Vous êtes sur la page 1sur 19

Kolik

Home » Getaran dan Gelombang » Sifat Gelombang: Penjumlahan Gelombang (Superposisi)

Sifat Gelombang: Penjumlahan Gelombang


(Superposisi)
750
SHARES
Jangan Lupa BagikanJangan Lupa Tweet
Advertisement
Promoted Content
by

(Fisikanesia). Superposisi adalah salah satu sifat gelombang. Penjumlahan gelombang


(superposisi) terjadi ketika dua buah gelombang atau lebih yang menjalar dalam medium yang
sama dan pada saat yang sama akan menyebabkan simpangan dari partikel dalam medium
menjadi jumlah dari masing-masing simpangan yang mungkin ditimbulkan oleh masing-
masing gelombang. Prinsip penjumlahan simpangan akibat dua buah gelombang atau lebih
yang merambat dalam satu medium yang sama dan pada saat yang sama sering disebut
superposisi.
Dalam superposisi dua gelombang atau lebih dapat menghasilkan sebuah gelombang berdiri
yang mungkin simpangannya saling menguatkan atau saling melemahkan bergantung kepada
beda fase gelombang-gelombang tersebut. Apabila beda fase antara gelombang-gelombang
yang disuperposisikan adalah 1/2 maka hasilnya saling melemahkan. Jika panjang gelombang
dan amplitudo gelombang-gelombang tersebut sama, maka simpangan hasil superposisi
tersebut nol.
Sebaliknya, jika fase gelombang-gelombang yang disuperposisikan itu sama, maka simpangan
hasil superposisi itu saling menguatkan. Jika panjang gelombang dan amplitudo gelombang-
gelombang itu sama maka simpangan hasil superposisi itu sebuah gelombang berdiri dengan
amplitudo dua kali amplitudo kedua gelombang.
Sekian materi tentang Sifat Gelombang: Penjumlahan Gelombang (Superposisi)
Sifat-sifat umum gelombang:

1. Gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik sama-sama merambatkan


energi.
2. Gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan.
3. Gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik dapat bersuperposisi.
4. Gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik dapat mengalami
pembiasan.

Sifat-sifat gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik:

1. Dapat dipantulkan (refleksi).

2. Dapat dibiaskan (refraksi).

3. Dapat saling berinterferensi (memadukan).


4. Mengalami difraksi (pelenturan).

5. Dispersi.
6. Polarisasi.
Sifat khusus gelombang mekanik:

1. Gelombang mekanik memerlukan medium untuk merambat.


2. Gelombang mekanik memiliki frekuensi yang terbatas.
3. Gelombang mekanik dapat didengar/sensitif terhadap pendengaran pada frekuensi
tertentu (20-20.000 Hz).

Sifat khusus gelombang elektromagnetik:

1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat di ruang hampa maupun dalam medium.


2. Frekuensi gelombang elektromagnetik antara 103 Hz sampai 1020 Hz dan dapat
membentuk spektrum gelombang.
3. Gelombang elektromagnetik tidak sensitif terhadap pendengaran tetapi ada yang
sensitif terhadap mata, contohnya adalah cahaya tampak.
IPA 6 Sifat - sifat Gelombang

6 Sifat - sifat Gelombang


Gudang Pengetahuan

Add Comment

IPA

Kamis, November 06, 2014

Assalamu'Alaikum , Pada kali ini saya akan membahas tentang " 6


Sifat - sifat Gelombang ".
Gelombang memiliki sifat-sifat, antara lain refleksi, refraksi, difraksi, interferensi, dispersi, dan
polarisasi.

Berikut Penjelasan Sifat - sifat Gelombang :

1. Refleksi(Pemantulan) Gelombang
Pemantulan gelombang merupakan peristiwa pembalikan arah rambat gelombang
karena membentur suatu medium yang keras. Pemantulan gelombang ada beberapa
macam, diantaranya:

a. Pemantulan Gelombang pada Tali


1) Pada pemantulan gelombang tali dengan ujung terikat, gelombang dipantulkan dengan fase
berlawanan.
2) Pada pemantulan gelombang tali dengan ujung bebas, gelombang dipantulkan dengan fase
sama.

b. Pemantulan Gelombang pada Perinukaan Air Gelombang yang terbentuk pada permukaan air
dapat berupa gelombang lurus atau gelombang lingkaran.
2. Refraksi(Pembiasan) Gelombang
Peristiwa refraksi gelombang terjadi apabila gelombang merambat melewati dua medium yang
berbeda kerapatannya, kemudian mengalami pembelokan. Secara umum, persamaan pembiasan
gelombang dituliskan sebagai berikut.

