Vous êtes sur la page 1sur 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A DENGAN
POST COMPLETE DEBULKING ATAS INDIKASI CA OVARIUM IIIc
DI RUANG MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Tgl/Jam MRS : 8 November 2018/ Jam 10:08 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 9 November 2018/ Jam 15:00 WIB
Metode Pengkajian : Wawancara, Pemeriksaan Fisik, dan Rekam Medis
Diagnosa Medis : Ca Ovarium IIIc
No. Registrasi : 01406xxx

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama Klien : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tegal Sari, Sragen Kulon, Prov. Jawa Tengah
Umur : 10 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 42 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tegal Sari, Sragen Kulon, Prov. Jawa Tengah
Hubungan dengan Klien : Ibu

1
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada bagian perut yang di operasi
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Dr. Moewardi Surakarta melalui poli ke Melati 1
pada tanggal 8 Oktober 2018, Pasien telah di rencanakan operasi atas
indikasi Ca Ovarium sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengatakan nyeri
pada daerah luka bekas operasi bagian perut. Pasien mengatakan skala
nyeri: 6. Nyeri hilang timbul dan seperti di iris-iris. Pasien tampak
meringis menahan sakit. Pasien mengatakan nyeri bertambah ketika
menggerakkan perutnya, dan nyeri berkurang ketika pasien diberi obat dan
beristirahat.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit yang lainnya. Ibu
Pasien mengatakan anaknya sudah terdiagnosa Ca Ovarium sejak 2 tahun
yang lalu dan di rencakan kemoterapi tetapi keluarga belum mampu
mendampingi dengan alasan tidak ada yang menjaga anaknya ketika
dirawat. Ibu Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat maupun
makanan.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu Pasien mengatakan tidak ada penyakit keturunan, tidak memiliki
penyakit darah tinggi maupun diabetes.
e. Genogram

2
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Keluarga Inti
3. RIWAYAT OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
a. Status Obstetri
G0P0A0
b. Riwayat Menstruasi
1) Usia menarche : Belum menarche
2) Siklus menstruasi :-
3) Desminore :-
4) Lama menstruasi :-
5) Periode menstruasi : -
c. Riwayat Perkawinan
1) Menikah berapa kali : -
2) Usia menikah :-
3) Lama perkawinan :-
4) Permasalahan dalam kehidupan seksual: -
d. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu
Anak Cara Panjang Badan/ Jenis Keadaan Usia
Penolong
Ke Lahir Berat Badan Kelamin Lahir Sekarang
- - - - - - -

e. Riwayat Kehamilan Sekarang


1) HPHT: -
2) HPL: -
3) Keluhan selama hamil: -
4) Obat-obat yang dikonsumsi: -
5) Dukungan keluarga: -
f. Riwayat KB
-

3
4. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien dan keluarga menganggap bahwa kesehatan itu penting, apabila
sakit maka akan segera diobati dengan cara ke pelayanan kesehatan
terdekat. Pasien mengeluhkan luka bekas operasi bagian perut.
b. Pola Aktivitas dan Latihan (Kegiatan Sehari-Hari)
Sebelum sakit:
Ibu pasien mengatakan kegiatan sehari-harinya sebagai seorang anak
sekolah. Pasien mengatakan semua kegiatan sehari-harinya dilakukan
secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit:
Pasien hanya berbaring di tempat tidur. Aktivitasnya dibantu oleh Ibunya.
Pasien hanya berbaring di tempat tidur dengan sesekali miring ke kiri atau
ke kanan.
c. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit:
Ibu Pasien mengatakan selama di rumah pasien tidur ±6 jam pada malam
hari dan 1 jam tidur siang, dan tidak ada kebiasaan sebelum tidur.
Selama sakit:
Ibu Pasien mengatakan tidak ada kesulitan tidur yang berarti, hanya
sesekali bangun di malam hari ketika terasa nyeri dan tidur kembali. Pasien
tidur ±8 jam
d. Pola Nutrisi Metabolik
1) Pengkajian nutrisi (ABCD)
a) Antropometri
BB: 32 kg TB: 135 cm
LILA: 26 cm IMT: 18,9 kg/m2 (Berat Badan Ideal)

b) Biomechanical
Hemoglobin : 12,4 g/dl
Hematokrit : 40 %
c) Clinical Sign

4
Pasien tampak baik, turgor kulit elastis, CRT< 2 detik, tidak ada
rambut rontok, tidak ada stomatitis, konjungtiva mata ananemis,
tidak terdapat kejang maupun lemah otot, tidak terdapat
pembengkakan pada kelenjar endokrin.
d) Diet
Pasien diberikan diit lunak sesuai instruksi ahli gizi.
2) Pola Nutris
Sebelum sakit:
a) Frekuensi
Makan 2-3x/hari. Minum ±8 gelas air putih/hari, terkadang minum
teh manis.
b) Jenis
Nasi, ikan, ayam, tahu, tempe, sayur.
c) Porsi
1 piring makan, porsi kecil
d) Keluhan
Tidak ada
Selama sakit:
a) Frekuensi
Ibu Pasien mengatakan makan 3x /hari, minum ±4 gelas air putih.
b) Jenis
Makanan yang disediakan rumah sakit yaitu bubur, lauk, susu,
sayur buah-buahan.
c) Porsi
Pasien menghabiskan ¾ porsi makananya.
d) Keluhan
Ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan makan
e. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit:
a) Frekuensi BAB : ±1-2x/hari
b) Konsistensi : Lunak

5
c) Warana : Kuning
d) Keluhan/kesulitan BAB : Tidak ada
e) Penggunaan obat pencahar : Tidak ada
Selama sakit:
a) Frekuensi BAB : ±1x/ 2hari
b) Konsistensi : Lunak
c) Warna : Kuning kecoklatan
d) Keluhan/Kesulitan BAB : Tidak ada
e) Penggunaan obat pencahar : Tidak ada
2) BAK
Sebelum sakit:
a) Frekuensi BAK : 4-6x/hari
b) Jumlah Urine : ±1200cc/hari
c) Warna : Kuning jernih
d) Keluhan/kesulitan BAK : Tidak ada
Selama sakit:
a) Frekuensi BAK : Pasien terpasang DC
b) Jumlah Urine : ±1200 cc/hari (Urine Bag)
c) Warna : Kuning jernih
d) Keluhan/Kesulitan BAK : Tidak ada
Analisis Keseimbangan Cairan selama Perawatan
Intake Output Analisis
Minuman = 600cc Urine = 1200cc Intake = 1650 cc
Makanan = 50cc Feses = 50cc Output = 1474 cc
Infus =1000cc IWL (7x32) =
224cc
Total 1650 cc Total 1474 cc Balance = 176 cc
f. Pola Kognitif dan Perseptual
1) Nyeri: Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka bekas operasi bagian
perut. Pasien mengatakan skala nyeri: 6. Nyeri hilang timbul dan seperti
di iris-iris. Pasien tampak meringis menahan sakit. Pasien mengatakan

6
nyeri bertambah ketika menggerakkan perutnya, dan nyeri berkurang
ketika pasien diberi obat dan beristirahat.
2) Fungsi panca indera: Fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecapan, dan perasa masih berfungsi dengan baik.
3) Kemampuan bicara: Pasien dapat berkomunikasi dengan baik.
4) Kemampuan membaca: Pasien mampu membaca tulisan yang
ditanyakan oleh perawat.
g. Pola Konsep Diri
1) Harga diri: Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan teman-
teman di sekolah pasien baik.
2) Ideal diri: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar dapat pulang
kembali ke rumah berkumpul bersama keluarga dan sekolah seperti
biasa.
3) Identitas diri: Pasien mengatakan bahwa dirinya seorang perempuan
dan ia senang.
4) Gambaran diri: Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak
ia sukai.
5) Peran: Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anak sekolah
kelas 4 SD
h. Pola Koping
1) Masalah utama selama masuk RS: Kanker Ovarium
2) Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya: Ibu Pasien
mengatakan anaknya tidak dapat masuk sekolah untuk beberapa waktu,
sejak mulai kemoterapi sampai dengan operasi ini.
3) Pandangan terhadap masa depan: Pasien mengatakan ingin segera
sembuh dan pasien juga mengatakan takut kalau nanti tidak dapat lagi
kembali sekolah dan bermain dengan teman-temannya.
4) Koping mekanisme yang digunakan saat terjadinya masalah:
Ibu Pasien mengatakan biasanya menyelesaikan masalah dengan cerita
dengan ibu dan ayahnya.

7
i. Pola Seksual-Reproduksi
1) Masalah menstruasi: -
2) Pap smear terakhir: -
3) Perawatan payudara setiap bulan: -
4) Alat kontrasepsi yang digunakan: -
5) Apakah ada kesukaran dalam berhubungan seksual: -
6) Apakah penyakit sekarang mengganggu fungsi seksual: -
j. Pola Peran Keluarga
1) Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat: Ibu Pasien mengatakan
anaknya adalah seorang pelajar kelas 4 SD dan aktif di lingkungan
tempat tinggalnya.
2) Apakah klien punya teman dekat: Ibu Pasien mengatakan anaknya
memiliki teman dekat di lingkungan tempat tinggalnya.
3) Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan: Ibu
Pasien mengatakan bila ada kesulitan, anaknya meminta bantuannya.
4) Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat? Bagaimana keterlibatan
klien: Ibu Pasien mengatakan anaknya aktif mengikuti TPA dan
kegiatan tahunan seperti 17 agustusan di sekitar tempat tinggalnya.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
1) Agama: Ibu Pasien mengatakan beragama Islam.
2) Ibadah: Ibu Pasien mengatakan selama sakit anaknya jarang
beribadah.

5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tanda-tanda Vital
a) Tekanan darah : 100/70 mmHg
b) Nadi
- Frekuensi : 80x/menit
- Irama : Teratur
- Kekuatan : Teraba kuat

8
c) Pernafasan
- Frekuensi : 20 kali/menit
- Irama : Teratur
d) Suhu : 36,5oC
b. Pemeriksaan Head to Toe
Bagian
No Pengkajian
Tubuh
Bentuk dan ukuran kepala:
Bentuk kepala simetris dan ukuran sedang.
Pertumbuhan rambut:
1 Kepala Pertumbuhan rambut tidak merata, rambut mudah rontok,
rambut warna hitam.
Kulit kepala:
Bersih, tidak ada ketombe, tidak ada lesi.
Mata
Kebersihan: Keadaan mata bersih, tidak ada kotoran.
Fungsi penglihatan: Baik.
Palpebra: Kelopak mata normal, tidak ada lesi dan
pembengkakan.
Konjungtiva: Ananemis.
Sclera: Non Ikterik.
Pupil: Mengecil bila diberi rangsangan cahaya.
Diameter ka/ki: Isokhor.
2 Muka
Reflek terhadap cahaya: Pupil kanan dan kiri mengecil
saat diberi rangsangan cahaya.
Penggunaan alat bantu penglihatan: Tidak menggunakan
alat bantu penglihatan.

Hidung
Fungsi penghidu: Baik.
Sekret: Tidak ada.
Nyeri sinus: Tidak ada.

9
Polip: Tidak ada.
Napas cuping hidung: Tidak ada.

Mulut
Kemampuan bicara: Baik.
Keadaan bibir: Simetris, tidak ada stomatitis, tidak ada
sianosis.
Selaput mukosa: Lembab.
Warna lidah: Merah muda, tidak ada candidiasis.
Keadaan gigi: Gigi lengkap.
Bau nafas: Bau nafas normal.
Dahak: Tidak ada.

Gigi
Jumlah: Lengkap.
Kebersihan: Bersih.
Masalah: Tidak ada.

Telinga
Bentuk: Normal.
Fungsi pendengaran: Baik.
Kebersihan: Bersih.
Serumen: Tidak ada.
Nyeri: Tidak ada.
Bentuk: Normal.
Pembesaran tyroid: Tidak ada.
Kelenjar getah bening: Tidak ada pembesaran kelenjar
3 Leher
getah bening.
Nyeri waktu menelan: Tidak ada.
JVP: Tidak tampak pengingkatan JVP.
Paru-paru
Dada
4 Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada lesi,
(Thorax)
tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan.

