Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MAZHAB KLASIK
Teori dan prinsip manajemen memberikan kemudahan dalam menentukan hal-
hal yang harus dikerjakan untuk dapat secara efektif menjadi seorang manajer, yaitu
orang yang menjalankan fungsi manajemen.
Terdapat tiga mazhab (aliran) manajemen yang mengikuti perkembangannya.
Pertama mazhab klasik yang terbagi menjadi dua cabang yaitu manajemen ilmiah dan
teori organisasi klasik, kedua mazhab perilaku, dan ketiga mazhab.ilmu manajemen.
Secara detail masing-masing mazhab akan dideskripsikan secara ringkas melalui
pembahasan berikut:
b. Charles Babbage
Charles Babbage hidup pada tahun 1792-1871. Dasar keyakinan Babbage
bahwa aplikasi prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan
menekan biaya. Oleh karena itu, ia menggunakan banyak waktunya dalam
mempelajari cara untuk membuat pekerjaan dalam pabrik lebih efisien. Hal ini
ditunjang profesinya sebagai dosen matematika keturunan Inggris.
Prinsip pembagian kerja merupakan karya Babbage. Babbage berkeyakinan
bahwa setiap pekerjaan dalam pabrik harus dipecah sehingga berbagai keterampilan
yang terlibat dapat dipisahkan.
c. Frederik W. Taylor
Frederik W. Taylor hidup pada tahun 1856-1915. Ia merupakan salah satu
tokoh manajemen ilmiah (scientific management) yang paling termasyhur sehingga
mendapat sebutan sebagai bapak manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah timbul
disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Guna
meningkatkan produktivitas ini, dicarilah cara untuk meningkatkan efisiensi
bawahan. Perlahan ia menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan inti manajemen
ilmiah. Prinsip yang merupakan gagasan taylor adalah :
1. pengembangan manajemen ilmiah yang sebenamya sehingga metode
yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2. seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja sehingga setiap pekerja
dapat diberi tanggung jawab atas tugas yang paling cocok baginya.
3. pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk bawahan.
4. kerja sama yang erat dan bersahabat antara manajemen dan bawahan
(Stoner
dan Wankel, 1986: 30).
d. Henry L. Gantt
Henry L.Gantt hidup pada tahun 1861-1919. Rendahnya motivasi yang
dicapai mengakibatkan Gantt meninggalkan sistem tarif upah diferensial untuk
diubah menjadi satu inovasi baru berupa motivasi kerja kepada para bawahan.
Motivasi pertama bahwa setiap bawahan yang merampungkan pekerjaan yang
diberikan kepadanya untuk satu hari ia berhak: menerima bonus $50 sen untuk hari
itu. Motwasi kedua mandor akan menerima bonus apabila seluruh bawahan juga
mencapai standar.
e. Pasangan Gilberth
Frank B. Gilberth hidup pada tahun 1868-1942. Sedangkan Lilian M,Gilbert
sebagai istri hidup pada tahun 1878-1972. Pasangan Gilberth berpendapat bahwa
studi gerak akan meningkatkan semangat kerja bagi bawahan karena keuntungan
fisiknya yang nyata dan karena dapat menunjukkan perhatian manajemen pada para
bawahan. Oleh karena itu, mereka mengembangkan suatu rencana tiga kedudukan
untuk kenaikan jabatan yang dimaksud sebagai program pengembangan bawahan dan
sekaligus mendorong moral kerja.
B. MAZHAB PERILAKU
Munculnya mazhab perilaku disebabkan para manajer menemukan bahwa
dengan pendekatan klasik, efisiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna
tidak dapat diwujudkan.Seringkali para bawahan kurang mengikuti pola perilaku
yang rasional dalam mengoperasikan pekerjaannya. Para pakar di bawah ini berusaha
memperkuat teori organisasi klasik dengan wawasan sosiologi dan psikologi.
a. Hugo Munsterberg
Hugo Munsterberg hidup tahun 1865-1916 dan telah memberikan kontribusi
yang besar dalam aplikasi psikologi guna membantu tercapainya tujuan
produktivitas sebagai mana diharapkan oleh manajer lain. Dalam bukunya
psikologi and Industrial Efficiency dikemukakan bahwa peningkatan
produktivitas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menemukan orang yang terbaik (bawahan yang kuaIitas mentalnya terbaik
untuk pekerjaan tersebut).
