Vous êtes sur la page 1sur 22

D.

Gaji dan Tunjangan Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah


Karanganyar
Setiap pegawai sesuai dengan pangkat dan jabatannya berhak
memperoleh gaji pokok dan penghasilan lain yang syah, menurut peraturan
yang dibakukan oleh Majelis Pembina Kesehatan Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Karanganyar. Sistem penggajian pegawai di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Karanganyar berdasarkan standart gaji rumah sakit
sendiri dan dikelompokkan sesuai golongan seperti yang ada dalam Peraturan
Pokok Kepegawaian yang mengatur tentang gaji dan tunjangan pegawai di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Ibu Yuni Astuti yang mengurusi masalah penggajian :

“Sistem gaji di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ini

berdasar standart gaji rumah sakit karena rumah sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar sudah mempunyai standart gaji

sendiri”. ( Wawancara tanggal 08 Maret 2011 ).

Penggolongan dihitung mulai dari pertama kali pegawai itu mulai

masuk kerja. Jadi untuk kenaikan pangkat itu juga berpengaruh pada kenaikan

gaji pegawai.

Menurut golongannya dibagi menjadi :

1) Golongan I berijasah SD/MI, SLTP/MTS atau yang sederajat.

2) Golongan II berijasah SLTA/MA, Diploma I, Diploma II, Diploma III dan

Sarjana Muda atau yang sederajat.

3) Golongan III berijasah Sarjana Umum, Apoteker, Dokter Umum, Dokter


Spesialis/Pasca Sarjana atau yang sederajat.

Selain gaji pokok pegawai diberikan pula berbagai macam tunjangan

sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pokok Kepegawaian Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar antara lain :

a) Tunjangan Struktural/ Fungsional


- Untuk Kabag sebesar Rp 500.000,00
- Untuk Kasi sebesar Rp 250.000,00
b) Tunjangan Istri/ Suami/ Anak
- Untuk tunjangan istri/ suami sebesar 5% dari gaji pokok
- Untuk tunjangan anak sebesar 2,5% dari gaji pokok.
c) Tunjangan Hari Raya( THR )
Untuk Tunjangan Hari Raya ( THR ) diberikan sebesar 1 X gaji take
home.
d) Bekal Romadhon
Untuk bekal romadhon ini diberikan sembako yang biasanya dibagikan 1
minggu sebelum puasa.
e) Uang Makan Per hari
Untuk uang makan perhari pegawai sebesar Rp 7.000,00.

f) Tunjangan Kesehatan

Untuk tunjangan kesehatan pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar terdiri dari :

- Rawat Inap diberikan sebesar Rp 400.000,00 X 2 dalam setahun.

- Rawat Jalan diberikan sebesar Rp 35.000,00 untuk dokter spesialis dan

Rp 25.000,00 untuk dokter umum.


g) Tunjangan Beras

Untuk tunjangan beras ini biasanya diberikan denga rumus 10.3.2 yang

artinya 10 untuk pegawai tetap, 3 untuk suami, 2 untuk anak.

E. Cuti Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka

waktu tertentu. Setiap pegawai berhak atas cuti yang terdiri dari : cuti tahunan,

cuti sakit, cuti haji, cuti diluar tanggungan Rumah Sakit, cuti hamil/

melahirkan.

Adapun macam–macam cuti yang ada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah


Karanganyar antara lain :
1. Cuti tahunan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Pegawai yang bersangkutan sekurang-kurangnya telah bekerja terus
menerus selama satu tahun.
b) Lama cuti tahunan = 12 hari kerja, pelaksanaannya dapat dipecah
menjadi 3 kali dalam setahun (masing-masing selama 4 hari kerja).
c) Cuti tahunan yang tidak diambil hak cutinya hilang artinya tidak dapat
ditukar dengan tahun berikutnya.
d) Pemberian cuti tahunan harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan
diganti dengan uang.
Apabila cuti tahunan tidak dijalani sebagian atau seluruhnya
dalam masa setahun s/d hak cuti tahunan berikutnya bukan karena
kehendak rumah sakit maka cuti tahunan tersebut dinyatakan gugur.

Setiap pengajuan cuti disertai “Surat Permohonan Cuti” dari pegawai

yang bersangkutan dan disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit


melewati pejabat yang mengurusi kepegawaian 7-15 hari sebelumnya.

Pegawai yang akan menjalani cuti bersalin tidak memperoleh cuti

tahunan pada tahun yang sama dan jika akan menjalani cuti bersalin

pada akhir tahun, tidak memperoleh cuti tahunan tahun berikutnya.

(akhir tahun adalah bulan Nopember dan Desember). Seusai menjalani

cuti pegawai yang bersangkutan harus membuat melapor kebagian

personalia/ atasannya.

Misalnya : pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar akan mengambil cuti tahunan selama 4 hari karena dia

ada kepentingan keluarga sehingga dia tidak bisa masuk kerja. Jadi dia

harus mengajukan surat pernohonan cuti kepada Direktur Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar melalui pegawai yang mengurusi

masalah kepegawaian.

2. Cuti karena sakit dapat diberikan dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Pegawai yang menderita sakit.

b) Cuti sakit kurang dari 2 hari harus memberitahu atasannya secara


tertulis.
c) Cuti sakit lebih dari 2 hari harus disertai surat keterangan dokter.
d) Cuti sakit karena keguguran paling lama 21 hari, jika terjadi pada awal
tahun maka tidak diberi cuti tahunan pada tahun yang sama.
Pegawai yang menderita sakit karena mengalami kecelakaan
dalam menjalankan tugas/ karena menjalankan tugas dan memerlukan
perawatan maka pegawai tersebut mendapat cuti sakit sampai sembuh.
Pegawai yang menderita sakit karena kecelakaan dan bukan karena
menjalankan tugas, berhak memperoleh cuti sesuai dengan surat
keterangan dokter pemeriksa yang disetujui Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Karanganyar dan jika sakitnya sampai 21 hari, maka
pegawai yang bersangkutan tidak diberi hak cuti tahunan pada tahun
yang sama. Seusai menjalani cuti pegawai yang bersangkutan harus

melapor diri kepada atasannya.

Ibu Yuni Astuti yang mengurusi cuti kepegawaian mengatakan :

“Cuti sakit ini hanya diberikan kepada pegawai Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar yang benar-benar sakit dan

tidak dapat masuk kerja. Misal pegawai yang mengalami

kecelakaan jadi dia harus mendapatkan perawatan maka dia

akan mendapatkan cuti sakit sampai dia sembuh dan dapat

masuk kerja lagi”. ( Wawancara tanggal 03 Maret 2011 ).

3. Cuti Melahirkan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Cuti bersalin diberikan kepada pegawai sebanyak 2 kali persalinan,


persalinan pertama diperhitungkan sejak yang bersangkutan menjadi

pegawai Rumah Sakit c oPm


Km
U it
M to
u huaser
mmadiyah Karanganyar.

b) Lama cuti bersalin = 3 bulan dan dapat diambil 1 bulan sebelum

melahirkan dan 2 bulan sesudah melahirkan.

c) Permohonan cuti melahirkan diajukan secara tertulis 15 hari sebelum

cuti

Seusai cuti bersalin pegawai yang bersangkutan harus melapor diri

kepada Direktur yang selanjutnya diberi tugas sebagaimana mestinya.


Selama menjalani cuti pegawai yang bersangkutan tetap diberikan gaji.
Contohnya : Pegawai wanita Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar yang akan melahirkan, dia harus mengajukan cuti kepada
Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar 15 hari
sebelumnya dan cuti ini hanya diberikan kepada pegawai yang melahirkan
pertama dan kedua.
4. Cuti Keguguran Kandungan
Pegawai wanita yang mengalami keguguran tanpa disengaja berhak
mendapatkan cuti selama maksimal 1,5 bulan terhitung mulai keguguran
dengan disertai bukti Surat Keterangan dari DSOG yang merawat. Selama
menjalani cuti yang bersangkutan tetap mendapatkan gaji. Hal ini seperti
yang dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti :

“Cuti keguguran kandungan ini diberikan kepada pegawai wanita

yang mengalami keguguran dan cuti ini bisa diberikan bila ada bukti

dari dokter yang merawatnya berupa surat keterangan”.


( Wawancara tanggal 02 Maret 2011 ).

Pengajuan cuti ini dilakukan dengan mengajukan surat permohonan cuti

kepada Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

5. Cuti menunaikan ibadah haji diberikan dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Pegawai yang akan menunaikan ibadah haji (dengan biaya umum)

diberi kesempatan cuti selama 50 hari dan tidak berhak memperoleh

cuti tahunan pada tahun yang sama.

b) Pegawai yang akan menunaikan ibadah haji (dengan biaya utama)

diberi kesempatan Cuti selama 25 hari dan hak cuti tahunan pada tahun

yang sama hanya 5 hari.

c) Seusai menjalani cuti karena menunaikan ibadah haji, pegawai yang

bersangkutan melapor diri kepada Direktur yang selanjutnya diberi

tugas sebagaimana mestinya.


d) Jumlah hari cuti menunaikan ibadah haji tersebut sewaktu-waktu dapat
berubah
dengan
mempertimbangkan
fasilitas
dan
pelayanan
penyelenggaraan ibadah Haji oleh Pemerintah Republik Indonesia.
6. Cuti diluar tanggungan Rumah Sakit
Cuti di luar tanggungan rumah sakit artinya pegawai yang
mengambil cuti tersebut dibebastugaskan pekerjaan/ jabatannya dan
jabatan dapat diisi oleh orang lain. Pegawai yang telah memiliki masa
kerja minimal lima tahun secara terus menerus di Rumah Sakit karena
kepentingan pribadi berkaitan dengan peningkatan pendidikan dapat
mengajukan permohonan untuk mengambil cuti di luar tanggungan rumah
sakit dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Cuti hanya diberikan selama 1 kali selama yang bersangkutan menjadi
pegawai Rumah Sakit.

b) Selama menjalankan diluar tanggungan Rumah Sakit, pegawai yang

bersangkutan dicabut hak penghasilannya (gaji, dll).

c) Cuti diluar tanggungan Rumah Sakit paling lama tiga bulan dan untuk

keperluan peningkatan pendidikan paling lama 3 tahun.

d) Permohonan cuti diluar tanggungan Rumah Sakit diajukan selambat-

lambatnya 20 hari sebelum cuti.

Direktur Rumah Sakit berhak menerima dan atau menolak

permohonan cuti diluar tanggungan rumah sakit dengan pertimbangan-

pertimbangan
tertentu.
Selama
masa
menjalankan
cuti
tidak
diperhitungkan sebagai masa kerja. Apabila dalam jangka waktu paling

lambat 1 bulan setelah menjalankan cuti yang bersangkutan tidak melapor

dan tanpa alasan yang dapat diterima, maka yang bersangkutan dapat

dikenakan sangsi PHK dengan tidak hormat. Selepas menjalani cuti diluar

tanggungan Rumah Sakit, pegawai yang bersangkutan harus melapor diri

kepada Direktur secara tertulis dan selanjutnya Direktur dapat

mempekerjakan kembali jika ada formasi dan kebutuhan Rumah Sakit.

Sebagai contoh : pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar yang akan melanjutkan pendidikannya diluar kota selama 1


tahun maka dia akan dibebas tugaskan dari pekerjaannya dan mendapatkan
cuti dari rumah sakit.
7. Cuti diluar tanggungan Rumah Sakit khusus melahirkan diberikan dengan
ketentuan:
a) Persalinan disini adalah persalinan ketiga dan seterusnya.
b) Lama cuti maksimum 1 bulan (dianggap sebagai cuti sakit)
c) Selama menjalani cuti pegawai yang bersangkutan dicabut hak
pengahasilannya (gaji, dll)
d) Permohonan cuti diajukan secara tertulis 10 hari sebelum menjalani
cuti.
e) Seusai menjalani cuti pegawai yang bersangkutan harus melapor diri
yang selanjutnya diberi tugas sebagaimana mestinya.
Misalnya pegawai yang akan melakukan persalinan yang ketiga

maka pegawai tersebut tidak mendapat cuti melahirkan sehingga pegawai

tersebut harus mengajukan cuti diluar tanggungan rumah sakit yang

diajukan kepada Direktur


Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar 10 hari sebelum mengambil cuti.

F. Pendidikan
dan
Pelatihan
Pegawai
Di
Rumah
Sakit
PKU

Muhammadiyah Karanganyar

Dalam Peraturan Pokok Kepegawaian pasal 32 telah diatur tentang

pendidikan dan pelatihan pegawai. Pendidikan dan Pelatihan pegawai pada

hakekatnya untuk membina dan meningkatkan profesionalitas pegawai Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar, sehingga dapat meningkatkan

pengabdian dan pelayanan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya

sebagai pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

Selain itu agar pegawai yang bersangkutan lebih memahami dan

menghayati bahwa ia bekerja pada amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah

yang memiliki maksud dan tujuan, visi dan misi persyarikatan.


Penyelenggaraan pendidikan dan latihan ini dapat berasal dari dalam maupun
dari luar Rumah Sakit. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Ibu Yuni Astuti
selaku staff administrasi yang mengurusi masalah kepegawaian di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar menyebutkan :

“Pendidikan dan Pelatihan pegawai di Rumah Sakit PKU


Muhammadiyah Karanganyar dapat dilakukan dengan In House
Training dan Ex House Training, ini disesuaikan dengan kebutuhan
Rumah Sakit”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011 ).

Pendidikan dan pelatihan pegawai yang dilaksanakan didalam Rumah


Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar atau disebut In House Training
biasanya diadakan oleh rumah sakit sendiri seperti pelatihan kegawat
daruratan, pelatihan manajemen dll. Sedangkan pendidikan dan pelatihan
pegawai yang dilaksanakan diluar Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar atau Ex House Training biasanya diadakan oleh organisasi lain

seperti seminar atau workshop yang diikuti oleh pegawai dari Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar.

Bagi pegawai yang ditunjuk untuk mengikuti pendidikan atau tugas

belajar telah menjalani masa kerja minimal 3 tahun. Pegawai yang mengikuti

pendidikan dan pelatihan pegawai harus mendapatkan ijin dari Direktur

Rumah Sakit. Lama pendidikan dan biaya yang ditanggung Rumah Sakit

dituangkan dalam suatu perjanjian dan Rumah Sakit menanggung biaya

pendidikan dan latihan pegawai sesuai dengan urgensi dan kemampuan

Rumah Sakit. Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan selama satu
tahun atau lebih dengan meninggalkan dinas dan atau atas biaya dinas harus

bersedia membuat surat penyataan untuk bekerja kembali. Pendidikan dan

latihan pegawai yang dilakukan pegawai tanpa seijin dari Rumah Sakit atau

tidak ada kaitannya dengan bidang tugasnya maka pihak Rumah Sakit tidak

berkewajiban menanggung biaya.

G. Mutasi Pegawai Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

Dalam
Peraturan
Pokok
Kepegawaian
Rumah
Sakit
PKU
Muhammadiyah Karanganyar menjelaskan tentang mutasi pegawai. Setiap
pegawai dapat dimutasikan/ dipindahkan dari 1 unit ke unit lain atau dari 1
jabatan kejabatan lain sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan Rumah Sakit
serta dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier. Mutasi/ pemindahan
tersebut dilakukan dengan Surat Keputusan Direktur Rumh Sakit PKU
Muhammadiyah Karanganyar.
Mutasi pegawai dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan :
a. Keseimbangan beban kerja diunit kerja dan atau dalam pembinaan karier.
b. Atas permintaan pegawai sejauh dapat dilaksanakan dan sesuai dengan
kepentingan dan kebutuhan rumah sakit.
c. Prestasi kerja dan dedikasi pegawai yang bersangkutan terhadap rumah
sakit.
d. Adanya perubahan dalam struktur organisasi rumah sakit.