10
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus teraba
diseluruh lapang paru.
Perkusi: Sonor.
Auskultasi: Vesikuler, Ronkhi ( - | - ), crackles ( - | - ),
wheezing (-).

Jantung
Inspeksi: Tampak iktus kordis di ICS 5.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
Perkusi: Redup.
Auskultasi: BJ I dan BJ II Reguler, Murmur (-), Gallop (-).

Abdomen
Inspeksi: Tidak ada benjolan, terdapat luka post operasi
regio abdomen dengan panjang ±13 cm, luka masih tampak
bersih, kering, tertutup kassa steril, dan terpasang drain.
Auskultasi: Bising usus: 14x/menit
Perkusi: Tympani (+).
Palpasi: Terdapat nyeri tekan pada area sekitar luka post op.
- Pasien mengatakan tidak terdapat keluhan pada area
genetalia dan rajin membersihkannya setelah BAK dan
ketika mandi.
5 Genetalia
- Keadaan bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.
- Lochea rubra sebanyak 1 balutan.
- Terpasang DC.
- Pasien mengatakan tidak terdapat keluhan pada anus dan
rektum, pasien mengatakan rajin membersihkannya setelah
Anus dan
6 BAK dan ketika mandi.
Rektum
- Keadaan bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada hemoroid.

11
Atas
Kekuatan otot kanan dan kiri: 5 | 5
ROM kanan dan kiri: ROM aktif, pasien dapat
menggerakkannya tanpa bantuan.
Perubahan bentuk tulang: Tidak ada.
Pergerakan sendi bahu: Normal.
Perabaan akral: Hangat.
Pitting edema: Tidak ada.
Terpasang infus: Pada tangan kanan terpasang infus NS 20
7 Ekstremitas tpm

Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri: 5 | 5
ROM kanan dan kiri: ROM aktif, pasien dapat
menggerakkannya tanpa bantuan.
Perubahan bentuk tulang: Tidak ada.
Varises: Tidak ada.
Perabaan akral: Hangat.
Pitting edema: Tidak ada.
Warna kulit sawo matang, tidak ada dekubitus, turgor kulit
elastis, terdapat luka post operasi SC bagian abdomen, luka

8 Integumen masih tampak bersih, agak basah, dan tertutup kassa steril,
Teraba hangat dan berwarna kemerahan pada area sekitar luka
post operasi.

12
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan: 10 November 2018 (16:52)
Nilai Keterangan
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan
Normal Hasil
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,4 g/dl 12,3 - 15,3
Hematokrit 31 % 33 - 45
Leukosit 7,6 ribu/ul 4,5 - 14,5
Trombosit 165 juta/ul 150 - 450
Eritrosit 4,5 mil/ul 4,10 - 5,10
HOMEOSTASIS
PT 12,1 detik 10,0 - 15,0
APTT 30,6 detik 20,0 - 40,0
INR 0,920 -
ELEKTROLIT
Natrium darah 139 mmol/L 136 - 145
Kalium darah 4,1 mmol/L 3,3 - 5,1
Chlorida darah 109 mmol/L 98 - 106

7. TERAPI MEDIS
Hari/Tgl Jenis Dosis Golongan & Fungsi
Terapi Kandungan
Jumat, Infus NS 20 tpm Golongan: Untuk
9-11-2018 Cairan kristaloid mengembalikan
s.d Kandungan: keseimbangan
10-11-2018 Setiap liter larutan elektrolit pada
mengandung: dehidrasi
Natrium Klorida
(NaCl) 9,0 g,

13
Air untuk injeksi ad.
1.000 ml,
Osmolaritas: 308
mOsm/l, Setara
dengan ion-ion : Na⁺ :
154mEq/l, Cl⁻ : 154
mEq/l
Ketorolac 15mg/8jam Golongan: NSAID Mengurangi
Kandungan: Ketorolac nyeri
tromethamine
Asam 300mg/8jam Golongan: Vitamin Mencegah dan
Tranexam Kandungan: mengatasi
at Vitamin C defisiensi
vitamin C
Ampicillin 1,5 g/8jam Golongan: Obat Keras Menghalangi
e Kandungan: pelepasan
Sulbactan Bromocriptine hormon
prolaktin dari
kelenjar pituitari
di bawah otak
Paracetam 250 mg/8jam Analgetik antipiretik Mengurangi
ol Tab. nyeri dan
menurunkan
Minggu
suhu tubuh
11-11-2018
Vit. C 50 mg/24 jam Vitamin Meningkatkan
vitamin c dalam
tubuh.