2. Menciptakan pekerjaan yang terbaik (kondisi psikologis yang ideal untuk
mencapai produktivitas secara maksimum).
3. Menggunakan pengaruh psikologis, yang disebut pengaruh yang paling
mungkin (the best possible effect) untuk memotivasi para bawahan.
b. Elton Mayo
Elton Mayo hidup pada tahun 1880-1949. Mayo pada beberapa eksprimennya
menemukan bahwa insentif berupa finansial apabila diberikan tidak menyebabkan
peningkatan produktivitas. Kenaikan produktivitas disebabkan oleh adanya
sebuah rantai sikap yang rumit. Penyeliaan yang simpatik lebih memperkuat
meningkatkan nya motivasi kerja para bawahan.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Mayo dan kawan-kawan manarik
kesimpulan bahwa para bawahan akan bekerja lebih keras apabila mereka yakin
bahwa manajemen memikirkan tentang kesejahteraan (welfare) mereka dan para
penyelia memberikan perhatian khusus kepadanya. Kesimpulan lain yang
dukemukakan bahwa kelompok kerja informal (lingkungan sosial bawahan)
memiliki pengaruh yang besar terhadap produknvitas. Mayo mengusulkan
perlunya pelatihan yang mendalam mengenai, psikologi,sosologi dan antropologi
serta menggunakan motode penelitian yang lebih canggih untuk menganalisis
manusia dan lingkungan kerjanya.Ia memperkenalkan manusia Sosial,didorong
oleh keinginan untuk membentuk hubungan dengan orang lain, Para ahli perilaku.
misalnya Maslow. berpendapat bahwa konsep manusia yang mangaktualisasikan
diri akan menerangkan lebih tepat tentang motivasi individu (Maslow, 1964):
2 Elton Mayo 1880- Para pekerja akan bekerja lebih keras. apabila
1949 mereka yakin bahwa manajemen memikirkan
kesejahteraan mereka. Mayo mengusulkan
perlunya pelatihan yang mendalam tentang
psikologi, Sosiologi, dan antropologi serta
metode penelitian yang canggih.
C. ILMU MANAJEMEN
Munculnya mazhab ilmu manajemen dilatarbelakangi oleh lahirnya riset
operasi (Operation Research/OR) yang dibentuk oleh pemerintah lnggris untuk
menghadapi sejumlah permasalahan baru yang rumit dalam peperangan yang harus
segera dipecahkan nya pada permulaan perang dunia ke-2 dengan dibentuknya OR
yang terdiri atas ahli matematika, ahli flsika, dan ahli lainnya, Inggris mampu
mencapai terobosan teknologi dan strategi yang penting. Untuk memecahkan
permasalahan yang sama,Amerika Serikat membentuk tim OR yang sesuai dengan
model Inggris.
Namun, dengan usainya perang maka OR diaplikasikan dalam menghadapi
permasalahan industri sehingga teknologi industri mulai digunakan. Lambat laun, ahli
spesialis OR seringkali dipanggil untuk membantu para manajer dalam memecahkan
permasalahan yang sering dihadapi. Perkembangan komputer elektronik, memberi
dampak dirumuskannya prosedur OR menjadi mazhab ilmu manajemen.
Teknik ilmu manajemen diaplikasikan dalam aktivitas yang amat luas, misalnya
penganggaran modal (capital budgeting), penjadwalan produksi (production
scheduling), perencanaan program pengembangan bawahan, pengembangan strategi
produk) dan sebagainya.