Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TAHUN AKADEMIK
2017/2018
DAFTAR ISI
Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain
kecuali yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan
makalah ini untuk kami.
Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penyusun ucapkan.
Karean melalui berkat dan anugrerah-Nya sehingga dapat tersusun makalah ini dengan judul
“Teori Asuhan Keperawatan pada penyakit Diabetes Militus”
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan wawasan luas untuk
memahami teori dalam pemberian Asuhan Keperawatan pada pasien Diabetes Militus..
Terlebih lagi bari mahasiswa mahasiswi yang mendalami bidang keperawatan, di mana kelak
langsung berhubungan dengan manusia.
Selain itu juga kami sebagai penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi
pembelajaran untuk mahasiswa mahasiswi karean penyusunan makalah berdasarkan standart
buku kompetensi yang memadai.
Sebagai akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan makalah, oleh karena itu dengan rendah hati kami sebgai
penyusun berharap kepada pembaca kiranya dapat memberikan masukan, kritik, dan
tanggapan guna penyempurnaan makalah.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pola hidup masyarakat yang cenderung semakin meningkat, berbagai macam penyakit
semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang dinamakan
diabetes mellitus atau yang lebih dikenal masyarakat dengan kencing manis (Rahmatsyah
Lubis, 11 Juli 2006). Meningkatnya prevalensi diabetes mellitus di beberapa negara
berkembang karena peningkatan kemakmuran di negara yang bersangkutan, akhir-akhir ini
banyak disoroti. Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di
kota-kota besar menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit ganeratif, seperti penyakit
jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus dan lain-lain (Suyono, 2003).
2. Bagaimana contoh cara pengaplikasian asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Melitus
?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana cara pemberian asuhan keperawatan pada Diabetes Melitus
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengkajian
Pengkajian pada pasien Diabetes Militus menurut (Wijaya dan Yessie, 2013)
diantaranya :
Identitas Pasien
- Nama :
- Umur :
- Jenis kelamin :
- Status :
- Agama :
- Suku Bangsa :
- Pendidikan :
- Pekerjaan :
- Alamat :
- Diagnosa Medis :
Riwayat kesehatan sekarang
1. Adanya gatal pada kulit disertai lukaa yang tidak sembuh-sembuh
2. Kesemutan
3. Menurunnya BB
4. meningkatny nafsu makan
5. Sering haus
6. Banyak kencing
7. Menurunnya ketajaman penglihatan
Riwayat kesehatan dahulu : penyakit yang pernah dialami pasien sebelum masuk
rumah sakit contoh riwayat penyakit pankreas, hirpetensi, MCI, ISK berulang
Riwayat kesehatan kelurga :catatan tentang penyakit keluarga pasien yang
berhubunngan dengan penyakit saat ini riwayat keluarga dengan DM
Riwayat Lingkungan : Keadaan atau kondisi lingkungan di rumah dan tempat kerja
Pola aktivitas dan Latihan : Aktivitas/kebiasaan ketika dirumah dan pada saat bekerja
Pola Nutrisi Metabolik : meliputi pola makan dan minum pada saat dirumah dan di
rumah sakit
Pola Eliminasi : kondisi atau Pola eliminasi BAB dan BAK pada saat di rumah dan di
rumah sakit
Pola tidur dan Istirahat : perbandingan Pola tidur pasien ketika di rumah sakit dan di
rumah
Pola Komunikasi : bentuk komunikasi pasien ketika dirumah dan di rumah sakit
Pemeriksaan Fisik Head to toe (Muttaqin, Arif: 2010)
- Kepala/rambut
Inspeksi : Bentuk simetris, warna rambut hitam, kebersihan kulit kepal,
kelembapan kulit kepala, ada bekas luka atau tidak
