Vous êtes sur la page 1sur 7

e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 2, Agustus 2018

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN


JENIS KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE
PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS
MAKALEHI KECAMATAN SIAU BARAT
Wasti Pinamangun
Rina Kundre
Yolanda Bataha

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email: Wastipinamangung@gmail.com

Abstract :Intra Uterine Device contraceptives are an effective, safe and convenient contraceptive
choice for many women. Husband's support in family planning is a tangible form of caring and
responsibility for men. The husband who is the head of the family should be wise in making
decisions, both for himself and for his family members including his wife. The purpose of this
research is to know the relationship of husband support with Intra Uterine Device contraception
election at woman of child-bearing age at Makalehi Community Health Center of Siau Barat Sub-
district. The design of this research with cross sectional approach. The sample in this study was
34 mothers. This research use questionnaire instrument and statistic test Kolmogorov-Smirnov at
significance level 95% (α = 0,05). Conclusions of this study support the husband in women of
childbearing age provides good support so there is a significant relationship between the support
of the husband with the selection of contraceptive type Intra Uterine Device in women of
childbearing age in Makalehi Community Health Center Siau Barat District.
Keywords: Husband Support, Intra Uterine Device Contraceptive Selection, Women of
Childbearing Age

Abstrak : Alat kontrasepsi Intra Uterine Device merupakan pilihan alat kontrasepsi yang efektif,
aman dan nyaman bagi banyak wanita Dukungan suami dalam KB merupakan bentuk nyata dari
kepedulian dan tanggung jawab para pria. Suami yang merupakan kepala keluarga harus bijak
dalam mengambil keputusan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi anggota keluarganya termasuk
istrinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan pemilihan
kontrasepsi Intra uterine Device pada wanita usia subur di Puskesmas Makalehi Kecamatan Siau
Barat. Desain penelitian ini dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini
adalah Total Sampling yaitu 35 ibu. Penelitian ini menggunakan instrument kuesioner dan uji
statistic Kolmogorov-Smirnov pada tingkat kemaknaan 95% (α= 0,05). Hasil penelitian uji
korelasi Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan
suami dengan pemilihan jenis kontrasepsi Intra Uterine device pada wanita usia subur di
Puskesmas Makalehi Kecamatan Siau Barat (p= 0.027 < α 0,05). Simpulan penelitian ini
dukungan suami pada wanita usia subur memberikan dukungan yang baik sehingga terdapat
hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan pemilihan jenis kontrasespi Intra
Uterine Device pada wanita usia subur di Puskesmas Makalehi Kecamatan Siau Barat.
Kata Kunci: Dukungan suami, Pemilihan kontrasepsi Intra Uterine Device, Wanita usia subur

