Vous êtes sur la page 1sur 13

PRAKTIKUM STRATIGRAFI

LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prinsip stratigrafi merupakan ilmu yang membahas aturan, hubungan dan


kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dengan melihat pertimbangan
umur, waktu pengendapannya serta ciri-ciri litologinya. Dalam penggunaannya di
zaman sekarang stratigrafi merupakan ilmu geologi yang sangat penting dalam
penentuan umur dari suatu lapisan, menjadi penciri adanya kemampuan migas dan
dapat mengetahui sejarah geologi suatu daerah. Untuk mengetahui metode-metode
yang dilakukan dalam penerapan prinsip stratigrafi dilapangan, maka dibuatlah
jadwal praktikum yang membahas materi-materi dan metode yang membahas suatu
perlapisan daerah.
Dalam praktikum kali ini membahas tentang litostratigrafi yaitu studi
stratigrafi yang memfokuskan kepada jenis – jenis litologi yang diamati di lapangan.
Saat ini teknologi di dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi telah
berkembang dengan pesat. Hal tersebut sangat diperlukan mengingat harga minyak
dan gas bumi yang semakin meningkat sehingga perlu dilakukan eksplorasi terhadap
sumur minyak baru maupun peningkatan produksi terhadap sumur minyak yang telah
ada sebelumnya.
Sebelum dilakukan pengeboran kita harus melakukan evaluasi formasi untuk
mengetahui karakteristik formasi batuan yang akan di bor. Berbagai macam metode
digunakan untuk mengetahui karakteristik formasi baik melalui analisis batu inti,
analisis cutting, maupun analisis data well logging. Analisis well logging saat ini
banyak digunakan karena biayanya yang relatif lebih murah dan kualitas datanya
yang akurat. Untuk itu perlu dilakukan pembahasan mengenai “Aplikasi Well
Logging di dalam Evaluasi Formasi”.
Tujuan dari well logging adalah untuk mendapatkan ini informasi litologi,
pengukuran porositas, pengukuran resistivitas, dan kejenuhan hidrokarbon.
Sedangkan tujuan utama dari penggunaan log ini adalah untuk menentukan zona, dan
memperkirakan kuantitas minyak dan gas bumi dalam suatu reservoir.

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

2.1 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui pembacaan data
log dan interpretasi data log.
1.2.2 Tujuan
1. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis log dan karakteristiknya.
2. Praktikan dapat mengetahui manual log dan electronic log.
3. Praktikan dapat mengetahui perbedaan antara cutting dan coring.

1.3 Alat Dan Bahan

1.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Alat tulis menulis
2. Papan standar
3. Mistar 30 cm
4. Core Box
1.3.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada saat pratikum yaitu:
1. kertas hvs

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Stratigrafi

Berdasarkan dari asal katanya, stratigrafi tersusun atas 2 kata yaitu, kata
strati berasal dari kata strato yang artinya perlapisan dan kata grafi yang artinya

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

gambar atau lukisan yang berasal dari kata graphic/graphos. Dengan semikian
Stratigrafi dalam artian sempit dapat dinyatakan sebagai ilmu pemerian lapisan-
lapisan batuan. Dalam arti yang lebih luas, yakni stratigrafi dapat didefenisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan, hubungan dan pembentukan (genesa)
macam-macam batuan dialam ruang dan waktu. Oleh karena itu, stratigrafi
digunakan sebagai studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan batuan untuk menjelaskan sejarah bumi.