3. Difraksi Gelombang
Ketika sebuah gelombang melewati celah sempit yang lebarnya seorde dengan panjang gelombang
dari gelombang tersebut, maka gelombang akan mengalami pembelokan. Peristiwa tersebut
disebut dengan difraksi gelombang. Bila celah diperlebar, maka difraksi tidak jelas terlihat, akan
tetapi bila celah dipersempit maka difraksi gelombang akan tampak jelas. Dalam hal ini celah
bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik, dan gelombang yang melalui celah dipancarkan
berbentuk lingkaran-lingkaran. Setelah melewati celah sempit, gelombang akan merambat
membentuk lingkaran-lingkaran dengan celah sempit sebagai pusatnya.

4. Interferensi Gelombang
Interferensi gelombang merupakan peristiwa perpaduan dua gelombang yang koheren(memiliki
frekuensi dan beda fase sama). Dari polanya yang terbentuk, interferensi dibedakan menjadi
dua, yakni sebagai berikut.

a. Interferensi Destruktif
Interferensi destruktif merupakan interferensi yang saling melemahkan yang terjadi bila dua buah
gelombang tersebut berlawanan fase. Pada saat puncak gelombang dari salah satu sumber
gelombang bertemu dengan suatu lembah gelombang dari sumber gelombang lain di suatu
titik, maka superposisi antara dua gelombang tersebut akan menghasilkan gelombang yang memiliki
simpangan sama dengan nol. Pada interferensi destruktif, selisih jarak atau beda lintasan antara
jarak sumber pertama ke titik yang ditinjau dengan jarak sumber kedua ke titik yang sama
dinyatakan dengan persamaan berikut.

b. Interferensi konstruktif
Interferensi konstruktif merupakan interferensi yang saling menguatkan yang terjadi apabila dua
buah gelombang memiliki fase yang sama. Pada saat dua puncak gelombang atau dua lembah
gelombang bertemu pada suatu titik, maka superposisi dari dua puncak gelombang atau dua
lembah gelombang tersebut akan menghasilkan gelombang yang memiliki amplitudo dua kali
amplitudo masing-masing gelombang sumber. Kedudukan titik-titik interferensi konstruktif
ditentukan berdasarkan selisih jarak sumber gelombang pertama ke titik yang ditinjau dengan jarak
sumber gelombang kedua ke titik yang sama

5. Dispersi(Penguraian) Gelombang
Dispersi merupakan penyebaran bentuk gelombang ketika merambat melalui suatu medium Dispersi
tidak dapat terjadi pada gelombang bunyi yang merambat melalui udara atau gelombang cahaya
yang merambat melalui vakum.
6. Polarisasi Gelombang
Polarisasi gelombang merupakan peristiwa dimana sebagian arah getar gelombang
terserap. Polarisasi bisa juga didefinisikan sebagai proses pembatasan gelombang vektor yang
membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah.

inShare

Related Post :

6 Fase Pembelahan Mitosis

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi P...

Pengertian Gelombang

0 Response to "6 Sifat - sifat Gelombang"


← Posting Lebih Baru Posting Lama ⇒ Beranda

Artikel Populer

6 Sifat - sifat Gelombang

Assalamu'Alaikum , Pada kali ini saya akan membahas tentang " 6 Sifat - sifat Gelombang ".
Gelombang memiliki sifat-sifat, a...

5 Ciri Paragraf Persuasi


Assalamu'Alaikum , Pada kali ini saya akan membahas tentang " 5 Ciri Paragraf Persuasi " .
Dalam menyampaikan pendapat, ki...

6 Fase Pembelahan Mitosis

Assalamu'Alaikum , Pada kali ini saya akan membahas tentang " 6 Fase Pembelahan Mitosis
". Proses pembelahan mitosis terjadi...

Yamaha Vixion Modif Full Fairing R125 By Garage Modification

Assalamu'Alaikum , Pada kali ini saya akan share tentang " Yamaha Vixion Modif Full Fairing
R125 By Garage Modification ". ...

Modifikasi Vixion Full Fairing

Assalamu'Alaikum Pada Kali ini saya akan membahas Tentang Seputar " Modifikasi Vixion
Full Fairing " . Mahakarya Modifikator...

Kategori

 Agama
 Ilmu Pengetahuan
 IPA
 Kata-Kata
 kesehatan
 Otomotif
 Pantun
 Photoshop
 Sastra
 SEO
 Teknologi
 Trik" Handpone
Mengenai Saya

Gudang Pengetahuan

Sharing Segudang Ilmu Pengetahuan

Lihat pro

C. SIFAT-SIFAT GELOMBANG

a. Dipantulkan (Refleksi)

Tentunya sahabat sudah sangat mengerti tentang pemantulan ini, jadi secara garis besar

saya rasa kita sudah sepaham.

Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang, yaitu :

 Besar sudut datangnya gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.


 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang
datar.

b. Dibiaskan (refraksi)

Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombang karena melalui medium

yang berbeda kerapatannya.


c. Dipadukan (interferensi)

Perpaduan gelombang terjadi apabila terdapat gelombang dengan frekuensi dan beda fase

saling bertemu. Hasil interferensi gelombang akan ada 2, yaitu konstruktif (saling

menguatkan) dan destruktif (saling melemahkan). Interferensi Konstruktif terjadi saat 2

gelombang bertemu pada fase yang sama, sedangkan interferensi destruktif terjadi saat 2

gelombang bertemu pada fase yang berlawanan.

d. Dibelokkan/disebarkan (Difraksi)
Difraksi gelombang adalah pembelokkan/penyebaran gelombang jika gelombang tersebut

melalui celah. Geja difraksi akan semakin tampak jelas apabila celah yang dilewati semakin

sempit.

e. Dispersi Gelombang

Dispersi adalah penyebaran bentuk gelombang ketika merambat melalui suatu medium.

Dispersi tidak akan terjadi pada gelombang bunyi yang merambat melalui udara atau

ruang hampa. Medium yang dapat mempertahankan bentuk gelombang tersebut disebut

medium nondispersi.

f. Dispolarisasi (diserap arah getarnya)

Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga hanya

tinggal memiliki satu arah saja. Polarisasi hanya akan terjadi pada gelombang transversal,

karena arah gelombang sesuai dengan arah polarisasi, dan sebaliknya, akan terserap jika

arah gelombang tidak sesuai dengan arah polarisasi celah tersebut.


Apa Itu Gelombang Difraksi, Refleksi, dan
Refraksi
Oleh : Tedi Mulyadi

Apa Itu Gelombang Difraksi, Refleksi, dan Refraksi – Gelombang adalah cara dimana
energi melakukan perjalanan (bergerak). Banyak partikel yang berbeda bergerak dalam
gelombang.

Gelombang di lautan adalah gelombang fisika yang disebabkan oleh angin. Cahaya adalah
gelombang elektromagnetik yang disebabkan oleh elektron bermuatan. Pergerakan
gelombang rumit, namun gelombang elektromagnetik dan gelombang fisika menggunakan
cara yang sama untuk menggambarkan gerak.

Gelombang elektromagnetik dan gelombang fisika berfungsi untuk memantulkan (reflection),


membiaskan (refraction) dan melenturkan (diffraction) energi. sifat gerak gelombang sangat
penting karena mereka menjelaskan bagaimana gelombang bergerak.

Gelombang (baik fisika dan elektromagnetik) jika terkontrol, dapat menghasilkan produk
yang dapat di gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti Telepon, televisi, radio,
microwave, pemutar CD, laser, pemutar video dan banyak barang lain merupakan produk
yang dihasilkan oleh pemahaman gelombang ini. Rincian dalam pelajaran ini menekankan
pentingnya memahami gelombang.

Gelombang Difraksi

Difraksi adalah ketika gelombang yang berjalan melalui lubang kecil dan menyebar keluar.
Gelombang ini merambat ke luar dengan karakteristik kecepatan gelombang. Gelombang
yang dipancarkan oleh semua titik pada muka gelombang saling beradu satu sama lain untuk
menghasilkan gelombang berjalan.

Prinsip Huygens juga berlaku untuk gelombang elektromagnetik. Misalnya, jika kita berteriak
di sebelah dinding, suara akan paralel ke dinding. Dinding mungkin diam, tapi suara itu tidak;
suara akan mengarah ke setiap sudut dinding. Ini adalah difraksi.

Gelombang Refleksi

Refleksi adalah ketika gelombang, baik fisik maupun elektromagnetik, memantul dari
permukaan dan kembali ke sumbernya. Sebuah cermin memantulkan gambar objeknya.
Gelombang refleksi terjadi pada saat sebuah gelombang yang merambat dalam suatu media
sampai di bidang batas medium tersebut dengan media lainnya.

Dengan demikian, pemantulan (refleksi) sebuah gelombang adalah bidang batas antara dua
medium yang berbeda. Contoh lainnya adalah pemantulan gelombang pada tali. Pada saat
gelombang tali sampai di ujung tali (batas antara tali dan medium lain), maka gelombang
tersebut akan dipantulkan kembali ke dalam tali itu.

Gelombang Refraksi

Refraksi adalah peristiwa pembelokan arah perambatan suatu gelombang, baik fisik maupun
elektromagnetik. Hal ini dapat terjadi jika gelombang tersebut melewati bidang batas dua
medium yang memiliki indeks bias yang berbeda. Indeks bias menyatakan kerapatan suatu
medium. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air sehingga arah perambatannya akan
mengalami pembelokan.

Pembiasan (Refraksi)

Pembiasan (Refraksi)

“Pembelokan cahaya sehubungan dengan perubahan kecepatan rambat dari suatu medium ke
medium lain disebut pembiasan (refraksi)”

Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua
medium yang berbeda indeks biasnya. Indeks bias mutlak suatu bahan adalah perbandingan
kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif
merupakan perbandingan indeks bias dua medium berbeda. Indeks bias relatif medium kedua
terhadap medium pertama adalah perbandingan indeks bias antara medium kedua dengan indeks bias
medium pertama. Pembiasan cahaya menyebabkan kedalaman semu dan pemantulan sempurna.

Indeks bias (n)

Indeks bias mutlak satu medium

c = laju cahaya di hampa

v= laju cahaya di medium

λo= panjang gelombang di hampa

λ= panjang gelombang di medium

Indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1

n1 = indeks bias mutlak medium 1

n2 = indeks bias mutlak medium 2

Hukum Pembiasan

sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada suatu bidang datar. Sesuai dengan hukum
Snellius

Illustrasi hukum Snellius untuk n1 < n2, seperti pada antarmuka udara/air. θ1 dan θ2 adalah sudut
kritis bias dimana sinar merah merambat menurut prinsip Fermat dan membentuk jendela Snellius.
Pada sudut yang lebih besar terjadi total internal reflection sedangkan pada sudut yang lebih kecil,
cahaya akan merambat lurus.

Ketika gelombang elektromagnetik menyentuh permukaan medium dielektrik dari suatu sudut,
leading edge gelombang tersebut akan melambat sementara trailing edgenya tetap melaju normal.
Penurunan kecepatan leading edge disebabkan karena interaksi dengan elektron dalam medium
tersebut. Saat leading edge menumbuk elektron, energi gelombang tersebut akan diserap dan
kemudian di radiasi kembali. Penyerapan dan re-radiasi ini menimbulkan keterlambatan sepanjang
arah perambatan gelombang. Kedua hal tersebut menyebabkan perubahan arah rambat gelombang
yang disebut refraksi atau pembiasan. Perubahan arah rambat gelombang cahaya dapat dihitung dari
indeks bias berdasarkan hukum Snellius:

dimana:

 θ1 dan θ2 adalah sudut antara normal dengan masing-masing sinar bias dan sinar insiden
 n1 dan n2 adalah indeks bias masing-masing medium
 v1 dan v2 adalah kecepatan gelombang cahaya dalam masing-masing medium

Seberkas sinar datang dari udara ke lapisan minyak yang terapung di air dengan sudut datang 30°. Bila
indeks bias minyak 1,45 dan indeks bias air 1,33, berapakah besar sudut sinar tersebut di dalam air?
Penyelesaian:

Pada kasus ini mula-mula berkas sinar merambat di udara lalu masuk ke lapisan minyak yang terapung
di permukaan air, baru kemudian sinar masuk ke dalam air. Jadi, sebelum sampai ke dalam air sinar
mengalami dua kali pembiasan seperti diperlihatkan gambar di bawah.

Pada pengerjaan soal di atas besar sudut r1 tidak dicari karena tidak dibutuhkan, yang dibutuhkan
adalah sin r1 untuk mecari sin i2 karena sin r1 = sin i2.
Sifat-Sifat Gelombang (Interferensi
Gelombang)

(e) Interferensi Gelombang

Jika pada suatu tempat bertemu dua buah gelombang, maka resultan gelombang di tempat
tersebut sama dengan jumlah dari kedua gelombang tersebut. Peristwa ini di sebut sebagai
prinsip superposisi linear. Gelombang-gelombang yang terpadu akan mempengaruhi medium.
Nah, pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang yang terpadu tersebut disebut
interferensi gelombang.

Ketika mempelajari gelombang stasioner yang dihasilkan oleh superposisi antara gelombang
datang dan gelombang pantul oleh ujung bebas atau ujung tetap, Anda dapatkan bahwa pada
titik-titik tertentu, disebut perut, kedua gelombang saling memperkuat (interferensi
konstruktif), dan dihasilkan amplitudo paling besar, yaitu dua kali amplitudo semuala.
Sedangkan pada titik-titik tertentu, disebut simpul, kedua gelombang saling memperlemah atau
meniadakan (interferensi destruktif), dan dihasilkan amplitudo nol.

Dengan menggunakan konsep fase, dapat kita katakan bahwa interferensi konstruktif (saling
menguatkan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo
gelombang paduan sama dengan dua kali amplitudo tiap gelombang. Interferensi destruktif
(saling meniadakan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu berlawanan fase. Amplitudo
gelombang paduan sama dengan nol. Interferensi konstruktif dan destruktif mudah dipahami
dengan menggunakan ilustrasi pada Gambar 1.24.

Gambar 1.24. Interferensi Konstruktif

< Prev Next >

Vous aimerez peut-être aussi