14
B. ANALISA DATA
Nama : An. A No. CM : 01406xxx
Umur : 10 tahun Dx. Medis : Post. Op Ca Ovarium

Hari/Tgl/
No Data Fokus Masalah Etiologi
Jam
1. Jumat, DS: Nyeri Luka post
9-11-2018 - Pasien mengatakan nyeri operasi
16.00 WIB pada daerah luka bekas
operasi bagian perut
- Pasien mengatakan skala
nyeri: 5

DO:
- Pasien tampak meringis
menahan sakit
- TD: 130/90 mmHg
- N: 86x/menit

3. Jumat, DS: Risiko infeksi Luka post


9-11-2018 - Pasien mengatakan terdapat operasi,
16.00 WIB luka bekas operasi bagian imunosupresi
perut dan terasa nyeri

DO:
- Suhu: 37,6oC
- Terdapat luka post operasi
regio abdomen
- Teraba hangat dan berwarna
kemerahan pada area sekitar
luka post operasi
- Luka tampak bersih

15
- Pasien HIV Positif

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan luka post operasi
2. Risiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi, imunosupresi

16
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : An. A No. CM : 01406xxx
Umur : 10 tahun Dx. Medis : Post. Op Ca Ovarium

Diagnosa Tgl, Jam /


No Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan TTD Perawat
1. Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1. Kaji respon verbal dan non verbal nyeri. 9-11-2018
dengan luka post diharapkan nyeri berkurang atau hilang. 2. Monitor TTV pasien. 16.00 WIB
operasi NOC: - Pain Level 3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
- Pain Control 4. Atur posisi pasien senyaman mungkin.
- Comfort Level 5. Anjurkan pasien untuk meningkatkan istirahat
Dengan kriteria hasil: 6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
a. Pasien mengatakan nyeri berkurang atau obat analgetik. (Sulis)
hilang
b. Skala nyeri: ≤ 3
c. Pasien tampak rileks
d. TD: 100-120 / 60-80 mmHg
e. N: 60-100x / menit
17
2 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan, 1. Kaji tanda dan gejala infeksi sistemik dan 9-11-2018
berhubungan dengan diharapkan tidak terjadi infeksi. lokal. 16.00 WIB
luka post operasi, NOC: - Immune Status 2. Monitor TTV pasien.
imunosupresi, dan - Knowledge: Infection control 3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
malnutrisi - Risk Control tindakan keperawatan.
Dengan kriteria hasil: 4. Berikan perawatan luka pada area post operasi.
a. Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian (Sulis)
b. S: 36,5-37,5 oC obat antibiotik.
18
E. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : An. A No. CM : 01406xxx
Umur : 10 tahun Dx. Medis : Post. Op Ca Ovarium

No. TTD
Hari/Tgl/Jam Implementasi
Dx Perawat
1 Jumat, 9-11-2018/
16.10 1. Mengkaji respon verbal dan non verbal nyeri pasien.
16.18 2. Mengatur posisi pasien 30o.
16.20 3. Memonitor TTV pasien.
16.25 4. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
16.30 5. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan istirahat
16.50 6. Inj. Ketorolac 30 mg i.v. (Sulis)

2 Jumat, 9-11-2018/
16.16 1. Mengkaji tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
16.20 2. Memonitor TTV pasien.
3. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. (Sulis)
No. TTD
Hari/Tgl/Jam Implementasi
Dx Perawat
1 Sabtu, 10-11-2018/
08.10 1. Memonitor respon verbal dan non verbal nyeri pasien.
08.20 2. Memonitor TTV pasien.
08.25 3. Menganjurkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam bila nyeri muncul.
08.50 4. Inj. Ketorolac 30 mg i.v. (Sulis)

2 Sabtu, 10-11-2018/
08.16 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
20

08.20 2. Memonitor TTV pasien.


3. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. (Sulis)
21
No. TTD
Hari/Tgl/Jam Implementasi
Dx Perawat
1 Minggu,
11-11-2018/ 1. Inj. Ketorolac 30 mg i.v.
08.00 2. Memonitor respon verbal dan non verbal nyeri pasien.
08.10 3. Memonitor TTV pasien. (Sulis)
08.20 4. Menganjurkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam bila nyeri muncul.
08.25
2 Minggu,
11-11-2018/ 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
08.16 2. Memonitor TTV pasien.
08.20 3. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. (Sulis)

08.30 4. Melakukan perawatan luka pada area post operasi.


22
F. EVALUASI
Nama : An. A No. CM : 01406xxx
Umur : 10 tahun Dx. Medis : Post. Op Ca Ovarium

No. TTD
Hari/Tgl/Jam Evaluasi
Dx Perawat
1 Jumat, 9-11-2018/ S: - Pasien mengatakan masih nyeri
19.00 - Pasien mengatakan skala nyeri: 4
O: - Pasien masih tampak meringis menahan sakit
- TD: 110/70 mmHg
- N: 88x/ menit
A: Nyeri masih dirasakan
P: Lanjutkan Intervensi:
- Kontrol nyeri pasien
- Monitor TTV pasien
- Anjurkan pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam bila nyeri muncul
- Lanjutkan pemberian obat analgetik sesuai instruksi dokter (Sulis)
23
3 Jumat, 9-11-2018/ S : - Pasien mengatakan masih terasa nyeri pada luka bekas operasi bagian perut
19.00 O : - S: 37,2oC
- Luka tampak bersih, kering, dan tertutup dengan kassa steril
A: Infeksi tidak terjadi
P: Lanjutkan Intervensi:
- Monitor tanda dan gejala infeksi
- Monitor TTV pasien
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Berikan perawatan luka pada area post operasi (Sulis)
24
No. TTD
Hari/Tgl/Jam Evaluasi
Dx Perawat
1 Sabtu, 1-11-2018/ S : - Pasien mengatakan sedikit nyeri
14.00 - Pasien mengatakan skala nyeri: 3
O : - Pasien mulai tampak rileks
- TD: 120/80 mmHg
- N: 84x/ menit
A: Nyeri berkurang
P: Lanjutkan Intervensi:
- Kontrol nyeri pasien
- Monitor TTV pasien
- Anjurkan pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam bila nyeri muncul
- Lanjutkan pemberian obat analgetik sesuai instruksi dokter (Sulis)
2 Sabtu, 10-11-2018/ S : - Pasien mengatakan masih sedikit nyeri pada luka bekas operasi bagian perut
14.00 O : - S: 36,8oC
- Luka tampak bersih, kering, dan tertutup dengan kassa steril
A: Infeksi tidak terjadi
P: Lanjutkan Intervensi:
- Monitor tanda dan gejala infeksi
- Monitor TTV pasien
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan (Sulis)
- Berikan perawatan luka pada area post operasi
26
No. TTD
Hari/Tgl/Jam Evaluasi
Dx Perawat
1 Minggu, S : - Pasien mengatakan nyeri hampir tak dirasakan
11-11-2018/ - Pasien mengatakan skala nyeri: 1
14.00 O : - Pasien tampak rileks
- TD: 120/80 mmHg
- N: 84x/ menit
A: Nyeri terkontrol
P: Lanjutkan Intervensi:
- Kontrol nyeri pasien
- Monitor TTV pasien
- Anjurkan pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam bila nyeri muncul
- Lanjutkan pemberian obat analgetik sesuai instruksi dokter (Sulis)
2 Minggu, S : - Pasien mengatakan luka bekas operasi bagian perutnya sudah tidak nyeri
11-11-2018/ O : - S: 36,6oC
14.00 - Luka tampak bersih, kering, dan tertutup dengan kassa steril
A: Infeksi tidak terjadi
P: Lanjutkan Intervensi:
- Monitor tanda dan gejala infeksi
- Monitor TTV pasien
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Berikan perawatan luka pada area post operasi (Sulis)
28

Vous aimerez peut-être aussi