2.2 Pengertian well loging

Well Logging merupakan suatu metode geofisika yang mengukur besaran-


besaran fisik batuan reservoir yang memberikan informasi bawah permukaan yang
meliputi karakteristik litologi, ketebalan lapisan, kandungan fluida, korelasi struktur,
dan kontinuitas batuan dari lubang bor. Wireline Log merupakan perekaman data
pengukuran secara kontinu di suatu lubang bor menggunakan geophysics probe yang
mampu merespon variasi sifat - sifat fisik batuan setelah dilakukan pengeboran.
Log adalah suatu grafik kedalaman dari satu set kurva yang menunjukkan
parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur. Log dapat
berupa pengamatan visual sampel yang diambil dari lubang bor (geological log), atau
dalam pengukuran fisika yang diperoleh dari respon piranti instrumen yang di pasang
didalam sumur ( geohysical log ). Wellloging dapat digunakan dalam bidang
eksplorasi minyak dan gas, batubara, air bawah tanah dan geoteknik.
Kegiatan eks plorasi Minyak dan Gas Bumi (Hidrokarbon) merupakan
serangkaian kegiatan yang panjang, dari studi geologi permuka an, survey seismik,
hingga dilakukan pe mboran. Khususnya dalam kegiatan pembor an, dilakukan suatu
kegiatan pengukuran log/logging, yaitu perekaman dan pengu kuran data bawah
permukaan (sifat-sifat fisik batuan) di sepanjang lubang pemboran. Tujuan utamanya
adalah untuk mem buktikan keberadaan hidrokarbon, yang kemungkinannya
terindikasi dari penafsiran/interpretasi seismik.

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

Gambar 2.1 Instrumen logging, ilustrasi logging, dan data grafik hasiil
logging.

Data log yang diperoleh, kemudian dilakukan evaluasi/analisa. Dalam


perspektif luas, sesu ngguhnya evaluasi data log mencakup bebe rapa bidang kajian
yang saling terkait; Geologi, Geofisika, Petrofisika, Geokimia, Matematika,
Ekonomi, dll, dimana dari serangkaian panjang eksplorasi hidrokarbon pada
akhirnya membawanya pada kesimpulan berdasarkan nilai ekonomisnya, dan
evaluasi data log menjadi salah satu inti kajiannya. Terdapat beberapa kajian pokok
didalam evaluasi data log, antara lain untuk:
a. Identifikasi porositas dan permeabilitas batuan reservoar.
b. Perhitungan porositas dan saturasi air.
c. Identifikasi jenis fluida (gas, minyak, air) dan kontak di antaranya.

2.2 Analisa Kualitatif Log Sumur Pemboran

Analisa data log sumur pemboran dapat dilakukan secara kualitatif maupun
kuantitatif. Secara kualitatif, praktisnya adalah dengan menganalisa karakteristik
grafik data log, untuk langkah awal identifikasi dan zonasi reservoar hidrokarbon.
Sedangkan analisa secara kuantitatif, yaitu dengan perhitungan menggunakan
persamaan-persamaan tertentu, untuk identifikasi tahap lanjut terhadap tingkat
porositas, permeabilitas batuan reservoar, dan saturasi air. Di dalam industri jasa
survey eksplorasi Minyak dan Gas Bumi, terdapat berbagai macam jenis pengukuran
log sesuai dengan prinsip kerja dan fungsinya. Namun, dari bermacam pengukuran
log yang tersedia, terdapat jenis pengukuran log yang utama, yaitu; Log Gamma Ray,
Log Spontaneous Potential, Log Resistivitas, Log Densitas, Log Neutron, Log Sonik,
dan Log Kaliper.
1. Log Gamma Ray

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

Dalam analisa kualitatif, log Gamma Ray (GR Log) dapat digunakan untuk
identifikasi dan korelasi litologi serta estimasi tingkat kelempungan, karena prinsip
kerjanya yang mengukur tingkat radioaktivitas alami (sinar gamma) dari unsur-unsur
tertentu pada mineral mika, glaukonit, dan potasium feldspar, yang umum ditemukan
pada batu serpih (shale) dan lempung (clay). Secara umum (konvensional), kegiatan
eksplorasi dilakukan untuk mencari hidrokarbon pada batuan reservoar yang
memiliki porositas dan permeabilitas yang baik, yaitu batupasir dan batugamping.
Karena karakteristik batu serpih dan lempung yang memiliki porositas dan
permeabilitas yang kecil (kemudian dianggap sebagai batuan non-reservoar), dan
bersifat “menyerpih” dalam suatu tubuh batuan, maka dengan analisa log Gamma
Ray ini dapat dilaku kan identifikasi litologi, membedakan zon a reservoar dengan
zona non-reservoar.
Batupasir dan batugamping yang clean (bebas kandu ngan serpih), pada
umumnya akan memiliki kandungan material radioaktif yang rendah, sehingga akan
menghasilkan pembacaan nilai GR yang rendah pula. Seiring de ngan bertambahnya
kandungan serpih dalam batuan, maka kandungan materia l radioaktif akan
bertambah dan pembacaan nilai GR akan meningkat. Teknik int erpretasinya, secara
sederhana yaitu denggan membuat suatu garis batas (cut off) antara shale base line
(yang menyatakan nilai GR tertinggi) dengan sand base line (yan g menyatakan nilai
GR terendah). Sehingga diperoleh zona di sebelah kiri cut off sebagai zona reservoar,
dan zona non-reservoar di sebelah kanan garis cut off.

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

Gambar 2.2 Respon Gamma Ray diberbagai litologi, (2) Analisa


kualitatif log GR.

Pengukuran log Gamma Ray memiliki kelemahan, teruta ma apabila terdapat


batuan selain serpih dan lempung yang memiliki radioaktivitas a lami tinggi, seperti
tuff. Sehingga identif ikasi litologi umumnya diperkuat dengan p engukuran Spectral
Gamma Ray, yang mampu mengetahui sumber radiasi.
2. Log Spontaneous Potential
Dari prinsip kerjanya, log SP ini dapat digunakan untuk identifikasi batuan
permeable, identifik asi lapisan serpih (non-reservoar) dan non-serpih (reservoar),
membantu korelasi litologi, dan menghitung nilai salinitas fluida formasi (Rw).
Pengukurannya berd asarkan adanya beda potensial karena perbed aan salinitas antara
lumpur pemboran (Rmf) dengan fluida formasi (Rw), dimana pada dasarnya nilai
salinitas berbanding terbalik dengan resistivitas.

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

Gambar 2.3 Teknis pengukuran log SP, beserta responnya.

Dalam interp retasinya, apabila data log SP menunjukkan kurva lurus (tidak
ada perubahan nilai) maka mengindikasikan salinitas fluida formasi sama dengan
salinitas lumpur pem boran, atau dapat juga sebagai indikasi la pisan batuan yang
pejal (tight) atau impermeable. Sedangkan apabila terdapat defleksi grafik/perubahan
nilai log SP, maka m enunjukkan adanya perbedaan salinitas, adanya lapisan batuan
permeable, dan dapat diasumsikan sebagai reservoar. Dan apabil a lapisan permable
tersebut mengandung saline water maka nilai Rw << Rmf, dan akan terjadi
perubahan nilai SP yang negatif, sedangkan lapisan yang meng andung fresh water
memiliki nilai Rw >> Rmf, mengakibatkan perubahan nilai SP positif.
3. Log Resistivitas
Log Resistivitas dapat digunakan untuk membedakan lapisan reservoar dan
non-reservoar, identifikasi jenis fluida (air formasi dan hidrokarbon) dan batas
kontak fluidanya, me nghitung nilai resistivitas air formasi dan alinitas air formasi.
Terdapat dua macam pengukuran log resistivitas, yaitu Lateral Log; meliputi
Lateralog Deep (LL D), Lateralog Shallow (LLS), Micro Spher ically Focused Log
(MSFL), dan Induction Log; yang meliputi Inductionlog Deep ( ILD), Inductionlog
Shallow (ILS), Micro Spherically Focused (MFS). Mengacu dari adanya perbedaan
zona di sekitar dinding lubang pemboran, zona terinvasi dapat terindikasi dari
rekaman log MSFL atau SFL. Sedangkan untuk zona transisi dapat terindikasi dari
rekaman log LLS atau ILM. Untuk zona jauh dapat terbaca dari log LLD atau ILD.