Palpasi : dengan perabaan apakah terdapat benjolan, oedema
Perkusi : terdapat nyeri tekan,
- Mata
Inspeksi : kesimetrisan mata, konjungtiva anemis atau tidak, pupil
isokor/miosis
Palpasi : tidak ada benjolan atau nyeri tekan
- Leher
Inspeksi : kesimetrisan leher, apakah ada oedem
Palpasi : apakah ada pembesaran tyroid,
Perkusi : apakah ada nyeri tekan
- Dada/Thorax
Inspeksi : Kesimetrisan dada, frekuensi, RR teratur atau tidak
Palpasi : Perabaan pada taktil fremitus, bila getarannya sma makna keadaan
paru normal/baik
Perkusi : Dilakukan untuk mengetahui batas-batas organ yang ada di dalam
rongga dada
Auskultasi : untuk mengetahui bunyi nafas apakah ada vesicular,
weezing/ronki
- Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dada normal
Perkusi :normal suara sonor
Auskultasi : suara napas normal tidak ada wezzy/ronki
- Payudara dan Ketiak
Inspeksi : Kesimetrisan kanan kiri, tidak ada benjolan/massa
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan
- Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada massa/benjolan
Palpasi : Nyeri tekan pada abdomen berskala berapa
Auskultasi : Tympani
- Genetalia
Inspeksi : tidak ada benjolan/massa
Palpasi : tidak ada nyeri/ nyeri tekan
- Ekstremitas
Kekuatan otot penuh atau berkurang
- Kulit
Inspeksi : kelembapan kulit, warna kulit, berkeriput atau tidak,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan B.d ketidak adekuatan insulin, penurunan
masukan oral
3. Perubahan perfusi jaringan perifer B.d penurunan aliran arterial
4. Resti in.d glukosa darah yang tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan sirkulasi
feksi B
Ditandai dengan : Peningkatan haluaran urin, urine encer, haus, lemah, BB menurun,
kulit kering, turgor buruk.
NOC NIC
Kekurangan Volume 1. Fluid Balance 1. Timbang popok/pembalut
cairan 2. Hydration jika di perlukan
Definisi : Penurunan 3. Nutritional Status : food and 2. Pertahankan catatan intake
cairan intravascular, fluid dan output yang akurat
interstisial, dan atau 4. Intake 3. Monitor status hidrasi
intraseluler. Ini mengacu KH : (kelembapan membran
pada dehidrasi, 1. Mempertahankan urine mukosa, nadi adekuat, TD
kehilangan cairan saja output sesuai dengan usia ortostatik), jika diperlukan
tanpa perubahan pada dan BB, BJ urine normal, 4. Monitor vital sign
natrium HT normal 5. Monitor status nutrisi
Batasan Karakteristik 2. Tekanan darah, nadi, suhu 6. Berikan cairan IV
Perubahan status tubuh dalam batas normal 7. Monitor status nutrisi
mental 3. Tidak ada tanda-tanda 8. Berikan penggantian
Penurunan TD dehidrasi nesogatrik sesuai output
Penurunan volume 4. Elastisitas turgor kulit baik, 9. Dorong keluarga untuk
nadi membrane mukosa lembab, membantu pasien makan
Penurunan turgor kulit
tidak ada rasa haus yang 10. Tawarkan snack (jus buah,
Penurunan turgor lidah
berlebihan. buah segar )
Penurunan haluaran
urin 11. Kolaborai dengan tenaga
Penurunan pengisisan medis
vena 12. Atur kemungkinan tranfusi
Membrane mukosa 13. Persiapan untuk tranfusi
kering 14. Monitor status cairan
Kulit kering
Peningkatan termasuk intake dan output
hematokrit cairan
Peningkatan suhu 15. Pelihara IV line
tubuh 16. Monitor tingkat hb dan
Peningkatatan hematokrit
frekuensi nadi
17. Monitor tanda vital
Peningkatan
konsentrasi urin 18. Monitor respon pasien thdp
Penurunan BB penambahab cairan
Haus 19. Monitor BB
Kelemahan 20. Dorong pasienuntuk
Faktor yang menambah intake oral
berhubungan 21. Pemberian cairan IV
Kehilangan cairan monitor adanya tanda dan
aktif
gejala kelebihan vol cairan
Kegagalan
22. Monitor adanya tanda CKD
mekanisme regulasi
2. perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak cukupan
insulin, penurunan masukan oral, hipermetabolisme.
