Vous êtes sur la page 1sur 9

NOTULEN WORKSHOP dan BIMBINGAN SNARS EDISI I

Work shop Hari : Rabu Tanggal 25 April 2018


Pembicara : Didin Syaefudin, S.Kp,MARS
Bimbingan Hari : Rabu- jum’at Tanggal 2-4 Mei 2018
Pembimbing : Gandauli panggabean, SKM.MARS
Notulen : Sri Kusniatun
Materi : SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
Hasil :

SASARAN KESELAMATAN PASIEN


(SKP)

No
Standar urut Elemen Penilaian Rekomendasi bu Gandauli Recom pak didin

Untuk kebijakan harus Ada kebijakan , panduan dan spo


direvisi karena hanya
Ada regulasi yang mengatur Up date Kebijakan , berlaku 3 tahun dari Dibuktikan dengan adanya
SKP.1 1 pelaksanaan identifikasi pasien. (R) panduan dan SPO tanggal ditetapkan undangan, materi rapat, absensi
Agar penulisan gelang
Identifikasi pasien dilakukan dengan identitas tidak
menggunakan minimal 2 (dua) menggunakan
identitas dan tidak boleh menggunakan tulis tangan
menggunakan nomor kamar pasien tapi di cetak/print, tulis
atau lokasi pasien dirawat sesuai tangan bisa di lakukan
2 dengan regulasi rumah sakit. (D,O,W) sementara bila tinta printer
sedang habis
Indetifikasi pasien pada
sebelum di lakukan
tindakan,
Identifikasi pasien dilakukan sebelum prosedurdiagnostik dan
dilakukan tindakan, prosedur terapetik lakukan monev
3 diagnostik, dan terapeutik. (O,W,S) dan dokumentasikan.
Pasien diidentifikasi
sebelum pemberian
Indetifikasi pasien pada obat darah
sebelum sebelum
Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah,
pemberian obat, darah, produk darah, produk darah, pengambilan
pengambilan spesimen, dan spesimen, dan pemberian
pemberian diet (lihat juga PAP 4; AP diet lakukan monev dan
4 5.7). (O,W,S) dokumentasikan.
Indetifikasi pasien pada
sebelum pemberian
radioterapi, menerima
cairan intravena,
Hemodialisis, pengambilan
darah atau pengambilan
Pasien diidentifikasi sebelum spesimen lain untuk
pemberian radioterapi, menerima pemeriksaan klinis,
cairan intravena, hemodialisis, kaeterisasi jantung,
pengambilan darah atau pengambilan prosedur radiologi
spesimen lain untuk pemeriksaan diagnostik dan identifikasi
klinis, katerisasi jantung, prosedur terhadap pasien koma
radiologi diagnostik, dan identifikasi monev dan
5 terhadap pasien koma. (O,W,S) dokumentasikan.
Ada regulasi tentang komunikasi
efektif antar profesional pemberi Up date Kebijakan ,Panduan
SKP.2 1 asuhan. (lihat juga TKRS 3.2). (R) dan SPO
Dalam melaksanakan
komunikasi ada bukti
pelatihan komunikasi
Ada bukti pelatihan komunikasi efektif efektif untuk semua
antar profesional pemberi asuhan. Re edukasi pelatihan PPA
2 (D,W) Kounikasi efektif
Harus ada bukti Pada serah terima pasien tidak
Pesan secara verbal atau verbal lewat hanya ditulis di buku laporan/
telpon ditulis lengkap, dibaca ulang
catatan
Harus dilakukan overan perawat tetapi juga harus
oleh penerima pesan, dan
diisi di rekam medik pasien
dikonfirmasi oleh pemberi pesan. pencatatan dan
dalam bentuk SOAP
(lihat juga AP 5.3.1 di maksud dan Dokumentasikan pada RM dibuatkan simulasinya
3 tujuan). (D,W,S) pasien secara konsisten
Penyampaian hasil pemeriksaaan Harus tertuang direkam
diagnostik secara verbal ditulis medic.
lengkap, dibaca ulang, dan
dikonfirmasi oleh pemberi pesan Lengkapi dengan daftar nilai
4 secara lengkap. (D,W,S) kritis EKG dan USG
Regulasi penetapan
Rumah sakit menetapkan besaran Buat kebijakan besaran nilai pelaporan hasil
nilai kritis hasil pemeriksaan kritis , hasil pemeriksaan pemeriksaan diagnostic
diagnostik dan hasil diagnostik kritis. diagnostik dan hasil klinik
SKP.2.1 1 (lihat juga AP 5.3.2). (R) diagnostik kritis
Rumah sakit menetapkan siapa yang Harus ditetapkan untuk Untuk hand over yang penting
harus melaporkan dan siapa yang nilai kritis siapa yang dikomunikasikan adalah hal-
harus menerima nilai kritis hasil
melapor dan yang hal yang penting / ktirikal.
pemeriksaan diagnostik dan dicatat di Lakukan sesuai dengan
rekam medis (lihat juga AP 5.3.2 EP 2). regulasi dan panduan serta
menerima laporan Misanya hasil lab yang nilai
2 (D,W,S) SPO.
kritikannya tinggi

Ada bukti catatan tentang hal-hal


kritikal dikomunikasikan di antara
profesional pemberi asuhan pada Bukti buku laporan
waktu dilakukan serah terima pasien termasuk hal.hal yang
SKP.2.2 1 (hand over) (lihat juga MKE 5). (D,W) kritikal
Formulir, alat, dan metode ditetapkan Bukti buku laporan serah
untuk mendukung proses serah terima dan pelaksanaan
terima pasien (hand over) bila dengan visite ke kamar
2 mungkin melibatkan pasien. (D,W) pasien
Hand over dilakukan
dengan melibatkan pasien
.
Ada bukti dilakukan evaluasi tentang Pada saat serah terima ada
catatan komunikasi yang terjadi waktu evaluasi yang sudah di Yang di hand over tentang
serah terima pasien (hand over) untuk lakukan dan catat di buku perkembangan pasien dan
3 memperbaiki proses. (D,W) laporan serah terima tercatat di rekam medik
Ada regulasi tentang penyediaan,
penyimpanan, penataan, penyiapan, Up date kebijakan, panduan
dan penggunaan obat yang perlu di dan SPO obat yang perlu di
SKP.3 1 waspadai (R) waspadai.
Bukti implementasi
Rumah sakit mengimplementasikan kebijakan yang telah di
2 regulasi yang telah dibuat (D,W) tetapkan
Harus dibuat daftar Troli emergensi isinya harus
obat-obatan apa yang lengkap agar bisa digunakan
Di rumah sakit tersedia daftar semua
perlu di waspadai yang di ruang mana saja yang
obat yang perlu diwaspadai, yang Bukti Daftar obat yang perlu
disusun berdasar data spesifik sesuai di waspadai sesuai ada di RS memerlukan.
3 kebijakan dan prosedur (D,O,W) kebijakan
Harus dibuat SPO untuk pengembalian
ceklisnya. obat yang dipakai harus
Tempat penyimpanan, pelabelan, dan
penyimpanan obat yang perlu
dibuat. Misalnya 2 jam
diwaspadai termasuk obat dalam setelah dipakai obat harus
kelompok nama obat rupa ucapan Bukti obat di simpan sesuai dikembalikan di troli
mirip (NORUM) diatur di tempat dengan kebijakan yang telah emergensi.
4 aman. (D,O,W) di tetapkan
Regulasi untuk Untuk obat kemo harus
pengelolaan elektrolit dilakukan di tempatnya
konsentrat

Rumah sakit menetapkan regulasi


Pencampuran obat
untuk melaksanakan proses dilakukan oleh
mencegah kekurang hati-hatian Up date kebijakan apoteker terutama
dalam mengelola elektrolit pengelolaan elekrolit elektrolit konsentrat.
SKP.3.1 1 konsentrat. (R) konsentrat tinggi.
saving tidak boleh kosong.