1
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 2, Agustus 2018

PENDAHULUAN kontrasepsi (Badan Kependudukan dan


Indonesia merupakan salah satu negara Keluarga Berencana Nasional, 2013). Salah
berkembang di dunia dengan berbagai jenis satu strategi dari pelaksanaan program
masalah yang dihadapi salah satunya di keluarga berencana di Indonesia seperti
bidang kependudukan yaitu masih tingginya tercantum dalam Rencana Pembangunan
pertumbuhan penduduk. Pemerintah dalam Jangka Menengah adalah meningkatnya
upaya meningkatkan kesejahteraan bangsa penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka
telah dan sedang melakukan pembangunan Panjang (MKJP) seperti IUD (Intra Uterine
dalam segala bidang untuk mengatasi Device), implant dan sterilisasi. Meskipun
masalah kependudukan. Salah satu upaya program penggunaan alat kontrasepsi jangka
yang perlu dilakukan pemerintah untuk panjang sudah masuk dalam program
mengatasi masalah kependudukan adalah pemerintah namun angka pencapaian
program keluarga berencana. Program akseptor keluarga berencana metode
keluarga berencana adalah upaya kontrasepsi jangka panjang masih rendah.
peningkatan kepedulian dan peran serta Penggunaan kontrasepsi masih didominasi
masyarakat melalui pendewasaan usia oleh alat kontrasepsi jangka pendek terutama
perkawinan, pengaturan kelahiran, suntikan yang mencapai 31,15%, kondom
pembinaan tahanan keluarga, peningkatan 3,5% dan pil 28,1%, sedangkan tingkat
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan pemakaian metode kontrasepsi jangka
sejahtera (Depkes, 2014). panjang mencapai 25,56% (Kementerian
Program keluarga berencana mempunyai Kesehatan, 2013). Alat kontrasepsi IUD
posisi yang strategis dalam upaya merupakan pilihan alat kontrasepsi yang
penanggulangan laju pertumbuhan efektif, aman dan nyaman bagi banyak
penduduk. Program keluarga berencana wanita. Alat ini merupakan metode
memberikan keuntungan ekonomi pada kontrasepsi reversibel yang paling sering
pasangan suami istri, keluarga dan digunakan di seluruh dunia dengan pemakai
masyarakat. Selain ekonomi, pengetahuan saat ini mencapai sekitar 100 juta wanita.
juga harus dimiliki oleh pasangan suami istri Generasi terbaru IUD memiliki efektifitas
dalam memilih kontrasepsi apa yang akan lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan
digunakan sehingga kehamilan yang pada pemakaian 1 tahun atau lebih (Qiptiyah,
diinginkan dapat diatur. Dengan demikian, 2006).
program keluarga berencana menjadi salah Hasil penelitian Ovita (2008), yang
satu program pokok dalam meningkatkan meneliti tentang hubungan beberapa faktor
status kesehatan dan kelangsungan hidup ibu, internal dan eksternal akseptor KB dengan
bayi dan anak (Purwoastuti, 2014). Dalam pemakaian alat kontrasepsi Intra Uterine
jangka waktu yang sama, tak kurang dari 50 Device di Kelurahan Ngesrep Kecamatan
juta aborsi akibat kehamilan tak diinginkan Banyumanik. Faktor internal dan eksternal
terjadi di muka bumi ini. Kontrasepsi akseptor KB yang mempunyai hubungan
kemudian dijadikan program untuk menekan dengan pemakaian alat kontrasepsi adalah
angka-angka yang mengerikan itu. Di Afrika pengetahuan dan dukungan suami. Dukungan
tercatat 82% penduduknya tidak suami dalam KB merupakan bentuk nyata
berkontrasepsi. Di Asia Tenggara, Selatan dari kepedulian dan tanggung jawab para
dan Barat hanya 43% yang sadar kontrasepsi. pria. Suami yang merupakan kepala keluarga
Negera maju di Asia Timur seperti Jepang harus bijak dalam mengambil keputusan,
dan Korea Selatan selangkah lebih sadar baik keluarganya termasuk istrinya. Untuk
hanya 20% warganya yang menolak memilih kontrasepsi yang akan digunakan,

