Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Blog ini berisi tentang tugas-tugas yang pernah saya kerjakan ataupun teman saya kerjakan untuk
membantu dalam pengerjaan tugas asuhan keperawatan.
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN HOME CARE PADA Ny. Y dengan KEHAMILAN
RESIKO TINGGI
Oleh :
Isna Khusnul K
Siska Sapitri
Tika Permatasari
Catur Novita
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2014
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Kehamilan resiko tnggi adalah (high risk pregnance) adalah kehamilan dimana jiwa dan kesehatan ibu
dan atau bayi dapat terancam. ( Mochtar,1992 ; 217).
Kehamilan risiko tnggi adalah kehamilan atau janinnya mempunyai outcome yang buruk apabila di
lakukan tata laksana secara umum sepert yang dilakukan pada kasus normal. Kehamilan resiko tnggi
adalah kehamilan yang dapat mempengaruhi optmalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang di
hadapi. (Manuaba,dkk; 2007:43).
Kehamilan resiko tnggi adalah kehamilan yang disertai dengan faktor-faktor yang menaikkan
kemungkinan terjadinya keguguran, kematan janin, persalinan prematuritas, retardasi perumbuhan
intrauterin, penyakit janin atau neonatus, malformasi congenital, retardasi mental atau kecacatan
(handicaps). (nelson: 2000;543)
Kehamilan resiko tnggi adalah terdapat perkiraan akan terjadi gangguan terhadap out-come pada ibunya
atau janinnya sehingga memerlukan pengawwasan lebih intensif dan mungkin tndakan proaktf.
Pengawasan dan tndakan proak tf ini sangat pentng dengan tujuan memperkecil kesulitan komplikasi
yang terjadi sehingga hasil mendekat well born babydan well mother. (Manuaba, 2007:6)
Menurut J.S Lesinski dalam buku manuaba ( 2001 :106) faktor yang mempengaruhi kehamilan risiko
tnggi di kelempokkan berdasarkan waktu kapan faktor tersebut dapat mempengaruhi kehamilan.
Mengelompokkkan factor kehamilan dengan resiko tnggi berdasarkan waktu kapan factor tersebut
dapat mempengaruhi kehamilan
1. Factor genetka
• Penyakit keturunan yang sering terjadi pada keluarga tertentu, sehinggga perlu dilakukan pemeriksaan
sebelum hamil
• Bila terjadi kehmailan, maka perlu dilakukan pemeriksaan kelainan bawaan.
2. Factor lingkunagn
Diperhitungkan factor pendidikan dan social ekonomi, kedua factor ini menimbulakan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim mempengaruhi cara pemilihan tempat dan
penolong persalinan, sehingga dapat menimbulkan resiko saat persalinan atau saat hamil.
Perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim berhubungan aksis fetoplasental dan sirkulasi
retroplasenta merupakan satu kesatuan. Bila terjadi ganguan atau kegagalan salah satu akan
menimbulkan risiko terhadap ibu maupun janin.
• Malpresentasi
• Distress janin
• Perdarahan antepartum
• Grandemultpara
2. Factor nonmekanis
(a). Prematuritas
(c). Bayi kecil cukup bulan (berat bayi lahir rendah,. Gangguan mengisap dan menelan, hipofibrinogemia,
gangguan congenital)
3. Penyakit ibu
(a). Hipertensi
(c). Jantung
(d). Paru-paru
(e). Hepar.
Puji Rochjat (2005) mengemukakan batasan faktor resiko pada ibu hamil ada 3 kelompok yaitu:
Sepert Primipara muda terlalu muda umur kurang dari 16 tahun, primi tua, terlalu tua, hamil pertama
umur 35 tahun atau lebih, primi tua sekunder, terlalu lama punya anak lagi, terkecil 10 tahun lebih, anak
terkecil < 2 tahun, grande mult, hamil umur 35 tahun atau lebih,Tinggi badan kurang dari 145 cm,
Riwayat persalinan yang buruk, Pernah keguguran,Pernah persalinaan premature, Riwayat persalinan
dengan tndakan (VE, ekstraksi forcep, opersi S.C)
Deteksi ibu hamil beresiko oleh kader yang bisa di lakukan pada deteksi faktor resiko ibu hamil kelompok
I yaitu Ada potensi Gawat Obstetri (APGO) artnya adalah masalah kehamilan yang perlu diwaspadai.
Deteksi ibu hamil beresiko kelempok I ini dapat ditemukan dengan mudah oleh petugas kesehatan
khususnya kader melalui pemeriksaan sederhana yaitu wawancara dan periksa pandang pada kehamilan
muda atau pada saat kontak.
Ibu hamil dengan penyakit, Pre-eklamsia- eklamsia, hamil kembar atau gameli, kembar air atau
hidramnion, bayi mat dalam kandungan, , Kehamilan dengan kelainan letak,hamil lewat bulan..
Pada kelempok faktor resiko II, tenaga non kesehatan khususnya kader hanya dapat menduga adanya
faktor resiko pada ibu hamil untuk mendapatkan kepastannya dilakukan rujukan ke bidan atau
puskesmas terdekat. Ada kemungkinan masih membutuhkan pemeriksaan dengan alat yang lebih
canggih (USG) oleh dokter Spesialis di RS.
Perdarahan sebelum bayi lahir dan pre eklamsia berat atau eklampsia. Pada kelempok faktor resiko III, ini
harus segera di rujuk ke rumah sakit sebelum kondisi ibu dan janin bertambah buruk/jelek yang
membutuhkan penanganan dan tndakan pada waktu itu juga dalam upaya menyelamatkan nyawa ibu
dan bayinya yang terancam, pertolongan yang dapat diberikan tenaga non kesehatan (kader) antara lain :
melaporkan ke bidan atau ke puskesmas terdekat, memberikan KIE pad ibu dan keluarga untuk segera
dirujuk ke rumah sakit.
Menurut Rochat (2003), kartu SKOR digunakan sebagai alat skrining antenatal berbasis keluarga yang
mempunai 5 fungsi yaitu :
(a). Melakukan skrining antenatal atau deteksi dini resiko tnggi ibu hamil.
Berdasarkan jumlah skor faktor resiko kehamilan di bagi menjadi 3 kel ( Depkes; 2007)
(a). Kehamilan resiko rendah (KRR) dengan jumlah skor 2 kehamilan tanpa masalah atau faktor resiko,
fisiologis dan kemungkinan besar di ikut oleh persalinan normal dengan ibu sehat.
Nama : Alamat :
Pendidikan : Pekerjaan :
Periksa I
I II III IV
a. Tarikan tang/vakum 4
b. Uri di rogoh 4
c. Diberi infus/tansfusi 4
a. Kurang darah 4
b. Malaria 4
c. TBC 4
d. Payah Jantung 4
Jumlah skor
a). Cara pencatatan
Berisi nilai skor awal 2 untuk semua ibu hamil. Skor untuk masing-masing faktor risiko adalah 4 atau 8.
untuk pemberian dan pencatatan skor dari faktor risiko yang ditemukan pada tap kontak dengan ibu
hamil atau petugas kesehatan.
Pada tap kontak, jumlah skor di hitung. Jumlah skor 2. 6-10 dan 12 atau lebih. Berdasarkan jumlah skor,
ibu hamil dapat ditentukan 3 kelompok risiko
§ Kehamilan dengan jumlah skor 2 termasuk kehamilan risiko rendah dengan periksa kehamilan bidan,
rujukan kehamilan tdak di rujuk, tempat persalinan rumah ibu hamil atau polindes dan penolong bidan.
§ Kehamilan dengan jumlah skor 6-10 termasuk kehamilan risiko tnggi dengan periksa kehamilan bidan
atau dokter, rujukan kehamilan bidan atau puskesmas, temapat persalinan rumah, polindes, rumah sakit,
penolong bidan.
§ Kehamilan dengan jumlah skor > 12 termasuk kehamilan risiko sangat tnggi dengan periksa kehamilan
ke dokter, rujukan kehamilan rumah sakit dan penolong persalinan dokter.
Penggunaan sistem scoring cukup cepat, sederhana dan mudah untuk digunakan secara rutn dalam
melakukan skrining antenatal. Sistem ini dalam pelayanan kesehatan ibu dapat membantu melakukan
identfikasi adanya kasus kehamilan risiko tnggi untuk mendapatkan perhatan lebih khusus. Skor
digunakan sebagai sarana KIE yang mudah diterima, di ingat, di mengert sebagai ukuran kegawatan
kondisi ibu hamil dan menunjukkan adanya kebutuhan pertolongan untuk rujukan, sehingga berkembang
perilaku untuk kesiapan mental, biaya dan transportasi ke RS untuk mendapatkan penanganan yang
intensif. Lebih tnggi jumlah skor di butuhkan krits penilaian atau pertmbangan klinis pada ibu risiko
tnggi dan lebih intensif penanganannya.
Jml
Skor Kel
Resiko Perawatan Rujukan Tempat Penolong
Polindes Bidan
Dokter
d. Penanganan
Untuk menghadapi kehamilan atau janin risiko tnggi harus di ambil sikap proaktf, dan berencana
dengan upaya promotf dan preventf sampai pada waktunya harus di amnil sikap tepat dan cepat untuk
menyelamatkan ibu dan bayinya atau hanya di pilih ibunya saja.
1). Penegakan diagnosis kehamilan dan janin dengan risiko tnggi adalah:
3). Pengawasan antenatal bertujuan untuk menegakkan secara dini resiko tnggi.
(3). Bagaimana tehnik terminasi kehamilan sehingga tdak menambah penyulit ibu atau janin.
4). Pengawasan antenatal untuk mengetahui secara dini keadaan risiko tnggi pada ibu dan janin dapat:
5). Wanita akan mengalami risiko kesakitan dan kematan yang berhubungan dengan kehamilan paling
kecil jika.
a). Menunda saat mulai berkeluarga hingga mereka mencapai umur paling sedikit 20 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Depertemen Kesehatan RI.
Manuaba, IBG. 2007. Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia. Jakarta. EGC
Manuaba. IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Bidan. Jakarta.
ECG
Royston, Erica, 1994. Pencegahan Kematan Ibu Hamil. Jakarta. Binarupa Aksara.
Wiknjosastro, H, 2005. Ilmu Kebidanan.. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarag :
No
Nama
J.Klm
Hub. Dg KK
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Status kes.
Ny. Y
Istri
34 Thn
SD
IRT
Sakit
Ad
Anak
13 Thn
SD
Masih sekolah
Sehat
3
Dn
Anak
4 ½ Thn
PAUD
Masih sekolah
Sehat
Ag
Keponakan
21 Thn
SMA
Sehat
Genogram
8. Agama : Islam
9. Status Sosial Ekonomi :
Penghasilan keluarga ± Rp. 1000.000,- perbulan yang diperoleh dari hasil kerja bapak R. Ibu Y tdak
bekerja, terkadang penghasilan keluarga dibantu oleh keponakannya Ag. Menurut ibu Y, penghasilan
yang ada hanya cukup untuk memenuhi keb. Sehari-hari dan membayar kridit motor
Kegiatan yang dilakukan anak-anak yaitu bermain disekitar rumah, menonton televisi bersama keluarga
saat sore hari
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini : Keluarga dengan anak usia sekolah
2. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi : Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi
3. Riwayat kesehatan keluarga int : Ny. Y mengatakan memiliki penyakit keturunan yaitu
tekanan darah tnggi. Pada saat melahirkan anak pertama dan kedua, Ny. Y melahirkannya tdak secara
normal, karena Ny. Y tdak kuat lagi saat pembukaan 5, sehingga dilakukan operasi sesar. Pak R saat ini
dalam kondisi sehat. Anak-anak juga dalam keadaan sehat. Status imunisai balitanya semua dengan
memanfaatkan fasilitas kesehatan, begitupun dengan keponakannya dalam keadaan sehat.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Ayah dari Ny. Y meninggal karena usia tua dan
memiliki riwayat tekanan darah tnggi
1. Karakteristk rumah
Tipe banguna permanen, terdiri dari 2 kamar tdur, 1 ruang tamu, dapur dan kamar mandi berada diluar.
Tiap kamar tdur terdapat jendela, begitupun di ruang tamu
Denah Rumah
Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah baik dari rumah dengan keluarga Ny. Y, terkadang tetangga juga
menanyakan keadaanya. Keluarga Ny. Y cukup dikenal dilingkungannya
3. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga ini tdak pernah pindah rumah sejak menikah pak R bekerja
dari pagi sampai sore,Ny. Y memasak, jalan diluar rumah, anak-anak pergi kesekolah dan keponakannya
pergi bekerja dari pagi sampai sore terkadang juga mengikut acara pengajian diluar rumah
1. Struktur peran
Bapak R sebagai kepala keluarag yang harus mencari nafkah. Bu Y sebagai istri yang harus mengurus
anak dan rumah. Bapak R juga berperan sebagai pengambil keputusan
Nilai yang dianut sesuai dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku dimasyarakat
Bu Y mengatakan komunikai dilakukan dengan cara musyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada
dalam keluarga dan pak R sebagai pengambil keputusan
Bu Y mengatakan jika pak R memiliki kekuasan dalam mengatur anggota keluarga yang lain
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi
Ny Y mengatakan jika penghailannya didapatkan dari Pak R yang bekerja sebagai tkang bangunan dan
sebagai selingan juga menjadi pengambil sampah warga sekitar hitung-hitung sebagai tambahan untuk
bayar kridit
Keluarga selalu berusaha bekerja keras agar penghasilannya dapat bertambah dan dapat menabung
sedikit-sedikit
3. Fungi pendidikan
Keluarga selalu mendukung dan menyemangat anak-ankanya untuk selal sekolah dan belajar yang giat
agar nilai-nilainya bagus
4. Fungsi sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan kedua anaknya ntuk selalu berbuat naik bagi seluruh teman dan keluarga
Keluarga mengatakan sudah tau jika Ny Y menderita hipertensi beresiko untuk ibu hamil
Ny Y mengatakan mengambil keputusan dalam keluarga adalah Pak R sehingga pabila Ny Y sakit segala
pengobatan diputuskan oleh Pak R
Selama Ny Y sakit seluruh pekerjaan rumah dikerjakanny tapi saat ini suami juga membantu
membersihkan rumah. Jika kontrol ke puskesmas suami terkadang juga mengantar. Untuk makan, saat ini
Ny Y sering mual dan muntah dan mala untuk makan. Pak R terkadang juga mengingatkan apakah sudah
makan apa belum.
Ny Y selalu membersihkan rumah dan merapikan rumah, tapi sekarang pekerjaan itu tdak selalu ia
lakukan karena badan lemas
Ny Y selalu rutn untuk cek kehamilan ke Pustu karena lebih dekat dengan rumah
6. Fungsi religius
Keluarga mengatakan selalu mengajarkan kedua anaknya untuk selalu berdoa kepad allah SWT
7. Fungsi rekreasi
8. Fungsi reproduksi
Ny Y mengatakan 2 anak sudah cukup tapi anak ke 3 ini adalah ttpan dari allah jadu harus diterimanaya
dan setelah ini beliau akan melakukan operai sesar
9. Fungsi afeksi
Sejak 2 bulan terakhir ini, kondisi Ny Y tdak terlalu fit karena lagi hamil muda sedangkan Ny Y juga haru
mengurus rumah dan merawat anak-anaknya
Keluarga merasa kasihan dengan kondisi Ny Y sehingga terkadang Pak R juga membantu membersihkan
rumah
Keluarga menerima keadaan Ny Y dengan rasa ikhlas dan tabah dan untuk sementara keluarga saling
membantu agar pekerjaan rumah dapat terselesaikan
Ny. Y berharap agar kondisi tubuhnya dapat kembali sehat lagi dan dapat melahirkan dengan selamat.
