Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Laundry wastewater contains varying levels of suspended solids, salts, nutrients,
organic matter and pathogens that arise from clothes, detergent and fabric
softener.The content of organic matter (COD) caused decline amount ofoxygenin
the waterand affected toaquaticbiota. One of waste water treatment that can be
done is by coagulation flocculation. The purpose of this research was to know the
ability of coagulant alum and tamarind seeds powder with a variety of doses to
reduce levels of COD. This experiment was true experimental research by pretest
posttest with control group design. Total sample as much as 36 samples i.e. 30
sample treatment and 6 control.The result of Two Way Anova test with
a significant p-value < 0.05 indicated that variation dose (p = 0,036) gave the
difference in levels of COD while the type of coagulant (p = 0,669) had no
differencelevels ofCOD.The average of COD
levelsbeforetreatmentwas292,95mg/l,529,18 mg/l and 460,52mg/l. The
optimum dose coagulant on alum and tamarind seeds powder was 2.5 grams,
respectively the levels of COD became 193,0 mg/l and 188,72 mg/l. Meanwhile,
the average percentage of COD level reduction with the addition alum was
55,05% while tamarind seed powder was 54,21%. The ability of alum and
tamarind seed powder was not effective yet to reduce COD levels because the
result were still above the standard quality based on Perda Provinsi Jawa Tengah
No. 5 Tahun 2012. Therefore, need advance treatment to handle waste water.
Keywords: Laundry, Chemical Oxygen Demand (COD), Alum, Tamarind Seed
Powder
745
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
746
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
747
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
54,21
50 44,67 46,21 Parameter Sebelum Sesudah
40 34,73 41,98 Perlakuan Perlakuan
42,86 Suhu (ºC) 28,67 27,40
(%)
748
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Hasil uji two way anova 2012 sebesar 100 mg/l.18 Koagulan
menunjukkan bahwa variabel dosis dengan konsentrasi rendah belum
mempunyai nilai signifikan (p-value) mampu membentuk flok secara
sebesar 0,036 yang berarti ada optimum. Hal ini dikarenakan
perbedaan penurunan Chemical konsentrasi koagulan yang sedikit tidak
Oxygen Demand (COD) antara mampu menetralkan koloid yang
sebelum dan sesudah pemberian tawas terkandung di dalam limbah pada
dan serbuk biji asam jawa berdasarkan volume tertentu sehingga hanya
pemberian variasi dosis (0,5 gr/l, 1,0 sebagian koloid saja yang dapat
gr/l, 1,5 gr/l, 2,0 gr/l, 2,5 gr/l). Adanya dinetralkan dan membentuk flok,
perbedaan kadar COD disebabkan sedangkan filtrat limbah tersebut masih
karena penambahan dosis akan keruh yang dimungkinkan masih
merusak sistem koloid yang ada di terdapat koloid dan padatan terlarut
dalam air limbah. Sistem koloid yang tersuspensi lainnya yang tidak
19
terdapat dalam air limbah sebagian dinetralkan dengan koagulan.
besar partikelnya bermuatan negatif Suhu dalam penelitian ini
dan tidak stabil. Partikel-partikel mengalami penurunan setelah proses
tersebut distabilkan oleh muatan yang koagulasi flokulasi. Dengan turunnya
berlawanan pada permukaan yang suhu, maka viskositas air semakin
menghasilkan gaya tarik-menarik antar tinggi sehingga kecepatan flok untuk
partikel untuk membentuk agregat yang mengendap semakin turun. Penurunan
lebih besar sehingga viskositas sistem suhu menyebabkan kecepatan reaksi
koloid juga akan semakin berkurang sehingga flok lebih sukar
bertambah.12Sementara itu, variabel mengendap. Oleh karena itu, pada
jenis koagulan mempunyai nilai penelitian ini kemungkinan ada flok
signifikan (p-value) sebesar 0,669 yang yang belum semua dapat diendapkan
berarti tidak ada perbedaan penurunan sehingga adanya bahan organik yang
Chemical Oxygen Demand (COD) terbawa saat pengujian sampel pada
antara sebelum dan sesudah pemeriksaan COD. Hal tersebut dapat
pemberian tawas dan serbuk biji asam meningkatkan kadar COD pada sampel
jawa. Tidak adanya perbedaan dari uji.
kedua jenis koagulan tersebut Kinerja dosis akan berjalan
disebabkan karena keduanyamemiliki dengan baik apabila dosis tersebut
kemampuan dalam menurunkan kadar dapat dicampurkan secara merata pada
COD air limbah laundryCling. sampel air limbah. Untuk itu, diperlukan
Source Type III Sum Sig.
2. Dosis Optimum Dalam
of Squares
Menurunkan Kadar COD Pada
Penambahan Koagulan jeniskoagulan 1880.525 .669
Dosis dengan efisiensi terbesar, dosis 126710.940 .036
baik tawas maupun biji asam jawa kecepatan pengadukan dan waktu
adalah 2,5 gram. Semakin pengadukan yang tepat. Kecepatan
bertambahnya berat koagulan yang putaran pengadukan yang kurang akan
digunakan berarti konsentrasi koagulan penyebabkan koagulan untuk dapat
dalam air limbah akan semakin tinggi. terdispersi dengan baik sebaliknya
Dengan semakin tingginya konsentrasi apabila kecepatan pengadukan terlalu
koagulan menyebabkan nilai COD air tinggi akan menyebabkan flok-flok yang
limbah akan semakin menurun. Akan mudah terbentuk akan terpecah
tetapi, dosis 2,5 gram belum mampu kembali sehingga pengendapan tidak
menurunkan kadar COD dibawah baku sempurna.20 Sementara itu, waktu
mutu menurut Peraturan Daerah pengadukan juga perlu diperhatikan.
Provinsi Jawa Tengah No. 5 Tahun Penelitian yang dilakukan Gary dan
749
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
750
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
751
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
752
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
753