai
koefisien korelasinya dapat berkisar antara -1 dan +1.

H. Regresi Berganda (Multiple Regression)

kuadrat terkecil yang digunakan untuk membuat suatu persamaan yang
melibatkan dua atau lebih variabel penjelas.