Vous êtes sur la page 1sur 11

BAB II

PEMBAHASAN

1. Aktiva Tetap
2. Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna
ekonomis jangka panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna
menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak
untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tersebut.
Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : “Aktiva tetap
berwujud yang sifatnya relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang
bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama) yang
digunakan dalam kegiatan perusahaan”.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05)
“Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi
perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan sifat-sifat tetap berwujud digunakan
dalam operasional perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih
dari satu tahun yang sifatnya relatif tetap atau permanen dan berwujud fisik
artinya dapat dilihat dan dirasakan dengan panca indera.

3. Penggolongan Aktiva Tetap


Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan banyak jenisnya, untuk tujuan
akuntansi maka perlu penggolongan aktiva tetap sesuai dengan kebutuhan dan
fungsi masing-masing.

Menurut Harahap (2002:22) : “Penggolongan aktiva tetap dibagi menjadi


berbagai sudut, antara lain :
1. Sudut Substansi, aktiva tetap dapat dibagi:
a. Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung,
dan peralatan.
b. Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti HGU,
GB,Goodwill-Pattens, Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan
lain-lain.
2. Sudut Disusutkan atau Tidak:
a. Depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang dapat disusutkan
seperti bangunan, peralatan, mesin, inventaris, dan lain-lain.
b. Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan
seperti tanah.
3. Berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut:
a. Lahan
Lahan adalah bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat
bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang
didirikan bangunan di atasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu
sendiri.
b. Bangunan Gedung
Gedung adalah bangunan yang terdiri di atas bumi ini baik di atas tanah/
air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu.
c. Mesin
Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin
yang bersangkutan.
d. Kendaraan
Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truk, traktor, mobil,
kendaraan roda dua, dan lain-lain.
e. Perabot
Dalam jenis ini termasuk perabot kantor, perabot laboraturium, perabot
pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan.

f. Peralatan
Peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan
dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris
laboraturium, inventaris gudang, dan lain-lain.
g. Prasarana
Di Indonesia merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat
klasifikasi khusus prasarana seperti jalan, jembatan, roil, pagar, dan lain-lain.”

Menurut Harnanto (2002:314) : “Penggolongan aktiva tetap di bagi menjadi


tiga kelompok atau bagian yaitu :
1. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas.
Termasuk dalam kelompok ini adalah tanah yang dipakai sebagai tempat
kedudukan bangunan pabrik, bangunan gedung, dan bangunan kantor.
2. Aktiva berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan dapat
diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaan telah berakhir. Termasuk
dalam kelompok ini adalah bangunan, mesin dan alat pabrik, mebel dan
perlengkapan kantor, dan kendaraan.
3. Aktiva tetap yang umur dan masa kegunaannya terbatas, dan tidak dapat
diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis. Termasuk
dalam kelompok ini adalah sumber alam, seperti tambang.”
2.2. Transaksi yang Bersangkutan dengan Aktiva Tetap
Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap sebagai berikut:
Aktiva Tetap
Pemerolehan Penghentian Pemakaian
Pengeluaran Modal Penjualan
Revaluasi Pertukaran
Pertukaran

Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap


Penghentian Pemakaian Depresiasi
Penjualan
Pertukaran

Jurnal-jurnal transaksi yang menyangkut perubahan aktiva tetap dan akun


depresiasi akumulasian yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
1. Transaksi pemerolehan aktiva tetap.
Aktiva Tetap xx
Kas xx
2. Transaksi pengeluaran modal (capital expenditure).
Aktiva Tetap xx
Kas xx
3. Transaksi depresiasi aktiva tetap.
Biaya Depresiasi xx
Depresiasi Akumulasian Aktiva tetap xx
4. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap.
Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap xx
Rugi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap xx
Aktiva Tetap xx
5. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap xx
Kas xx
Sediaan Suku Cadang xx
Gaji dan Upah xx
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan xx
Contoh soal:
1. Pembelian Aktiva tetap secara tunai dalam kondisi yang normal (Pembelian 1
(satu) jenis aktiva tetap Pada tanggal 1 februari 2013 PT Kali jaya yang bergerak
dalam bidang Peternakan ayam Membeli sebuah mobil angkut yang akan
difungsikan untuk pemasaran ayam dan telur ayam seharga Rp. 40.000.000,
Berdasarkan transaksi ini buatlah jurnal umum yang disusun oleh PT Kali Jaya!
2. Pembelian Aktiva Tetap secara tunai dimana aktiva yang dibeli lebih dari satu
jenis tetapi dibeli dalam satu harga. Seorang usahawan membeli gedung di atas
sebidang tanah yang luasnya 200 m sedangkan luas gedung 60 m dengan harga
Rp 240.000.000. Berdasarkan info pasar harga tanah per 1 meter adalah Rp
1000.000 dan menurut tipe gedung harga per meter Rp 1.200.000. Diminta,
buatlah perhitungan Harga Perolehan aktiva tetap yang dibeli dan susunlah jurnal
pembelian aktiva tetap tersebut!
3. Pembelian Aktiva tetap dengan angsuran dimana harga Tunai aktiva tetap yang
dibeli diketahui. Aktiva tetap dengan jenis kendaraan dengan harga tunai Rp
50.000.000 dibeli secara mengangsur selama 60 kali bulanan dengan uang muka
Rp 5000.000 dan bunga 12% per tahun. Diminta; Perhitungan dan jurnal-jurnal
yang diperlukan atas pembelian aktiva tetap tersebut!
4. Cara perolehan aktiva tetap dengan cara pertukaran dimana aktiva tetap yang
ditukar berbeda jenis. Aktiva tetap mesin yang harga perolehannya Rp 20.000.000
sudah disusutkan sebesar Rp 5000.000 ditukarkan dengan aktiva tetap kendaraan
yang harga perolehannya Rp 25.000.000 belum ada penyusutan (Kendaraan
Baru). Apabila Aktiva tetap mesin diakui (harga pasar) nilainya sebesar Rp
16.000.000, maka buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan atas pertukaran
aktiva tetap tersebut!
5. Cara Perolehan Aktiva tetap dengan cara pertukaran dimana aktiva yang
ditukarkan sejenis. Perusahaan Pak Subkhan ingin menukar mesin lamanya
dengan mesin baru. Harga perolehan mesin lama $ 4000 dengan penyusutan
$3200 dan harga pasar mesin tersebut $1.100. Mesin baru yang diinginkan pak
Subkhan mempunyai harga perolehan $5000. Berdasarkan data tersebut buatlah
perhitungan dan jurnal yang diperlukan
Pembahasan soal 1 Dalam soal 1 terjadi pembelian aktiva tetap secara tunai
dalam bentuk sebuah mobil angkut dengan harga Rp 40.000.000, pada kondisi ini
tidak ada perhitungan yang diperlukan karena harga perolehan mobil telah
diketahui sehingga tinggal menyusun jurnal pembelian mobil tersebut. Jurnal yang
disusun PT Kali jaya adalah sebagai berikut:
Mobil.............Rp 40.000.000
Kas ...............Rp 40.000.000
Pembahasan Soal 2 Dalam soal 2 terjadi pembelian aktiva tetap secara tunai
dengan satu harga tetapi aktiva tetap yang dibeli lebih dari satu jenis aktiva tetap
yaitu aktiva tetap tanah dan gedung. Berdasarkan transaksi ini maka harus
diketahui terlebih dahulu harga perolehan Tanah dan harga perolehan gedung.
Perhitungan untuk mengetahui harga perolehan tanah dan gedung yang dibeli
tersebut adalah sebagai berikut: Mencari Harga Pasar Relatif
Tanah => 200 m x Rp 1000.000 = Rp 200.000.000
Gedung=> 60 m x Rp 1200.000 = Rp 72.000.000 +
Harga Pasar Relatif...................... = Rp 272.000.000
Mencari Harga Perolehan Harga Perolehan Tanah dicari dengan cara sebagai
berikut: (200.000.000/272.000.000) x 240.000.000 = Rp 176.470.588
