Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PLTU
CIREBON POWER
PELOPOR
TEKNOLOGI
BATUBARA
BERSIH
Foto dari
POSEIDAN EVENTS
Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA,
CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
PLTU CIREBON POWER
PELOPOR TEKNOLOGI
BATUBARA BERSIH
Aries R. Prima – Engineer Weekly
“Teknologi ini
membuat
operasional
pembangkit bisa
menghemat
konsumsi batu
bara hingga enam
persen pertahun,
dengan
mengkonsumsi
batu bara kalori
rendah”
Pembangkit ini menjadi salah satu penyokong utama Kini, Cirebon Power terus berkembang dan tengah
pasokan listrik PLN untuk distribusi Jawa- Madura- membangun pembangkit listrik ekspansi unit kedua
Bali, dengan menghasilkan listrik 5 TWh pertahun. 1 x 1000MW (Cirebon Power Unit 2). Tak hanya
Pembangunan dimulai pada tahun 2007 dan telah lebih besar dan lebih kuat, unit terbaru ini juga
beroperasi pada Juli 2012, atau 8 bulan lebih awal dibangun dengan teknologi yang lebih maju, Ultra-
dari rencana semula. supercritical technology, yang mampu menghasilkan
energi lebih bersih. Cirebon Power Unit 2
Pembangkit listrik ini dimiliki oleh konsorsium direncanakan akan mulai beroperasi tahun 2022
multinasional, Cirebon Power, yang dibentuk oleh
Marubeni, Korea Midland Power TEKNOLOGI
(KOMIPO), Indika Energy TBK, dan Samtan Co Ltd. Sejak 1950-an, pembangkit listrik di seluruh dunia
Dengan menggunakan sistem penguapan menggunakan teknologi pemanas (boiler)
berteknologi Supercritical, yang merupakan konvensional, atau dikenal dengan teknologi Sub-
teknologi Batubara Bersih (Clean Coal Technology) critical boiler. Dengan tingkat efisiensi hingga 30%,
dengan nilai efisiensi tinggi dan emisi rendah (High pembangkit listrik teknologi Sub-critical, yang
Efficiency Low Emission/ HELE). Hingga tahun umumnya digunakan pembangkit listrik bertenaga
2016, dari ribuan PLTU yang ada di Indonesia, hanya batubara, dinilai mampu bekerja lebih cepat dengan
dua pembangkit yang sudah mengoperasikan biaya produksi lebih murah. Namun demikian, emisi
teknologi batu bara bersih ini, salah satunya adalah yang dihasilkan dinilai terlalu tinggi.
Cirebon Power
Electrostatic Precipitator
INOVASI TEKNOLOGI UNTUK SOLUSI Electrostatic Precipitator menahan dan membuang
ENERGI YANG LEBIH BERSIH 99.8% abu terbang sisa pembakaran untuk
CIREBON POWER UNIT 1 menghindari pencemaran. Fungsi Electrostatic
1x660 MW Precipitator dapat dilihat dari parameter emisi,
dimana total emisi partikulat yang dihasilkan
Supercritical Boiler Technology (SC) berkisar 25mg/Nm3, jauh dibawah ambang batas
Dua puluh dua persen pembangkit listrik di seluruh pemerintah, yaitu 100 mg/Nm3, dengan tingkat
dunia menggunakan teknologi Supercritical (SC) kepekatan 10%, atau hanya separuh dari batas
dengan efisiensi hingga 40%. Pembangkit maksimal yang ditetapkan.
Supercritical bekerja dengan tekanan dan suhu
yang lebih tinggi, dan mampu mereduksi emisi CO2 Silo Abu Terbang Berkapasitas Ganda (Double
hingga 20% dibandingkan pembangkit sub-critical. Fly Ash Silo)
Dengan kapasitas total 1.300 ton, Double Fly Ash
Silo menampung abu terbang untuk kemudian
diangkut menuju pabrik semen dalam truk tertutup.
Instalasi Pengolahan Air Lindi Limbah Fly pond) dan kolam penampung sementara
Ash & Bottom Ash (temporary ash storage). Dengan demikian, dapat
Berfungsi untuk mengolah air lindi limbah abu yang dipastikan tidak ada sedikit pun air limbah batubara
dihasilkan selama pembakaran, baik abu terbang dan abu yang meresap ke dalam tanah, sehingga
(fly ash) maupun abu dasar (bottom ash) di instalasi mencegah pencemaran air dan tanah di sekitar
penampung sementara. Namun instalasi ini jarang lokasi pembangkit.
sekali digunakan, karena kolam penampungan
sementara selalu dalam kondisi kosong. Kolam Pengendapan Dan Penyaringan Akhir
(Interceptor Pit)
Kolam Pengendap Air Larian Batubara (Coal Kolam ini adalah tempat pemrosesan terakhir
Run Off Settling Pond) saluran air hujan. Kolam ini menyaring dan
Kolam ini digunakan untuk memastikan kandungan mengendapkan air, untuk memastikan tidak ada
partikel dalam air sesuai dengan regulasi yang partikel batubara dan pengotor lain yang tersisa.
berlaku, yaitu dibawah 150mg/l. Jika terjadi kondisi Dari sini, air yang telah bersih dialirkan ke laut
darurat, air larian batubara diolah dengan proses melalui saluran pembuangan.
kimiawi di Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk
mencegah pencemaran. Jaring Pemecah Angin Penampungan Batu
Bara (Coal Storage Wind Breaker)
Instalasi Pengolahan Limbah Domestik Tempat penampungan batubara Cirebon Power
Dengan fasilitas ini, diproses seluruh air limbah dilengkapi dengan jaring penahan angin setinggi 13
domestik untuk memastikan air yang dibuang meter yang mampu menahan angin di sekitar
melalui parit tidak mencemari tanah dan air penampungan dan mencegah debu batubara
permukaan di sekitar lokasi pembangkit. beterbangan ke lingkungan sekitar. Di sekelilingnya
juga telah ditanam lebih dari 7 lapis pohon Acaccia
Abu Terbang Dan Abu Dasar (Fly Ash and mangium untuk mencegah penyebaran debu
Bottom Ash) batubara.