Kriteria hasil : Mencerna jumlah nutrien yang tepat, menunjukkan tingkat energi biasanya,
BB stabil meningkat.
NOC NIC
Ketidakseimbangan Nutritional status : Nutrition manegement
nutrisi kurang dari Nutritional status: food and Kaji adanya alergi
kebutuhan tubuh fluid makanan
Definisi: Asupan nutrisi Intake Kolaborasi dengan ahli
tidak cukup unttuk Nutritional status : nutrient gizi untuk menentukan
memenuhi kebutuhan inteke jumlah kalori dan
metabolik Weight control nutrisi yang dibutuhkan
Batasan Karakteristik : Kriteria hasil : pasien
Kram Abdomen Adanya peningkatan berat Anjurkan pasien untuk
Nyeri abdomen badan sesuai dengan tujuan meningkatkan inteke fe
Menghindari makanan Berat badan ideal sesuai Anjurkan pasien untuk
BB 20% atau lebih dengan tinggi badan meningkatkan protein
dibawah BB ideal Mampu menidentifikasi dan vitamin c
Kerapuhan kapiler kebutuhan nutrisi Berikan subtansi gula
Diare Tidak ada tanda tanda Yakinkan diet yang
Kehilangan rambut malnutrisi dimakan mengandung
berlebih Menunjukan peningkatan tinggi serat untuk
Bising usus Hiperaktif fungsi pengecapan dari mencegah konstipasi.
Kurang makanan menelan Berikan makanan yang
Kurang informasi Tidak terjadi penurunan berat terpilih(sudah
Kurang minat pada badan yang berarti dikonsultasikan dengan
makanan ahli gizi)
Penurunan BB dengan Ajarkan pasien
asupan makanan bagaimana membuat
adekuat cacatan makanan harian
Keslahan konsepsi Monitor jumlah nutrisi
Kesalahan informasi dan kandungan kalori
Membran mukosa Berikan informasi
pucat tentang kebutuhan
Ketidakmampuan nutrisi
memakan makanan Kaji kemampuan pasien
Tonus otot menurun untuk mendapatkan
nutisi yang dibutuhkan
Mengeluh gangguan
sensasi rasa Nutrition monitoring
BB pasien dalam batas
Mengeluh asupan
normal
makanan kurang dari
RDA (recomended Monitor adanya penurunan
daily allowance) berat badan
Cepat kenyang setelah Monitor tipe dan jumlah
makan aktivitas yang bisa dilakukan
Sariawan rongga mulut Monitor interksi anak atau
orang tua selama makan
Steatorea
Monitor lingkungan selama
makan
Kelemahan otot
mengunyah Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
Kelemahan otot untuk
menelan makan
Faktor-faktor yang Monitor kulit kering dan
berhubungan : perubahan pikmentasi
Faktor Biologis Monitor turgor kulit
Faktor ekonomi Monitor kekeringan ,rambut
kusam, dan mudah patah
Ketidak mampuan
untuk mengabsorbsi Monitor mual dan muntah
nutrien Monitor kadar albumin,total
Ketidakmampuan protein ,Hb,dan kadar Ht
untuk mencerna Monitor pertumbuha dan
makanan perkembangan
Ketidak mampuan Monitor
menelan makanan pucat,kemerahan,dan
Faktor psikologis kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan inteke
nutrisi
Catat adanya edema,
hiperemik,hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta,scarlet
3. Resiko tinggi infeksi B.d kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi lekosit/perubahan
sirkulasi.