2
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 2, Agustus 2018

seorang wanita (istri) tentunya sangat MKJP meliputi IUD 34 orang, MOP 1 orang,
membutuhkan pendapat dan dukungan dari MOW 12 orang dan Implant 562 orang. Dari
pasangannya (suami). data tersebut menunjukkan bahwa jumlah
Dukungan suami biasanya berupa akseptor KB yang menggunakan metode
perhatian dan memberikan rasa nyaman serta kontrasepsi jangka panjang masih rendah.
percaya diri dalam mengambil keputusan Rendahnya penggunaan metode kontrasepsi
tersebut dalam pemilihan alat kontrasepsi. jangka panjang disebabkan beberapa faktor
Kurangnya dukungan suami yang diberikan salah satunya, yaitu adanya hambatan
akan mempengaruhi kepercayaan diri istri dukungan suami dalam pemakaian metode
untuk memilih kontrasepsi yang ingin kontrasepsi jangka panjang (Badan KB dan
digunakan. Hal diatas sejalan dengan PP Kabupaten Sitaro, 2015).
penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyanti Berdasarkan survei awal yang dilakukan
(2014) mengatakan, bahwa dari 10 orang peneliti ditempat penelitian, melalui
yang diwawancara hampir seluruhnya wawancara yang dilakukan peneliti terhadap
mengatakan, bahwa mereka sudah 9 wanita usia subur yang menggunakan
mendapatkan penjelasan tentang metode MKJP di Puskesmas Makalehi, terdapat 3
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sesuai wanita usia subur yang tidak memilih
anjuran pemerintah namun tidak ada menggunakan Intra Uterine Device karena
dukungan dari suami. kurang informasi tentang jenis-jenis Intra
Jumlah peserta keluarga berencana di Uterine Device dan tidak mendapat
Kabupaten Sitaro tahun 2014 adalah peserta dukungan suami karena khawatir akan efek
keluarga berencana aktif sekitar 18.684 samping dari penggunaan Intra Uterine
peserta atau 87,53% dari jumlah PUS sebesar Device. Kemudian 6 wanita usia subur
22.466 pasangan. Peserta KB yang lainnya lebih memilih menggunakan Intra
menggunakan MKJP meliputi Intra Uterine Uterine Device, selanjutnya 4 dari 6 wanita
Device 1.234 orang, sedangkan pada tahun usia subur tersebut lebih memilih jenis Intra
2015 jumlah peserta KB aktif sekitar 18.741 Uterine Device Cooper T dan 2 lainnya
atau 87,53 dari jumlah PUS sekitar 22.024 memilih jenis Intra Uterine Device Mirena.
pasangan. Peserta KB yang menggunakan Menurut penelitian Prameisti tahun 2014
MKJP meliputi Intra Uterine Device 635 mengatakan, bahwa dukungan suami dalam
orang, MOW (Metode Operasi Wanita) 278 penggunaan kontrasepsi sangat diperlukan
orang, MOP (Metode Operasi Pria) 15 orang karena tanpa adanya dukungan dari suami
dan implant 4.932 orang. Sedangkan KB non rasa nyaman untuk menggunakan kontrasepsi
MJKP meliputi suntik 8.521 orang, pil .
andalan 4.223 orang dan kondom 137 orang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dari data tersebut dapat diketahui terjadi mengetahui hubungan dukungan suani
penurunan penggunaan MKJP dalam hal ini dengan pemilihan jenis kontrasepsi Intra
penggunaan Intra Uterine Device (Badan KB Uterine Device pada wanita usia sbur di
dan PP Kabupaten Sitaro, 2014). Puskesmas Makalehi Kecamatan Siau Barat.
Kecamatan Siau Barat merupakan salah Tidak akan didapatkan, metode kontrasepsi
satu kecamatan dengan jumlah total peserta tidak dapat dipaksakan serta pasangan suami
KB MKJP yaitu 609 dan merupakan jumlah istri harus bersama memilih metode
peserta terendah di Kabupaten Sitaro. Jumlah kontrasepsi yang terbaik (Padila, 2014)
peserta KB aktif tahun 2015 sekitar 2.787
peserta atau 86,08% dari PUS sebesar 3.267
pasangan. Peserta KB yang menggunakan