Obat persediaan harus


penempatan/penyimpanan terkunci dan tempatnya
Elektrolit konsentrat hanya tersedia di Elektrolit konsentrat tinggi terpisah dg penyimpanan
unit kerja/ instalasi farmasi/depo laksanakan konsisten sesui susu.
2 farmasi. (D,O,W) kebijakan
Untuk Regulasi elektrolit
Ada regulasi untuk melakukan Up date kebijakan panduan boleh disiapkan dimana
melaksanakan penandaan lokasi dan SPO penandaan lokasi saja. Obat yang dimaksud
operasi atau tindakan invasive (site operasi dan tindakan invasif adalah obat HIGH
SKP.4 1 marking). (R) ( site marking ). ALERT
Ada bukti Rumah sakit menggunakan
satu tanda ditempat sayatan operasi
pertama atau tindakan invasif yang
segera dapat dikenali dengan cepat Dokumentasikan bahwa
sesuai kebijakan dan prosedur yang penandaan dilakukan di
2 ditetapkan rumah sakit. (D,O) lokasi operasi oleh operator
Ada bukti bahwa penandaan lokasi
operasi atau tindakan invasif (site
marking) dilakukan oleh staf medis Bukti pelaksananan
yang melakukan operasi atau tindakan penandaan lokasi operasi
invasif dengan melibatkan pasien. dan tindakan invasif lainnya
3 (D,O, W) dengan melibatkan pasien,
Ada regulasi untuk prosedur bedah Regulasi , Panduan dan Untuk regulasi disesuaikan
aman dengan menggunakan ?surgical Bua kebijakan dan SPO pedoman dengan standard WHO
safety check list. ?( surgical safety bedah dengan mengunakan
checklist dari WHO patient safety surgical safety chek list dari
SKP.4.1 1 2009 (R) WHO patient safety 2009i.
Sebelum operasi atau tindakan invasif Bukti pelaksanaan
dilakukan , rumah sakit menyediakan
?check list ?atau proses lain untuk
mencatat, apakah informed consent
sudah benar dan lengkap, apakah
tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat
pasien sudah terindentifikasi, apakah Implementasikan proses
semua dokumen dan peralatan yang Time out sebelum insisi dan
dibutuhkan sudah siap tersedia operatorsebagai tim leader
dengan lengkap dan berfungsi dengan dan di catat oleh perawat
2 baik. (D,O) sirkuler
Rumah sakit menggunakan Komponen Implementasikan prosedur Tambahkan regulasi Untuk time out. Yang meng
Time-Out terdiri dari identifikasi time out yang terdiri dari time out ceklis adalah perawat. Dan
Tepat-Pasien,Tepat Prosedur dan tepat pasien, tepar nanti selelah nya baru di
tepat Lokasi, persetujuan atas prosedur, tepat lokasi
operasi dan konfirmasi bahwa proses persetujuan operasi dan
paraf oleh operatornya.
verifikasi sudah lengkap dilakukan. konfirmasiverifikasi sudah
3 (D,O,W,S) lengkap.
Tambahkan diregulasi
Rumah sakit menggunakan ketentuan untuk melakukan time out
yang sama tentang Tepat-Lokasi, Implementasikan juga bila di luar kamar opersai
Tepat-Prosedur, Tepat-Pasien, Jika ada tindakan operasi di luar
operasi dilakukan, termasuk prosedur kamarbedah misalnya di Bukti time out dikamar
tindakan medis dan gigi, diluar kamar Poli gigi tindakan medis operasi
4 operasi. (D,O,W) lainnya di awat jalan
Ada regulasi tentang pedoman Kebijakan sesuai standard
kebersihan tangan (hand hygiene) WHO
yang mengacu pada standar WHO Up date kebijakan, Panduan
SKP.5 1 terkini. (R) dan SPO hand hygiene
Rumah sakit melaksanakan program Dokumen dan regulasi
kebersihan tangan (hand hygiene) di tentang program
seluruh rumah sakit sesuai regulasi Semua Saf melaksanakan kebersihan tangan
2 (D,W) sesuai dengan kebijakan
Monitoring kepatuhan
kebersihan tangan
Staf rumah sakit dapat melakukan cuci Laksanakan sescara
tangan sesuai dengan prosedur. ( lihat konsisten pelaksanaan cuci
3 juga PPI 9 EP 6). (O,W,S) tangan
Laksanakan sescara Adanya cek list kepatuhan
Ada bukti staf melaksanakan lima saat konsisten pelaksanaan cuci cuci tangan
4 cuci tangan. (W,O,S) tangan pada setiap moment
Regulasi disenfeksi pada
alat sterilisasi. Misalnya di
Prosedur disinfeksi di rumah sakit CSSD.
dilakukan sesuai dengan regulasi. Observasi disinfeksi di
(lihat juga PPI 9 EP 2, EP 5 dan EP 6 lakukan sesuai dengan Memonitoring .
5 ).(W,O,S) kebijakan dan SPO
angka infeksi terkait
misalnya
Ada program kerjannya.
Komite PPI dan diangkat
IPCN
Buat program kerja IPCN
dan IPCLN
Dibuat IKRA HAis
Ada bukti rumah sakit melaksanakan disesuaikan dengan kasus
evaluasi terhadap upaya menurunkan yang terbanyak
angka infeksi terkait pelayanan
kesehatan.(Lihat juga PPI 9 EP 6 ). Siapkan bukti pelaksanaan Dibuat IKRA masing
6 (D,W) evaluasi masing Unit
Regulasi di perbaharui
Ada regulasi yang mengatur tentang Sudah ada format asesmen
mencegah pasien cedera karena jatuh risiko jatuh di
SKP.6 1 (R) RMLaksanakan konsisten.
Regualasi pasien jatuh
Rumah sakit melaksanakan suatu
proses asesmen terhadap semua Pasien di bawah umur 12
pasien rawat inap dan rawat jalan
tahun merupakan pasien
dengan kondisi, diagnosis, lokasi Laksanakan konsisten sesuai
terindikasi berisiko tinggi jatuh sesuai Panduan dan SPO catat resiko jatuh
2 kebijakan dan prosedur (D,O,W) pada RM pasien.
Untuk di rawat jalan
pasien langsung
Rumah sakit melaksanakan proses
ditetapkan asesmennya.
asesmen awal, asesmen lanjutan, Misalnya pada pasien
asesmen ulang dari pasien pasien Lakukan langkah-langkah yang memakai kursi roda
rawat inap yang berdasar catatan pencegahan sesuai dengan segera ditandai
3 teridentifikasi risiko jatuh (D,O,W) panduan dan SPO
Langkah-langkah diadakan untuk
Implementasi / bukti yang
mengurangi risiko jatuh bagi pasien dilihat RM
dari situasi dan lokasi yang Lakukan langkah-langkah
4 menyebabkan pasien jatuh (D,O,W) untuk mengurangi resiko

KETUA AKREDITASI
RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

dr. Antonius Sianturi, Sp.P


Nip : 19620208 198812 1 001

Vous aimerez peut-être aussi