NOC NIC
Resiko infeksi Immune Status Infection Control (Kontrol
Definisi : Knowladge : Infection Infeksi)
Mengalami peningkatan Control Bersihkan lingkungan setelah
resiko terserang organisme Risk Control di pakai pasien lain
patogenik Kriteria Hasil : Pertahankan tehnik isolasi
Faktor-faktor resiko : Klien bebas dari tanda dan Batasi pengunjung bila perlu
Penyakit kronis gejala infeksi Instruksikan pada
- Diabete Militus Mendeskripsikan proses pengunjung untuk mencuci
- Obesitas penularan penyakit, faktor
tangan saat berkunjung dan
yang mempengaruhi
penularan serta setelah berkunjung
Pengetahuan yang tidak pentalaksanaanya, meninggalkan pasien
cukup untuk Menunjukkan kemampuan Gunakan sabun anti mikrobia
menghindari untuk mencegah timbulnya untuk cuci tangan
pemanjanan patogen infeksi
Pertahanan tubuh Cuci tangan setiap sebelum
Jumlah leukosit dalam batas
primer yang tidak dan sesudah tindakan
normal
adekuat keperawatan
Menunjukkan perilaku hidup
- Gangguan peritalsis sehat Gunakan baju, sarung tangan
- Kerusakan integritas sebagai alat pelindung
kulit (Pemasangan
Pertahankan lingkungan
kateter IV, prosedur
invasif) sertik selama pemasangan
- Perubahan sekresi alat
Ph Ganti letak IV perifer dan
- Penurunan kerja line central dan dressing
siliaris sesuai dengan petunjuk
- Pecah ketuban dini
umum gunakan kateter
- Pecah ketuban lama
- Merokok intermiten untuk menurunkan
- Stasis cairan tubuh infeksi kandung kencing
- Trauma jaringan Tingkatkan intake nutrisi
(mis; Trauma
destruksi jaringan) Berikan terapi antibiotik bila
Ketidak adekuatan perlu infection protection
pertahanan sekunder (Proteksi terhadap infeksi )
- Penurunan Hb Monitor tanda dan gejala
- Imunnosupresi (mis; infeksi sistemik dan lokal
immunitas didapat Monitor hitung granulosit,
tidak adekuat, agen
WBC
farmaseutikal
termasuk immuno Monitor kerentanan terhadap
supresan, steroid, infeksi
antibodi, Batasi pengunjung
monoklonal, Sering pengunjung terhadap
immunomodulator)
penyakit menular
- Supresi respon
inflamasi Pertahankan tehnik aspesis
Faksinasi tidak adekuat pada pasien yang beresiko
Pemanjaan terhadap Pertahankan tehnik isolasi
patogen k/p
Lingukngan meningkat Berikan perawatan kuliat
- Wabah pada area epidema
Prosedur invasif
Inspeksi kulit dan membran
Malnutrisi
mukosa terhadap kemerahan,
panas, dreinase
Inspeksi kondisi luka/insisi
bedah
Dorong masukan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Intruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif
2.2 CONTOH KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATANNYA
1. Contoh Kasus
Pada tanggal 28 Februari 2018 pukul 07.05 pasien atas nama Tn.S datang kerumah sakit Dr.
Soedono Madiun karena pasien mengalami muntah-muntah, lemas pusing sejak 5 hari yang
lalu, ketika di lakukan pengkajian ternyata pasien mempunyai luka/gangrene dan pasien
mengatakan mempunyai riwayat sakit DM. Berat badan pasien 46 kg dengan tinggi badan
157 cm. Karena dengan kondisi yang tidak memungkinkan pasien di pindahkan atau di rawat
di bangsal anggrek kemudian untuk menegakkan diagnose yang lebih akurat dilakukan
pemeriksaan penunjang dengan hasil Hb pasien normal (14,4), albumin 2,1 (Kurang).
