Vous êtes sur la page 1sur 2

PROSES AUDIT KINERJA

I. Struktur Audit Kinerja


Tahap beserta Elemen – elemen nya
a. Tahap Pengenalan dan Perencanaan : survey pendahuluan, review sistem
pengendalian manajemen
b. Tahap Audit : review hasil – hasil program, review ekonomi, review
kepatuhan
c. Tahap pelaporan : persiapan laporan, review dan revisi , pengiriman dan
penyajian laporan
d. Tahap Follow – up : desain follow – up, investigasi, pelaporan
Sebelumnya melakukan audit, auditor terlebih dahulu harus memperoleh informasi
umum organisasi guna mendapatkan pemahaman yang memadai tentang lingkungan organisasi
yang diaudit, struktur organisasi, misi organisasi, proses kerja, serta sistem informasi dan
pelaporan.
II. Tahap Pengenalan dan Perencanaan
a) Survei Pendahuluan (Preliminary Survey)
Pada tahap survey pendahuluan auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran yang akurat
tentang lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan struktur dan operasi
organisasi, lingkungan manajemen, kebijakan, standard an prosedur kerja.
b) Review Sistem Pengendalian (Control System Review)
Prosedur audit yang dilakukan pada tahap review sistem pengendalian secara garis besar terdiri
dari tiga langkah yaitu : 1. Menganalisis sistem manajemen organisasi, 2. Membandingkan
dengan model yang ada, 3. Mencatat dugaan terhadap setiap ketidakcocokan / ketidaksesuaian.
Kriteria Pengendalian untuk Hasil – Hasil Program, Penilaian Ekonomi dan Efisiensi
1) Proses Pengumpulan, Penghitungan dan pelaporan data
- Prosedur yang ada didisain untuk memastikan fairness, dependability, dan reliability
data
- Terdapat pengendalian dalam proses pengumpulan dan penghitungan data untuk
memastikan intergritas data.
- Pengendalian yang ditetapkan sudah berjakan.
- Terdapat dokumentasi yang memadai untuk menentukan integritas data.
2) Kecakupan Pelaporan Data
- Data yang dikumpulkan dan dihitung, dibuat dengan dasar yang konsisten dengan tahun
sebelumnya.
- Kewajaran dan reliabilitas data disajikan dengan kriteria tertentu.
Contoh Kriteria Audit
1. Penetapan Tujuan : tujuan masing – masing organisasi yang menggambarkan kontribusi
dari masing – masing unit terhadap organisasi secara keseluruhan harus ditetapkan
konsisten.
2. Penetapan Strategi : strategi untuk mencapai tujuan harus ditetapkan, dan program
disusun berdasarkan strategi yang telah dibuat.
3. Kelengkapan dan keseimbangan Pengendalian : Rentang pengendalian harus lengkap,
seimbang dan kompleks.
4. Kualifikasi Manajemen : Mempunyai kemampuan yang cukup untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawab.
5. Job Descriptions : Untuk memudahkan komunikasi, koordinasi dan memastikan
tanggung jawab masing - masing posisi.
6. Perencanaan : harus menetapkan hasil yang ingin dicapai, kapan akan dilaksanakan,
jumlah dana yang diperlukan, dan standar pelaksanaan.
7. Evaluasi Kinerja Karyawan : Dievaluasi secara periodik dan dan diinformasikan hasil
pekerjaan mereka.
8. Sistem Pengendalian Manajemen untuk Produktivitas : sistem bagi proseddur dan
praktek untuk menyampaikan informasi tentang produktivitas ditetaapkan untuk
memastikan informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu.
9. Garis Wewenang dan Tanggung Jawab : harus ditetapkan dengan jelas, tidak
terduplikasi, dan ditetapkan secara logis dan konsisten.
10. Pelaksanaan dan Pengendalian Kegiatan : disesuaikan dengan dengan rencana yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan.
III. Tahap Audit
Komponen audit terdiri dari : 1) Identifikasi lingkungan manajemen, 2) Perencanaan dan
tujuan, 3) Struktur organisasi, 4) Kebijakan dan praktik, 5) Sistem dan prosedur, 6)
Pengendalian dan metode pengendalian, 7) Sumber daya manusia dan lingkungan fisik, 8)
Praktik pengelolaan staf (staffing practice), 9) Analisi fiscal, 10) Area khusus investigasi
(special areas of investigation).

Vous aimerez peut-être aussi