Harga Perolehan Gedung dicari dengan cara sebagai berikut:
(72.000.000/272.000.000) x 240.000.000 = Rp 63.529.412
Jurnal yang dibuat atas pembelian aktiva tetap
Tanah .............Rp 176.470.588
Gedung............Rp 63.529.412
Kas ....................Rp 240.000.000
Pembahasan Soal 3 Dalam soal 3 terjadi pembelian aktiva tetap dengan
angsuran, dimana harga tunai aktiva tetap tersebut diketahui yaitu Rp 50.000.000.
Perhitungan yang diperlukan adalah sebagai berikut: Mencari utang pokok
pinjaman
Harga Tunai => Rp 50.000.000
Uang Muka => Rp 5.000.000 -
Utang Pokok Pinjaman => Rp 45.000.000
Mencari Bunga Pinjaman Lama angsuran 60 kali bulanan sama dengan 5 tahun,
sedangkan bunga 12% per tahun sehingga besar bunga dalam persen =>12% x 5
tahun = 60%
Bunga dalam rupiah => 60% x 45.000.000 = Rp 27.000.000
Mencari angsuran yang dibayarkan setiap bulan
Besarnya utang total = utang pokok + utang bunga
= 45.0000.0000+27.000.000
= Rp 72.000.000
Angsuran utang pokok perbulan => 45.000.000 : 60 = Rp 750.000
Angsuran utang bunga perbulan => 27.000.000 : 60 = Rp 450.000
Jadi Besarnya kas yang dibayarkan setiap bulan untuk membayar angsuran adalah
sebagai berikut:
=> Angsuran utang poko per bulan + Angsuran utang bunga perbulan
=> Rp 750.000 + Rp 450.000 = Rp 1.200.000,
atau dapat juga dihitung dengan cara berikut ini:
= Total Utang : Lama angsuran = 72.000.000 : 60 = Rp 1.200.000.
Jurnal yang disusun saat pembelian
Aktiva tetap Kendaraan........................Rp 50.000.000
Beban Bunga ditetapkan dimuka..........Rp 27.000.000
Utang .................................................................Rp 72.000.000
Kas .....................................................................Rp 5.000.000
Jurnal saat pembayaran angsuran;
Utang .................Rp 1.200.000
Kas ......................Rp 1.200.000
Beban Bunga angsuran kendaraan ............Rp 450.000
Beban Bunga ditetapkan dimuka ..............Rp 450.000
Pembahasan soal 4 Dalam soal 4 terjadi transaksi pertukaran aktiva tetap berbeda
jenis yaitu aktiva tetap mesin lama akan ditukarkan dengan aktiva tetap kendaraan
baru. Perhitungan untuk menentukan laba rugi atas adanya pertukaran
Nilai buku (nilai sekarang) mesin => Harga perolehan - Penyusutan
=> Rp 20.000.000 - Rp 5000.000 = Rp 15.000.000
Harga Pasar Mesin ................................................... = Rp 16.000.000
Laba Pertukaran => Rp 16.000.000 - Rp 15.000.000 = Rp 1.000.000
Terjadi laba dalam pertukaran karena harga pasar lebih besar dari nilai buku.
Perhitungan untuk menentukan kas yang harus dibayar untuk pertukaran aktiva
tetap
Harga Pasar mesin Rp 16.000.000 sedangkan harga kendaraan (baru) yang
diinginkan Rp 25.000.000 Sehingga jika ingin menukarkan mesin dengan
kendaraan harus menambah uang sebesar Rp 9000.000 Note;kendaraan masih
baru sehingga harga perolehan = harga pasar.
Jurnal yang disusun atas pertukaran aktiva tetap
Kendaraan ................................Rp 25.000.000
Akml. Penyusutan Mesin .........Rp 5.000.000
Mesin........................................................Rp 20.000.000
Laba Pertukaran
Aktiva...........................Rp 1.000.000 Kas..........
.................................................Rp 9.000.000
Catatan: Tujuan Jurnal diatas adalah memunculkan akun kendaraan dan
menghapus akun mesin.
Pembahasan Soal 5 Dalam soal 5 terjadi pertukaran aktiva tetap dimana aktiva
tetap yang ditukar masih satu jenis, yaitu pertukaran aktiva tetap mesin lama akan
ditukarkan dengan mesin baru.
Perhitungan menentuka laba-rugi perhitungan
Nilai Buku mesin lama => $4000 -$3200 = $ 800
Harga Pasar Mesin Lama => .......................= $ 1.100
Laba Pertukaran => $1100 - $ 800 = $ 300
Karena dalam pertukaran aktiva tetap satu jenis tidak mengakui adanya laba
pertukaran maka laba pertukaran diperlakukan sebagai pengurang
Harga perolehan mesin baru, jadi harga perolehan mesin baru $5000 - $300 =
$4700
Perhitungan menentukan besarnya kas yang dibayarkan untuk pertukaran aktiva
tetap
Harga pasar mesin lama $ 1.100 sedangkan harga mesin baru $ 5000 sehingga kas
yang dibayar untuk menukar mesin lama dengan mesin baru adalah $5000 - $1100
= $ 3900

Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut


Mesin baru .......................................$ 4700
Akml Penyusutan mesin lama ..........$ 3200
Mesin lama ......................................$ 4000
Kas....................................................$ 3900

2.3. Perbedaan Karakteristik Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar


1. Aktiva tetap mempunyai saldo yang cukup besar dalam neraca,
transaksi perubahan relatif sedikit namun umumnya menyangkut
jumlah yang besar;
2. Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap
mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan laba rugi, sedangk
an kesalahan pisah batas transaksi yang besangkutan dengan aktiva
lancar mempunyai pengaruh yang besar terhadap perhitungan laba
rugi;
3. Aktiva tetap disajikan di neraca berdasarkan harga perolehan dikurang d
epresiasi akumulasi penyusutan sama dengan nilai buku.

2.4. Perbedaan Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap dengan


Aktiva Lancar
1. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit maka
jumlah waktu yang diperlukan untuk pengujian subtsantif terhadap
aktiva tetap relatif sedikit bila dibandingkan dengan aktiva lancar;
2. Ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap s
edikit pengaruhnya terhadap perhitungan laba rugi maka audito
r tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitia
n pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap pa
da akhir tahun, sedang dalam pengujian substantif terhadap aktiva lanc
ar, auditor memusatkn perhatian terhadap aktiva lancar tersebut;

3. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititik beratkan pada vrifikasi


mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang di audit;
4. Verifikasi saldo aktiva tetap pada tanggal neraca tidak mendapat perhati
an auditor karena aktiva tetap disajikan pada cost-nya bukan nilai
pada tanggal neraca seperti halnya dengan aktiva lancar.

2.5. Pengujian Substantif terhadap Aktiva tetap dalam Audit yang Pertam
a Kalinya
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam audit terhadap aktiva
tetap pada audit pertama kalinya:
a) Apakah laporan keuangan tahun sebelumnya telah di audit oleh auditor
independen lain?
b) Apakah klien menyelenggarakan catatan rinci untuk aktiva tetapnya?
c) Apakah klien mengarsipkan dokumen-dokumen yang mendukung trans
aksi yang bersangkutan dengan perolehannya dan mutasi aktiva te
tap sampai dengan saat diaudit yang pertama dilaksanakan?

2.6. Prinsip Akuntansi Berterima Umum dalam Penyajian Aktiva Tetap di


Neraca
1) Dasar penilaian aktiva tetap harus dicantumkan dalam neraca;
2) Aktiva tetap dijaminkan harys dicantumkan dalam laporan keuangan;
3) Jumlah depresiasi akumulasi dan biaya-biaya depresiasi untuk tahun ini
harus ditunjukan dalam laporan keuangan;
4) Metode yang digunakan dalam perhitungan depresiasi golongan besar aktiva
tetap harus diungkapkan dalam laporan keuangan;
5) Aktiva tetap harus dipecah kedalam golongan yang terpisah jika jumlahnya
material;
6) Aktiva tetap yang telah habis depresiasi atau nilai bukunya namun masih
digunakan untuk operasional perusahaan, jika jumlahnya material
harus dijelaskan.

2.7. Tujuan Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiva Tetap


1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
dengan aktiva tetap;
2. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang be
rkaitan dengan aktiva tetap yang dicantumkan di neraca;
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan
di neraca;
4. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di ner
aca;
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di ne
raca.
Untuk hal tersebut maka auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo aktiv
a tetap yang dicantumkan didalam neraca dengan aktiva tetap yang bersangkutan
di dalam buku besar dan selanjutnya ditelusuri ke jurnal pengeluaran kas, jurnal u
mum dan buku pembantu aktiva tetap.