2.2.1 Pengkajian
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.s
Umur : 59 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Madiun
Status : Kawin
Riwayat Kesehatan saat ini : Pasien datang ke Rumah Sakit Dr. Soedono pada tanggal 27
Februari 2018 pukul 10.25. pasien mengeluhkan muntah-muntah, mual, pusing, lemas
sejak 5 hari yang lalu. Pasien mengatakan mempunyai lukaatau gangrene pada kakinya
sebelah kiri luka gangrene sejak 3 bulan yang lalu, luas luka 3 x 6 cm, dengan warna
putih kekuningan atau terdapat pus dan luka berbau. pasien datang dengan BB 47 kg dan
TB 157. Pasien datang juga dengan keadaan composmentis. Kadar gula pasien 73
(hipoglikemia).
3. Riwayat kesehatan terdahulu : Pasien pernah dirawat di Rumah sakit dan memiliki
riwayat sakit Diabetes Mellitus, pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat
apapun
4. Kebiasaan : Pasien mengatakan tidak ada rutinitas yang berat atautidak bekerja dan tidak
mempunyai kebiasan merokok.
5. Obat-obatan yang digunakan : Injeksi insulin
- Pasien tinggal bersama istri dan anaknya, jumlah keluarga empat dalam satu rumah
- Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit serupa
- Keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menurun
- Keluarga merasa keberatan karena salah satu dari keluarga ada yang sakitmaka akan
terjadi ketidak seimbangan ekonomi, pasien juga termasuk tulang punggung keluarga
7. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan Bersih, px mengatakan tidak bisa Px mengatakan tidak bekerja
membantu membersihkan rumah
semenjak terdapat luka pada kaki
Bahaya Px mengatakan di rumah tidak -
Kecelakaan berbahya
Polusi Px mengatakan dirumah bebas polusi -
menelan baik
c. Hidung
Inspeksi : Tenggorokan simetris
Palpasi : Hidung simetris, tidak ada cuping hidung, tidak ada polip
d. Mulut
Inspeksi : Mulut bau, tidak ada radang, tidak ada aphtae, tidak ada oedem,
mukosa kering dan pucat.
e. Telinga
Bentuk simetris, fungsi pendengaran masih baik tidak ada gangguan
f. Leher
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada kekakuan
g. Dada/Thorax
Inspeksi : bentuk dada simetris,
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : pola nafas normal (eupnea)
h. Abdomen
Inspeksi : Abdomen simetris
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Peristatic / bising usus
i. Ekstremitas
5 5
5 3
Inspeksi : terdapat luka gangrene sejak 3 bulan yang lalu, luas luka 3 x 6 cm, dengan
warna putih kekuningan atau terdapat pus dan luka berbau.
i. Kulit
Inspeksi : Kulit keriput, warna sawo matang, pada kaki terdapat luka/gangrene
Palapasi : keadaan kulit kering, tidak ada benjolan, tidak ada
Perkusi : Tidak ada nyeri tekan
17. Hasil pemeriksaan Penunjang
Terapi pengobatan
- Inf. Ns 16 tpm
- Ranitidin 3x1/ampul
- Ondancentro 3x1/ ampul
- Norages 3x1/ ampul
18. Analisa Data
Kerusakan integritas
kulit
Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d Anoreksia mual dan muntah
Kerusakan Integritas kulit b/d proses perkembangan penyakit (luka DM)
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Asuhan keperawatan adalah suatu bentuk usaha atau bantuan dari tenaga medis atau
perawat dalam membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia. Sehingga asuhan
keperawatan sangat berperan penting pada proses penyembuhan penyakit pada pasien
Pengkajian data penyakit Diabetes Mellitus dapat memberikan hasil bervariasi antara pasien
satu dengan yang lain. Pada umumnya data dan gejala yang ditemukan timbul sebagai akibat
terjadinya kekurangan insulin sehingga glukosa tidak masuk ke dalam sel. tersebut
3.2 SARAN
1. Mahasiswa mampu memahami cara pembuatan asuhan keperawatan dengan baik dan
benar.
2. Mahasiswa mampu memahami diagnos yang akan diambil untuk asuhan keperawatan.
3. Mhasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus
DAFTAR PUSTAKA