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

Gambar 2.4 Rekaman log Resistivitas

Dalam teknik interpretasinya, analisa log resistivitas, uta manya adalah untuk
mengetahui indikasi batuan yang porous dan permeable yang mengandung fluida
hidrokarbon atau air. Nilai-nilai LLD/ILD, LLS/ILS, dan MSFL umumnya ditampilkan
pada satu kolom grafik, dan berdasarkan karakteristik grafiknya, indikasi hidrokarbon
ditunjukkan oleh adanya perubahan nilai/defleksi gr afik LLD/ILD yang relatif berada di
kan an terhadap defleksi grafik LLS/ILM dan MSFL. Sedangkan defleksi grafik LLD
yang relatif lebih negatif terhadap LLS/ILM dan MSFL akan mengindikasikan adanya
kandungan fluida air. Namun apabila ke tiga grafik tersebut menunjukkan grafik yang
saling berhimpit tanpa adanya separasi yang jelas maka dapat mengindikasik an
suatu zona yang impermeable atau tight.
4. Log Densitas
Log Densitas dapat digunakan untuk perhitungan densitas, perhitungan
porositas, dan identiffikasi kandungan fluida. Dengan memanfaatkan pancaran sinar
gamma dan prinsip Hamburan Compton, prinsip kerjanya yaitu dengan mengukur
densitas bulk batuan, yang merupakan fungsi dari densitas elektron dalam batuan.
Secara teori, batuan berpori (umumnya berupa batupasir atau batugamping) akan
memiliki kandungan elektron yang lebih sedikit dibandingkan dengan batuan pejal
(tight). Untuk batupasir (densitas ρ = 2,65 gr/cc) dan batugamping (ρ = 2,71 gr/cc)
yang mengandung fluida gas akan memiliki densitas bulk yang tinggi. Sedangkan
serpih akan memiliki nilai densitas bulk yang sangat tinggi apabila memiliki
kandungan air terikat (clay-bound water).

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

Gambar 2.5 Respon log Densitas di berbagai litologi.

Interpretasi log Densitas dilakukan dengan mengamati karakteristik grafik


yang akan mengalami defleksi kenilai yang lebih rendah apabila melalui suatu yang
mengandung fluida berupa gas, sedangkan akan mengalami defleksi ke arah nilai
yang lebih tinggi apabila melalui suatu yang mengandung fluida air maupun fluida
minyak.
5. Log Neutron
Log Neutron dapat digunakan untuk perhitungan porositas batuan, evaluasi
litologi, dan deteksi keberadaan gas. Prinsipnya adalah dengan mengukur persentase
pori batuan dari intensitas atom hidrogen di dalamnya, yang diasumsikan bahwa
hidrogen tersebut akan berupa hidrokarbon maupun air. Hasil pengukuran log
Neutron kemudian dinyatakan dalam Porosity Unit (PU).
Pada formasi yang mengandung minyak dan air, dimana kandungan
hidrogennya tinggi maka menyebabkan nilai Porosity Unit juga tinggi. Sedangkan
pada formasi yang mengandung gas yang memiliki kandungan hidrogen yang rendah
menyebabkan nilai PU yang rendah pula. Rendahnya nilai PU karena kehadiran gas
kemudian disebut dengan gas effect.

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

Gambar 2.6 Respon log Neutron di berbagai litologi

Suatu grafik log Neutron akan menunjukkan defleksi ke arah nilai yang lebih
tinggi (ke arah kiri) apabila melalui suatu zona berporositas tinggi, dan sebaliknya,
grafik akan mengala mi defleksi ke kanan apabila melalui zona ber porositas rendah.
Log Neutron, umumnya tidak terlepas dari log Densitas, karena kedua log
tersebut memiliki korelasi dalam menentukan jenis fluida yang terindikasi, antara
gas, minyak, dan air, serta batas kontak antar fluida tersebut. Grafik log Neutron dan
log Densitas biasanya ditampilkan pada satu kolom, dan berdasarkan karakteristik
grafik keduanya, apabila terdapat suatu cross-over dengan jarak separasi yang besar
maka merupakan indikasi dari adanya gas. Sedangkan apabila jarak separasinya
sempit dapat mengindikasikan adanya minyak, lebih sempit lagi menunjukan adanya
fluida air.