2.8. Prosedur Audit Aktiva Tetap


Prosedur audit pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap:
1. Prosedur audit awal
Auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva tetap yang di
cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi pendukungnya. Rekonsiliasi ini
perlu dilakukan agar auditor memperoleh suatu keyakinan yang memadai bahwa
informasi aktiva tetap yang dicantumkan di neraca didukung dengan catatan
akuntansi yang dapat dipercaya oleh karena itu auditor melakukan 6 prosedur
audit sebagai berikut yang akan diuji lebih lanjut:
1) Usut saldo aktiva tetap yang tecantum di dalam neraca ke saldo akun
aktiva tetap bersangkutan di buku besar;
2) Hitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar;
3) Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam aktiva tetap serta hitung akumulasi penyusutan aktiva
tetap tersebut;
4) Usut saldo akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu;
5) Usut posting pendebetan dan pengkreditan ke dalam jurnal yang
bersangkutan;
6) Lakukan rekonsiliasi akun kontrol terhadap aktiva tetap dalam buku
besar ke buku pembantu aktiva tetap.
2. Prosedur analitik
Prosedur analitik antara lain:
1) Hitung rasio:
a. Tingkat perputaran aktiva tetap
b. Laba bersih dengan aktiva tetap
c. Aktiva tetap ke modal saham
d. Biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap
2) Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan dari dasarkan
pada data masa lalu baik data anggaran maupun data realisasi.

3. Prosedur pengujian terhadap transaksi rinci


1) Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya
transaksi tersebut;
2) Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi tersebut;
3) Lakukan pemeriksaan pisah batas (cut off) transaksi aktiva tetap;
4) Lakukan review terhadap akun biasa maintanance maupun biaya
reparasi.

4. Prosedur pengujian terhadap saldo akun rinci


1) Lakukan inspeksi atau peninjauan terjadap aktiva tetap;
a. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap
b. Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadinya perbedaan
c. Periksa dokumen yang mendukung pembayaran dan pembelian
aktiva tetap setelah tanggal neraca
2) Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak yang
mendukung penggunaan aktiva tetap tersebut;
3) Lakukan review terhadap penyusutan aktiva tetap.

5. Prosedur verifikasi penyajian dan pengungkapan


Bandingkan penyajian aktiva tetap dengna prinsip aktiva yang diterima umum:
1) Periksa klasifikasi aktiva tetap di neraca;
2) Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap.
Tujuan audit aktiva tetap
1. Untuk menentukan bahwa aktiva tersebut memang benar-benar ada
2. Untuk menentukan apakah penilaian aktiva tersebut adalah sesuai dengan
prinsip akuntansi
3. Untuk menentukan apakah penyusutan telah disesuaikan dengan prinsip
akuntansi dan apakah sudah telah ditetapkan secara konsisten
4. Untuk menetapkan hak milik atas aktiva tetap dan apakah aktiva tetap
tersebut dijadikan jaminan kredit (utang)
5. Memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas aset tetap
6. Memeriksa apakah penambahan aset tetap dalam tahun berjalan betul-
betul merupakan suatu Capital Expenditure,diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang,didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan
benar
7. Memeriksa apakah disposal dari aset tetap sudah dicatat dengan benar dan
telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
8. Disposal aset tetap dapat terjadi dalam bentuk penjualan yang akan
menimbulkan laba/rugi penjualan aset tetap, tukar tambah atau
penghapusan aset tetap yang dapat menimbulkan kerugian, jika aset tetap
tersebut masih mempunyai nilai buku
9. Memeriksa apakah ada aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan
10. Memeriksa apakah penyajian aset tetap dalam laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

Rekening yang di audit pada aktiva tetap


Rekening aktiva tetap digunakan untuk menampung pencatatan atas aktiva
perusahaan atau organisasi yang mempunyai manfaat ekonomis lebih dari
satu tahun. Aktiva-aktiva yang termasuk dalam kategori antara laim,
1. Tanah
2. Bangunan
3. Jalan
4. Jembatan
5. Mesin
6. Peralatan
7. Bangunan air
8. Instalasi dan jaringan
9. Kendaraan
10. Mebel
Aktiva tersebut tidak akan habis dalam waktu satu tahun. Rekening
nominal yang berkaitan erat dengan aktiva tetap adalah biaya
depresiasi, perbaikan, dan sewa gedung atau aktiva lainnya

Vous aimerez peut-être aussi