Dalam proses menghasilkan energi, pembangkit
listrik tenaga batubara menghasilkan abu sisa Sistem Penyiraman Batubara (Water
pembakaran, berupa abu terbang (fly ash) dan abu Sprinkling System)
dasar (bottom ash). Tempat penampungan abu Salah satu cara untuk mencegah debu batubara agar
terbang Cirebon Power berkapasitas 1.350 ton dan tidak mencemari lingkungan sekitar adalah dengan
berfungsi sebagai tempat penampungan sementara. sistem penyemprotan air, dari mesin bertekanan
tinggi ke atas tumpukan batubara secara berkala.
Selanjutnya, 100% abu yang ditampung Proses ini juga berfungsi untuk melembabkan
dipindahkan ke truk pengangkut tertutup, untuk bagian atas tumpukan batubara.
dibawa ke pabrik semen terdekat, dimana abu sisa
pembakaran dimanfaatkan sebagai bahan Cerobong Asap 215 Meter (Stack Height)
pembuatan semen. Karena itulah kolam Sesuai dengan anjuran Good International
penampungan selalu kosong. Industrial Practice (GIIP) yang dikeluarkan oleh
International Finance Corporation, dibangun
Lapisan Kedap (Impermeable Membrane) cerobong asap setinggi 215 meter. Dengan
Lembaran membran dari bahan High Density ketinggian ini, dipastikan asap yang dikeluarkan
sesuai dengan ketentuan dalam Highest Ground
Poly Ethylene (HDPE) ini melapisi tempat Level Concentration (HGLC).
penampungan batubara (coal storage), kolam
pengendap air larian batubara (coal run off settling
Menara Pendingin (Cooling Tower) sebelum dikirim dan diolah oleh kontraktor
Air yang digunakan di instalasi pembangkit listrik tersertifikasi.
berasal dari laut dan juga akan dialirkan kembali Penampungan Cadangan Bahan Kimia
menuju laut. Setelah melewati berbagai tahap
produksi, air yang dihasilkan seringkali lebih panas Berbahaya dan Beracun (Hazardous and Toxic
dari temperatur air laut, sehingga kami harus Chemical Secondary Containment)
melakukan proses pendinginan. Cirebon Power Penampungan cadangan yang mampu menampung
adalah pembangkit batu bara kapasitas besar hingga 110% bahan kimia berbahaya dan beracun.
pertama yang menggunakan fasilitas ini. Hal ini Penampungan ini dipersiapkan sebagai upaya
dilakukan agar air yang dialirkan tidak merusak preventif jika terjadi kebocoran atau tumpahan yang
biota laut karena temperaturnya sama dengan tidak diinginkan. Penampungan ini akan mampu
temperatur natural air laut. Sesuai regulasi, air yang mencegah pencemaran bahan kimia berbahaya dan
dialirkan kembali ke laut tidak melebihi 2oC dari beracun ke lingkungan sekitarnya.
temperatur awal.
PELESTARIAN LINGKUNGAN (Green Belt
Gudang Penyimpanan Sementara Limbah Mangroves and Tress)
Bahan Berbahaya Dan Beracun (Hazardous Cirebon Power berkomitmen untuk melindungi dan
Waste Temporary Storage Building) melestarikan area hijau di sekitar lokasi pembangkit.
Gudang ini merupakan tempat penyimpanan Sejak proses pembangunan pada 2009, telah
sementara untuk limbah dengan label berbahaya ditanam lebih dari 25.000 pepohonan dan 70.000
dan beracun yang tidak terpakai lagi, seperti oli mangrove.
bekas, lampu bekas, cartridges, resin, membran
plastik, baterai bekas, dan bahan kimia kadaluarsa
GAS EMISI
Sistem Pengawasan Emisi Berkelanjutan Pemantauan Kualitas Air (Water Monitoring)
(Continuous Emission Monitoring System, CEMS) Secara berkala setiap tiga bulan sekali, dilakukan
pemantauan kualitas air laut, sungai, air sumur
Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien penduduk dan air tanah di sekitar lokasi
(Ambient Air Quality Monitoring Station) pembangkit, termasuk juga sumur warga.
Sistem bekerja selama 24 jam dan berfungsi untuk
memastikan kualitas udara tetap berada dalam batas Sistem Peringatan Dini Banjir (Flood Early
aman sesuai ketentuan dalam Highest Ground Level Warning System)
Concentration (HGLC). Bersama dengan dinas pemerintah terkait,
mengembangkan sistem peringatan dini banjir yang
Sistem Pengawasan Kualitas Udara Emisi berada di hulu dan hilir Sungai Kanci. Dilengkapi
Manual dengan sensor pendeteksi dan sirine, sistem ini akan
Selain menggunakan sistem CEMS, Cirebon Power memberi peringatan dini bagi warga jika ketinggian
juga melakukan sampling secara manual. Tes air telah melampau batas normal. ***
dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh laboratorium
tersertifikasi untuk memantau kandungan SOx,
NOx, total partikulat, dan kepekatan.
11.181.710
11.060.372 11.046.834
24.046
10.847.485
16.142
14.156 10.582.783
13.120
11.791
9.191
Engineer Weekly
Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin
Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo
Adhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator:
Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52.
Faksimili: 021 – 31904657. E-mail: info@pii.or.id
Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur.