Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Laboratorium Klinik Mata Kuliah Anak II
Disusun oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tempat :
( ) ( )
BAB II
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Hari/tanggal : Selasa, 2 Desember 2014
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Ruang cendana 4 RSUP dr. Sardjito
Metode : Wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik, studi
dokumen
Sumber : Klien , keluarga , studi dokumen
Oleh : Ditta Utamiati, Dwi Ratna Widiastuti dan Rifaldi
Zulkarnaen
A. Identitas Pasien
1. Pasien
Nama : An . “A”
Tanggal lahir : 5 juni 2003
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SD
Suku/ Kebangsaan : Jawa/ Indonesia
Alamat : Kutowinangun, Kebumen, Jawa tengah
Diagnosa Medis : CTEV
Tanggal masuk : 24 November 2014
2. Keluarga/ Penanggung jawab
Nama : Tn.”AM”
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS ( Guru )
Alamat : Kutowinangun, Kebumen, Jawa tengah
Hubungan dengan klien : Ayah klien
B. Keluhan Utama
1. Riwayat penyakit saat ini
a. Keluhan utama
Keluarga klien mengatakan klien mengalami ketidaksempurnaan
fungsi kaki sejak lahir, kaki kiri klien bengkok sejak lahir.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga klien mengatakan klien masuk melalui poli RSS dengan
diagnosa congenital talifes equinovarus sejak lahir tanggal 24
Desember 2014. Klien mengalami ketidaksempuranaan ketika
berjalan dan 1 minggu sebelum masuk RS kaki kiri klien bengkak
sehingga klien dibawa ke RSS oleh keluarganya. Klien post
operasi repair CTEV hari ke 1. Klien mengatakan nyeri pada luka
post operasi yang di pasang gips. Ibu klien mengatakan terdapat
rembesan darah pada gib klien.
P : pemasangan gips
Q : tertekan dan berdenyut
R : kaki kiri luka post op dan tidak menjalar
S : 8 dari 10
T : ketika digerakan dan tiba tiba, lamanya 15 menit-1jam
Terpasang gips pada kaki kiri pasca operasi sehingga tidak dapat
bergerak seperti biasa.
c. Riwayat kesehatan lalu
Keluarga klien mengatakan klien mengalami CTEV sejak lahir,
klien mendapat perawatan ketika berumur 40 hari di RSS, klien di
pasang gips 14 kali namun karena penanganannya kurang tepat
pada pemasangan gips yang ke 3 dan ke 4 lepas sendiri/ rusak.
d. Riwayat hospitalisasi
Keluarga klien mengatakan pernah dirawat di RSS ketika klien
berumur 40 hari karena sejak lahir sudah mengetahui kelainan
anaknya yaitu kaki klien bengkok.
e. Riwayat keluarga
Keluarga klien mangatakan kedua adiknya juga mengalami
penyakit yang sama.
d. Pola Aktivitas
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan jika beraktifitas berat klien merasa sesak nafas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum v
Mandi v v
Toiletting v
Berpakaian v v
Mobilitas di Tempat Tidur v
Berpindah v
ROM v
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
4 : Tergantung total
2) Selama hamil
Klien mengatakan jika beraktifitas berat klien merasa sesak nafas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum v
Mandi v
Toiletting v
Berpakaian v
Mobilitas di Tempat Tidur v
Berpindah v
ROM v
. Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
4 : Tergantung total
b) Harga diri
Keluarga klien mengatakan klien tidak merasa malu atau
minder dengan keadaan tubuhnya.
c) Gambaran diri
Keluarga klien menerima penyakit yang sedang klien
alami.
d) Peran diri
Klien menyadari bahwa perannya sebagai anak dan
kakak bagi adik adiknya.
e) Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakit
yang dialami. Sehingga cepat masuk sekolah kembali.
2) Intelektual
Keluarga klien mengatakan sudah paham tentang penyakit,
pengobatan dan akses pengobatan, karena sudah sering mengikuti
pengobatan/ terapi untuk ketiga anaknya yang mengalami penyakit
yang sama.
3) Hubungan interpersonal
Keluarga klien mengatakan klien mengatakan hubungan
dengan keluarga, teman dan masyarakat baik.
4) Support system
Klien mendapat dukungan yang penuh dari orang tua dan
keluarganya.
b. Aspek sosial
Keluarga klien mengatakan klien berbicara dengan dengan
bahasa Jawa. Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan
yang diajukan dengan baik.
c. Aspek Budaya
Keluarga klien mengatakan klien mengatakan berasal dari Jawa
Tengah tepatnya dari Kebumen.
d. Aspek spiritual
Keluarga klien mengatakan klien mengatakan menjalankan
kewajiban sholat 5 waktu. Keluarga selalu berdoa untuk kesembuhan
anaknya.