3
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 2, Agustus 2018

METODE PENELITIAN Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan


Desain penelitian yang digunakan adalah Jenis Kontrasepsi
deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional, yaitu pengumpulan data variabel Jumlah
independen dan dependen dalam waktu Jenis
bersamaan (Notoatmodjo, 2012). Tempat dan Kontrasepsi n %
waktu penelitian pada bulan November 2017 Cooper T 19 54.3
– Januari 2018 di Puskesmas Makalehi Nova T 10 28.6
Kecamatan Siau Barat. Jumlah populasi ibu Mirena 6 17.1
yang menggunakan metode kontrasespi
jangka panjang yaitu 609. Sampel yang
diambil pada penelitian ini adalah 35 ibu
yang menggunakan kontrasespi Intra Uterine
Device dengan teknik sampel Total Total 35 100
Sampling.
(Sumber : Data Primer 2017)
HASIL dan PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Frekuensi Tabel 2. diatas menunjukkan, bahwa dari 35
Dukungan Suami responden jenis kontrasepsi yang banyak
digunakan adalah Cooper T, yaitu 19
Jumlah responden (54.3%).
Dukungan Suami
n % Tabel 3. Hubungan Dukungan Suami Dengan
Kurang 11 31.4 Pemilihan Jenis Kontrasepsi
Dukungan Jenis Kontrasepsi Tota P
Baik 24 68.6 Suami l
Cop No Mir
per va ena
T T
Total 35 100 Dukun Co 10 1 0 11
gan unt 6,0 3,1 1,9 11,0 .0
(Sumber : Data Primer ) Kuran % 90,9 9,1 ,0% 100, 27
g of % % 0%
Tabel 1. diatas menunjukkan, bahwa dari 35 Tot
responden dukungan suami paling banyak al
adalah baik, yaitu 24 orang (68.6%) Dukun Co 9 9 6 24
gan unt 13,0 6,9 4,1 24,0
Lebih % 37,5 37, 25% 100,
of % 5 0
Tot
al
Total 19 10 6 35
19,0 10, 6,0 35,0
54,3 0 17,1 100,
% 28, % 0%
6
(Sumber : Data Primer 2017).

4
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 2, Agustus 2018

efek samping karena menggunakan


Berdasarkan tabel 3 diatas didapatkan, kontrasepsi. Sedangkan dukungan
bahwa hasil uji statistik Kolmogorov- penghargaan yang diberikan suami kepada
Smirnov dengan nilai kemaknaan (α) = 0,05 istri dapat berupa meluangkan waktu untuk
didapatkan nilai P (Sig. 2-tailed) = 0,027, mengantar istrinya konseling kontrasepsi
maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha Intra Uterine Device kepada tenaga kesehata.
diterima artinya terdapat hubungan yang Semaikn baik dukungan yang diberikan oleh
bermakna antara dukungan suami dengan suami maka dalam pengambilan keputusan
pemilihan jenis kontrasespi Intra Uterine sesuai keinginan suami dan istri. Dalam
Device pada wanita usia subur di Puskesmas penelitian ini pemilihan jenis kontrasepsi
Makalehi Kecamatan Siau Barat di mana p = paling banyak adalah Cooper T 19 orang
0,027 < = 0,05. (54.3%).
Pemilihan alat kontrasepsi sangat
Pembahasan mempengaruhi pada proses hamil pada
Hasil yang didapat dari dukungan suami pasangan usia subur. Faktor usia, kesehatan,
34 responden, yaitu dukungan suami paling ekonomi, juga mempengaruhi pemilihan
banyak adalah dukungan baik 24 orang jenis alat kontrasepsi. Namun penggunaan
(68.6%) dan paling sedikit dukungan kurang alat kontrasepsi ini juga bagi sebagian orang
11 orang (31.4%). Dukungan suami yang sangat tidak nyaman (Handayani,
baik akan memudahkan istri untuk 2010).Pemilihan alat kontrasepsi pada
menentukan alat kontrasepsi, banyak para penelitian ini mengarah pada kontrasepsi
wanita usia subur takut untuk menggunakan Intra Uterine Device Copper T , karena
alat kontrasepsi disebabkan beberapa faktor berdasarkan penelitian yang dilakukan suami
diantaranya yaitu: takut untuk berat badan lebih mendukung istri untuk memilih Copper
bertambah, perubahan postur tubuh atau T dikarenakan penjelasan yang sudah
bahkan mengalami perubahan integritas diberikan kepada suami dan istri tentang
kulit. Dengan dukungan suami maka wanita Copper T. Banyak yang memilih Kontrasepsi
usia subur akan mudah untuk menggunakan Copper T karena memiliki keunggulan yaitu
alat kontrasepsi Efektifitasnya sangat tinggi yaitu berkisar
Menurut teori dukungan dalam antara 0,6-0,8 kahamilan per 100 permpuan
menggunakan kontraspsei Intra Uterine per 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-
Device dibagi menjadi 4 bagian yaitu 170 kehamilan). Pada umumnya semua
dukungan informasional, dukungan metode kontrasepsi memiliki tujuan yang
instrumental, dukungan emosional dan sama, yaitu untuk mencegah kehamilan.
dukungan dukungan penghargaan. Dukungan Namun pada Intra Uterine Device Copper T
informasional mencakup pemberian nasehat, dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun
saran, pengetahuan, dan informasi serta dan tidak ada efek samping hormonal,
petunjuk. Dukungan instrumental mencakup sehingga tidak mengganggu siklus
ketika suami membantu istri untuk menstruasi.
menentukan kontrasepsi yang sesuai dengan Dukungan suami merupakan informasi
keinginan dan sebelum memilih atau verbal atau non verbal, saran, bantuan yang
menggunakan kontrasepsi, istri nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh
mendiskusikan pilihannya dengan suami. pasangan hidup resmi seorang wanita (istri)
Dukungan emosional dapat berupa suami (Ni Nyoman, 2013). Hasil uji korelasi
memberikan persetujuan kepada istri untuk Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa
menggunakan kontrasepsi Intra Uterine ada hubungan yang sangat signifikan antara
Device serta peduli, perhatian jika terjadi