BAB III
PROSEDUR KERJA
Pertama – tama yaitu menyiapkan tabel interpretasi data log, kemudian
menentukan hidrokarbon berdasarkan Gamma Ray, Resistifiti, Densiti porosity dari
data log. Untuk Gamma Ray yaitu menentukan perlapisan batuan apabila gamma ray
nya ke kanan maka dia menunjukan lapisan batupasir (sean)/permeable dan apa bila
gamma ray nya ke kanan maka dia menunjukan batuserpih (sealf)/inpermeable.
Kemudian untuk resistifity yaitu menentukan hambatan listrik dimana ketika
resistifity nya ke kiri maka hambatan listriknya rendah dan apa bila ke kanan maka
hambatan listriknya tinggi. Kemudian untuk density dan porosity harus bersilangan
membentuk ruang untuk menunjukan adanya hidrokarbon.

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Penampang stratigrafi adalah suatu gambaran urutan vertical lapisan-lapisan


batuan sedimen pada lintasan batuan yang dipilih, setiap titik dalam urutan stratigrafi
mengikuti kaidah hokum superposisi, jadi defenisi dari penampang stratigrafi terukur
(measuredstratigraphicsection) adalah suatu penampang atau kolom yang
menggambarkan kondisi stratigrafi suatu jalur, yang secara sengaja telah dipilih dan
diukur untukl mewakili daerah tempat dilakukannya pengukuran tersebut.
Pada pemnggambaran penampang pada kertas grafik dengan skala 1:1500
kami dapat dengan mudah melihat pebedaan beda tinggi suatu daerah dari hasil
gambar yang telah terbentuk pada pengggambaran penampang sayatan.

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028
PRAKTIKUM STRATIGRAFI
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ANALISIS WELL LOG

Kolom stratigrafi adalah suatu gambaran ketebalan urutan vertical lapisan-


lapisan batuan sedimen pada lintasan batuan yang dipilih, setiap titik dalam urutan
stratigrafi mengikuti kaidah hukum superposisi
Adapun rumus yang digunakan dalam mencari ketebalan batuan yaitu dengan
menggunakan rumus trigonometri pada segitiga siku-siku. Pertama-tama yang harus
kita cari yaitu dengan mencar sudut kemiringan dip dan slop, dan juga mengetahui
jarak kemiringan lerennya, setelah itu baru bisa menggunakan dalam rumus segitiga
siku-siku dengan cara mencari terlebih dahulu sudut segitiga siku-siku dari dari sudut
slop dan dip.

5.2 Saran

5.2.1 Saran buat laboratorium


Adapun saran untuk laboratorium yaitu agar kiranya memperbanyak
mikroskop dan memperbaiki mikroskop yang telah rusak sehingga dalam kegiatan
praktikum tiap-tiap praktikan dapat memperoleh mikroskop masing-masing.
Sehingga praktikum stratigrafi bisa terlaksana secara efektif dan efesien.
5.1.2 Saran buat Asisten
Teruslah berkarya dan tingkatkan kualitas diri agar dapat mencetak generasi
yang lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Djauhari, Noor., 2010., “Pengantar Geologi”., Fakultas Teknik., Universitas Pakuan.


Bogor.
Korps Asisten., 2016.,“Penuntun Praktikum stratigrafi”.,Makassar: Universitas
Muslim Indonesia
Widada, S.,2002, Petunjuk Praktikum Geologi Minyak Bumi, Jurusan Teknik
Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPN”V”Y, Yogyakarta, Indonesia.

ANJASMARA A. FARID
09320150093 09320160028

Vous aimerez peut-être aussi