Ny. Y juga berharap agar anak dan keluarganya sehat selalu
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
BB/TD :
Sistem kardiovakuler :
Denyut nadi 82x/menit, regular, ictus cordis tak terlihat, bunyi jantung S1 S2 tunggal
Sistem pernapasan :
Sistem Integumen :
Warna kulit sawo matang, tdak ada lesi, turgor kulit kembali < 2 detk
Sistem Perkemihan :
BAK : 5-6x/hari, warna kuning jernih, bau khas urin, tdak ada masalah
Sistem Pencernaan :
BAB : 1x/hari, warna kuning, bau khas feses, tdak ada masalah
Sistem persyarafan :
Kesadaran Composments
GCS 456
- Lokasi :-
- Tipe :-
- Durasi :-
- Intenitas :-
Riwayat pengobatan : Tidak ada
- Alergi obat :-
- Hb :-
- Colesterol :-
KEPERAWATAN MATERNITAS
Usia : 34 Tahun
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Siklus : 28 hari
Jumlah : ± 3 pembalut/hari
Lamanya : ± 6 hari
Keteraturan : teratur
No
Tahun
Jenis Persalinan
Penolongan
Jenis Kelamin
Masalah Kehamilan
2001
SC
dokter
normal
2009
SC
dokter
normal
Pengalman Menyusui : tdak
Berapa lama :-
Riwayat Ginekologi
TD
BB / TB
TFU
DJJ
Usia Gestasi
Keluhan
Data Lain
150/100
60/150
7 cm
8 minggu
Badan lemas, mual, muntah dam sering pusing
BB / TB : 60 kg / 150 cm
Tanda-tanda Vital :
Kepala : oval, rambut hitam bergelombang,persebaran rambut merata, tdak ada lesi dan nyeri
tekan.
Dada :
Abdomen :
TFU : 7 cm
Kontraksi : ya
Leopold I : ................................................................................................................
Kiri : ................................................................................................................
Leopold IV : ................................................................................................................
Pigmentasi : ................................................................................................................
Lineanigra : ada
Striae : ................................................................................................................
Vagina :bersih
Varises :-
Jenis / warna : -
Konsistensi :-
Bau :-
Hemorrhoid :-
Ekstremitas :
Ekstremitas atas
Edema : tdak
Varises : tdak
Ekstremitas bawah
Edema : tdak
Varises : tdak
Refflek patella : +
Pola eliminasi :
Eliminasi urin
Eliminasi alvi
Pola tdur
sebelum hamil : siang hari 1-2 jam, malam hari 6-7 jam.
saat hamil : siang hari 1-2 jam , malam hari 5-6 jam.
Keluhan ketdaknyamanan ya
lokasi:perut
Keadaan Mental :
Penerimaan terhadap kehamilan :klien menerima kehailan ini meskipun kehamilanya tdak direncanakan.
(-) Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan
ANALISA DATA
DATA
MASALAH
PENYEBAB
DS:
DO:
- N: 88 x/menit
- RR: 18 x/menit
- T: 36,7 C
- Konjungtva anemis
- Hb : 12.17 gr%
Ansietas
ANALISA DATA
DATA
MASALAH
PENYEBAB
DS:
DO:
- N: 88 x/menit
- RR: 18 x/menit
- T: 36,7 C
- Konjungtva anemis
- Hb : 12.17 gr%
- HPHT: 09/08/2014
- G4 P2002 Ab 001
- Kunjungan ANC 2x
2. Resiko terjadinya penyulit saat melahirkan b.d ketdakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. dx kep
Kriteria
Skor
Pembenaran
1.
a. 2/3 x 1 = 2/3
b. ½x2=1
c. 2/3 x 1 = 2/3
d. ½ x 1 = 1/2
a. Masalah sudah terjadi tetapi tdak segera ditangani akan mengganggu kesehatan ibu.
b. Makan sedikit tapi sering dan makan-makanan hangat akan mengurangi rasa mual.
c. Mual muntah yang dirasakan ini dapat dicegah jika klien menghindari bau-bau menyengat.