5
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 2, Agustus 2018

dukungan suami Dengan pemilihan alat mendampingi istri memasang alat kontasepsi
kontrasepsi IUD pada wanita usia subur di atau kontrol, suami bersedia memberikan
Puskesmas Makalehi Kecamatan Siau Barat biaya khusus untuk memasang alat
dengan nilai (p= 0.027 < α 0,05). kontrasepsi dalam hal ini lebih banyak suami
Peneilitan ini juga sejalan dengan mendukung untuk menggunakan kontrasepsi
pendapat Dagun (2005) dalam Nurcahyanti hormonal, dan membantu istri menentukan
(2014), suami adalah seorang yang pertama tempat pelayanan atau tenaga kesehatan yang
dan utama dalam memberi dorongan kepada sesuai (Padila, 2014).
istri sebelum pihak lain memberikan Hasil penelitian ini peneliti berasumsi,
dorongan dan perhatian seorang suami bahwa adanya hubungan yang bermakna
terhadap istri yang akan memilih KB. Dalam dikarenakan suami dipandang sebagai kepala
melaksanakan Keluarga Berencana, rumah tangga dan segala sesuatu harus di
dukungan suami sangat diperlukan. Seperti komunikasikan dengan baik antara suami dan
diketahui, bahwa di Indonesia keputusan istri, juga dikarenakan adanya pengetahuan
suami dalam mengizinkan istri adalah yang cukup bagi suami, sehingga memotivasi
pedoman penting bagi istri untuk istri untuk penggunaan alat kotrasepsi
menggunakan alat kontrasepsi. Bila suami tentunya jenis pemilihan juga tidak lepas dari
tidak mengizinkan atau mendukung, hanya peran suami karena jenis kontrasepsi
sedikit istri yang berani untuk tetap memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.
memasang alat kontrasepsi tersebut.
Dukungan suami sangat berpengaruh besar SIMPULAN
dalam pengambilan keputusan menggunakan Berdasarkan Penelitian yang dilakukan
atau dipengaruhi oleh faktor sosial budaya. tentang hubungan dukungan suami dengan
Suami, teman sebaya dan orang tua pemilihan jenis kontrasepsi Intra Uterine
semua bisa mempengaruhi pilihan Device di Puseksmas Makalehi Kecamatan
kontrasepsi perempuan bahwa pengaruh ini Siau Barat didapatkan dukungan suami pada
berbeda dengan paritas perempuan. Jika wanita usia subur sebagian besar
seorang wanita percaya bahwa suaminya memberikan dukungan yang baik dan jenis
mendukung kontrasepsi, kemungkinan dia kontrasepsi yang dipilih untuk digunakan
menggunakan metode kontrasepsi oleh wanita usia subur adalah Copper T,
meningkat, sebaliknya, ketika seorang wanita sehingga terdapat hubungan antara dukungan
merasa gugup tentang berkomunikasi dengan suami dengan pemilihan jenis kontrasepsi
suaminya tentang kontrasepsi atau suaminya Intra Uterune Device pada wanita usia subur
membuat pilihan kontrasepsi, kemungkinan di Puskesmas Makalehi Kecamatan Siau
dia menggunakan metode kontrasepsi Barat.
menurun (Padila, 2014).
Besarnya peran suami akan sangat DAFTAR PUSTAKA
membantunya dan suami akan semakin Badan KB dan PP Kabupaten Sitaro. (2014).
menyadari, bahwa masalah kesehatan Data Peserta KB di Kabupaten
reproduksi bukan hanya urusan wanita (istri) Sitaro. Sitaro.
saja. Peran lain suami adalah memfasilitasi
(sebagai orang yang menyediakan fasilitas), Badan KB dan PP Kabupaten Sitaro.
memberi semua kebutuhan istri saat akan (2015). Data Peserta KB Kecamatan
memeriksakan masalah kesehatan Siau Barat. Sitaro.
reproduksinya. Hal ini dapat terlihat saat
suami menyediakan waktu untuk