Selain mutasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar juga


ada rotasi. Rotasi adalah perpindahan pegawai dari unit yang sama, biasanya

dilakukan di keperawatan. Contohnya perawat yang dirotasi dari bangsal sofa

ke bangsal marwah. Sedangkan mutasi adalah perpindahan pegawai yang

sudah lintas unit. Contohnya Ibu Memi selaku pegawai Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar yang dulu bekerja dibagian Akuntansi

kemudian beliau dimutasi kebagian kesekretariatan/ kantor. Mutasi ini

dilakukan karena bagian kesekretariatan/ kantor ada pegawai yang keluar

sehingga membutuhkan pegawai lain untuk menyelesaikan pekerjaan disitu

Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar untuk perawat

biasanya dilakukukan rotasi yang dilakukan minimal 3 bulan bahkan bisa 6

bulan sampai 1 tahun sekali. Hal ini dilakukan supaya skillnya bertambah/

meningkat. Sedangkan mutasi pegawai dilakukan karena suatu unit kerja

membutuhkan tenaga kerja.

Ibu Yuni Astuti mengatakan perbedaan mutasi dengan rotasi adalah :

“Kalau rotasi itu masih sama-sama dalam satu unit misalnya perawat
yang dirotasi dari bangsal satu ke bangsal–bangsal lainnya, sedangkan
kalau mutasi itu dari unit kerja yang satu ke unit kerja lainnya
misalnya dari satpam ke sopir”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011).

H. Pemutusan Hubungan Kerja / Pemberhentian Pegawai Di Rumah Sakit


PKU Muhammadiyah Karanganyar
Banyak orang menganggap PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) itu
sebagai kata yang jelek/ buruk dimata orang, padahal kata PHK itu hanyalah
sebagai kata konotasi saja. Karena tidak semuanya PHK (Pemutusan
Hubungan kerja) itu buruk, hal itu bisa saja dilakukan karena ulah pegawai itu
sendiri ataupun kebijaksanaan dari perusahaan.
Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar terdapat 2 Jenis
Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian Pegawai yaitu sebagai berikut :
a. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian Pegawai secara hormat
dilakukan, terhadap salah satu sebab sebagai berikut :

1. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian Karena Penyederhanaan

Organisasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

Penyederhanaan organisasi rumah sakit disosialisasikan 3

bulan sebelum pelaksanaan pemutusan hubungan kerja/ pemberhentian

pegawai. Pegawai yang diberhentikan ditetapkan dengan SK

pemberhentian dengan hormat. Semua hak pegawai yang berkenaan

dengan bekal purna tugas diberikan secara penuh dan diperhitungkan

sampai tanggal ditetapkannya pemberhentian dengan hormat pegawai

yang bersangkutan. Pegawai yang bersangkutan memperoleh pesangon,

yang besarnya ditentukan oleh Majelis Pembina Kesehatan Pimpinan


Daerah Muhammadiyah Karanganyar.

Pemberhentian karena penyederhanaan organisasi rumah sakit

ini biasanya dilakukan misalnya karena rumah sakit sepi sehingga

pendapatan rumah sakit berkurang sehingga harus ada pengurangan

pegawai. Tetapi untuk Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

sampai saat ini belum pernah terjadi karena bila dilihat Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar ini terus berkembang ini dibuktikan


dengan adanya rekruitmen pegawai yang hampir setiap tahun diadakan.
Hal ini juga dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti :

“Pemberhentian karena penyederhanaan organisasi memang


sampai saat ini belum pernah terjadi dan karena saya lihat
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ini terus
berkembang dan hal ini dapat dilihat dengan adanya
rekruitmen pegawai yang dilakukan setiap tahun”.
( Wawancara tanggal 09 Maret 2011 ).

2. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian Pegawai karena


permintaan sendiri Pegawai yang bersangkutan
Permohonan berhenti diajukan secara tertulis dari Pegawai
yang bersangkutan kepada Majelis Pembina Kesehatan, lewat
Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karangan yar. Diterima

atau ditolaknya permohonan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh

Majelis Pembina Kesehatan dengan Direktur Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar. Keputusan penolakan atas permohonan

disampaikan kepada pegawai yang bersangkutan secara tertulis.


Apabila
permohonan
diterima,
pegawai
yang
bersangkutan

diberhentikan dengan hormat. Semua hak pegawai yang bersangkutan

dengan bekal purna tugas, diberikan secara penuh dan diperhitungkan

sampai tanggal ditetapkannya SK pemberhentian dengan hormat.

Pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri bagi

pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar pernah

terjadi. Pegawai tersebut mengundurkan diri dari Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Ka croam
ng m
a inty taor ukser
are na alasan misalnya mengikuti

suami ke luar kota, diterima menjadi PNS atau karena memiliki bisnis

lain yang mungkin dianggap lebih baik oleh pegawai tersebut. Seperti

yang dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti :

“Pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

yang mengundurkan diri dari rumah sakit karena pegawai


tersebut mau mengikuti suaminya keluar kota dan ada juga
yang karena mau bisnis di Papua”. ( Wawancara tanggal 10
Maret 2011 ).

Pegawai yang akan mengundurkan diri harus membuat surat


pengunduran diri terlebih dahulu yang diajukan kepada Direktur
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Kemudian setelah
surat pengunduran diri itu ditanggapi oleh Direktur lalu pegawai itu
akan dibuatkan surat ucapan terima kasih dan surat pengalaman kerja
dari Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.
3. Pemberhentian Pegawai karena Purna Tugas
Batas usia purna tugas pegawai yang berstatus Fungsional
(dokter umum/ spesialis) maksimum mencapai umur 60 tahun,
sedangkan yang lain batas usia purna tugas maksimum mencapai

umur 55 tahun. Pegawai yang sudah mencapai usia purna tugas

diminta menyiapkan perangkat persyaratan purna tugas yang

ditentukan oleh Majelis Pembina Kesehatan. Kemudian pegawai yang

bersangkutan diproses untuk memperoleh hak-haknya yang berkaitan

dengan purna tugas dan pegawai yang bersangkutan diberhentikan

dengan hormat.

Seperti yang dikatakan oleh Ibu Yuni Astuti :

“Batas usia pegawai yang sudah purna tugas adalah 60 tahun

dan bila pegawai tersebut sudah mencapai usia purna tugas


akan diajukan ke Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar untuk mendapatkan SK Purna Tugas (SK

Pensiun) ”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011 ).

Sampai sekarang pemberhentian pegawai karena purna tugas ini

belum pernah dilakukan karena pegawai-pegawai yang bekerja di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar rata-rata usianya

masih dibawah 60 tahun jadi belum mencapai batas usia purna tugas.

4. Pemberhentian karena tidak lagi cakap jasmani dan rohani

Ketetapan tidak cakap jasmani dan atau rohani, atas dasar


analisis/ evaluasi dari Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar. Pegawai yang bersangkutan akan diberhentikan dengan
hormat. Pegawai yang diberhentikan akan diberikan hak-haknya dan
dipertimbangkan sampai tanggal ditetapkannya pemberhentian dengan
hormat.
Pemberhentian karena tidak cakap jasmani biasanya dilakukan
kepada pegawai yang mengalami cacat atau karena kecelakaan
sehingga pegawai tersebut tidak mampu lagi untuk bekerja di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Sedangkan tidak cakap
rohani hal ini biasanya dilakukan misalnya karena pegawai
mengalami gangguan jiwa/ gila/ stres. Sampai sekarang di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar belum ada pemberhentian
pegawai karena tidak cakap jasmani dan rohani.

Hal ini dikatakan oleh pegawai staff administrasi Ibu Yuni Astuti :

“Selama ini pemberhentian pegawai karena tidak cakap

jasmani dan rohani belum pernah dilakukan di Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar karena pegawai yang


bekerja di rumah sakit selama ini belum ada yang mengalami

cacat jasmani maupun rohani”. ( Wawancara tanggal 10 Maret

2011 )

5. Pemberhentian Karena meninggal dunia atau hilang :

a. Meninggal dunia :

Pegawai yang meninggal dunia dinyatakan berhenti dengan

hormat. Pengurusan yang berkaitan dengan hak-hak pegawai yang

bersangkutan dilakukan oleh suami/ istri dan atau ahli waris

terdekat pegawai coymam


ng i t tboe rusaser
ng kutan dengan persyaratan yang

dibakukan oleh Rumah Sakit (Surat Keterangan Kematian,dll).

Pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar yang

berhenti karena meninggal dunia dulu memang pernah ada. Hal ini

karena kejadian yang tidak disengaja sehingga pegawai tersebut

secara otomatis berhenti dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar.
b. Hilang :
Pegawai yang dinyatakan hilang berdasarkan bukti
keterangan dari pihak yang berwajib dan surat pernyataan
bermaterai dari suami/ istri dan atau ahli waris terdekat pegawai
yang bersangkutan. Pegawai yang bersangkutan diberhentikan
dengan hormat. Hak-hak pegawai yang bersangkutan diterimakan
kepada suami/istri dan atau ahli waris terdekat pegawai yang
bersangkutan. Sampai sekarang pegawai yang berhenti karena
hilang belum pernah terjadi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar.

b. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian Pegawai secara tidak


hormat diberikan kepada pegawai yang melanggar aturan dengan

kategori berat

Biasanya pegawai yang diberhentikan secara tidak hormat adalah

pegawai yang diberhentikan karena melakukan pelanggaran berat seperti:

a) Tidak masuk kerja tanpa ijin lebih dari 6 hari efektif secara berturut-

turut.

b) Melakukan tindakan mencemarkan nama baik rumah sakit maupun

persyarikatan.

c) Melakukan perbuatan tidak jujur antara lain menggelapkan uang dan

barang milik rumah sakit, membuat bukti palsu, membocorkan rahasia

rumah sakit dll.

d) Melakukan tindakan kriminil dan sudah mempunyai keputusan hukum


tetap.

e) Sudah mendapatkan teguran sedang 2 X namun belum ada perubahan.

Pegawai yang dinyatakan telah melakukan pelanggaran berat

terhadap kewajiban dan atau larangan pegawai Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar maka pegawai yang bersangkutan akan

diberhentikan dengan tidak hormat. Proses penetapan bahwa pegawai

telah melakukan pelanggaran berat dan pegawai yang bersangkutan


diberikan haknya sebesar 50% dari jumlah bekal purna tugas yang
diperhitungkan sampai tanggal ditetapkannya pemberhentian dengan
tidak hormat. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh pegawai saff
administrasi yaitu Ibu Yuni Astuti :

“Pegawai diberhentikan dengan tidak hormat apabila pegawai


tersebut melanggar peraturan rumah sakit yang tertuang dalam
Peraturan Pokok Kepegawaian yang melakukan pelanggaran
berat”. ( Wawancara tanggal 26 April 2011 ).

Apabila jenis pelanggaran yang dilakukan dikategorikan sebagai


tindakan bukan kriminal, maka akan dikenakan sangsi sbb :
1. Peringatan lisan I, II, III
2. Peringatan tertulis I, II, III

3. Tindakan

Pegawai yang melanggar peraturan Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar akan diberikan peringatan lisan terlebih

dahulu selama 3 X, apabila peringatan lisan pegawai tersebut tidak ada

perubahan maka akan dikenakan peringatan tertulis I, sangsi ini dapat


berupa pemindahan tugas (mutasi). Bila peringatan tertulis I tidak ada

perubahan maka pegawai tersebut akan dikenakan peringatan tertulis II,

sangsi ini dapat berupa penundaan kenaikan gaji berkala atau penundaan

kenaikan golongan. Bila peringatan I dan peringatan II tidak juga

dihiraukan oleh pegawai tersebut maka akan diberi peringatan III yang

dapat berupa sangsi skorsing. Apabila setelah peringatan ke III pegawai

tidak menunjukkan adanya perbaikan pada diri pegawai tersebut maka

pihak rumah sakit dapat menjatuhkan sangsi berupa PHK ( Pemutusan

Hubungan Kerja ) yang dilakukan dengan tidak hormat dan pegawai

yang diberhentikan dengan tidak hormat tidak mendapatkan pesangon

dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dulu

memang pernah ada pegawai yang diberhentikan dengan tidak hormat,


karena pegawai tersebut tertangkap basah melakukan suatu pelanggaran
berat yang melanggar peraturan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar. Alasan pihak rumah sakit memberhentikan pegawai
tersebut karena pegawai itu tidak menghiraukan peringatan lisan maupun
tertulis dari rumah sakit.

Vous aimerez peut-être aussi