Total
2 5/6
No. dx kep
Kriteria
Skor
Pembenaran
2.
a. 3/3 x 1 = 1
b. ½x2=1
c. 3/3 x 1 = 1
d. 2/2 x 1 = 1
a. Masalah sudah terjadi tetapi tdak dianggap sebagai sesuatu yang mengancam kesehatan.
c. Apabila ibu rutn minum obat atau pil Kb maka kehamilan mudah dicegah
d. Ibu mengatakan jika kepalanya sering pusing dan mudah lelah
Total
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya penyulit saat melahirkan b.d ketdakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
No. dx
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Criteria
Standart
intervensi
TT
1.
Resiko terjadinya penyulit saat melahirkan b.d ketdakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Setelah dilakukan tndakan keperawatan dengan kunjungan 3 hari diharapkan keluarga mengert kondisi
kesehatan Bu Y.
Kognitf (pengetahuan)
Afektf (sikap)
Psikomotor (tndakan)
- Keluarga mampu menyebutkan pengertan, penyebab dan penatalaksanaan kehamilan resiko tnggi.
1. Jelaskan pada keluarga tentang pengertan, penyebab dan penatalaksanaan kehamilan resiko tnggi.
2. Jelaskan kembali hal-hal yang belum dimengert klien.
3. Anjurkan keluarga untuk segera membeawa ke pelayanan kesehatan jika memiliki keluhan.
No. dx
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Criteria
Standart
intervensi
TT
2.
Setelah dilakukan tndakan keperawatan dengan kunjungan 3 hari diharapkan ansietas klien berkurang.
Kognitf (pengetahuan)
Afektf (sikap)
Psikomotor (tndakan)
- Keluarga mampu menyebutkan tanda gejala cemas, pengertan dan penyebab cemas.
IMPLEMENTASI
Tanggal
Diagnosa
Implementai
TT
15/10/2014
2. Mengkaji TTV
N: 82 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36.5 C
16/10/2014
1. Mengkaji TTV
N: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36.5 C
1. Mengkaji TTV
N: 80 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36.5 C
IMPLEMENTASI
Tanggal
Diagnosa
Implementai
TT
15/10/2014
Resiko terjadinya penyulit saat melahirkan b.d ketdakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
2. Mengkaji TTV
RR: 18 x/menit
T: 36.5 C
16/10/2014
Resiko terjadinya penyulit saat melahirkan b.d ketdakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
1. Mengkaji TTV
N: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36.5 C
3. Menyarankan kepada klien untuk selalu mrutn periksa kehamilan ke pelayanan kesehatan.
17/10/2014
Resiko terjadinya penyulit saat melahirkan b.d ketdakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
1. Mengkaji TTV
N: 80 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36.5 C
3. Menyarankan kepada klien untuk memeriksakan diri sesegera mungkin apabila merasa ada
keluhan.
No. dx kep
EVALUASI
Tanggal 15/10/2014
Tanggal 16/10/2014
Tanggal 17/10/2014
1&2
S:
- Klien mengatakan paham dengan yang dimaksud ansietas dan pengertan dari kehamilan resiko tnggi.
O: hasil TTV
N: 82 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36.5 C
S:
- klien mengatakan paham dengan apa yang diterangkan.
O: hasil TTV
N: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36.5 C
A:masalah teratasi
O: hasil TTV
N: 80 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36.5 C
Klien mampu
A:masalah teratasi
Berbagi
4 komentar:
http://cv-pengobatan.com/
Balas
Balasan
Balas
Balas
Balasan
Balas
Beranda
Mengenai Saya
Foto saya