6
e-Journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 2, Agustus 2018

Badan Kependudukan dan Keluarga


Berencana Nasional. (2013). Hasil Prameisti. (2014). Faktor yang membedakan
pendataan keluarga. Jakarta. pemilihan alat kontrasepsi Intra
uterine devices (IUD) dan pil pada
Departemen Kesehatan. (2014). Pusat data wanita usia subur Di wilayah kerja
dan informasi kesehatan. kecamatan baki kabupaten
Jakarta.http://depkes.go.id. sukoharjo.
Diunduh tanggal 20 Oktober 2015,
22.00 Wita. Padila. (2014). Keperawatan maternitas
sesuai standar kompetensi dan
Handayani, D. (2010). Faktor-Faktor yang kompetensi dasar. Jakarta: Medical
Mempengaruhi Ibu Dalam Book.
Pengambilan Keputusan Memilih
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Purwoastuti. (2014). Kesehatan reproduksi
(AKDR) Di Wilayah Bidan Praktek dan keluarga berencana. Jogjakarta:
Swasta Titik Sri Suparti Boyolali. Pustaka Baru Press.
Surakarta.
.PSIK Universitas Sam Ratulangi. (2013).
Kementerian Kesehatan. (2013). Rencana Panduan Penulisan Tugas Akhir
strategi pembangunan jangka Proposal & Skripsi.
panjang 2015-2019. Jakarta.
Qiptiyah, M. (2006). Pengaruh faktor sosial,
Ni Nyoman. (2013). Hubungan Antara ekonomi, budaya terhadap usia
Tingkat Pengetahuan Ibu Dan kawin pertama mudah Perempuan
Dukungan Keluarga Dengan wilayah urban dan rural di
Cakupan Pelayanan Antenatal Di Kabupaten Tuban. Universitas
Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng Airlangga, Surabaya.
I.

Notoadmodjo. (2012). Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurchayanti, I. (2014). Hubungan dukungan


suami dalam pemilihan kontrasepsi
jangka panjang pada ibu akseptor
KB berusia lebih dari 35 tahun di
Desa Sidomukti Kecamatan
Badungan Kabupaten Semarang.
Skripsi Stikes Ngudi Waluyo.]

Ovita. (2008). Hubungan beberapa faktor


internal dan eksternal akseptor KB
dengan pemakaian alat kontrasepsi
IUD di Kelurahan Ngesrep
Kecamatan Banyumanik.
Universitas Diponegoro Semarang.

Vous aimerez peut-être aussi