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Ketika di kaji ekspresi wajah klien terihat menahan nyeri
TB : 145 cm
c. Tanda-Tanda Vital :
N : 124 x/ menit, denyut nadi cepat dan kuat
RR : 22 x/ menit
S : 36,5 oC
c. Telinga
Kedua telinga klien masih baik. Keadaan telinga klien bersih dan tidak
ada kotoran.
d. Hidung
Hidung berfungsi secara normal atau dapat membau berbagai bau-
bauan. Pernafasan tidak menggunakan cuping hidung. Hidung klien
terlihat bersih.
e. Mulut
Klien berbicara dengan jelas, tidak luka atau sariawan, mulut dan gigi
klien terlihat bersih, dan tidak berbau.
f. Leher
Leher tegak, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit sama
dengan warna sekitar. Tidak ada nyeri tekan.
g. Dada
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi, ekspansi dada simetris.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa pada dada
klien.
Perkusi : Suara perkusi dada resonan pada bagian paru-paru
dan pekak jantung pada interkosta 4 sinistra.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler. Detak jantung cepat dan kuat.
Bunyi jantung S1-S2 murni (tidak ada bunyi jantung
tambahan).
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada asites, tidak ada luka, warna sawo matang
dan tidak ada rambut.
i. Genetalia
j. Ekstremitas : normal
Atas : Simetris, tidak ada edema, turgor kulit baik, tidak ada
luka, terpasang infus RL sejak tanggal 24 november 2014.
k. Pemeriksaan Penunjang
Golongan Darah :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ( Post Op CTEV repair
hari ke-1) ditandai dengan:
DS: Klien mengatakan nyeri pada luka post op CTEV repair yang di gips.
P : pemasangan gips
Q : tertekan dan berdenyut
R : kaki kiri luka post op dan tidak menjalar
S : 8 dari 10
T : ketika digerakan dan tiba tiba, lamanya 15 menit-1jam
DO:
a. Terdapat gips pada kaki kiri klien
b. Klien terlihat menahan nyeri
c. Tanda-tanda vital:
Nadi 124 x/ menit
Respirasi 22 x/ menit
2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan
a. Klien susah bergerak bebas karena terpasang gips pada kaki kiri
pasca op hari ke 1
DO :
a. Aktivitas klien di bantu oleh keluarga
b. Klien jarang bergerak karena terpasang gips di kaki sebelah kiri
2. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Hari, tanggal : Selasa, 2 Desember 2014 Diagnosa Medis : CTEV
Pukul : 16.00 WIB Tempat : Bangsal Cendana 4 RSUP Dr. Sardjito
Nama klien : An. “A”
No. Diagnosa Tujuan Rencana Intervensi Rasional
1. Senin, 2 Desember 2014 Senin, 2 Desember Senin, 2 Desember 2014 Senin, 2 Desember 2014
Pukul 16.00 WIB Pukul 16.00 WIB
Pukul 16.00 WIB 2014 Pukul 16.00 WIB
2. Senin, 2 Desember 2014 Senin, 2 Desember Senin, 2 Desember 2014 Senin, 2 Desember 2014
Pukul 16.00 WIB Pukul 16.00 WIB Pukul 16.00 WIB
2014 Pukul 16.00 WIB
Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji tanda infeksi ( Tumor, Rubor,
1. Adanya dolor, rubor, tumor, kalor,
dengan prosedur invasive asuhan keperawatan Color, Dolor, Functio laesa ).
functio laesa merupakan tanda
ditandai dengan : selama 3 x 24 jam
terjadinya infeksi.
klien terhindar dari 2. Anjurkan keluarga klien untuk menjaga
DS: Keluarga klien 2. Menurunkan/mengurangi adanya
infeksi dengan kriteria: personal hygiene klien dengan baik.
mengatakan organisme hidup
- Klien melaporkan 3. Anjurkan keluarga dan klien agar selalu
3. Kondisi lembab dapat memicu
a. Terdapat rembesan darah tidak ada tanda- menjaga gibs klien agar selalu kering
pertumbuhan bakteri/ mikroorganisme
pada gibs klien tanda infeksi dan bersih.
penyebab infeksi.
b. Terpasang infus sejak (dolor, 4. Anjurkan klien untuk kontrol.
4. Mencegah terjadinya infeksi dari gibs
tanggal 24 november rubor,tumor,calor, 5. Kelola pemberian Cefotaxim 500 mg /
yang kotor
2014 functio laesa). 12 jam / IV.
5. Adanya indikasi yang jelas sehingga
c. Terpasang kateter sejak - Suhu dalam batas Ditta antibiotik yang diberikan dapat
tanggal 1 desember 2014 normal
mengatasi organisme penyebab
DO: (36,5-37,5)oC infeksi.
a. Terpasang infus RL 15 Ditta
tpm sejak tanggal 24
desember
b. Terdapat luka post
operasi CTEV repair hari
ke 1 pada kaki kiri.
c. Terpasang dc kateter
sejak tanggal 1 desember
2014
d. Terdapat rembesan darah
pada gibs klien.
e. Suhu 36,5 oC
3. Senin, 2 Desember 2014 Senin, 2 Desember Senin, 2 Desember 2014 Senin, 2 Desember 2014
Pukul 16.00 WIB Pukul 16.00 WIB Pukul 16.00 WIB
2014 Pukul 16.00 WIB
Hambatan mobilitas fisik 1. Kaji kemampuan klien dalam 1. Mengetahui kemampuan klien dalam
Setelah dilakukan
berhubungan dengan melakukan mobilitas fisik. melakukan mobilitas fisik
tindakan keperawatan
2. Jaga keamanan klien 2. Mencegah klien jatuh
gangguan muskoloskeletal,
selama 3x24 jam, 3. Ubah posisi klien tiap 2 jam 3. Menurunkan resiko terjadinya iskemia
ditandai dengan :
diharapkan hambatan jaringan akibat sirkulasi darah yang
DS : Klien mengatakan mobilitas fisik teratasi 4. Bantu klien untuk mengoptimalkan jelek pada daerah yang tertekan.
4. Melatih klien dalam latihan mobilisasi
a. Klien susah bergerak dengan kriteria hasil : gerak sendi pasif maupun aktif. fisik klien
- Tidak terjadi 5. Beri reinforcement positif setiap 5. Memotivasi klien dalam latihan
bebas karena terpasang
kekauan sendi kemajuan selama perawatan
gips pada kaki kiri pasca
- Klien dapat miring 6. Kolaborasi dengan fisioterapi untuk 6. Pemberian latihan ROM pasif atau
op hari ke 1
kanan miring kiri program latihan berjalan. aktif dapat meningkatkan kekuatan
b. Klien di bantu dalam secara mandiri Raifaldi otot sehingga mobilisasi klien
mobilisasinya Rifaldi
DO :
a. Aktivitas klien di bantu
oleh keluarga
b. Klien jarang bergerak
karena terpasang gips di
kaki sebelah kiri
3. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (Post Op CTEV repair hari ke1)
Hari /
Implementasi Evaluasi TTD
Tanggal
Selasa , 2 Pukul 1. Mengobservasi reaksi non verbal dari nyeri, S:
Klien mengatakan setelah di berikan obat dan melakukan
Desember 14.00 tingkat nyeri, kualitas nyeri.
2. Memberikan posisi yang nyaman (supinasi). nafas dalam nyeri berkurang skala 7. Klien mengatakan
2014 WIB
3. Melatih klien untuk nafas dalam
“Ya” saat dianjurkan untuk melakukan nafas dalam saat
4. Menganjurkan klien untuk malakukan teknik
merasa nyeri.
nafas dalam sendiri dengan di damping petugas
O:
kesehatan 1. Terdapat gips pada kaki kiri klien
5. Menganjurkan klien untuk melakukan teknik 2. Klien tampak lebih rileks setelah dianjurkan untuk
16.00 nafas dalam kembali bila nanti merasa nyeri nafas dalam, namun masih ada ekspresi menahan
WIB
kembali. nyeri.
6. Mengelola pemberian ketorolac 30 mg/ 8 jam/IV 3. Klien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam.
4. Tanda-tanda vital:
Nadi 124 x/ menit
Respirasi 22 x/ menit
5. Terapi obat : Ketorolac 30 mg / 8 jam / IV masuk jam
16.00 WIB.
A : Nyeri akut teratasi sebagian.
P:
- Ajarkan untuk teknik distraksi/ pengalihan perhatian.
- Kelola pemberian terapi obat ketorolac 30 mg/ 8 jam/
IV jam 24.00 WIB.
Ratn
a
A. Kesimpulan
1. Pada Asuhan keperawatan Asuhan keperawatan pada klien An ”A”
dengan diagnosa CTEV of the Left Foot Post Op Repair hari ke1,
diagnosa yang muncul antara lain:
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ( Post Op CTEV
repair hari ke-1)
b. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
muskoloskeletal
2. Pada asuhan keperawatan pada An.”A”, dari ketiga diagnosa
keperawatan yang muncul, diagnosa Nyeri akut dan Hambatan mobilitas
fisik dapat teratasi berdasarkan tujuan yang kami buat pada perencanaan
keperawatan. Sedangkan, untuk diagnosa resiko infeksi belum teratasi/
teratasi sebagian karena selama klien terpasang alat/prosedur invasive
klien mempunyai resiko infeksi dan juga berhubungan dengan tindakan
post operasi repair CTEV klien harus menjalani kontrol/ penggantian gips/
perawatan luka seminggu setelah pemasangan gips atau setelah selesai
rawat inap.
3. Faktor penghambat :
Dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu lebih dari 3x24 jam,
sehingga setelah lebih dari tujuan waktu harus melanjutkan intervensi
kembali sampai klien pulang dengan persetujuan medis.
Faktor pendukung penyembuhan :
a. Klien mau mengikuti perawatan dengan baik dan keluarga
mendukung upaya pengobatan/ tindakan medis.
b. Klien dan keluarga sangat kooperatif saat dilakukan tindakan
keperawatan.
B. Saran
Pada asuhan keperawatan pada An “A” dengan diagnose medis
CTEV post operasi Repair hari ke 1, muncul tiga diagnose. Kami
mengharapkan bahwa dalam pengkajian dapat lebih mengkaji data dengan
lebih lengkap sehingga dapat mengidentifikasi diagnosa yang muncul dan
merencanakan intervensi dapat bervariasi lagi.